Trending Topik

Chemical Injection PLTU & PLTGU

Macam-macam injeksi kimia di PLTGU adalah:
1. Anti Foam dan Anti Scale
Diinjeksikan di desalination plant, anti foam berfungsi untuk mencegah pembusaan karena air laut mengandung gas-gas terlarut seperti CO2, NH4 dan Cl2 yang bisa menganggu proses transfer panas dan anti scale yang berupa polyphospate dan polycarboxylic berfungsi mencegah kerak di saluran pipa dan shamber karena air laut banyak membawa mineral korosif. Kedua bahan tersebut dibeli langsung dari supplier dengan merek dagang khusus.
Gambar 1. PFD Injeksi Kimia PLTU
2. Chlorin (dalam bentuk NaOCl)
Diinjeksikan sebelum air laut masuk ke travelling screen, chlorine berfungsi untuk melemahkan perkembangbiakan biota laut agar jika terikut tidak berkembang biak di tube condenser maupun shell CWHE. Chlorine didapatkan dari electrolisis air laut di chlorination plant (chloropack). Prosesnya sebagai berikut :
Reaksi : 2 NaCl ---> 2 Na+ + 2 Cl-
Katoda (-) : 2 H2O + 2e ---> H2 + 2 OH-
Anoda (+) : 2 Cl- ---> Cl2 + 2e
Sehingga reaksi menjadi :
 2 NaCl +  2 H2O ---> 2 NaOCl + 2 H2
NaOCl kemudian terurai sebagai berikut :
NaOCl ---> NaCl +On
On inilah yang berfungsi melemahkan biota laut bahkan mematikan jika kadar berlebih. Injeksi chlorine dilakukan sebanyak 0,5 – 1 ppm.


3. Ferrous Sulphate (FeSO4)
Diinjeksikan di tube condenser dan shell CWHE yang fluidanya berupa air laut. FeSO4 akan memberikan lapisan perlindungan di pipa dengan membentuk lapisan film berupa lumpur tipis dan halus berwarna merah kecoklatan yang berfungsi mencegah kontak antara mineral terlarut di air laut dengan pipa besi sehingga korosi bisa dicegah atau diperlambat. Reaksinya adalah :
FeSO4 + 2 H2O ---> Fe(OH)2 (Endapan film) + H2SO4
Saat injeksi FeSO4 dilakukan, injeksi chlorine dihentikan agar ion-ion Ferro tidak teroksidasi menjadi ion-ion ferri.
Gambar 2. PFD Injeksi Kimia PLTGU
4. Hydrazine (N2H4)
Diinjeksikan di condensate pump (CP) outlet atau inlet deaerator yang berfungsi mengikat gas O2 terlarut karena gas O2 jika dibiarkan terikut feed water akan bereaksi dengan logam besi. Reaksi sebagai berikut :
N2H4 + O2 ---> N2 + 2 H2O atau 2 N2H4  ---> 2 NH3 + N2 + H2
2 FeO + 1/2 O2 ---> Fe2O3
N2H4 yang tidak bereaksi akan tetap di aliran proses dan residual-nya dibatasi 10 - 100 ppb untuk tube dari tembaga karena jika lebih dari 100 ppb kandungan NH3 akan tinggi. NH3 dalam dosis wajar berfungsi untuk menaikkan pH feed water, namun jika berlebihan akan menyebabkan korosi. Reaksinya sebagai berikut :
CuO + 4 NH4OH ---> Cu(NH3)4(OH)2 + 3 H2O
(Tube) + (Ammonium) ---> (Produk Korosi) + (Air)
N2H4 yang diinjeksikan ada 2 yaitu encer (dillute) yang bekerja saat kondisi normal operasi dan pekat (concentrate) yang bekerja untuk preservasi saat unit shut down. Jadi saat shutdown seluruh tube yang berisi feed water harus tetap terisi air dan konsentrasi N2H4 harus tinggi untuk mengikat kandungan O2 sehingga tidak sampai terjadi reaksi korosi.


5. Na3PO4 & Na2HPO4
Diinjeksikan di LP drum dan HP drum pada heat recovery steam generator (HRSG) yang berfungsi :
  • Untuk mengontrol pH feed water 9,5 – 10,5
  • Untuk mengurangi hard scale menjadi soft scale jika terjadi kebocoran tube condenser
  • Untuk mengikat garam Ca2+ dan Mg2+ sehingga membentuk lumpur dan bisa dibuang dengan cara blowdown 
Untuk boiler tekanan tinggi yaitu 90 – 180 kgf / cm2 digunakan Na3PO4 sedangkan untuk boiler tekanan sedang < 70 kgf / cm2 digunakan Na3PO4 : Na2HPO4 (2:1), dengan acuan mol ratio N4 : PO4 = 2,6 – 2,8. Reaksi seperti berikut :
10 Ca2+ + 6 PO43- + 2 OH- ---> 3 Ca3(PO4)2 . Ca(OH)2 (lumpur kalsium hidroksi apatit)
10 Mg2+ + 6 PO43- + 2 OH- ---> 3 Mg3(PO4)2 . Mg(OH)2 (lumpur magnesium hidroksi apatit)
Injeksi phospate tidak boleh terlalu tinggi karena bisa menyebabkan caustic embrittlement (keretakan basa) dan carry over (terikut ke Sseam dan bisa merusak sudu turbine)
6. NaNO2 & Polycrine
Diinjeksikan di stand pipe CWHE (saluran air penambah untuk pendingin). NaNO2 berfungsi untuk biofouling (memberi lapisan film dari NO2 dan mendispersikan partikel lumpur) dan juga untuk anti scale. Sedangkan polycrine berfungsi sebagai antioksidan dan fungsi sama dengan N2H4.
Dozing tank injection

Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2015). Chemical Injection PLTU & PLTGUU, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2015). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi DISINI

Previous
« Prev Post