Trending Topik

Electrochlorination Plant di PLTU

Electrochlorination (EC) plant adalah set peralatan yang digunakan untuk memproduksi zat aktif chlorin. Umumnya menggunakan sistem elektrolisis air laut. Chlorin berperan vital di pengolahan air PLTU karena untuk menghambat perkembangbiakan biota laut di sepanjang perpipaan atau peralatan yang memanfaatkan pendingin air laut.
Keberadaan biota laut mengganggu sistem transfer panas di heat exchanger (condenser) dan menyebabkan abrasi di inner pipe.
Gambar 1. Kerang Menyumbat Inner Tube Condenser
Berdasarkan Gambar 1 tersebut, kerang yang menumpuk di condenser menyebabkan transfer panas berkurang sehingga debit air pendingin harus dinaikkan dan seiring kenaikan tersebut menyebabkan abrasi di inner tube. Dampaknya adalah tube bocor dan harus di plug.
Untuk mencegah perkembangbiakan biota laut (kerang, zebra muzzle dan biota laut lainnya) maka diperlukan EC plant. Berikut urutan prosesnya:
  • Air laut dari CWP atau SWP di filter menggunakan strainer
Gambar 2. Line Feed Electrolyzer + Strainer
Air laut sebelum memasuki EC plant terlebih dahulu disaring di strainer (lingkaran merah) berupa saringan dengan diameter kecil dari material SS umumnya) untuk mencegah padatan terikut ke sistem elektrolisis yang bisa menyebabkan kebuntuan di electrolyzer


Gambar 3. Strainer
  • Rectifier mengubah arus AC menjadi DC
Gambar 4. Rectifier
Rectifier adalah suatu generator yang difungsikan mengubah arus dari AC menjadi DC
  • Electrolyzer Module sebagai tempat proses elektrolisis
Gambar 5. Electrolyzer tipe Shell and Plate Vertical
Gambar 6. Electrolyzer tipe Tube Horizontal (chloropack)
Terdapat bermacam-macam tipe electrolyzer yaitu shell and plate dan tube. Electrolyzer ini sebagai tempat reaksi elektrolisis yang didalamnya terdapat logam katoda-anoda.
  • Hasil elektrolisis berupa NaOCl dan H2 disimpan di tangki yang dilengkapi dengan blower (berfungsi menghembuskan H2 ke atmosfer dengan sistem dilution)
Gambar 7. Tangki Chlorin tipe Profil Tank
Gambar 8. Tangki Chlorin tipe Conical
Sistem penampungan hasil elektrolisis didesain sedemikian rupa sehingga untuk membuang drain garam/padatan yang mengendap. Garam dapat menurunkan tingkat kemurnian produk NaOCl
  • Secara kontinyu diinjeksikan ke intake sea water
Gambar 9. Injeksi Chlorin

Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2018). Electrochlorination Plant di PLTU, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2018). Electrochlorination Plant di PLTU, Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[3] Feriyanto, Y.E. (2018). Sistem Standard Proses Electrochlorination Plant. Surabaya

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK

Previous
« Prev Post