Trending Topik

Manajemen Proyek

Diposting oleh On Tuesday, November 22, 2016

Didasarkan pada buku “Project Management : The Managerial Process by Gray and Larson” bahwa proses suatu manajemen projek secara garis besar dapat disimpulkansebagai berikut :

  1. DEFINING  ---> judul, deskripsi, estimate, metodologi, scope projek, tugas, spesifikasi
  2. PLANNING ---> Membuat Work Breakdowns Structure (WBS), Organizational Breakdowns Structure (OBS), schedule, jadwal, anggaran, SDM, resiko
  3. EXECUTING ---> membuat laporan kerja, manajemen jadwal, estimasi time & cost, manajemen kualitas, manajemen resiko, monitoring pekerjaan, inspeksi mutu, fabrikasi & konstruksi
  4. CLOSING ---> membuat dokumentasi ke customer, evaluasi, tanda tangan serah terima penyelesaian pekerjaa, demobilisasi pekerja & peralatan, start up
PROJECT adalah suatu rangkaian aktifitas unik yang saling terkait utk mencapai hasil tertentu & dikerjakan dalam periode waktu tertentu
Karakteristik umum dari projek adalah :
  • Objek yang dikerjakan jelas terlihat dan memiliki tujuan
  • Memiliki periode tertentu untuk dimulai dan diakhiri
  • Melibatkan multi disiplin ilmu
  • Produknya atau pelayanannya atau prosesnya unik (tidak pernah dikerjakan sebelumnya) misalnya mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak terselesaikan & membutuhkan kajian teknologi yang mendalam sebelumnya (misalnya membangun stasiun ruang angkasa di mars)
  • Memiliki waktu, biaya dan performa yang spesifik (on timing, on budget, on performance)
  • Pekerjaan non - routine
PROYEK berbeda dengan PROGRAM begitu pula dengan ROUTINE WORK dimana PROGRAM adalah kumpulan dari berbagai projek.
Example
Pembangkit A akan didirikan didaerah A dengan scope pekerjaan pembangunan equipment common, boiler, turbin generator dan sesudah pembangkit A jadi kemudian dioperasikan dan selama beroperasi sering terjadi problem sehingga tim mekanik harus sering memperbaiki peralatan.
Definisi :
PROGRAM : membangun pembangkit A
PROYEK : membangun equipment common, membangun boiler, membangun turbin generator
ROUTINE WORK : tim mekanik memperbaiki peralatan sebagai tim pemeliharaan
Urutan Integrated Manajemen Project adalah :

  • Strategic Alignment ---> penentuan strategi dari proyek apakah proyek akan dikembangkan oleh banyak tim, banyak SDM atau di sub kan, manajemen resiko (konflik, kebingungan dan waktu yang bisa menyebabkan customer tidak puas). Dalam strategic alignment dibutuhkan proses seleksi yang Sistematis, Terbuka, Konsisten dan Seimbang.
Poin – poin dari Strategic Management adalah :
- Apakah sesuatu yang akan kita putuskan dan implementasikan
- Apakah yang akan kita maksimalkan untuk menuju ke tujuan
- Bagaimana cara organisasi ini bisa menang kompetisi dengan kompetitor

Ada 2 dimensi umum  Strategic Management adalah :
- Merespon terhadap perubahan dari luar (misalnya kebutuhan pasar, persaingan dengan kompetitor, inovasi terbaru)
- Mengalokasikan SDM khusus untuk mengembangkan kompetisi khusus yang tidak dimiliki kompetitor (meriset produk unggulan, inovasi satu – satunya dan menjadi paten)

Ada 4 aktivitas dari Strategic Management adalah :
- Mereview dan mendefinisikan misi organisasi
- Mengeset tujuan jangka panjang (visi)
- Menganalisa dan memformulasikan strategi untuk mencapai tujuan
  • Portfolio Management ---> PORTFOLIO adalah sekumpulan produk / layanan / jasa yang dimiliki untuk ditawarkan / dijual. Portfolio terdiri dari dari strategic project yang telah diseleksi prosesnya secara seimbang menurut resiko ke perusahaan dan di setujui oleh manajemen perusahaan
Fungsi dari Portfolio Management adalah :
- Melihat keseluruhan proyek yang telah diseleksi di Strategic Alignment
- Memonitor jumlah SDM dan keahliannya
- Mendorong penggunaan BEST PRACTICES (cara terbaik yang sudah pernah dilakukan atau cara terbaru yang tidak mengulang cara lama yang terbukti kurang bagus)
- Menyeimbangkan proyek yang akan dilakukan memiliki resiko yang diijinkan oleh manajemen perusahaan
- Memperbaiki komunikasi ke semua stakeholder
- Menciptakan perspektif organisasi di luar harapan stakeholder (ke arah yang baik)
- Memperbaiki time manajement projek agar tidak over time
  • Project Manajement ---> dalam sebuah proyek dipimpin oleh Project Manager (PM) yang bertugas merencanakan dan membuat  strategi, menjadwalkan, menentukan eksekusi dan membuat proyek sesuai harapan customer. Ada 3 yang jadi fokus utama PM yaitu on Budget, On Schedule atau on performance  
Ada 2 Dimensi Manajemen Proyek yaitu :
1. TECHNICAL
  • Scope pekerjaan
  • Work Breakdown Schedule (WBS) ---> Gantt Chart, Flow Chart, Schedule
  • Alokasi SDM
  • Rincian Anggaran
  • Laporan pekerjaan
2. SOCIOCULTURAL
  • Leadership
  • Problem solving
  • Teamwork
  • Negoisasi
  • Politik
  • Harapan customer
Karakteristik dari tujuan adalah S.M.A.R.T yaitu
  • Specifik ---> target dan sasaran jelas
  • Measurable ---> dapat terukur indikator pencapaiannya
  • Assignable ---> dapat ditugaskan ke orang sbg penanggung jawab utk diselesaikan
  • Realistic  ---> pernyataaan realistis dgn SDM yang tersedia
  • Time Related ---> sasaran dapat dicapai oleh waktu
Pendekatan financial untuk mengevaluasi apakah proyek layak dikerjakan atau tidak ada 2 yaitu Payback Period & Rate of Return (ROR) dan Net Present Value (NPV)
  1. Payback Period & Rate of Return (ROR) ---> lamanya waktu pengembalian modal / investasi. Semakin kecil nilai berarti waktu penegembalian modal cepat namun kelemahan dari sistem ini adalah tidak memperhatikan nilai uang (inflasi) dari tahun ke tahun. Rate of Return (ROR) adalah laju pengembalian modal / investasi. Semakin besar laju maka semakin baik karena modal akan cepat kembalinya
  2. Net Present Value (NPV) --->  penghitungan nilai investasi yang memperhitungkan nilai kenaikan uang dari tahun ke tahun. NPV (+) maka investasi layak diteruskan dan jika NPV (-) maka investasi tidak layak.
PROJECT SCOPE adalah dokumen yang akan di publikasikan yang mendefinisikan semua proses projek tujuan akhirnya.
Project Scope harus :
  • To be Achieved
  • Specific
  • Tangible
  • Measurable
Ada 6 Project Scope Checklist yaitu :
  1. Project Objective (tujuan / sasaran projek) ---> menentukan tujuan proyek sesuai kebutuhan customer
  2. Deliverables (tugas / pembagian kerja)  ---> paket / dokumen hasil studi kelayakan yang berisi analisis berbagai aspek kelayakan seperti list of specification, list pekerjaan, tes dengan software coding,  technical manual untuk membuat prototyp, analisis pasar, analisis organisasi, anlisis biaya & dampak sosial - lingkungannya, schedule pengerjaan
  3. Milestone (tolak ukur waktu) ---> digunakan utk memberi tanda jadwal waktu sehingga monitoring dan kontrol proyek lebih terpantau. Milestone dibuat dengan berdasar pada Deliverable
  4. Technical Requirement ---> persyaratan teknis dari pekrjaan proyek yang menggambarkan hasil akhir
  5. Limit and Exclusion (batasan & pengecualian) ---> LIMIT contohnya menentukan batasan misal transportasi udara ke site dijalankan oleh pihak ketiga, maintenance & repair dilakukan 1 bulan sesudah final inspection. EXCLUSION contohnya software akan diinstalkan namun tidak termasuk training , data dikumpulkan oleh customer bukan contractor
  6. Review with Customer ---> berisi scope checklist yang direview dengan customer mengenai : apakah customer memperoleh hasil dari deliverable, apakah proyek dicapai on budget, on timing & on performance (scope), apakah pertanyaan di limit & exclusion terjawab 
Contoh breakdown deliverable :
Contoh Project Scope :
Sumber : Project Management : The Managerial Process by Gray and Larson

Statistik Bisnis

Diposting oleh On Tuesday, November 22, 2016


Didasarkan dari buku “Complete Business Statistic by Amir Daczel & Jayavel”. Ada berbagai macam dasar statistik yang umum dipelajari & dipakai sejak SMA yaitu :

  • Mean : nilai rata – rata dari sebuah data
  • Median : nilai tengah dari data yang didapatkan dengan mengurutkan terlebih dahulu  dari terkecil ke terbesar
  • Modus : nilai yang keluar terbanyak / memiliki frekuensi terbesar dari semua data
  • Range : selisih antara nilai terbesar dengan terkecil
  • Interquartile Range :selisih antara upper quartile dengan lower quartile
  • Variansi : seperangkat observasi yang ditunjukkan untuk menentukan tingkat keberagaman sebaran data
  • Standar Deviasi : pangkat dua dari variansi
Contoh data sebagai berikut :
Sesuai data SET 1 & SET 2 diatas jika dicari data statistiknya adalah
Mean : SET 1 & SET 2 = 6
Median : SET 1 & SET ---> (6+6)/2 = 6
Modus : SET 1 nilai terbanyak = 6 dan SET 2 nilai terbanyak = 6
Jika dilihat dari 3 data tersebut maka data statistik menunjukkan nilai yang sama namun untuk menentukan keberagaman (variability) maka ada 4 yang digunakan yaitu : range, interquartile range, variansi dan standar deviasi. Variansi dan standar deviasi lebih berguna daripada yang lain karena menggunakan informasi yg berisi di semua observasi di data set (sampel) maupun populasi. 
Jika variansi dalam sampel maka simbol adalah “s” dalam populasi Ï­
SKEWNESS DISTRIBUTION adalah pengukuran derajat asimetri dari distribusi frequensi. 
Ada 3 macam Skewness Distribution yaitu :
  • Right / Positive Skewed ---> letak mean (rata – rata) di sebelah kanan median (nilai tengah)
  • Left / Negative Skewed ---> letak mean (rata – rata) di sebelah kiri median (nilai tengah)
  • Symmetric / Zero Skewed ---> mean = median = modus (nilai sama)
Formula statistik di excel bisa dilihat seperti gambar dibawah ini :
Referensi : Complete Business Statistic by Amir Daczel & Jayavel

Manajemen Kualitas di Dunia Industri

Diposting oleh On Monday, August 22, 2016

- ISO (International Organization for Standardization) berdiri tahun 1987 dan telah di revisi sebanyak 3 kali yaitu tahun 1994, 2000 dan 2008. ISO bermacam - macam seperti : 
  • ISO 9000 : memuat tentang dasar dasar dan istilah untuk sistem manajemen mutu 
  • ISO 9001 : memuat tentang persyaratan - persyaratan yang dibutuhkan untuk implementasi sistem manajemen mutu
  • ISO 9004 : memuat tentang panduan untuk perbaikan kinerja 
  • ISO 9011 : memuat tentang panduan dalam kegiatan audit sistem manajemen mutu dan lingkungan 
- ISO yang paling banyak tertera di produk adalah ISO 9001 yang berarti produk yang telah jadi itu menerapkan implementasi sistem manajemen mutu. Produk yang bersertifikat ISO terjamin proses dan mutu nya sehingga kualitas bisa dibilang terstandar. 
- Mutu menurut ISO 9000 : 2000 adalah derajat atau tingkat karakteristik yang melekat pada suatu produk yang mencukupi persyaratan / keinginan. Gambaran kualitas meliputi : penampilan, keandalan, kemudahan penggunaan, awet, harga wajar, mudah dibuang
Dimensi kualitas di Industri Manufactur adalah :
  1. Performance : kesesuaian produk dengan fungsi utama nya
  2. Feature : ciri khas produk yang membedakan dari produk lain
  3. Reliability : kehandalan produk / kemungkinan kerusakan yang rendah
  4. Conformance : kesesuaian produk dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
  5. Durability : ketahanan produk (umur)
  6. Serviceability : kemudahan perbaikan / ketersediaan komponen produk
  7. Aesthetic : keindahan / daya tarik produk
  8. Perception : citra merk dari produk yang membuat konsumen bangga
Dimensi kualitas di Industri Jasa adalah :
  1. Communication : hubungan baik antara pelanggan dan pemberi jasa
  2. Credibility : kepercayaan dari pelanggan ke pemberi jasa
  3. Security : keamanan terhadap jasa yang ditawarkan
  4. Knowing the Customer : pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan pelanggan
  5. Tangible : pelayanan dapat diukur atau dibuat standarnya
  6. Reliability : konsistensi pemberi jasa untuk melayani pelanggan
  7. Responsiveness : tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan pelanggan
  8. Competence : kemampuan yang baik untuk melayani pelanggan
  9. Access : kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi pelanggan
  10. Courtesy : kesopanan, perhatian dan kesamaan pelayanan terhadap para pelanggan
- Manajemen kualitas mengalami evolusi mulai dari : kualitas inspeksi (inspection quality) ---> pengendalian kualitas (quality control) ---> penjaminan kualitas (quality assurance) ---> manajemen kualitas total (total quality management). 
- Total Quality Management adalah sistem manajemen dalam perubahan yang berkelanjutan terdiri dari nilai, teknik dan alat yang bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mereduksi sejumlah sumber daya.
- Menurut Irianto, 3 Tahap Implementasi Manajemen Kualitas yaitu : 
  1. Tahap Inisiasi ---> pemahaman konsep dan prinsip
  2. Tahap Adopsi ---> persiapan, perencanaan dan pengembangan misi
  3. Tahap Adaptasi ---> monitoring, penyesuaian dan perbaikan 
- Penghargaan dalam peningkatan Manajemen Mutu salah satunya adalah Malcolm Baldrige
 Kriteria penilaiannya adalah :
  1. Kepemimpinan
  2. Rencana Strategis 
  3. Fokus Pelanggan dan Pasar 
  4. Informasi dan Analisis 
  5. Fokus Sumber Daya Manusia 
  6. Manajemen Proses 
  7. Hasil Perusahaan 
- 8  Prinsip Manajemen Mutu Landasan Penyusunan ISO 9000 adalah :
  1. Fokus pada Pelanggan ---> memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang serta berusaha melebihi harapan pelanggan
  2. Kepemimpinan ---> pimpinan menetapkan kesatuan arah dan tujuan serta menciptakan lingkungan agar orang - orang menjadi terlibat penuh dalam mencapai tujuan
  3. Keterlibatan Orang ---> orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari organisasi 
  4. Pendekatan Proses ---> untuk mencapai hasil yang efisien dibutuhkan sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi 
  5. Pendekatan Sistem pada Manajemen ---> pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan proses akan mencapai tingkat efektifitas dalam mencapai tujuan 
  6. Perbaikan Berkesinambung ---> proses yang berfokus pada upaya terus menerus untuk meningkatkan keefektifan organisasi untuk memenuhi tujuan 
  7. Pendekatan Fakta pada Pengambilan Keputusan ---> keputusan efektif berdasar pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah 
  8. Hubungan yang Saling Menguntungkan dengan Pemasok  
- Tahapan untuk mendapatkan sertifikat ISO
Tahap - tahap untuk mendapatkan sertifikat ISO adalah :
  1. Menerapkan Standar yang Telah Ditentukan
  2. Mengajukan Sertifikasi
  3. Penilaian / Audit oleh Tim Independent
  4. Penilaian / Audit oleh Tim Pengawas Pemberi Sertifikat
  5. Penerimaan Sertifikat
  6. Sertifikasi Ulang jika Masa Berlaku Sudah Habis
Penjelasan diagram diatas diambil dari "Modul Kuliah Manajemen Industri Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 by Muh. Ali" adalah :
Mengevaluasi bisnis dan kebutuhan yang menunjang kompetisi di luar (quality, pelayanan, proses dll) sesuai standar ISO. Manajemen berkomitmen untuk melaksanakan segala sumber daya untuk menerapkan standar ISO. Penerapan ini supaya terorganisir dan terencana dengan baik bisa melibatkan konsultan sehingga pihak manajemen dan konsultan akan mengevaluasi prosedur kerja sekarang ini dan memberikan prosedur yang sesuai standar ISO kemudian menentukan tim ISO, tujuan dan target waktu untuk melakukan sertifikasi. Tim ISO yang telah dibentuk dilakukan training khusus mengenai ISO. Setelah tim terbentuk dan cukup pengetahuan tentang ISO kemudian merencanakan quality action dengan mengimplementasi prosedur sesuai standar ISO dan melakukan assesment oleh internal office kemudian assesment oleh tim independen. Melakukan improvement untuk prosedur yang dinilai kurang dari assesment tersebut kemudian mendaftarkan ISO. Tim assesment dari ISO akan melakukan audit dan jika lolos akan terbi sertifikat ISO.

- Metode untuk menerapkan manajemen kualitas salah satunya adalah Shewart Cycle (P-D-C-A)
- Salah satu alat pengendalian kualitas adalah Seven Tools
1. Histogram
 
2. Check Sheet
3. Pareto Chart ---> diambil dari nama penemunya Vilfredo Pareto, Pareto Chart adalah diagram batang dan garis yang berprinsip 80 - 20 yang artinya dalam banyak masalah maka cukup diambil permasalahan yang kumulatifnya terjadinya > 80% yang artinya dari banyak masalah yang ada diambil 20% masalah terbesar yang bisa menyelesaikan 80% persoalan. Dengan Pareto ini, kita bisa memfokuskan ke masalah utama yang menyebabkan kegagalan serius (biasanya diambil 3 teratas), sehingga tidak membuang waktu dan biaya jika dibandingkan dengan menyelesaikan semua masalah (besar & kecil).

Seperti gambar diatas, faktor yang menyebabkan keluhan di rumah sakit ada 10 masalah sehingga dengan Pareto Chart ini, dengan mengambil 3 masalah utama yang teratas diharapkan bisa mengurangi dampak buruk yang serius. Teori ini lebih praktis dibanding semua masalah dari yang besar sampai yang kecil diselesaikan semua.
 
4. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram / Ishikawa Diagram) ---> penyebab dari kegagalan adalah dari Machine, Material, Method, Measurement, Man Power dan Environment
 
5. Defect Concentration Diagram
6. Scatter Diagram
 
7. Control Chart
 - Untuk menjelaskan lebih mudah suatu alur proses digunakan Flow Chart yang dilambangkan dengan bermacam - macam simbol. Penjelasan simbolnya seperti dibawah ini :
- Rumus yang dipakai di statistik adalah :


Referensi:
[1] http://repository.widyatama.ac.id
[2] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Modul%208%202011.pdf
[3] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Modul%209%202011.pdf
[4] http://doc.utwente.nl/50777/1/thesis_Irianto.pdf
[5] Introduction to Statistical Quality Control 6th Edition by Douglas 
[6] http://www.ihquality.com/2016/04/cara-membuat-diagram-pareto-dengan-excel.html 
[7] Quality Management by Peter Mauch

Analisa Oli Pelumas (Tribology) dan Referensi Report (1 of 2)

Diposting oleh On Monday, August 15, 2016

Tribology adalah ilmu teknik yang mempelajari interaksi permukaan bergerak yang didalamnya terdapat fenomena seperti gesekan, pelumasan dan keausan. Dua permukaan atau lebih yang bergerak satu sama lain akan menimbulkan gesekan yang bisa menyebabkan keausan logam dan timbul panas sehingga untuk mengatasinya diberi pelumas seperti oil, grease, cooler dll. Di dunia industri, oli pelumas di cek rutin untuk membuat kajian predictive maintenance dan peralatan yang digunakan disebut tribology oil analysis.
Oli yang beredar dibagi menjadi 3 yaitu:
  • Oli Mineral (mineral base oil): oli yang berasal dari pengolahan minyak bumi (crude oil), terbagi menjadi 2 yaitu Light Product (gasoline, kerosene, fuel oil, diesel oil) dan Heavy Product (lubricating oil dan wax)
  • Oli Sintetis (synthetic base oil): oli yang berasal dari sintesa kimia yang sudah diatur ketahanan tingkat oksidasi, stabilitas kekentalannya, desain molekul, struktur molekul dan dibuat dengan sistem polimerisasi
  • Oli Organik (vegetable base oil): oli yang bersal dari hewan dan tumbuhan
Standar oli yang digunakan diberi kode khusus yaitu standar Eropa ISO-VG (viscosity grade) bukan standar Amerika SAE (society of automotive engineers), perbedaannya adalah ISO-VG digunakan untuk oli industri seperti ISO-VG 32, ISO-VG 46 dan ISO-VG 68 sedangkan SAE kebanyakan digunakan untuk motor oil dengan range 0W (very low viscosity) sampai 60W (very high viscosity) sedangkan untuk SAE gear oil ditetapkan 70W (very low viscosity) sampai 140W (very high viscosity). Dibawah ini adalah tabel ekivalen antara ISO-VG dan SAE


Menurut literatur "http://www.machinerylubrication.com" dijelaskan bahwa penggunaan ISO-VG adalah untuk menyamakan persepsi antara standar oil di berbagai negara di Eropa misalnya American Society for Testing and Materials (ASTM), Society for Tribologists and Lubrication Engineers (STLE), British Standards Institute (BSI), and Deutsches Institute for Normung (DIN). Semua negara yang mempunyai standar sendiri ini membuat kesepakatan di Tahun 1975 yang diwadahi oleh The International Organization for Standardization (ISO) untuk menyemakan persepsi sehinggga diberi nama ISO-VG.
Analisa oil analysis disajikan dalam Trivektor (Wear ---> gram metal pengotor/partikel keausan seperti ferrous dan logam mineral non-ferrous, Contamination ---> partikel ISO Code, free water dan Chemistry ---> TAN, oxidation, viscosity). Untuk lebih jelasnya trivektor dan kandungannya bisa dilihat di gambar & tabel dibawah ini.
Pengukuran viskositas menggunakan 2 temperatur yane berbeda yaitu untuk non-engines seperti gearbox dan hydraulic oil di tes menggunakan suhu 40 oC sedangkan untuk transmission dan engine di tes menggunakan suhu 100 oC. Selain itu, berdasarkan ASTM D445-18 penggunaan standar temperatur tersebut adalah untuk 40 oC jika oli sampel bisa tembus cahaya atau encer dan untuk 100 oC jika oli sampel tidak tembus cahaya atau kental. Viskositas adalah ketahanan oli terhadap laju aliran (shear stress) dalam kondisi tertentu atau dapat diartikan kemampuan laju liquid (shear rate) pada kondisi oli yang diberikan. Pembahasan lengkap macam-macam viskositas yaitu dynamic dan kinematic viscosity bisa dibaca pada artikel: ASTM D445-18 Standard Methods for Kinematic Viscosity
Standar batasan viscosity yang umum digunakan sebagai berikut:
  • +/- 10% dari fresh oil menurut ASTM D2422-97
  • +/-5% dari fresh oil menurut ASTM D445 
Dikutip dari "Handbook The Oil Analysis Handbook by Michael Holloway" bahwa dibawah ini adalah bahan dari peralatan yang mana juga bisa digunakan untuk melihat sumber dari oli yang tercemar logam kontaminan.


Besi (Fe) adalah komponen utama dari semua peralatan. Untuk wear dan contamination di trivektor sebagian besar disebabkan karena unsur ini yang penyebabnya bisa karena gesekan antar material atau oli tercemar oleh kotoran dari luar
Tembaga (Cu) digunakan sebagai elemen campuran karena sifatnya yang mudah dibentuk, memiliki nilai konduktivitas panas dan listrik yang baik sehingga cocok untuk peralatan HE dan bearing.
Timah (Sn) digunakan untuk elemen campuran, biasanya antara tembaga dan timbal untuk sacrificial bearing liner


Alumunium (Al) mempunyai kekuatan yang tinggi dengan berat yang ringan serta tahan korosi karena terdapat lapisan oksida. Pencampuran Al dengan logam tertentu bisa tahan terhadap temperatur tinggi.
 Krom (Cr) adalah material yang mempunyai kekerasan tinggi dan juga tahan korosi.
Timbal (Pb) adalah logam lunak yang banyak digunakan untuk sacrificial wear surfaces seperti journal bearing.
Silica (Si) ditemukan banyak dan umum di oli yang sudah terpakai, berasal dari pasir bahan dasar pembuatan logam yaitu pasir kuarsa dan keberadaan di oli disebabkan karena logam terkikis sehingga bahan dasar logam terlarut.
Perak (Ag) adalah bahan terbaik untuk bearing plate karena minimum gesekan. Cocok untuk melawan korosi karena penambahan senyawa Seng (Zn).

Menurut Handbook "Clean Oil Guide Svendborg: Denmark" bahwa air (water) berbahaya untuk oli karena:
  • Menurunkan viskositas oli karena nilai viskositas air lebih rendah (densitas lebih besar) dari oli
  • Titik-titik air (water droplet) jika berada di peralatan tekanan tinggi bisa menyebabkan pitting dan cavitation
  • Free hydrogen dari air akan bermigrasi ke komponen mesin sehingga menyebabkan kerapuhan logam dan bisa menyebabkan crack
  • Air dikatakan sebagai katalis ter-degradasi-nya oli dengan kecenderungan membentuk endapan
  • Air menyebabkan oli rusak seperti penguapan zat additive di dalamnya serta oli ter-oksidasi
  • Mengurangi ketebalan lapisan pelumas (oli menjadi lebih encer)
Terdapat 3 kategori water content sebagai berikut: Bisa dibaca detail di: Kandungan Air di Minyak Pelumas
  1. Dissolved water, air yang tercampur homogen dengan oli, tidak bisa dipisahkan dengan sistem sentifugal biasa dan harus diuapkan pada titik didihnya (cocok untuk tipe purifier heater/vacuum dehydration)
  2. Emulsified water, air yang bercampur cukup sempurna dengan oil namun ketika dikocok akan berbuih dan menunjukkan pengeruhan. Kontaminan ini masih bisa dilihat secara visual namun fase-nya tidak berpisah dengan oil.
  3. Free water, air yang tidak tercampur homogen dengan oli serta terpisah dibagian bawah oli. Air tipe ini bisa dilihat secara visual dan bisa diminimalisir menggunakan tipe purifier sentrifugal
Standar free water yang diijinkan sebagai kontaminan berbeda-beda tergantung metode dan referensi, berikut umumnya yang digunakan:
  • 0.1 % atau 1000 ppm atau 1000 mg/L menurut ASTM D4378
  • 0.02% atau 200 ppm menurut ASTM D6304
  • 0.05% atau 500 ppm menurut umumnya kemampuan purifier menurunkan kadar free water
Standar ukuran kontaminan oleh partikel menggunakan NAS 1638 atau ISO Code 4406. NAS 1638 digunakan untuk standar komponen aerospace dan banyak juga diaplikasikan di industri serta penggunaannya dengan 1 digit, namun sekarang mulai banyak yang tidak memakai standar ini dan beralih ke ISO Code 4406 seperti tabel dibawah karena sistem analisa partikel yang lebih detail.
Penghitungan jumlah partikel kontaminan di oli ditunjukkan seperti tabel diatas. Mengacu pada ISO 4406 bahwa penyebutan ISO Code Range dipergunakan untuk memudahkan penamaan banyaknya kandungan partikel dan biasanya penulisannya dalam bentuk X/Y/Z sebagai contoh ISO Code Standar adalah:
ISO > 4 = .....; ISO > 6 = ..... dan ISO > 14 = ..... artinya  untuk "4" ---> ukuran partikel > 4 mikron; "6" ---> ukuran partikel > 6 mikron dan "14" ---> ukuran partikel > 14 mikron. Penggunaan standar 4/6/14 ini karena menurut penelitian ukuran di range tersebutlah yang berpotensi menyebabkan kerusakan dua permukaan yang bergerak walaupun dilapisi full lubrication. Contoh pembacaan di peralatan adalah jumlah partikel 18/12/10 dan jika diartikan  seperti berikut :
ISO > 4 = 18 (partikel dengan ukuran >4 mikron di sampel per 1 mL oli berjumlah antara 1300 sd 2500)
ISO > 6 = 12 (partikel dengan ukuran >6 mikron di sampel per 1 mL oli berjumlah antara 20 sd 40)
ISO > 14 = 10 (partikel dengan ukuran >14 mikron di sampel per 1 mL oli berjumlah antara 5 sd 10)
Konversi jumlah partikel dengan nilai 18/12/10 sesuai tabel ISO Codes diatas.


Menurut standar ISO Codes diatas terdapat bermacam-macam standar yang dipakai untuk oil analysis tergantung dari pelumasan untuk apa oli tersebut. Standar umum yang dipakai di pembangkitan (PLTU) untuk oil turbine adalah memakai 20/18/15 mengacu pada kedua tabel diatas.

Menurut Handbook "The Oil Analysis Handbook by Michael Holloway" bahwa TAN (Total Acid Number) digunakan untuk oli hydraulic, gear dan compressor sedangkan TBN (Total Base Number) digunakan untuk Engine Oil. Nilai TAN akan bertambah seiring beroperasinya peralatan sedangkan TBN kebalikannya yaitu semakin berkurang karena TBN menyatakan jumlah dari alkali di oli yang ternetralisir oleh banyaknya kandungan acid sebagai hasil dari life-time atau degradasi oil.

Menurut Handbook "Clean Oil Guide Svendborg: Denmark" bahwa sumber  kontaminan asam (acid) oli berasal dari produk degradasi oli dan hydrolisis ester based fluid di oli. TAN adalah jumlah KOH (dalam mg) yang digunakan untuk menetralisir oli (per 1 gram). 

Standar TAN yang diijinkan bermacam-macam seperti berikut:
  • Alert (+1 mg KOH/g), alarm (+1.5 mg KOH/g) menurut standar pada umumnya
  • +0.1 s/d 0.2 mg KOH/g menurut ASTM D974
  • +0.3 s/d 0.4 mg KOH/g menurut ASTM D664
Keberadaan acid bisa diturunkan dengan cara netralisasi katalis menggunakan ion exchange resin atau alumunium oxide. Pembahasan lengkap ada di artikel: Cara Mengurangi Acid Number

TBN digunakan untuk oli pembakaran (misal mesin 2 tak) karena di oli terdapat additive (detergent dan dispersant). TBN standar adalah fresh oil (pengurangan sebesar 50 %) dan alarm (pengurangan sebesar 70 %).

Dari Handbook "How to Read an Oil Analysis Report by Jim Fitch" didapatkan data sebagai berikut:

Dari Tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jika terdapat Perubahan Rantai Molekul Kimia Oli maka Pengurangan Viskositas disebabkan oleh panas operasi, gesekan fluida dan hidrolisis sedangkan Penambahan Viskositas disebabkan oleh oksidasi, polimerisasi, pembentukan carbon dan oksida yang tidak terlarut serta penguapan oli
2. Jika terdapat Penambahan Kontaminan di Oli (Kontaminasi) maka Pengurangan Viskositas disebabkan oleh bahan bakar mesin, pendingin mesin/pelumas dan aditif oli sedangkan Penambahan Viskositas disebabkan oleh emulsi air, udara yang terikut dan zat anti beku di oli


Untuk warning alarm menurut Handbook "Oil Analysis Handbook for Predictive Equipment Maintenance by Yuegang Zhao" adalah sebagai berikut:


Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2016). Analisa Analisa Oli Pelumas (Tribology) dan Referensi Report, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2016). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[2] The Oil Analysis Handbook by "Michael Holloway"
[3] Clean Oil Guide "Svendborg : Denmark"
[4] How to Read an Oil Analysis Report by Jim Fitch
[5] http://www.engineeringtoolbox.com/iso-vg-grade-d_1206.html 
[6] http://www.machinerylubrication.com/Read/213/iso-viscosity-grades
[7] Oil Analysis Handbook for Predictive Equipment Maintenance by "Yuegang Zhao"
[8] Technical Training Guide Turbine Oil Condition Monitoring by "Exxon Mobil Corp" 
[9] http://royalpurpleindustrial.com
[10] http://www.mobilehydraulictips.com/understanding-iso-4406
[11] http://www.parker.com/Literature/Hydraulic

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK