Trending Topik

Parameter Kondisi dan Kinerja Pembangkit Listrik

 Istilah yang sering digunakan di unit pembangkitan adalah :
  • Unit : keseluruhan sistem pembangkit dari persiapan bahan baku sampai menjadi listrik, namun hanya dalam 1 kompleks bangunan saja, misalnya PLTU 2 x 100 MW maka unit pembangkit (UP) di PLTU ada 2 dengan kapasitas masing - masing 100 MW (biasanya penyebutan umum di industri kimia adalah plant, line dan site)
  • Outage : UP dalam keadaan tidak beroperasi (mati karena ada kerusakan, gangguan dari luar atau memang disengaja untuk maintenance). Ada beberapa macam outage yaitu :

"The terminology that often used at power plant are :
  • Unit : overall power plant system from raw material preparation to produce elctricity, but only in 1 building system example PLTU 2 x 100 MW so Unit Pembangkit (UP) in PLTU there are 2 buildings with each capacity 100 MW (usually common name at chemical industries are plant, line and site)
  • Outage : UP in condition not operate (due to failure, disturbe from outside or planned maintenance). There are several kinds of Outage such as :"
1.  Planned Outage (PO) : UP tidak beroperasi yang sudah direncanakan / terjadwal (umumnya di UP yang terjadwal tahunan disebut overhaul)
2. Maintenance Outage (MO) : kondisi perbaikan saat UP tidak beroperasi (preventif, korektif, pengujian, perbaikan atau penggantian spare part)
3. Forced Outage (FO) : UP tidak beroperasi karena dipaksa untuk perbaikan oleh tim pemeliharaan (emergensi / tidak diantisipasi). Umumnya istilah di UP adalah trip dan di industri kimia adalah shutdown


"1. PO : UP not operate that be planned / scheduled (commonly annual scheduled maintenance is Overhaul)
2. MO : reparation condition while UP not operate (preventive, corrective, testing, reparation or replace spare part)
3. FO : UP not operate because forced to repair by maintenance team (emergency / not anticipated). Commonly name at UP is Trip and at the chemical industries is Shutdown)"
  • Daya Mampu Netto (DMN) : kapasitas yang mampu dihasilkan oleh UP yang bisa dijual ke PLN (PLN adalah pembeli/distributor tunggal listrik, sedangkan PJB, IP (indonesia power) dan Swata/IPP (independent power producer) adalah produsen listrik)
  • Derating : keadaan UP yang beroperasi dibawah DMN (misalnya daya terpasang PLTU 100 MW dan DMN nya 90 MW sedangkan UP hanya mampu beroperasi 75 MW maka derating-nya adalah 15 MW). Ada 2 Derating yaitu :
  • "DMN : capacity can be produced by UP that could be sold to PLN (PLN is sole buyer / distributor of electricity and PJB, IP, IPP is producer of electricity)
  • Derating : condition UP that operate under DMN (eg installed power PLTU 100 MW and DMN 90 MW whereas UP only able operates 75 MW so that derating number is 15 MW). There are 2 derating namely :"
1. Planned Derating (PD)
2. Maintenance Derating (MD)
  • Blackout : keadaan seluruh UP trip (padahal seharusnya jika 1 UP trip maka UP lain running) sehingga daerah yang dialiri listrik UP tersebut tidak mendapat pasokan listrik sama sekali (jika ada 2 unit pembangkit dan kesemuanya trip semua) 
  • "Blackout : condition which all UP trip (should if 1 UP trip so another UP must running) so that electric charged regions not getting power supply (if there are 2 units power plant and both trip)"
DURASI :
  • Period Hours (PH) : jumlah jam operasi UP pada periode tertentu
  • Service Hours (SH) : jumlah jam operasi UP tersambung ke jaringan baik dalam keadaan normal maupun derating (jam operasi total)
  • Reserve Shutdown Hours (RSH) : jumlah jam UP tidak beroperasi karena tidak dibutuhkan oleh sistem / tidak di sinkron-kan (jam tidak beroperasi yang disengaja) karena beban rendah
  • Available Hours (AH) : jumlah jam UP siap dioperasikan (SH + RSH)
  • Planned Outage Hours (POH) : jumlah jam yang hilang karena outage terencana
  • Maintenance Outage Hours (MOH) : jumlah jam yang hilang karena maintenance terencana

"Duration :
  • PH : the operating hours UP at specific period
  • SH : the operation hours UP connected to the network both in normal and derating (total operating hours)
  • RSH : the hours UP not operate because not requires by system / unsyncronize (not operating planned hours) due to low load
  • AH : the hours UP ready to be operated (SH + RSH)
  • POH : the lost hours  due to planned outage
  • MOH : the lost hours due to planned maintenance"
Dibawah ini parameter yang sering digunakan di pembangkit listrik seperti :
1. Availability Factor (AF) : prosentase kesiapan UP untuk beroperasi pada periode waktu tertentu

2. Equivalent Availability Factor (EAF) : prosentase kesiapan UP untuk beroperasi yang memperhitungkan dampak akibat derating (baik dipaksa, terencana atau karena gangguan luar)

3. Scheduled Outage Factor (SOF) : rasio antara jam yang terbuang karena terencana (POH + MOH) pada periode tertentu
 

4. Forced Outage Rate (FOR)

5. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) : FOR yang memperhitungkan dampak Derating

6. Suddent Outage Frequency (SdOF) : rata - rata jumlah gangguan mendadak UP dalam periode tertentu

7. Net Capacity Factor (NCF)

8. Plant Factor (PF)
9. Efficiency (Eff) : dihitung dengan istilah nett plant heat rate (NPHR) yaitu jumlah energi yang digunakan untuk menghasilkan 1 kWh daya listrik. Energi berasal dari batu bara, air, angin, fossil fuel 


Referensi :
[1] Protap PT.PLN Maret  2012 
[2] http://www.powermag.com
[3] http://www.eia.gov
[4] http://www.npc.org
[5] https://www.iea.org
[6] http://hstrial-klogan3.homestead.com

ARTIKEL TERKAIT :
1. Macam - Macam Desalination Plant 
2. Proses Pengolahan Demineralized Water (DI Water) 
3. Water Treatment Plant PLTU

Previous
« Prev Post