Trending Topik

Analisa Oli Pelumas (Tribology) dan Referensi Report (2 of 2)

Dari alarm standar peralatan oil analysis type spectrofotometer didapatkan data sebagai berikut:

  • Alarm untuk Bearing  
  •  Alarm untuk Compressor
  •  Alarm untuk Engine

  • Alarm untuk Fan
  •  Alarm untuk Gear
  • Alarm untuk Generator
  •  Alarm untuk Hydraulic
  •  Alarm untuk Motor
  •  Alarm untuk Pump
  •  Alarm untuk Turbine

Dari Handbook "The Oil Analysis Handbook by Michael Holloway" didapatkan data sebagai berikut:

Tabel diatas bisa menjadi acuan di report oil analysis dalam pembatasan kondisi "Alert (peringatan) dan Alarm (bahaya)"
Interpretasi dari oil analysis menurut handbook "Technical Training Guide Turbine Oil Condition Monitoring by Exxon Mobil Corp" sebagai berikut:
Sesuai data diatas "Interpretasi Oil Analysis":

1. Viskositas Rendah 
  • Oli penambah yang digunakan tidak sesuai spesifikasi existing (kemungkinan viskositas rendah) ---> terjadi peningkatan temperatur bearing
  • Terlalu besar gesekan mekanik di peralatan
  • Terkontaminasi solvent tertentu yang membuat viskositas oil ter-degradasi
  • Temperatur berlebih di peralatan sehingga mempengaruhi oli
  • Packing sampel dari lapangan ke laboratorium jelek
  • Bahan bakar ikut terlarut ke oli karena kebocoran sealing ---> temperatur minyak naik
  • Terkontaminasi air (karena air memiliki viskositas rendah maka jika bercampur viskositas oli akan turun) ---> terjadi emulsi dan berbusa
  • Oli ter-hidrolisis
2. Viskositas Tinggi
  • Oli penambah yang digunakan ber-viskositas lebih tinggi dari existing
  • Oksidasi yang berlebih (tidak terlarut)
  • Interval drain oli terlalu panjang
  • Pengaruh kontaminan yang menyebabkan jelaga/endapan lumpur di oil tank
  • Packing sampel dari lapangan ke laboratorium jelek
  • Polimerisasi
  • Pembentukan rantai carbon
  • Penguapan oli
  • Pembakaran mesin yang tidak sempurna
  • Kebocoran gasket/sealing 
  • Kontaminasi udara luar ---> temperatur naik dan kavitasi
3. TAN Tinggi
  • Tingginya oksidasi
  • Oli tidak sesuai spesifikasi peralatan
  • Kontaminasi udara luar
  • Pengaruh cara pengetesan yang berbeda (alat, metode dan orang)
  • Overheating sehingga oli ter-degradasi
  • Kandungan sulphur di oli tinggi atau tercemar sulphur dari bahan bakar
4. TBN Rendah
  • Kegagalan dispersant ---> timbulnya deposit
5. Kontaminasi Air 
  • Kondensasi dari udara luar yang terperangkap di oil tank menyebabkan oksidasi
  • Kebocoran oil cooler (heat exchanger)
  • Kebocoran steam 
  • Exhaust blower/vapor extractor untuk membuang uap air di oil tank tidak berfungsi 
  • Packing sampel dari lapangan ke laboratorium jelek
  • Temperatur operasi turun yang menyebabkan air terlarut dan berubah menjadi free water 
  • Oil conditioner tidak bekerja normal
6. Tercemar Logam
  • Packing sampel dari lapangan ke laboratorium jelek
  • Oli tidak sesuai spesifikasi peralatan
  • Sealing bocor
  • Komponen campuran logam reaktif terhadap oli 
  • Kontaminan dari luar
  • Gesekan antar part tinggi
7. Jumlah Partikel di Oli Tinggi
  • Sampel yang tidak akurat
  • Filtrasi di peralatan tidak berfungsi dengan baik
  • Tanki kotor 
  • Prosedur penambahan oli yang salah
  • Kebocoran seal
BACA JUGA: Analisa Sistem Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi di PLTU dengan Jar Test

Tata cara penempatan sampling yang benar dikutip dari "Clean Oil Guide Svendborg: Denmark" bahwa secara umum kasusnya ada 3 seperti gambar berikut :
Jika bentuk pipa adalah lingkaran maka penempatan drain sampling harus dari atas untuk bisa mewakili dari oli secara keseluruhan karena posisi dari atas adalah tempat efektif disebabkan oleh peristiwa turbulensi oli (oli akan tercampur homogen).
Jika drain adalah disamping oil tank maka tinggi dari titik sampling minimal 10 cm (4 inch) dari dasar tank. Ini bertujuan untuk menghindari drain sedimen atau air yang berat jenisnya besar yang tidak tersirkulasi di sistem.
Jika sampling drain oli seperti gambar diatas maka patut dipertanyakan mengenai ketinggian pipa tersebut di tangki karena jika terlalu pendek maka sampel yang terambil sebagaian besar adalah sedimen atau air (karena berat jenis lebih besar).

Syarat Oli bisa diambil untuk analisa adalah:
  • Unit sedang dioperasikan (sehingga ada sirkulasi, ada panas dan reaksi kimia-fisika di dalam sistem)
  • Jika unit tidak dioperasikan maka sampling oli tidak bisa mewakili untuk analisa
  • Unit yang tidak beroperasi jika ingin dianalisa olinya harus disirkulasikan terlebih dahulu selama minimal 30 menit (referensi: Clean Oil Guide Svendborg: Denmark)
  • Sampel yang diambil harus dalah keadaan hangat atau panas
Ada 2 cara pengambilan sampel oli yang benar yaitu:
1. Jika Drain Sampling Oli Tersedia, langkah-langkahnya adalah:
  • Bersihkan mulut pipa dari debu/kerak pengotor yang memungkinkan bisa masuk ke wadah sampel
  • Jika line sampling berupa pipa, tentunya ada titik mati (tempat dimana oli tersisa karena terperangkap di sistem dan tidak ikut sirkulasi di tank) maka flushing dulu kira-kira 1L untuk membuang endapan & oli di titik mati.
  • Wadah sampel oli yang dibenarkan adalah yang berwarna bening jika dilihat dari luar (oli tembus pandang dari luar) seperti gambar diatas. Ini untuk memudahkan identifikasi oli secara fisik karena Keakuratan Hasil Analisa didorong oleh: (i) pengambilan sampel yang benar; (ii) identifikasi sifat fisik sebelum analisa; (iii) pengoperasian alat tribology analyzer dan analisa yang sesuai standarnya.
  • Bersihkan wadah sampling dengan sedikit oli yang akan diambil (taruh dalam wadah, kocok dan buang)
  • Drain langsung seketika tutup botol terbuka (untuk menghindari kontaminan dari luar (debu, udara, kerak, kelembaban), jangan pernah membersihkan mulut botol saat drain
  • Isi oli adalah 75-80 % dari wadah kemudian langsung tutup rapat dan baru mulut botol boleh dibersihkan

  • Jangan lupa memberi label pada oli (tanggal pengambilan, jenis oli dan nama peralatan yang diambil olinya) karena efektif oil analysis adalah 1 x 24 jam dan maksimal 3 x 24 jam
2. Jika Sampling Oli menggunakan Vacuum Pump, langkah-langkahnya adalah:
  • Pasang selang baru untuk pengambilan jenis oli baru. Efektifnya untuk 1 jenis oli maka selang harus baru (sesuai rekomendasi di Clean Oil Guide Svendborg: Denmark)
  • Untuk banyak kasus, sulit dalam pengadaan selang dan sangat terbatas apalagi di luar Jawa maka selang bisa tetap dipakai namun selang harus dicuci dengan oli yang akan dianalisa sebanyak 5x dengan per pencucian harus dihembuskan udara tekanan yang kuat misalnya compressor atau pompa manual)

  • Memasang wadah ke vacuum pump dan mengisi oli 75-80 % dari keseluruhan wadah kemudian menutupnya dan jangan lupa memberi label seperti instruksi yang sudah dijelaskan diatas.

Feriyanto (2021) pada kajiannya "pembuatan line sampling oil lubricating turbine" didapatkan informasi yaitu tentang analisa oil tribology, standar, pengaruh kenaikan & penurunan parameter serta letak sampling yang standar. Terdapat beberapa letak sampling dan tujuannya seperti gambar berikut:

Penjelasannya sebagai berikut:
  • Badan Tank (Tapping-1)
Letak sampling ini berada diatas atau di tengah tank dan bukan di bottom. Standar sampling oil turbine adalah tapping ini, seperti di literatur Feriyanto (2018) berikut:
Berdasarkan standard ASTM D4057-06 digambarkan sebagai berikut:

Letak sampling oil ini mengikuti kriteria berikut:

  1. Jika tapping dari atas oil tank maka penempatan inlet adalah 20-30cm di bawah permukaan atas oil (Feriyanto, 2018)
  2. Jika tapping dari tengah MOT maka penempatan inlet adalah 15cm dari bawah/bottom oil tank atau 1/3 bawah volume oil (ASTM D4057-06)

Karakteristik letak sampling oil di badan oil tank adalah: (i) Mengetahui kualitas oil overall baik yang sudah sirkulasi dari bearing turbine maupun yang siap digunakan untuk lubricating bearing; (ii) Mampu mendeteksi failure yang ada di bearing turbine; (iii) Parameter yang akurat terdeteksi adalah wear (densitas ringan), kontaminan (lumpur tipe varnish), water content (emulsified & dissolved); (iv) mampu merekomendasikan purifikasi yang optimal.

  • Bottom Tank MOT/Line Drain MOT/Tepat di Oil Cooler (Tapping-2)

Letak sampling ini mengambil oil tepat berada di bottom tank dan umumnya di semua PLTU ada akses samplingnya. Karakteristik letak sampling oil di bottom tank adalah: (i) Tujuan untuk akses drain sedimen atau water content (karena secara gravitasi senyawa densitas berat akan berada di bawah); (ii) Kurang bisa merepresentasikan kualitas oil overall karena cenderung kualitas jelek terus yang terbaca; (iii) Parameter yang akurat terdeteksi adalah wear (densitas berat), kontaminan (lumpur berat jelaga) dan water content (free); (iv) Belum bisa digunakan untuk menganalisis failure di bearing turbine.

  • After Strainer/Filter Tank (Tapping-3)

Letak sampling ini berada sesudah penyaringan pengotor oil (strainer) yang siap dipompa menuju ke bearing turbine. Karakteristik letak sampling oil di after strainer/filter tank adalah: (i) Representasi dari kualitas oil yang siap digunakan sebagai lubricating; (ii) Umumnya kualitas oil disini adalah stagnant bagus karena letak sampling oil terbersih; (iii) Tidak bisa digunakan untuk menganalisis failure di bearing turbine dan juga tidak bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja purifier.

  • After Bearing Turbine/Return Oil (Tapping-4)

Letak sampling ini berada di siklus terakhir oil tank sesudah melumasi bearing turbine sehingga masih sangat panas. Karakteristik letak sampling oil di after bearing turbine/return oil adalah: (i) Letak paling ideal menganalisis failure di bearing turbine; (ii) Belum bisa digunakan untuk menganalisis oil overall; (iii) Parameter yang akurat terdeteksi adalah wear, kontaminan dan chemistry; (iii) Belum bisa digunakan untuk memberikan rekomendasi purifikasi karena hanya sebatas kualitas oil return yang terbaca.

  • Tepat di Alat Purifier Oil

Letak sampling ini umumnya di outlet purifier yang sudah siap dikembalikan lagi oilnya ke oil tank. Karakteristik letak sampling oil di outlet purifier adalah: (i) Menganalisis keoptimalan kinerja purifier:

REKOMENDASI PEMBUATAN LINE SAMPLING OIL MOT BARU

Pembuatan line sampling oil MOT baru direkomendasikan di badan oil tank dengan referensi ASTM D4057-06 “Standard Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Product”. Penempatan standarnya sebagai berikut:

  • Letak tapping adalah 15 cm dari bottom oil tank. Ini diharapkan water content (dissolved, free & emulsified) dan contaminant (sludge & varnish) bisa terbaca semua
  • Thief/grab pipe adalah horizontal terhadap oil, sesuai kutipan berikut:

Ini diharapkan agar tidak terjadi aliran balik ketika ada flow oil return bearing atau flow dari drain bottom oil tank ketika sirkulasiDiameter pipa yang disarankan adalah 1.5 inch = 4 cm, sesuai kutipan berikut:

Pipa ujung (inlet dari oil tank) diukur dari pinggir tank adalah 50cm. Ini diharapkan agar didapatkan sampel oil hasil turbulensi sehingga kualitas oil yang diuji bersifat homogen. Berikut desain sederhana dari pembuatan line sampling baru di oil MOT:

Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2018). Analisa Analisa Oli Pelumas (Tribology) dan Referensi Report, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] The Oil Analysis Handbook by "Michael Holloway"
[2] Clean Oil Guide "Svendborg : Denmark"
[3] How to Read an Oil Analysis Report by Jim Fitch
[4] http://www.engineeringtoolbox.com/iso-vg-grade-d_1206.html 
[5] http://www.machinerylubrication.com/Read/213/iso-viscosity-grades
[6] Oil Analysis Handbook for Predictive Equipment Maintenance by "Yuegang Zhao"
[7] Technical Training Guide Turbine Oil Condition Monitoring by "Exxon Mobil Corp" 
[8] http://royalpurpleindustrial.com
[9] http://www.mobilehydraulictips.com/understanding-iso-4406
[10] http://www.parker.com/Literature/Hydraulic

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK

Previous
« Prev Post