Trending Topik

Macam - Macam Pengukuran pada Ekstraksi Minyak Atsiri


Kata Kunci : GC-MS, Minyak Atsiri, Ekstraksi, Yield, Rendemen, Indeks Bias, Refractometer, Beart Jenis, Picnometer, pH Meter

Dalam proses ekstraksi minyak atsiri pengalaman saya tugas akhir , terdapat berbagai macam pengukuran seperti :
  • Analisa Kandungan Kimia Atsiri dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
Analisa ini menggunakan penggabungan 2 alat yaitu Gas Chromatography (GC) fungsi menganalisa struktur molekul senyawa dan memisahkan fraksi-fraksi kimia dalam senyawa. Mass Spectrometry (MS) fungsi utk menganalisa jumlah senyawa scr kuantitatif (mencari kandungan kimia dlm senyawa serta massa partikel dan konsentrasinya). 
Gas Chromatography adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen penyusun senyawa.
Mass Spectrometry adalah teknik mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion dimana muatannya dapat diketahui dengan mengukur jari-jari orbit, sehingga didapatkan berat molekul.
Dari analisa ini nantinya akan didapatkan kandungan utama dalam minyak atsiri dan kadarnya dalam bahan. Sehingga bisa dibedakan kandungan antar variabel dan bisa memetakan mana yg bagus utk diproses.
"In essential oil process extraction at my experience in final project, there are several kind measuring such as :
  • Analysis of essential oil chemical content using GC-MS
This analyze using fusion 2 instruments such as GC have function analyze structure molecular compounds and separation chemical fraction in compounds. MS have function analyze number of compound quantitatively (looking for chemical content in compounds and particle mass - concentration). Gas Chromatography is separated technique based on differences migration velocity of former component
Mass Spectrometry is technique looking for mass ratio to ion charge which their charge can be known with measure of radius orbit so we get molecular weight"

GC - MS

  • Pengukuran Yield atau Rendemen dari Suatu Bahan
Yield dilakukan dengan cara biasa yaitu jika ada 2 variabel bahan kering dan basah, maka sampel awal bahan masing2 ditimbang misal berat awal sampel kering (a) dan sampel basah (b). Dilakukan proses ekstraksi dan distilasi utk mengambil atsiri nya, lalu minyak yg didapatkan ditimbang (c). Dari sini bisa diketahui bahwa :
Yield variabel sampel kering: : (c / a) x 100%
Yield variabel sampel basah  : (c / b) x 100%
Perbedaan dg rendemen bahwa yield "tdk menyatakan satuan per berat kering / basah"
Rendemen
dilakukan dengan cara misalnya 2 variabel sampel berupa bahan kering dan basah, mula-mula kedua sampel awal ditimbang saat basah dinyatakan (a1) dan (a2). Sampel (a1) dilakukan distilasi dan didapatkan distilat (c) dan sampel (a2) dikeringkan beberapa saat baru kemudian di distilasi dan didapatkan distilat (d). Perhitungannya adalah :
Rendemen variabel sampel kering : (d / a2) x 100% dengan satuan per berat basah
Rendemen variabel sampel basah : (c / a1) x 100% dengan satuan per berat basah yg seharusnya per berat kering, ini karena sampel ditimbang saat kondisi basah semua, walau akhirnya yg variabel berat kering di keringkan.
Satuan ini juga bisa dirubah dengan per berat kering, tetapi harus melakukan perbandingan antara massa bahan diantara variabel.
Pengukuran ini bertujuan utk mencari ke efisienan dari produk, apakah metode / variabel yg dipakai memberikan hasil yg bagus apa tidak. Karena semakin tinggi nilainya semakin bagus metode / variabel yg dipakai.
Perbedaan penggunaan keduanya adalah yield kecenderungan dipakai utk proses yg ada reaksi kimianya, jadi bahan awal saat diproses dan menjadi produk adalah tetap sama menurut mass balance. Sedangkan rendemen cenderung digunakan utk proses yg tidak ada reaksi kimianya, seperti pabrik gula dari tebu, ekstraksi minyak atsiri, bahan awal yang akan diambil terdapat di dalam sampel, maka utk menghitung kandungan adalah penghitungan saat basah atau kering.
Gimana sudah paham dengan ulasan sederhana ini??? kalau belum monggo ditanyakan.......
  • Measurement Yield and Rendemen of Substances
Yield is done general method, there are 2 variables such as dry and wet samples, so initial sample are weighed eg first weight of dry sample (a) and wet sample (b). Done extraction process and distillation to take essential oil then oil we get is weighed (c). From here has known that :
Yield with dry sample  :  (c / a) x 100%
Yield with wet sample :  (c / b) x 100%
Rendemen done eg 2 variables such as dry and wet samples, initially first sample is weighed like (a1) and (a2). Sample (a1) is done distillation and get distillate (c) and sample (a2) is dried several time then distillation and get distillate (d).
Calculation are :
Rendemen with dry sample : (d / a2) x 100% with unit per wet sample
Rendemen with wet sample : (c / a1) x 100% with unit per wet sample
This unit can be converted to per dry sample but must be done ratio between mass material with variables
This measuring to looking for efficient of product, what methods / variables is used good result or not.
Differences of both are yield that used to process chemical reaction, so initial material is processed and product still same by mass balance and rendemen is used to process no chemical reaction such as sugar cane industry and essential oil extraction, initial material will be taken there is sample, so to calculate content is calculation at wet or dry.
How already understand with simple summary??? if not, please asked....."
  • Pengukuran Indeks Bias dengan Refractometer
Caranya refractometer di kalibrasi dulu dengan ditetesi air lalu dilihat di lensa alat apakah sudah menunjukkan gelap terang yg jelas di antara garis yg memisahkannya, kalau sudah diambil sampel dengan pipet tetes dan dilakukan pembacaan refractometer dg pengubahan agar didapatkan garis gelap terang bener2 terpisahkan oleh garis penghubung.
Bertujuan utk mengetahui perbandingan kecepatan cahaya di udara dengan didalam bahan. Nilai semakin tinggi berarti semakin bagus kualitas minyaknya, karena terbebas dari air. Jika mengandung air indeks bias kecil karena sifat air yg mudah membiaskan cahaya yg datang.

Refractometer

  • Measurement refractive index using refractometer
Methods is callibration of refractometer with water and see in the lens of instrument whether showing sharp dark light between separator line, if already taken with pipette done read refractometer with changing so we get sharp dark light line separated between line.
Purpose to know ratio light velocity in air with inner material. Value higher mean better quality of oil due to free water. If contain water will small refractive index because water properties easy refraction incoming light."
  • Pengukuran Berat Jenis dengan Picnometer
Caranya : mula-mula picno kosong ditimbang (a) gram kemudian sampel yg jelas volumenya diukur dg gelas ukur (b) volume dan memasukkannya ke picno (c). Pengukurannya adalah ( c - a) / (b).
  • Measurement density using picnometer
Method is initially empty picno is weighed (a) gram and sharp volume of sample is measured with measuring glass (b) volume and enter to the picno (c). Measurement is  ( c - a) / (b)." 

Picnometer

  • Pengukuran Bilangan Asam dengan Titrasi
Caranya dengan titrasi menggunakan basa KOH. Langkahnya minyak ditimbang dan ditambahkan etanol 97%. Lalu dititrasi dengan KOH 0,1 N dengan menggunakan fenolftalein sbg indikator dan sampai terjadi perubahan warna merah muda. Perhitungannya :
Bilangan Asam : (V KOH x M KOH x BM minyak ) / (Bobot Minyak)
  • Measurement acid number using titration
Method is titration using KOH base. Step is weighed oil and added ethanol 97%. Then titration with KOH 0,1 N using fenolftalein as indicator and until  occur change color to pink. Calculation is
Acid number : (V KOH x M KOH x BM oil ) / (weight oil) "

Titrasi
  • Pengukuran pH Minyak dengan Kertas pH atau pH meter

Kertas pH

pH Meter
Referensi : Catatan kuliah di teknik kimia

ARTIKEL TERKAIT :




Previous
« Prev Post

1 comments: