Trending Topik

6. Pemutihan dan Pengawet Sambal Petis

Sambal petis yang sering ditemui untuk bumbu masakan yang biasanya di packing dalam bentuk timba, botol atau kantong plastik mengandung banyak bahan berbahaya. Ini pengalaman saya melihat di lapangan bahwa proses pengolahan sambal petis industri rumah tangga menyalahi aturan, mereka menggunakan gula, udang, ikan yang kualitas dan higienisnya ala kadarnya. Dalam proses pemasakan mereka juga menggunakan wajan yang kotor dan tempat seadanya. Yang perlu digarisbawahi adalah untuk pengawet mereka menggunakan Natrium Benzoat + Potassium dengan takaran ngawur, tahu sendiri kan bahaya dari zat tersebut bisa menyebabkan kanker (karsinogenik). Setelah adonan jadi, petis didinginkan 1 hari 1 malam dan sesudah itu ditaruh dalam timba dan diatasnya dioleskan lagi zat anti jamur kimia berbahaya. Mereka seolah tanpa dosa menjual bumbu tersebut karena yang mereka pikirkan hanya untung saja. Industri ini saya temui di sekitar Sidoarjo, sudah punya label ternama dan ijin Dep. Kes. RI.

"Petis condiment that often encountered for cooking season usually packed form in bucket, bottle and plastic bag contain many hazardous chemical. This is my experience in the line that petis condiment process in home industry against the rule, they using sugar, shrimp, fish that low quality and higyene. In cooking process, they also using dirt pan and dirt place. Need underlined is for preservative, they using Natrium Benzoat + Potassium with unmeasure dose, know that chemical can be reason cancer (carcinogenic). After paste finish, petis is refrigerated during 1 day 1 night and after that packed in bucket and applied on the top hazardous chemical for anti mold. They without sin selling that season because their think only profit business. This industry in Sidoarjo, already has familiar labels and permit from Dep. Kes. RI"

Untuk para pembaca blog ini, sharingkan pengalaman ini ke semua orang agar pintar - pintar memilih bahan makanan, saya anjurkan memilih produk yang mana itu sudah berskala besar, punya riset laboratorium serta memiliki brand product ternama seperti Indofood, ABC, Wings Food dll. Saya tidak mempromosikan perusahaan tersebut namun jika difikir - fikir begini logikanya, perusahaan yang sudah ternama jika ada sidak produk di lapangan dan ternyata mengandung bahan berbahaya, maka akan didatangi oleh oknum terkait, alamat pabrik sudah jelas, pemberitaan media dimana - mana dan bisa - bisa ditutuplah perusahaan tersebut. Makanya untuk perusahaan skala international mereka berlomba - lomba di kualitas untuk menciptakan pasar sebesar - besarnya. Berbeda dengan indutri rumah tangga dimana di produknya tidak dicantumkan jelas alamat pabrik, mereka cenderung pakai kira - kira tanpa uji kualitas di laboratorium dan sering juga kucing - kucingan dengan aparat untuk proses pengolahannya.

"For reader of this blog, please share this experience to everybody to choose food material, I reccomend to choose product which has already large scale, has laboratorium research and has brand product such as Indofood, ABC, Wings Food etc. I do not promote that company but if think according logic like this, the company has familiar name if there is inspection in line and obtained contain hazardous material so will came by related person, address of company also clear, information by media everywhere and can be closed that company. So for company has internatioanl scale, they compete in quality to create a large market. different with home industri where in their product not labelled company address, they has random without quality test in the laboratorium and often pursued with related person for process."

Sewaktu tim ke sana kita mengajari bagaimana membuat produk berkualitas, kita menyadarkan sedikit demi sedikit bahaya zat yang mereka pakai. Sampai pada akhirnya mereka setuju memakai Zat X punya kita untuk pengawetan dan membuat warna cerah lebih indah. Inilah proses pembuatan dengan memakai Zat X tersebut :
  1. Gula dimasukkan dengan air panas dalam wajan yang dipanaskan
  2. Udang + ikan yang sudah menjadi powder ditambahkan kemudian di mixer menjadi satu
  3. Bumbu yang sudah disiapkan dicampurkan disertai pemanasan dan pengadukan
  4. Setelah keliatan kental dan lengket, bahan pengawet food grade Zat X dicampurkan
  5. Didinginkan 1 hari 1 malam kemudian di packing dalam timba
  6. Tidak perlu pengolesan bahan tambahan lagi karena Zat X adalah anti bakteri, anti jamur dan fermentasi
"At the time team there, we give lesson how make quality product, we aware litlle by little hazardous of material which they used. Until finish they agree use Zat X our product for preservative and make bright color more beautiful than ago. This is process manufacturing with Zat X :
  1. Sugar entered with hot water in the hot pan
  2. Powder shrimp + fish added then mixed
  3. Prepared season is mixed with heating and stirring
  4. After looking viscous and sticky, preservative food grade Zat X mixed
  5. Refrigerated 1 day 1 night then packed in the bucket
  6. Not need additive material because Zat X is anti bacterial, anti mold and fermentation"
Inilah gambar perbandingan hasilnya :
Kiri : Memakai Natrium Benzoat + Potassium      Kanan : Memakai Zat X
Dari gambar terlihat bahwa petis yang tidak pakai Zat X keliatan lebih hitam pekat, sedangkan yang memakai Zat X keliatan lebih kemerah - merahan. Mungkin dalam foto kurang keliatan namun jika diamati langsung akan keliatan nyata perbedaannya.

"From picture look that petis does not Zat X looking viscous black whereas use Zat X look reddish color. Maybe in picture less good but if direct observe will real looking difference" 

Referensi : Riset pribadi di departemen R&D industri kimia

ARTIKEL TERKAIT :
1. Pemutihan dan Penghilangan Bau Apek Tepung (Terigu, Tapioka, Gandum, Beras) 
2. Pemutihan dan Pengawetan Sambal Cabe 
3. Pemutihan Gula Kelapa Merah BS / Reject / Rekondisi  

Previous
« Prev Post