Trending Topik

Bagian-Bagian Furnace & Boiler PLTU

Diposting oleh On Friday, April 17, 2015

Dikutip dari Training Calderys Refractory Solution Kaohsiung Taiwan"Boiler Training" 2013, Didapatkan data sebagai berikut:
Ini adalah overview penampang boiler CFB (circulating fluidized bed) dari referensi manual book Dongfang)

Boiler CFB PLTU BT
Saat masih kuliah dulu sering dipelajari alat industri kimia yaitu furnace yang berfungsi sebagai media pembakaran dan boiler berfungsi menghasilkan steam dengan pendidihan air (boiler water). Namun di pembangkit listrik, terapannya adalah menggabungkan kedua alat menjadi satu kesatuan.
Umumnya boiler yang berbahan bakar batu bara seperti di PLTU terbagi menjadi 3 area yaitu :

"While still study in college, often learned equipment of chemical industry such as furnace that function to burning media and boiler has function for steam generator with boiling water. But in the electrical power plant, its application is combining two instrument into single unit. Generally, boiler coal fired power plant divided into 3 areas :"
  • Area Pembakaran / Combustion (Furnace) ---> Area Paling Kiri dari Gambar Diatas
Disini terjadi pembakaran antara batu bara sebagai bahan bakar, pasir sebagai media transfer panas, batu kapur sebagai penangkap gas berbahaya untuk lingkungan seperti (SO2), oil fuel sebagai bahan bakar ketika unit pembangkit start, udara dari primary air (PA) fan dan secondary air (SA) fan.

Terdapat peralatan sebagai berikut :
1. Nozzle Grate : lubang spray oil fuel
2. Superheater & Evaporator Tube : pipa yang didalamnya terdapat demin water yang kontak dengan panas tinggi dari furnace sehingga demin water berubah menjadi uap basah (saturated steam) dan lanjut menjadi uap kering (superheated Steam)
3. Refractory : bata tahan api yang berfungsi memberi isolasi ruang di furnace agar tingkat abrasi antara pasir dengan boiler tube bisa diminimalisir
4. Limestone, Sand, Coal Feeding : untuk tipe boiler circulating fluidized bed (CFB) ketiga bahan adalah sebagai umpan di furnace
5. Boiler / Steam Drum : alat untuk memisahkan antara steam yang berfase gas dengan cair


Wind Cap di Boiler Furnace PLTU BT

"Here occured coal fired between coal as fuel, oil fuel as fire igniter, air from PA fan and SA fan. There are several equipment like below :
1. Nozzle Grate : fuel oil spray holes
2. Superheater & Evaporator Tube : pipe in which there is demin water in contact with high heat allows for demin water turns into steam entirely (superheated steam)
3. Refractory : fire stone that function to isolate furnace from heat leakage to surrounding
4. Limestone, Sand, Coal Feeding  for CFB boiler type, three that material as feeding in the furnace
5. Boiler / Steam Drum : instrument to separate between steam has phase gas into liquid"

Bottom Boiler FurnaceLengkap dengan Refractory
  • Area Pemisahan / Separation (Cyclone Separator) ---> Area Tengah dari Gambar Diatas
Berfungsi untuk memisahkan sisa partikel padat dari coal, lime dan sand yang terikut aliran udara dari furnace (jadi saat operasi, partikel sisa pembakaran yang berat akan jatuh di bottom furnace dan partikel ringan akan terbang ke atas menuju cyclone separator, di sini akan terpisah lagi partikel sisa pembakaran ini, dimana fraksi berat akan jatuh ke bawah cyclone karena gaya sentrifugal aliran akibat desain cyclone yang mengerucut kemudian akan dikembalikan lagi ke furnace (sebagai efisiensi karena recycle) dan fraksi yang ringan akan menuju ke back pass dimana panas akan digunakan kembali untuk pemanasan awal demin water dan udara buang disebut dengan flue gas dan terbuang melewati stack.

"The function to separate solid particle residue from coal, lime and sand that entrained air flow from furnace (while operate, residue particle combustion that has heavy faraction will down in the bottom furnace and then light fraction will fly to cyclone separator, here will be separated again which heavy solid will down in cyclone to return again to the furnace ( as efficiency with name recycle) and light fraction will flay to back pass (flue gas area)"
  • Back Pass / Flue Gas Area & Pemanasan Awal (Preheater / Economizer) ---> Area Kanan dari Gambar Diatas
Terjadi pemanfaatan panas tersisa yang mempunyai temperatur rendah di alat yang disebut economizer, agar demin water dari boiler feed pump (BFP) sedikit naik temperaturnya sehingga beban furnace untuk menjadikan steam sedikit lebih ringan. Sedangkan untuk air preheater memanfaatkan panas flue gas untuk menaikkan sedikit temperatur yang dihisap oleh PA Fan dan SA Fan.
Wall Tube Boiler Backpass

"Occured there is reuse of residual heat has low temperature in the economizer, so demin water from BFP little high temperature so that furnace load to be steam little. Whereas for air preheater using flue gas to raise temperature that inhaled by PA fan and SA fan"
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2015). Bagian-Bagian Furnace & Boiler PLTU, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2015). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[2] Training Calderys Refractory Solution Kaohsiung Taiwan"Boiler Training" 2013
[3] Manual Book "Dongfang" PLTU BT
[4] http://www.energyefficiencyasia.org/energyequipment/typesofboiler.html  
[5] Woodruff, E.,Lammers, H., dan Lammers, T. (2000). Steam Plant Operation, Eighth Edition Handbook  

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website www.caesarvery.com, Silakan Hubungi DISINI

Klasifikasi Batubara Berdasarkan Kalori Menurut ASTM

Diposting oleh On Monday, April 06, 2015

Batubara diklasifikasikan karena merupa campuran heterogen antara beberapa komposisi dan umumnya dikenal dengan istilah "rank". Rank ini menandakan sejarah umur geologi terbentuknya batubara. Berdasarkan standar ASTM D388, klasifikasi batubara menggunakan parameter volatile matter, fixed carbon & heating value untuk proximate analysis (laboratory procedure by ASTM D3172).
Untuk batubara high rank (antracite), kriteria lain yang digunakan adalah dry, mineral-free basis yang dihitung menggunakan "Parr Formula".
Klasifikasi batubara berdasarkan handbook "The Babcock & Wilcox Company" sebagai berikut:
Urutan Pembentukan Batu Bara:
Wood - Peat - Lignite - Subbituminous - Bituminous - Anthracite



Energi setiap klasifikasi batubara sebagai berikut: (The Babcock & Wilcox Company)
  1. Peat, adalah lapisan teratas batubara yang masih banyak mengandung tanah (belum masuk rank coal). Moisture content sampai 70% dan HHV sekitar 6978 kJ/kg=1667.7 kCal/kg
  2. Lignite, rank coal paling rendah, moisture content sekitar 30% dan HHV kurang dari 19306 kJ/kg=4614.14 kCal/kg. Tipe ini memiliki high volatile matter sehingga mudah terbakar sendiri (auto-ignition). Selama pengangkutan tipe ini akan berpengaruh pada peningkatan moisture content dan penurunan BTU content (kalori)
  3. Sub-bituminous, kadar moisture antara 15-30% dan jika kering tipe ini mudah sekali terbakar sendiri. Memiliki ash content yang lebih rendah dibandingkan lignite dan memiliki kadar sulfur yang cukup rendah. HHV berkisar antara 19306-26749 kJ/kg=4614.2-6393.1 kCal/kg
  4. Bituminous, fixed carbon berkisar antara 69-86% dan HHV pada rentang 24423-32564 kJ/kg=5837.1-7782.8 kCal/kg
  5. Anthracite, ini adalah tipe paling tinggi dari batubara (high rank coal), fixed carbon antara 86-98% dengan volatile matter yang rendah, moisture content sekitar 3% dan HHV sekitar 34890 kJ/kg=8338.7 kCal/kg. Kandungan sulfur sangat rendah sehingga bisa digunakan untuk clean flame dan masuk dalam kategori premium fuel
Kualitas batu bara di PLTU umumnya dibedakan menjadi 3 yaitu:
  1. Medium Caloric Value (5800 kCal/kg)
  2. Low Caloric Value (5100 kCal/kg)
  3. Low Rank Coal (4200 - 4800 kCal/kg)
Ada kalanya batu bara yang disimpan di coal yard akan terbakar sendiri dan fenomena ini sering dipermasalahkan dalam penyimpanan dan penanganan batu bara.  
Proses Coal Self Combustion of Low Rank Coal (≥35% Moisture):
  1. Mula-mula batubara akan menyerap oksigen dari udara secara perlahan-lahan dan kemudian temperature batubara akan naik, 
  2. Sebagai akibat temperatur naik, kecepatan batubara menyerap oksigen dari udara bertambah dan temperatur kemudian akan mencapai 100-140 oC,
  3. Setelah mencapai temperatur 140 oC, uap dan CO2 akan terbentuk.sampai temperatur 230 oC, 
  4. Isolasi CO2 akan berlanjut apabila temperatur telah berada diatas 350 oC, ini berarti batubara telah mencapai titik sulutnya dan akan cepat terbakar dengan sendirinya.
Coal Yard PLTU BL

Belt Conveyor Coal Yard

Referensi:

[1] The Babcock & Wilcox Company. Sources of Chemical Energy
[2] Understanding self ignition of coal
[3] Federal Institute For Material Research and Testing 
[4] Materi presentasi pembangkitan
[5] Catatan dan pengalaman pribadi bekerja di pembangkitan