Trending Topik

Apakah Investasi itu Aman???

Seluruh aktivitas kehidupan manusia di muka bumi ini memiliki resiko namun kita bisa meminimalkan atau menghindari resiko dan tidak bisa menghilangkan resiko. Resiko investasi tentunya juga ada misalnya investasi properti resikonya seperti bencana alam, tidak laku dijual, penyusutan, pajak tinggi dll. Sedangkan investasi di pasar modal juga memiliki resiko seperti rugi, perusahaan bangkrut, ijin perusahaan dicabut, pajak tinggi, krisis moneter dll.

Pemilihan jenis investasi sebaiknya juga memperhatikan tingkat likuid tidaknya uang yang ditanamkan karena berpengaruh terhadap kecepatan uang cash di tangan saat dibutuhkan mendesak. Urutan investasi dari paling likuid adalah : tabungan, reksadana, saham dan deposito. Investasi sebaiknya dilakukan jika memiliki uang berlebih dengan artian kita sudah memiliki uang cash untuk kebutuhan hidup dan masih memiliki uang sisa sehingga itu yang sebaiknya digunakan untuk investasi.
Sumber : Dailysocial.id
Untuk kehidupan di masa mendatang, value uang akan terus semakin turun sehingga diperlukan perencanaan untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Berdasarkan konsep present value maka nilai uang di masa mendatang akan terdiskon sehingga bernilai lebih rendah dibandingkan sekarang. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti terjadi sehingga kita tidak mau aset yang terus kita kumpulkan hari ini ternyata di masa pensiun/tua kita tidak bisa untuk membeli sesuatu yang berharga.

Tentu kita ingat jaman saat kecil dulu uang Rp 1000 bisa untuk membeli BBM namun sekarang bernilai Rp 7000-Rp9000. Harga rumah dan tanah juga begitu, dengan luasan dan lokasi yang sama dari tahun ke tahun terjadi kenaikan 10-30%. Coba bayangkan, di masa mendatang berapa biaya kehidupan keluarga kita nanti. Apakah dengan hanya mengandalkan gaji active income saja atau memulai dari sekarang investasi mumpung belum telat. Perlu diingat, pilihlah investasi yang berlisensi OJK dan jangan abal-abal seperti money game, MLM, judi atau gambling lainnya.

Aman tidaknya suatu investasi, intrepretasi manusia berbeda-beda. Penulis lebih menyukai high risk high return sehingga tingkat aman/tidaknya suatu investasi adalah yang tertinggi. Bagi anda bisa menyesuaikan sesuai keadaan dan feeling anda tentang kondisi ekonomi di masa mendatang. Jika anda baru memulai silakan ambil low risk low return terlebih dahulu sambil mempelajari pola ekonomi untuk menemukan jenis investasi yang cocok untuk anda dan jika analisa anda  tentang ekonomi sudah bagus naikkan levelnya ke resiko yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengalaman penulis, investasi pertama yang dilakukan saat belum memiliki pengetahuan lebih tentang ekonomi adalah deposito dan asuransi untuk mengamankan 40% aset untuk biaya pendidikan anak, kesehatan keluaraga, properti dan kehidupan di masa tua, 10% lagi untuk beli emas logam mulia dengan mencicil di salah satu platform jual-beli emas untuk tujuan mengamankan aset di masa mendatang, 20% di reksadana dengan sistem diversifikasi jenis untuk tujuan mengembangkan aset dan 30% di saham lewat sekuritas untuk tujuan mengembangkan aset. Banyak resiko yang sudah dilalui oleh penulis, seperti return dibawah harga beli namun disamping itu juga terdapat return yang melebihi ekspektasi. Dengan adanya diversifikasi tersebut maka investasi saling melengkapi dan diharapkan mendapatkan capital gain.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Previous
« Prev Post