Trending Topik

Berharap ada Start-Up Marketplace/E-commerce Lagi di Indonesia

Diposting oleh On Tuesday, September 14, 2021

Peralihan ke Industri 4.0 dan akan menuju ke Industri 5.0 membuat teknologi IT merupakan sarana yang memadai untuk membantu aktifitas kehidupan orang. Jual-beli untuk Tahun 2020 keatas, sudah banyak dilakukan secara online daripada offline karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi aktifitas manusia untuk bertemu dengan banyak orang. Penulis sendiri merasakan lonjakan aktifitas pembelian online sesudah adanya pandemi ini, dimana Tokopedia dan Shopee merajai sebagai 2 marketplace yang paling diminati pembeli.

Semakin kesini, penulis menganalisis hanya 2 marketplace yang murni buatan lokal Indonesia dan murni memajukan UMKM lokal yaitu Tokopedia dan Bukalapak, sedangkan kompetitor lain seperti Shopee dan Lazada adalah start-up asing yang semakin kesini mengarah ke economic war. Sebagai contoh Shopee, dengan adanya fenomena Mr Hu yang menghebohkan ditambah fee penjualan yang sangat besar membuat penjual mendapatkan margin yang sangat kecil agar terus bisa bersaing. Disaat penjual mulai menaikkan margin, disitulah ada potensi kamuflase penjual atau mall online milik Shopee yang memasarkan produk impor ke Indonesia. Sehingga pembeli akan beralih kesana dan Indonesia kebanjiran produk asing sehingga bisa berakibat UMKM lokal tergencet. Potensi-potensi semacam ini harus diantisipasi, terlebih pemerintah Indonesia harus tegas dalam membuat peraturan untuk melindungi bottom pyramid karena roda ekonomi negara akan berjalan dan maju ketika perputaran ekonomi paling bawah lancar.

Bukalapak yang dihandalkan bisa bangkit, sejauh ini penulis mengamati masih stagnan karena penerapan marketing masih kuno kurang diminati millenial. Penulis berharap ada start-up baru lagi di Indonesia milik lokal agar marketplace yang ada bisa bersaing sehat tanpa ada monopoli atau permainan harga. Start-up marketplace baru ini, mengusung strategi jitu yang dilakukan Tokopedia maupun Shopee dalam menggaet pasar. Lebih detail baca di: Pengalaman Jual Beli di Tokopedia dan Shopee. Start-up baru ini semoga berjiwa nasionalis demi memajukan UMKM lokal Indonesia dan masyarakat Indonesia bisa menikmati transformasi digital ini dengan aman dan terjamin. Transformasi digital yang tidak dibarengi oleh kesiapan semua pihak akan membuat kerugian masyarakat Indonesia karena data bisa bocor untuk daftar di marketplace, keuangan boros karena monopoli harga dan kesalahan menggunakan fitur-fitur teknologi.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Toko Online dengan Produk Umum atau Spesifik??

Diposting oleh On Wednesday, September 08, 2021

Menjamurnya bisnis jual-beli online terutama ketika adanya pandemi Covid-19 menurut data meningkat sebesar 39% traffic ke marketplace (sumber: TV One, 19 Mei 2021 pada Bahasan Gojek Merger Tokopedia). Banyak toko fisik yang mulai membuat toko online juga untuk mendongkrak penjualan sehingga memang waktu-waktu ini adalah landasan awal untuk membuat strategi baru dalam menghadapi perubahan teknologi secara global. Toko online di marketplace banyak kita jumpai mulai yang berjualan produk umum semua bidang dan ada yang spesifik, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan Produk Umum:

  • Bisa meng-upload banyak produk di toko online
  • Bisa lebih banyak menggaet pembeli lewat search engine
  • Semua tipe pembeli bisa masuk ke toko dan akan re-order ulang untuk produk lain
Kelemahan Produk Umum:
  • Kepercayaan pembeli terhadap toko dan produk kurang
  • Kecepatan dalam pelayanan kurang karena penjual harus tahu detail tentang spesifikasi barang dan stoknya yang berjumlah ribuan
Kelebihan Produk Spesifik:
  • Lebih dipercaya oleh pembeli karena ahli pada satu bidang tertentu
  • Jaminan barang berkualitas dan bergaransi karena cenderung dipercaya merupakan agent tunggal penjualan merk tertentu
  • Kecepatan pelayanan karena memang barang yang terupload sedikit dan tahu betul spesifikasi serta stok barang yang dijual
Kelemahan Produk Spesifik:
  • Barang yang ter-upload terbatas
  • Pembeli yang didapatkan dari search engine terbatas pada barang yang dijual
  • Kedatangan pembeli musiman
Berdasarkan paparan hal tersebut, memang terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tergantung adalah jawaban yang tepat sesuai kemampuan analisa dan strategi yang cocok untuk anda. Penulis sendiri lebih cocok untuk produk umum karena model upload barang dan melihat trend produk yang laris apa karena selama pengamatan memiliki toko online memang terdapat trend produk musiman. Setelah dirasakan tahu strategi tersebut maka dengan analisa tajam akan bisa menentukan tipe produk apa yang akan di-upload dalam jumlah banyak ke depannya. 

Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Generasi Millineal Sudah Banyak Mengalokasikan Uang di Investasi Saham BEI Ketimbang Menabung Uang di Bank

Diposting oleh On Friday, September 03, 2021

Semakin berkembangnya teknologi informasi dan mudahnya mengakses update berita membuat generasi sekarang selalu update untuk menyiapkan strategi dalam masa depannya yang berhubungan dengan keuangan. Berdasarkan data rilisan Bursa Efeke Indonesia (BEI), Tahun 2020 pasar saham lokal didominasi golongan Y (millenial) yaitu kelahiran Tahun 1980-an. Generasi sekarang sudah melek akan instrument keuangan, dimana penulis sendiri yang background teknik baru mengenal terdapat macam-macam instrument keuangan ketika mendapat mata pelajaran manajemen keuangan di pascasarjana. Penulis dulu hanya menginvestasikan di aset fisik seperti tanah, rumah dan kendaraan. Tidak tahu tentang emas logam mulia, saham dan reksadana.

Investasi di saham BEI memang potensial untuk tabungan masa depan sekaligus investor sebagai penggerak majunya bisnis di Indonesia karena dengan penanaman modal berarti ikut memberikan dana segar perusahaan untuk ekspansi atau berkembang. Generasi sekarang sudah cerdas, dimana menabung di bank maka uang semakin lama malah tidak tumbuh melainkan berkurang karena tergerus inflasi dan tagihan rutin bulanan. Sebagai contoh bunga bank yang hanya 0.25-2% per tahun sedangkan inflasi di Indonesia 3-6% per tahun sehingga ketika uang ditabung di bank maka akan tidak bernilai di kemudian hari.

Generasi millenial yang menjadi investor ini layak diapresiasi karena merekalah yang nanti meneruskan estafet perkembangan negera ini terutama bidang ekonomi. Penulis sendiri juga mengalokasikan investasi di beberapa instrument untuk tabungan masa depan dan mulai mengkampanyekan ke rekan kerja dan teman-teman untuk menabung saham. Karena penulis sendiri mempelajari sistem perbankan, dimana uang yang terkumpul di mereka dari nasabah (crowd funding) diputar lewat dipinjam-pinjamkan ke perusahaan atau ke perorangan lewat kredit dan bank dapat bunga sebagai kompensasi. Bunga yang ditargetkan umumnya berkisar 10-30% sehingga bank sendiri sebenarnya adalah seorang investor dari modal para nasabah dan jika bunga ke nasabah/tahun max 2% maka laba bersih yang didapatkan adalah 10-2%=8% atau sampai 30-2%=28%.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

[Waduk Gondang, JATIM] Wisata Ramah untuk Anak || Sejuk, Asri dengan Taman Bermain & Edukasi Lengkap

Diposting oleh On Friday, August 27, 2021

Waduk Gondang, Lamongan-Jawa Timur (April 2021). Memasuki kawasan wisata waduk ini langsung disuguhkan pepohonan yang asri, adem dan suara-suara mainan komedi putar yang menurut kami cukup lengkap seperti di pasar malam. Tempat parkirnya yang luas dan sembarangan membuat nyaman wisatawan. Didalamnya juga terdapat koleksi beberapa hewan yang cocok untuk edukasi anak. Wisata ini cocok dan ramah untuk anak.

Tempat untuk nongkrong santainya juga nyaman, langsung menghadap ke waduk. Hawa yang sejuk membuat berlibur disini terasa senang dan bisa merefresh otak. Kami sangat merekomendasikan sebagai destinasi wisata keluarga yang dekat dan masuk area GerBang KertaSusiLa.

Saksikan Keseruan Kami Main di Waduk Gondang, Lamongan:
Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Mengikuti Arus dan Mudah Beradaptasi adalah Strategi Jitu Dibandingkan Melawan Arus

Diposting oleh On Wednesday, August 25, 2021

Pandemi Covid-19 seolah memaksa manusia secara global untuk melek teknologi dan memahami bahwa kehidupan ini bisa dipermudah dengan adanya teknologi. Ketika dihadapkan kepada era yang baru, kita sebagai manusia apakah akan beradaptasi mengikuti perkembangan jaman (new mind) atau malah melawan arus untuk bersikukuh dengan cara lama (old mind). Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan jaman semakin lama semakin pesat dan pengalaman penulis sendiri dari yang masa kecil belum aspal, listrik belum masuk desa, TV, HP belum ada dan harga bakso semangkok masih Rp2000 di Tahun 90-an. Pendidikan yang diajarkan masih kejar-kejaran rangking tanpa ada polesan softskill sehingga segala upaya dilakukan demi nilai yang tertinggi. Sampai akhirnya, penulis sudah besar merasakan hanya sebagian kecil yang dipakai dan ketika kerja maka softskill yang diperlukan seperti percaya diri tampil di publik, bisa bekerja dengan tim, memahami karakter dan pendidikan orang yang berbeda-beda, perilaku jujur dan tanggung jawab sekecil apapun yang di amanahkan.

Ketika dulu penulis mengalami sejak SD-Kuliah sistem yang dipakai masih cara lama based individual sedangkan semakin kesini yang dipakai adalah based team work. Ketika penulis mencoba melawan arus (old mind) maka jelas tidak berkembanglah dari masa ke masa dan akan berjalan di tempat menjadi pribadi yang introvert ciri khas generasi lama. Sehingga beradaptasi secara cepat adalah strategi bisa mengembangkan kemampuan seiring bertambahnya umur. Penulis sendiri serasa terkejar oleh jaman, dimana seolah apa yang dilakukan hari ini akan terus harus terupdate informasi berita diluar sana siapa tahu jaman sudah berubah dan harus menyiapkan strategi baru yang jitu. Sebagai generasi yang mengharapkan kemandirian finansial, maka harus bisa membaca arah jaman ini dan beradaptasi untuk mencari peluang bisnis yang bisa dijadikan sebagai pasif income.

Penulis melakukan analisa dan sudah mencoba melakukan sendiri ada 2 potensi bisnis yang harusnya mulai dirakit dari sekarang ketimbang nanti kalau semuanya sudah digital maka kita akan telat yaitu: (i) bisnis influencer; (ii) bisnis jual-beli online. Coba kita semua tengok berapa pendapatan para influencer diluar, lebih besar dari gaji orang kantoran atau tidak dan mengapa demikian?? karena kita semua tahu bahwa jaman telah berubah dimana semua informasi sudah ada di genggaman masing-masing. Koran, tabloid, majalah dan TV sudah perlahan ditinggalkan sehingga pengiklan akan beralih ke jasa yang banyak pemakainya yaitu media sosial.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

[Pacet, JATIM] Taman Wisata Anak dengan Udara Sejuk

Diposting oleh On Sunday, August 22, 2021

Pacet, Mojokerto-Jawa Timur (Maret 2021).Banyak sekali tempat wisata di Pacet mulai dari air, gunung, sawah, ternak dan taman. Kali ini kami mengunjungi taman bermain anak-anak di kawasan Pacet. Didalamnya terdapat patung hewan, taman kelinci, wahana air dan arena bermain anak. Sebagai tempat liburan akhir pekan buat keluarga yang memiliki anak sangat bagus atau untuk tempat outbond juga bagus karena dilengkapi flying fox, arena jelajah alam dan tempat untuk berkumpul yang cukup luas. Disana kami juga mencoba makanan yang terbagi dalam sekat-sekat gazebo sangat bagus dikelilingi kolam ikan. Sayang, pandemi kali ini sepi pengunjung, namun cukup beruntung bagi kami dengan sepi ini membuat main-main sepuasnya dengan anak-anak.

Saksikan Keseruan Kami Bermain di Taman Wisata di Pacet, Mojokerto: 

Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Analisa Profil Kerusakan FIRE SIDE TUBE (OUTER) Boiler PLTU (3 of 3)

Diposting oleh On Friday, August 20, 2021

Artikel sebelumnya membahas tentang "Analisa Profil Kerusakan WATER SIDE TUBE (INNER) Boiler PLTU". Kali ini dibahas profil kerusakan  FIRE SIDE TUBE (OUTER) yang disebabkan oleh beberap hal seperti berikut: [Basu, 2015]

  • Fuel dengan chlorine (Cl) dan sulphur (S) tinggi
  • Kontrol pembakaran yang buruk
  • Overheating furnace dan flue gas temperature terlalu tinggi
  • Tube overheating
  • Erosion-Corrosion
  • Oxidation/reduction
  • Sulfidation
  • Chlorination
Mekanisme korosi yang terjadi di outer tube seperti berikut: oxide layer (magnetite-Fe3O4) memberikan lapisan pasifasi tube untuk menghindarkan reaksi kimia korosi. Proses pembakaran menghasilkan reducing agent seperti H2 dan CO yang bisa men-degradasi Fe2O3 dan Fe3O4 menjadi Fe (korosi adalah kembalinya senyawa/logam pada titik kestabilan membentuk unsur tunggal penyusunnya/bijihnya).
Ketika bahan bakar devolatilize maka akan menghasilkan unsur seperti Na, K, S dan Cl membentuk senyawa korosif seperti HCl, SO2, Na2SO4 dan NaCl.
  • Sulphate Corrosion
Merupakan lanjutan dari reaksi senyawa korosif hasil pembakaran dengan SO2 dan Fe2O3 seperti reaksi berikut:
3 Na2SO+ Fe2O3 + 3 SO3 ---> 2 Na3Fe(SO4)3

Namun bisa juga melewati reaksi tidak langsung membentuk pyrosulphate (Na2S2O7) seperti berikut:

Na2SO4 + SO3 ---> Na2S2O7

Pyrosulphate (Na2S2O7) inilah yang bersifat menyerang oxide layer tube.

  • Sulphide Corrosion
Pada kondisi tereduksi dan panas yang cukup tinggi FeS terbentuk. Sifat dari FeS sangat berbeda dengan FeO, dimana FeS porous dan tidak memberikan lapisan pasifasi bahkan membuat getas kekuatan mekaniknya.
  • Chlorine Corrosion
Chlorine (Cl) sebagai hasil sisa pembakaran bahan bakar bereaksi dengan Fe membentuk FeCl2 yang bersifat mudah menguap pada temperatur rendah sehingga mudah mengkorosi tube material. FeCljuga bisa terikut sampai flue gas dan jika bereaksi dengan O2 akan menghasilkan gas Clyang bersifat korosif.
  • Vanadium Corrosion
Pada flue gas temperatur tinggi, SO2 terkonversi menjadi SO3 yang reaksinya dipercepat oleh katalis V2Odan Fe2O3 di ash deposit.
  • Erosion-Corrosion
Disebabkan oleh sebagian besar karena pasir dan bahan bakar yang memiliki hardness yang besar serta karena sootblowing system.

Referensi:
[1] Basu, P. (2015). Circulating Fluidized Bed Boilers, Design, Operation and Maintenance. Canada