Trending Topik

Strategi Average Down (Menurunkan Portfolio Harga Saham)

Diposting oleh On Wednesday, December 26, 2018

Average Down adalah rata-rata untuk menurunkan akumulasi nilai. Prinsip ini adalah salah satu strategi dalam investasi saham dan banyak investor melakukannya. Penerapannya ada di portfolio investasi saham.
Sumber Gambar : www.mortgageintroducer.com
Contoh penerapan average down seperti apa ??
Menurut pengalaman penulis, pertengahan tahun 2018 membeli saham JSMR per lembarnya harga 4900 sebanyak 20 lot. Dari bulan ke bulan harga terus turun dan penulis membeli lagi 23 lot di harga 4500 sehingga di portfolio akumulasi harga sekarang menjadi 4700 dengan total saham 43 lot. Penurunan harga saham akumulasi di portfolio tersebut yang dinamakan average down.

Untuk apa sebenarnya strategi average down itu ??
Dalam berinvestasi, pasti kebanyakan orang juga akan pernah salah dalam memprediksi dan harus menunggu lama untuk bisa terbebas dari portfolio merah. Untuk mempercepat ke portfolio hijau maka investor memerlukan penurunan akumulasi harga saham yang dikoleksi agar bisa segera dijual dan mendapat profit.

BACA JUGA : Strategi Buy-Back

Apakah strategi average down selalu menjadi jalan pintas keluar dari loss ??
Tentu tidak, average down adalah salah satu strategi untuk cepat keluar dari loss dan cara ini umumnya diterapkan oleh investor jangka panjang dimana dalam persepsinya strategi cut loss masih belum terlalu diperlukan karena sisi fundamental perusahaan yang dinilai baik untuk jangka panjang. Average down akan menjadikan nilai portfolio saham turun sehingga sewaktu saham sudah menunjukkan kenaikan sedikit saja maka saham bisa langsung dijual dan profit.

Apakah resiko dari strategi average down ??
Average down memerlukan uang yang cukup besar untuk menurunkan portfolio saham dan jika masih jauh dari target price saham maka bisa dipastikan uang untuk average down selanjutnya harus lebih besar lagi. Namun strategi tersebut untuk investor tipe trader sedangkan untuk tipe jangka panjang maka bisa dilakukan seperti menabung saham yaitu sedikit demi sedikit namun konsisten atau membeli ketika harga turun.

BACA JUGA : Strategi Cut-Loss

Apakah penulis sudah menerapkan strategi average down ??
Sudah yaitu pada saham PTPP, dimana ketika beli di harga cukup tinggi 1900 sebesar 20 lot. Kemudian harga jatuh di 1700 dan penulis kembali membeli untuk average down sebesar 20 lot. Harga saham terus jatuh dikisaran 1500 dan penulis kembali membeli 15 lot dan akhirnya nilai portfolio saham PTPP menjadi 1640. Setelah menunggu sekitar 4 bulan baru dijual dan profit.

Apakah yang perlu dicermati dari saham portfolio setelah di average down ??
Berdasarkan pengalaman penulis, saham portfolio yang sudah di-average down maka di aplikasi  harga yang tertera adalah sudah update ter-average sehingga ketika investor menjual partition (sebagian) maka harga di portfolio akan tetap di harga update terakhir dan tidak kembali lagi ke harga awal (sebelum average). Penulis pernah terjebak dan akhirnya harus loss dan ini menjadi pelajaran berharga dalam dunia investasi saham. Bagaimana menyikapinya ?? sesudah portfolio ter-average down maka jika saham ingin dijual harus secara keseluruhan lot sehingga untung/rugi adalah akumulasi total.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Cuan di Saham IPO

Diposting oleh On Wednesday, December 19, 2018

IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran harga perdana suatu perusahaan go-public. Sebagai seorang investor, kehadiran IPO banyak dinanti karena potensi "cuan" yang menggiurkan. Disini beberapa alasan mengapa saham IPO banyak diburu investor :

  • Harga saham IPO tentunya ditawarkan dalam nominal yang kecil dan seiring berjalannya waktu disertai potensi bisnis perusahaan yang menjanjikan pasti akan naik
  • Saham IPO yang memiliki sisi fundamental perusahaan bagus maka pergerakan harganya akan mengalahkan saham blue chip bahkan prosentase cuan-nya
  • Cuan bisa dilakukan dalam hitungan menit dan bisa mendapatkan return  sampai 100-500%
Sumber Gambar : www.sindonews.com
Apakah penulis sudah pernah cuan di saham IPO ??
Pernah, kala itu saham rilisan PT. MD Pictures Tbk (FILM) yang ditawarkan mulai dari harga Rp550/lembar dalam sehari naik menjadi Rp800-900/lembar. Melihat pergerakan saham yang tidak wajar, saham FILM dibekukan selama kurang lebih 1 bulan oleh BEI untuk dievaluasi dan kemudian dibuka kembali dengan nilai yang merosot fantastis dan saat itu pula penulis mencoba membeli saham dan memang benar dalam hitungan 2 hari saja sudah cuan 15%.
Bagaimana memilih saham IPO ??
Setidaknya, kita tahu bidang usaha yang dilakukan serta produk mereka di pasaran. Analisa fundamental seperti perbandingaan income dengan liabilitas serta kepemilikan aset-nya. Dengan memiliki banyak data tersebut, kita bisa membeli saham IPO dan siap di-tradingkan jangka pendek. Selain itu, investor juga harus rajin mendengarkan berita yang ada tentang ekonomi bisnis, dimana pelaku pasar ini ada di seluruh dunia sehingga kegoncangan ekonomi salah satu negara akan mempengaruhi pasar saham. Mengapa saham juga ikut berpengaruh ?? karena dengan ekonomi yang tidak membaik, investor asing akan segera melakukan aksi jual saham besar-besaran sehingga harga  saham jatuh.

Saham IPO apa saja yang dinilai bagus oleh investor selama akhir tahun 2018 ini ??
Saham MD Pictures (FILM), Garuda Food (GOOD), Cottonindo (KPAS), Super Energy (SURE). Saham-saham tersebut dinilai memiliki pangsa pasar yang bagus dan produk atau jasa yang mudah dilihat di pasaran. Berdasarkan hal tersebut, saham IPO langsung melesat >500% dan BEI mengawasi pergerakan yang tidak logis tersebut. Penulis tersebut juga pernah beli saham IPO tersebut dan cuan dalam waktu <1 minggu.

Hal apakah yang harus diantisipasi setelah pembelian saham IPO ??
Saham IPO rawan aksi beli dan jual besar-besaran dalam waktu yang singkat sehingga rawan naik/turun dalam sekejap. Jika naik terlalu besar maka akan dibekukan oleh BEI seperti kasus saham FILM. Saham IPO belum bisa dianalisa teknikal sehingga pergerakan cenderung tak terarah namun untuk investor jangka panjang, saham IPO bisa menjadi alternatif terbaik untuk investasi karena potensi naik yang pasti jelas dengan syarat sisi fundamental perusahaan bagus.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Peran Perusahaan Go-Public di Pasar Saham

Diposting oleh On Wednesday, December 19, 2018

Perusahaan go-public adalah perusahaan yang mencatatkan diri di BEI sehingga bisa bertransaksi di pasar modal. Pasar tersebut adalah tempat mencari modal perusahaan dengan cara sistem jual-beli lembar saham dalam satuan lot.
Sumber Gambar : www.obrolanbisnis.com
Apakah peran perusahaan go-public di pasar saham ??
Perusahaan berperan memonitoring pergerakan harga saham mereka dan tugas manajemen adalah meningkatkan terus value perusahaan dengan indikator harga saham terus naik. Cara perusahaan menjaga value bisa secara langsung seperti melakukan aksi pembelian dengan nominal besar sehingga banyak investor yang menjual bisa mengambil untung lebih sedangkan cara tidak langsung yaitu dengan menjaga fundamental perusahaan dalam kondisi yang bagus.

Apakah fundamental perusahaan ??
Fundamental adalah hal yang sangat penting dan jika dikaitkan dengan perusahaan itu meliputi keuangan, operasional dan sentimen positif di luar. Keuangan yang sehat mencerminkan perusahaan memiliki sisi fundamental yang bagus dan banyak dilirik oleh investor sebagai tempat investasi. Indikator dilirik investor ditandai dengan harga saham yang naik, volume jual-beli dalam volume besar dan value saham koleksi yang sangat besar.

BACA JUGA : Strategi Buy-Back

Bagaimana cara perusahaan menyelamatkan harga saham yang jatuh ??
Dengan melakukan aksi pembelian yang sangat besar, sehingg harga naik dan investor yang terjebak di harga tinggi akan segera keluar dari zona merah. Sistem penyelamatan itu berarti saham perusahaan dibeli kembali dan tidak dishare di publik. Kemudian, jika suatu saat perusahaan menginginkan modal untuk ekspansi maka saham dijual kembali sehingga perusahaan mendapatkan uang segar dari penjualan tersebut.

Mengapa perusahaan besar banyak yang harga sahamnya level gopek (<Rp500/lembar) ??
Karena didalam memanajemen suatu pasar modal membutuhkan resource yang sangat besar dan perusahaan yang arus kasnya sedang sakit misalnya Garuda Indonesia, Medco, Elnusa, KPC dan ANTAM harga cukup rendah masih terfokus pada pembenahan internal perusahaan dan belum memiliki daya lebih mengurus di pasar modal. Akibat dari hal itu, sentimen negatif terus melanda perusahaan dan semakin jauh dari minat investor.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Strategi Buy Back (Pembelian Kembali Saham)

Diposting oleh On Saturday, December 15, 2018

Buy Back adalah pembelian kembali saham oleh perusahaan sehingga saham yang beredar  di pasaran berkurang. Hal tersebut merupakan salah satu strategi di dunia pasar modal yang umumnya dilakukan oleh perusahaan terhadap saham mereka yang beredar.
Sumber Gambar : www.custombuyback.com
Mengapa perusahaan melakukan buy back ??
Karena saham mereka di pasaran terus mengalami harga yang anjlok dan bisa menurunkan citra perusahaan di mata investor. Buy back dilakukan secara bertahap dengan menganalisa naik-turunnya saham dan menggairahkan/memancing kembali investor agar memburu saham mereka lagi.

Apa keuntungan perusahaan dan investor atas strategi tersebut ??
Bagi perusahaan, buy back bisa menaikkan harga saham kembali, menaikkan earning per share (EPS) yang berarti menaikkkan citra perusahaan sedangkan bagi investor bisa menunjukkan bahwa peran perusahaan dalam memperhatikan saham cukup bagus, dengan EPS naik berarti dividen yang didapatkan investor juga semakin besar. Selain itu, investor yang terjebak dalam pembelian saham di harga tinggi dengan adanya strategi tersebut akan cepat bisa keluar dan cuan secepat mungkin.

BACA JUGA : Strategi Cut-Loss

Bagaimana sistem buy back ??
Sistem yang dilakukan adalah membeli saham yang beredar dalam jumlah banyak sehingga permintaan > penawaran yang berujung pada terkereknya harga. Perusahaan sudah memiliki data berapa nominal investor yang terjebak pada harga tinggi tersebut sehingga dengan strategi itu seperti memberi jalan investor untuk keluar dari lubang dan memaksa mereka segera menjual saham. Saham yang sudah ditarik ini suatu saat akan diedarkan kembali oleh perusahaan ketika membutuhkan dana.

Kapan waktunya perusahaan melakukan buy back ??
Perusahaan sudah memiliki perencanaan kapan mereka akan melakukan buy back atau tidak. Kondisinya adalah tidak selalu ketika harga saham sedang jatuh namun juga dilatarbelakangi oleh sistem keuangan yang masih cukup kuat tanpa dana dari investor luar. Persyaratan dari pemerintah, buy back boleh dilakukan asal tidak mengurangi laba perusahaan tahun berjalan dan boleh dikatakan kalau buy back adalah tabungan suatu perusahaan ketika laba melebihi perencanaan.

Apa yang harus diperhatikan oleh investor terhadap saham yang terindikasi buy back ??
Indikator yang paling terlihat adalah volume permintaan sangat besar dan mengerek harga menuju ke bullish trend. Strategi buy back oleh perusahaan boleh dikatakan menguntungkan dan merugikan bagi investor karena untuk tipe trader biasanya akan mengikuti aksi permintaan tersebut dan segera menjual dalam hitungan menit dan jika terjebak terhadap penarikan kembali permintaan saham oleh perusahaan maka bisa dipastikan trader akan tercantol ke harga saham atas. Hal ini akan berbeda jika berhadapan dengan investor jangka panjang yang akan tetap menanggapi fenomena tersebut sebagai hal yang wajar.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Mengapa Ada Saham Reguler dan Syariah

Diposting oleh On Friday, December 14, 2018

Saham merupakan instrument investasi yang cukup banyak diminati oleh beberapa investor. Hal tersebut berkaitan dengan return yang menggiurkan terlebih bidang usaha tempat investasi bisa dilihat secara fisik. Sebagian masyarakat juga menganggap saham masih bersiafat "abu-abu" yaitu belum jelas halal/haram-nya sehingga lebih baik untuk dihindari. Berdasarkan informasi beberapa ulama terkenal lewat kajian di youtube memaparkan bahwa saham "boleh" dengan syarat dan kondisi tertentu.
Terdapat 2 tipe saham yang diperdagangkan sebagai berikut :
  • Saham reguler : semua saham yang tercatat di BEI
  • Saham syariah : saham-saham yang diperbolehkan berdasarkan evaluasi oleh ulama
Sumber Gambar : www.gomuslim.co.id
Saham seperti apa yang berkategori "syariah" ??
Konsep syariah berkaitan dengan hukum yang diperbolehkan berdasarkan Al-Qur'an & Al-Hadits. Kondisi yang diperbolehkan adalah : bidang usaha jelas dan bisa dilihat nyata, bidang usaha tidak masuk kategori haram dan riba, tidak terdapat unsur gambling/judi/menebak-nebak dan tidak terdapat paksaan dalam bertransaksi jual-beli. Saham syariah kecuali bank, consumer good haram (alkohol, narkoba, rokok), usaha perjudian, usaha yang mengundang untuk tempat perzinaan

Apakah saham sesuatu yang gambling/judi ??
Tidak, karena konsep gambling/judi adalah memilih tanpa ada perhitungan dan mengharapkan return dari keberuntungan nasib. Saham tidak seperti itu, didalam investasi seorang investor harus melakukan kajian fundamental dan teknikal perusahaan serta melihat potensi usaha di masa depan dan setelah data cukup untuk justifikasi maka mereka akan meng-investasi-kan hartanya.
Apakah mendapatkan laba dari saham termasuk riba ??
Tidak, karena riba adalah jika meng-investasi-kan/meng-hutangkan uang dan memperoleh kembalian uang dengan berlebih (konsep uang diperjualbelikan). Beberapa ulama juga menegaskan bahwa saham tidak memperjual-belikan uang namun investasi-nya dibentukkan secara fisik dalam "lembar saham" yang menggambarkan investor memiliki sekian % aset perusahaan tersebut. Jika lembar saham tersebut dijual berarti si investor menjual aset mereka dan mendapatkan resiko (untung/rugi) namun antara kedua belah pihak (penjual-pembeli) saling suka sama suka dan terjadilah deal.

Mengapa dengan brand saham syariah, sebagian masyarakat masih meng-haramkan ??
Karena mahzab yang diikuti oleh seorang muslim bermacam-macam dan belum lagi tafsir-nya. Selama diantara muslim tidak menghujat satu sama lain dan berkeyakinan apa yang diikuti masih dalam mahzab yang dianut oleh Ahlus Sunnah wal Jamaah maka apapun yang dilakukan masih dalam status boleh. Label haram adalah meningkatkan status yang masih "abu-abu" agar tidak terjerumus ke sesuatu yang salah sedangkan para mereka yang meng-halalkan adalah yang me-moderate-kan bahwa saham tidak gambling/judi dengan syarat masih masuk dalam kategori investasi yang diperbolehkan di Islam.

Apakah investasi saham sama dengan foreign exchange (Forex) ??
Tidak, saham adalah investasi ke sebuah perusahaan sedangkan Forex adalah jual-beli mata uang dengan memanfaatkan perbedaan nilai tukar. Pengalaman penulis ketika belum mempelajari sistem keuangan dan investasi adalah saham dan forex merupakan satu-kesatuan sistem trading dimana hanya sesuatu yang gambling, dimanfaatkan oleh broker, pasti rugi dan tentunya hasil yang didapatkan adalah riba. Namun setelah tahu perbedaan keduanya, maka sekarang sedikit sharing pengalaman yang didapatkan selama kuliah manajemen keuangan dan pengalaman ber-investasi.

Jadi apakah yang dimaksud sebagian besar masyarakat bahwa saham haram adalah trading Forex ??
Jawabannya kemungkinan IYA, karena masyarakat yang belum tahu betul tentang sistem keuangan dan investasi akan menganggap saham sama seperti forex. Menurut penulis, forex adalah yang diharamkan di Islam karena murni jual-beli mata uang tanpa ada instrument bidang usaha.

Sesudah tahu perbedaan saham dan forex silakan anda memulai berfikir tentang pentingnya belajar sistem keuangan ??
Menurut uangkapan pengusaha sukses, "kita disekolahkan untuk menjadi orang sukses dengan tolok ukur mandiri secara finansial dan bermanfaat bagi sesama namun selama TK-Kuliah berapa banyak waktu yang telah diajarkan ke kita tentang sistem keuangan ". Pemaparan tersebut menurut penulis benar adanya, karena jika dirunut dari SMP mendapat bekal IPS ekonomi hanya dasar-dasarnya saja dan SMA misalnya di jurusan IPA, maka cukup mendapatkan 1x saja yaitu di kelas 1 untuk pendidikan ekonomi dasar dan kuliah hanya 2 SKS ekonomi teknik. Padahal konsep mandiri finansial yaitu fundamental keuangan harus ditanamkan terlebih dahulu baru dalam bersekolah akan mengetahui potensi-potensi untuk menuju ke tujuan tersebut. Penulis sendiri, pelajaran ekonomi  di masa SMP, SMS dan S1 adalah yang paling dibenci dan selalu mendapatkan nilai terjelek dari mata pelajaran lainnya. Sampai bekerja setelah lulus dari teknik-pun tetap menganggap ekonomi adalah hal yang tidak penting karena hanya sebagai ilmu support saja. Kemudian setelah meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan belajar tentang sistem keuangan kompleks maka terbukalah semua sistem ekonomi dan mulai sadar ternyata apa yang dilakukan sekarang sungguh tidak cukup berguna di masa akan datang dan mencoba belajar memperbaiki pola kehidupan untuk lebih baik lagi. So, Masih bermalas-malaskah anda untuk belajar sistem keuangan ???

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Adakah Sesuatu yang INSTAN di Kehidupan

Diposting oleh On Friday, December 07, 2018

Sesuatu yang instan tidak ada di kehidupan ini bahkan apa yang disebut "INSTAN" pasti memiliki proses waktu. Hal serupa juga diterapkan di dunia investasi dan banyak dari kalangan masyarakat menginginkan sesuatu yang instan misalnya investasi dengan return yang cepat dan besar atau penghasilan besar dengan pengalaman/effort minimal.

Seringkali kami diundang dahulu oleh kawan yang mempresentasikan tentang bisnis yang instan dengan imbal hasil yang maksimal dengan berjualan produk tertentu. Apakah benar konsep mereka itu ??jawabannya adalah BENAR dengan term & condition tertentu seperti penjualan sesuatu target, effort yang tekun dan keras serta waktu yang efektif dan fokus dalam pekerjaan tersebut. Sesudah semua dilakukan maka hak akan didapatkan sesuai janji manis.
Sumber Gambar : www.finansialku.com
Berdasarkan hal diatas, adakah sesuatu yang INSTAN ??
Warren Buffet yang sampai sekarang menjadi investor no. 1 di dunia bagaimana memulai prosesnya ?? jawabannya TIDAK INSTAN. Lalu seperti apa prosesnya ?? Buffet memulai investasi dengan membeli saham sedikit demi sedikit sejak umur <10 tahun di perusahaan coca-cola yang mana dikala itu bisnis tersebut belum mendunia dan secara konsisten menabung terus dan baru melihat hasil dikala umur 30 tahunan yaitu memiliki sebagian besar saham perusahaan tersebut dan kini bisnis coca-cola sudah mendunia.
Investasi di pasar modal apakah bisa menghasilkan return yang instan ??
Jawabannya TIDAK, mengapa demikian ?? karena seorang investor dikatakan profesional melewati tahapan yang panjang bertahun-tahun untuk mendapatkan analisis market yang tepat dan berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui tersebut maka return instan "mungkin bisa saja terjadi". Mengapa masih mungkin padahal sudah berpengalaman ?? karena didalam imbal hasil yang besar terdapat resiko yang besar dan dikenal dengan istilah "high risk high return". Jika terdapat instrument investasi yang mudah untuk mendapatkan return tentunya banyak investor akan menyerbu instrument tersebut dan menyebabkan resiko menjadi besar sehingga bisa menyebabkan harga jatuh.

Jadi kesimpulan apakah semua sistem itu berproses ??
Ya benar demikian, proses adalah pengalaman yang berharga yang bisa dijadikan di modal kelak nanti. Waktu adalah sesuatu yang berharga dan pasti hilang tidak bisa diulang. Jadi kita semua mulailah berproses dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin misalnya mencari pengetahuan sebanyak mungkin dengan membaca, menulis, bekerja dan tidak kalah penting adalah berinvestasi.

Mengapa investasi menjadi sarana terpenting untuk modal kelak ??
Seiring kehidupan berkeluarga dari waktu ke waktu kebutuhan akan meningkat dan tidak bisa dipungkiri bahwa semua biaya pasti akan naik. Apa yang kita kumpulkan di hari ini mungkin akan tidak berarti lebih di kehidupan kelak. Dengan berinvestasi di beberapa instrument maka bisa dipastikan kita sudah menjalankan effort untuk kesiapan nanti dan jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan maka effort yang sudah kita tanam dulu akan menyelamatkan kehidupan keluarga nanti.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Kemanakah Uang yang Ditabung Nasabah di Bank

Diposting oleh On Thursday, December 06, 2018

Bank adalah institusi yang diberikan ijin untuk menerima simpanan atau pinjaman uang dari nasabah. Program investasi yang ditawarkan bank bermacam-macam mulai dari tabungan, deposito, broker obligasi, broker saham, broker forex, kredit, asuransi dll.
Sumber Gambar : www.makassartoday.com
Mengapa bank sangat gencar menawarkan produk ke nasabah ??
Karena bank, pada intinya adalah pengumpul uang skala besar dan bisa disebut sebagai pasar uang dimana transaksi jual/beli uang terjadi. Dengan banyaknya uang yang dimiliki bank berarti arus kas bank tersebut akan terus tumbuh sejalan dengan peminjaman dana ke para pebisnis atau aliran investasi yang mereka putar ke beberapa instrument.

Seperti apakah keuntungan yang diberikan oleh bank kepada nasabah ??
Jenis investasi yang bisa dilakukan di bank misalnya tabungan, deposito atau asuransi akan memiliki imbal hasil (return) yang masih sangat jauh dari rate inflasi. Mengapa demikian ?? karena pada dasarnya bank juga bisa disebut sebagai investor dan ingin mendapatkan keuntungan salah satunya adalah memberikan return dibawah rate inflasi.
Kemanakah uang nasabah yang ditabung di bank ??
Uang sedang diputar untuk investasi dan ini juga menjawab mengapa bank genjar memberikan kredit/pinjaman hutang ?? karena mereka lagi mengincar bunga dan arus kas dari nasabah sehingga neraca keuangan terus tumbuh positif.

Apakah bank juga melakukan investasi seperti yang dilakukan investor ??
Persis sama bisnisnya dengan investor, bank juga meng-investasikan uangnya di saham, forex, obligasi dan instrument-instrument investasi lainnya. Selain itu, bank akan meminjamkan uangnya kepada perusahaan besar untuk menjalankan bisnis dan bank mendapat bungan atas peminjaman uang tersebut.

Apakah penulis pernah pengalaman mengetahui bank melakukan kegiatan investasi ??
Pernah, ketika memberikan asuransi anak untuk pendidikan di salah satu bank negeri. Ketika itu dikirimkan laporan per-6 bulanan dan memberikan informasi dibawa kemanakah uang yang kita setor per bulannya. Di form tersebut terdapat laporan yaitu 60% saham dan 40% obligasi. Saham yang tertluis disana adalah ASII, BBCA, INDF, HMSP dan BBNI

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Strategi Cut Loss (Memotong Kerugian Saham)

Diposting oleh On Wednesday, December 05, 2018

Cut Loss atau Stop Loss adalah salah satu strategi menjual saham walaupun rugi. Tujuannya adalah mencegah rugi yang lebih dalam lagi agar uang bisa diputar ke usaha lain yang lebih bisa cepat menghasilkan profit.
Sumber Gambar : www.123rf.com
Strategi cut loss cocok untuk siapa ??
Cut loss cocok untuk investor tipe trader jangka pendek yang memiliki nominal investasi besar >100 juta. Dengan strategi tersebut, trader akan cepat ambil untung ketika saham naik sedikit saja dan akan menjual ketika rugi atau untung dengan batasan harga atas dan harga bawah.

Apa yang direncanakan investor sesudah cut loss ??
Perencanaan lanjutannya adalah membeli saham lain yang berpotensi naik cepat dalam hitungan menit atau jam dan kerugian dari cut loss diharapkan akan tertutupi oleh profit tersebut. Perencanaan lain, jika saham lagi sedang drop maka investor biasanya melirik di obligasi.

BACA JUGA : Strategi Wait and See

Mengapa harus ada strategi cut loss ??
Dalam sebuah pasar modal yaitu saham, harga akan naik-turun tergantung pasar dan berita keuangan global yang ada. Misalkan terdapat krisis global maka tentunya pasar saham akan lesu dan banyak investor melakukan aksi jual. Dengan mengacu pada hal tersebut maka jika investor tidak melakukan aksi serupa tentunya uang yang diinvestasikan akan terus terun dan jika menunggu bangkit lagi akan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga strategi cut loss ini ibarat amputasi agar penyakit kerugian tidak menjalar berlebih.

Apakah investor jangka panjang perlu menerapkan strategi cut loss ??
Tidak perlu, selama analisa fundamental perusahaan bagus maka nilai saham akan terus meningkat dalam jangka panjang. Harga masih turun adalah hal yang wajar maka dibiarkan saja dan nanti pasti naik dalam waktu yang lama. Hal tersebut adalah sesuatu yang bersifat pasti.

Apakah penulis pernah menerapkan strategi cut loss ??
Belum pernah, karena karakter penulis adalah investor jangka panjang yang melihat potensi perusahaan dari fundamentalnya serta prinsip penulis adalah menabung saham.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apa yang Didapat dari Investasi Saham

Diposting oleh On Friday, November 30, 2018

Didalam investasi saham terdapat 2 laba yang didapat yaitu jangka pendek (capital gain dari aktifitas trading) dan jangka penjang (capital gain dan deviden)

Bagaimana strategi mendapatkan laba dari kedua aktifitas tersebut ??
  • Untuk capital gain, membeli saat harga saham turun dengan indikator IHSG turun drastis (bearish) dan menjual saat harga sudah naik (bullish)
  • Untuk deviden, memilih saham-saham blue chip yang sudah memiliki track record membagikan deviden cukup besar per share-nya. Bisa dilihat di www.eddyelly.com, disana terdaftar pembagian deviden, IPO dan informasi keuangan lainnya untuk aktifitas di bursa saham.
Sumber Gambar : www.novelinvestor.com
Bagaimana mengatasi saham yang baru dibeli dan ternyata langsung "merah" di portfolio??
Warna merah mengindikasikan harga saham update lebih rendah dari harga saham pembelian, sehingga di portfolio minus. Untuk seorang investor hal ini tentunya tidak menjadi permasalahan, namun untuk trader akan menjadi pengalaman buruk. Bagi trader, mereka akan membatasi kerugian dengan cara cut loss/stop loss dan cara ini kami sarankan untuk trader dengan uang yang diperdagangkan dalam jumlah besar >100 juta. Sedangkan untuk modal <100 juta alangkah baiknya diendapkan terlebih dahulu sampai menunggu portfolio berwarna "hijau" namun memiliki kelemahan yaitu anda akan terhambat untuk memutar uang tersebut sampai menunggu bangkit ke zona hijau. Semua rekomendasi tersebut tidak mengikat karena tergantung tipe anda seperti apa dan disini hanya kami share berdasarkan pengalaman.
Strategi apa yang harus dilakukan untuk "hold" saham portfolio merah ??
Memang terdapat beberapa syarat sebagai alasan saham layak di "hold" dan tidak di "cut loss" seperti saat pembelian saham memang perusahaan tersebut diminati banyak investor (bisa dilihat dari volume penjualan), analisa fundamental perusahaan bagus dan dari trending terdekat <3 bulan menunjukkan tingkat fluktuatif yang tinggi yang bisa diprediksi naik dalam waktu dekat. Kami sendiri sudah sering sewaktu beli langsung merah dan baru keluar ke hijau dalam waktu <1 bulan dan strategi diatas sudah kami terapkan.

Bagaimana aturan perpajakan atas modal investasi saham ??
Uang yang diinvestasikan di saham tidak terkena pajak, inilah kelebihan dan untuk memancing keterlibatan banyak invstor. Namun didalam trading saham, tentunya kita melewati pialang/broker yang menjadi agent di BEI dan mereka menerapkan biaya administrasi, misalkan yang kami pakai ini setiap pembelian saham dikenai charge 0.1% dari biaya total dan ketika jual dikenai biaya 0.15%. Prosentase ini terbilang kecil, sehingga tidak akan berpengaruh besar terhadap pengeluaran biaya.

Berapa pengembalian (return) yang didapatkan dari investasi saham ??
Return investasi saham cukup menjanjikan karena pasti diatas deposito, reksadana, obligasi dan hampir setara dengan investasi forex. Dibalik return yang tinggi terdapat risk yang tinggi pula sehingga terjadi balance antara penawaran dan permintaan di market yang membentuk harga pasar. Return saham mulai dari 0.1% sampai 500% bisa didapatkan tergantung lama waktu investasi dan kritisnya saat analisa fundamental perusahaan.

Apakah investasi saham bisa untuk tabungan di masa pensiun ??
Sangat bisa, karena berdasarkan pengalaman sendiri meng-asuransikan pendidikan anak ternyata oleh pihak asuransi uang diputar di investasi obliglasi dan saham. Begitu juga, tunjangan pensiun yang tiap bulan dipotong di tempat kerja juga diinvestasikan di deposito dan obliglasi. Berdasarkan hal diatas, mengapa kita tidak langsung saja terjun ke investasi tersebut yang notabene memang dijadikan tempat investasi pada umumnya.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Pentingkah Status "Tbk" Bagi Perusahaan

Diposting oleh On Saturday, November 24, 2018

Perusahaan Terbuka (Tbk) adalah perusahaan yang terdaftar dalam emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui serangkaian proses perlengkapan administrasi dan assesment yang didampingi oleh tim BEI yang memakan waktu cukup lama +/-1 tahun demi memperoleh status layak dan masuk dalam bursa untuk melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu sosialisasi saham perdana (Initial Public Offering-IPO).
Sumber Gambar : www.yuridis.com
Seberapa Pentingkah Status "Tbk" Bagi Perusahaan ??
Status "Tbk" jika dipandang dari segi manajemen perusahaan memberikan sinyal bahwa perusahaan mampu menjalankan roda bisnis dengan laba yang terus meningkat dan sistem keuangan yang terbuka menandakan perusahaan memang memiliki benefit lebih tanpa ada yang ditutupi dari publik. Sedangkan dari segi masyarakat, perusahaan Tbk menandakan perusahaan yang sehat karena sistem manajemen perusahaan yang terbuka dan tentunya memiliki visi-misi yang besar dalam mencapai world class company.

BACA JUGA : Analisa Perusahaan Rokok Go-Public di Indonesia (1 of 2)

Apakah perusahaan "Tbk" selalu perusahaan yang besar dan menjamin laba yang besar ??
Tentu tidak, karena perusahaan yang terdaftar di BEI walaupun belum memiliki usaha atau perusahaan tersebut masih memiliki hutang, mereka bisa terdaftar di bursa efek. Mengapa bisa begitu ?? karena kebijakan BEI yang diperlonggar demi meningkatkan jumlah emiten di bursa efek dan menarik investor sebanyak mungkin. Tapi tenang dulu, sistem yang diberlakukan pro-investor dan perusahaan yaitu misalnya perusahaan tambang batu bara, mereka sudah menemukan situs yang akan digali dan sesuai perijinan serta analisa jangka panjang, usaha tersebut menjanjikan namun mereka tidak memiliki cukup dana untuk melangsungkan penambangan maka dengan kasus ini BEI membolehkan perusahaan untuk memcatatkan diri di bursa efek. Kemudian kasus untuk perusahaan berhutang misalnya sebuah perusahaan consumer good sudah terbukti produknya laku laris di pasaran dan sedang berhutang banyak untuk riset dan ekspansi pabrik sehingga hutangnya melebihi jauh dari revenue namun sesuai analisa jangka panjang, perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang besar maka BEI juga akan meloloskan perusahaan tersebut.

Mengapa Perusahaan Besar Ada yang Tidak Mau Statusnya "Tbk"??
Karena status "Tbk" berarti semua asset yang dimiliki perusahaan adalah terbuka untuk publik sehingga kadangkala peta kekuatan competitif di pasaran menjadi terbuka lebar informasinya dan pesaing lebih mudah menentukan strategi yang tepat untuk sang rival. Selain masalah tersebut, sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaporan keuangan usaha, rapat umum pemegang saham (RUPS), sistem pimpinan pemegang saham membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang lama sehingga perusahaan dikhawatirkan kurang fokus di internal usaha. Permasalahan paling signifikan yaitu karena perusahaan tersebut masih mampu hutang di bank dengan sistem yang sederhana dan belum mencapai limit batas hutang di bank sehingga penjualan saham ke publik dirasa masih belum diperlukan.

BACA JUGA : Apakah Investasi Properti Fisik Menguntungkan ??

Mengapa Perusahaan Harus Menjadi "Tbk" ??
Dalam sektor bisnis, perusahaan yang tidak memiliki hutang malah disebut perusahaan yang sakit. Mengapa demikian ?? karena perusahaan yang memiliki hutang berarti perputaran arus kas (penjualan dan pendapatan berjalan terus-menerus). Terus apakah perusahaan yang tidak memiliki hutang arus kasnya tidak lancar ?? tidak juga, karena dilihat dari jangka panjang berarti perusahaan banyak menyimpan uangnya dalam bentuk tunai (cash) dan nilai (value) dari uang tunai akan berkurang seiring waktu berlalu dan tanpa disadari sebenarnya income yang dihasilkan akan terus turun. Hal ini akan berbeda jika perusahaan berhutang untuk produktif, maka dengan seiring waktu income dan outcame akan berlangsung imbang mengikuti inflasi dan harga pasar sehingga bisa dipastikan nilai uang yang didapatkan adalah setara dengan kondisi riil saat itu. Hutang perusahaan bisa dalam bentuk pinjaman dari bank, obligasi, saham dll. Bank memiliki batas limit peminjaman karena mereka juga tidak mau terlalu berisiko jika kondisi yang tidak diinginkan dari nasabah terjadi misalnya bangkrut. Dengan alasan inilah, jika perusahaan masih menginginkan modal dari sumber lain yaitu investor harus mendaftar di bursa efek dan merubah status menajdi "Tbk". Dengan status tersebut, perusahaan akan mendapatkan dana dengan penjualan lembar saham dan perusahaan wajib membagikan deviden jika mendapatkan profit dari usahanya.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Mengapa Harga Saham Naik-Turun

Diposting oleh On Tuesday, November 20, 2018

Harga saham berfluktuatif (naik-turun) karena pengaruh permintaan (parameter buy) dan penawaran (parameter sell). Pergerakan harga saham ibarat tali pada permainan tarik tambang, seperti apakah kondisinya ??
  • volume buy > sell maka harga saham akan naik
  • volume sell > buy maka harga saham akan turun
  • volume buy = sell maka harga saham stabil
BACA JUGA : Istilah-Istilah di Dunia Investasi Pasar Modal

Naik-turunnya volume saham yang diperdagangkan berhubungan dengan faktor psikologis investor, apakah itu ?? yaitu faktor pemikiran akal investor terhadap gejolak ekonomi yang terjadi atau respon terhadap trend kinerja perusahaan
Di tahun 2018 faktor psikologis apa saja yang pernah terjadi ??
  • Triwulan awal 2018, sektor saham infrastruktur menjadi pilihan banyak investor karena isu genjotan pemerintah tentang pembangunan menyeluruh di tanah air sedangkan consumer good tetap menjadi andalan karena barang konsumsi diyakini hampir semua investor tetap tumbuh dari tahun ke tahun
  • Triwulan kedua 2018, sektor yang mulai bergeliat adalah agriculture karena kebijakan pemerintah untuk mewajibkan penggunaan solar B20 sehingga sektor sawit banyak diminati investor. Saham gabungan mulai berangsur turun karena ketegangan AS-Korut di Semenanjung Korea yang mengkhawatirkan berimbas pada perekonomian Asia jika perang dunia benar-benar terjadi
  • Triwulan ketiga 2018, saham gabungan mulai menunjukkan penurunan karena isu tahun politik, krisis di berbagai negara (Venezuela, Turki, India dll) dan perang dagang AS-China. Sektor saham yang mulai dilepas investor sebagian besar adalah perbankan, karena dikhawatirkan bank tidak mampu memenuhi target uang yang berputar di perkreditan
  • Triwulan keempat 2018, isu yang paling vital adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS dan kebijakan pemerintah yang membatasi impor material bahan baku infrastruktur sehingga saham gabungan terus mengalami pelemahan
Jadi sudah paham kan hubungan antara faktor psikologis dengan naik-turunnya harga saham ?? dan untuk memprediksi apakah harga saham itu akan naik atau turun dikenal dengan istilah analisa teknikal yaitu analisa yang berdasarkan data history trending saham yang sudah berjalan dengan perhitungan deret Fibonacci
Pergerakan harga saham dibatasi oleh Bursa Efek Indonesia yang bertujuan melindungi investor dari gejolak harga yang terlalu dalam (jadi untung/rugi investor bisa direncanakan dengan adanya cut profit/cut loss). Berapa fraksi harga saham naik-turun yang diperbolehkan ??
Gambar 1. Fraksi Harga Berlaku Sebelum Tahun 2017
Bagaimana membaca tabel tersebut ??
  • Kelompok harga adalah harga saham yang berlaku pada saat jam perdagangan
  • Fraksi harga adalah pecahan nilai harga saham yang diperjual belikan misalnya buy pada 51, 52, 53 dst ; 202, 204, 206 dst; 1005, 1010, 1015 dst, 8025, 8050, 8075 dst...........
  • Maksimum perubahan adalah batas atas (support) dan bawah (resistance) per hari, misal pada jam dibuka harga saham 1000 maka batas bawah maksimum 950 dan batas atas maksimum 1025. Bisa disimpulkan yaitu 10%
Kebijakan baru diatas tahun 2017 sebagai berikut :
Gambar 2. Auto Rejection Berlaku Mulai Tahun 2017
Apakah itu ??
Auto rejection (batas penolakan atas & bawah) sudah mulai dinaikkan sehingga para investor lebih bisa ekspansi keuangannya. Prinsip fraksi masih tetap sama seperi Gambar 1 namun batas atas dan bawah ditingkatkan lebih tinggi sesuai Gambar 2.
Siapakah yang mengendalikan harga saham ??
Jawabannya adalah pasar atau beberapa investor, namun perlu diketahui dalam dunia saham ada yang namanya bandar yaitu investor besar yang mampu membeli dalam jumlah nominal besar sehingga pergerakan saham bisa dikendalikan

Jadi kalau investor kecil main saham apakah pasti rugi dengan adanya bandar tersebut ??
Jawabannya tergantung karena broker/pialang tidak hanya satu yaitu puluhan (sampai 2018 ada sekitar 50 an broker di Indonesia) dan juga investor kecil yang jumlahnya ratusan bahkan jutaan. Jadi untuk mengendalikan harga mereka harus satu persepsi psikologis dan isi kepala manusia berbeda semua, sehingga investasi saham masih layak untung dengan syarat anda terjun tidak dalam keadaan buta (dalam artian jangan judi tapi memahami teknikal dan fundamental perusahaan yang akan menjadi tempat investasi anda)

Apakah saham diawasi oleh negara dan seberapa besar perannya ??
Saham yang diperdagangkan di BEI setiap hari Senin-Jumat diawasi oleh OJK. BEI selaku perwakilan pemerintah melakukan kontrol terhadap semua aktifitas harga saham yang dinilai kurang logis dan memiliki kewenangan satu pihak untuk membekukan, memberikan warning atau memutus status go-public. Semua ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk para investor sehingga perekonomian Indonesia bisa terus tumbuh

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Obligasi itu ??

Diposting oleh On Wednesday, November 07, 2018

Obligasi (bond) adalah surat pernyataan hutang. Misalnya si A ingin uang maka dia menerbitkan kuitansi sebanyak 10 buah dan disebarkan ke beberapa orang untuk membeli kuitansi tersebut maka si A akan mendapatkan uang sesuai pernyataan di kuitansi tersebut dan orang yang membeli akan mendapat kupon (bunga) beserta surat pernyataan jatuh tempo dibayarkan kupon dan uang pokoknya.

Apa perbedaan obligasi dengan saham terkait sistemnya ??
Obliglasi sudah menetapkan return di awal perjanjian sedangkan saham belum (tergantung pasar) dan Obligasi memiliki jatuh tempo pengembalian pokok hutang sedangkan saham akan terus ikut mengalir selama proses bisnis perusahaan berjalan.
Bentuk Fisik Surat Obligasi ,sumber : www.liputan6.com
Apa kelebihan investasi di obligasi ??
Return sudah bisa dipastikan rata-rata range 8-11%, tentunya nominal tersebut diatas deposito dan reksadana (pasar uang, pendapatan tetap dan campuran). Uang sedikit aman terhadap gejolak keuangan pasar karena si penerbit obligasi yang bertanggung jawab terhadap pengembalian hutang tersebut sedangkan si pemberi hutang tinggal menunggu return.

Adakah kekurangan investasi obligasi ??
Perusahaan yang pailit dan telat bayar kupon tentu kemungkinan masih bisa terjadi karena usaha yang terus-menerus mengalami kemorosotan. Obligasi memiliki return yang masih rendah jika dibandingkan dengan saham atau reksadana saham.
Bagaimana memilih obligasi yang aman ??
Obligasi yang sebagian besar aman adalah yang diterbitkan oleh pemerintah karena sangat jarang pemerintah akan telat atau bahkan tidak membayar kupon karena negara akan tetap menerapkan kebijakan finansial untuk negara sehingga perekonomian akan terus berjalan.

Berapa minimal pembelian investasi di obligasi ??
Antara Rp5.000.000 sampai tak terbatas dan umumnya banyak diminati oleh investor ketika kondisi pasar global lagi memanas/krisis sehingga mereka mencari tempat investasi yang aman.

Mengapa perusahaan ada yang memilih mendapatkan dana segar dari obligasi ??
Karena sistem obligasi sudah bisa diprediksikan jumlah uang yang diterima dan tanggung jawab pengembalian dalam jangka waktu tertentu sehingga ini memudahkan dalam mengatur cashflow perusahaan. Selain itu, sistem penjualan obligasi juga tak seribet saham yang harus melewati beberapa audit dan assesment kelayakan untuk go-public.

Mengapa ada istilah obligasi syariah/sukuk ??
Sukuk berasal dari Bahasa Arab yang artinya cek/surat berharga dan istilah ini muncul karena perdebatan tentang halal/haram-nya akad yang terjadi di obligasi. Mengapa demikian ?? karena menurut sebagian muslim, ketika salah seorang meminjamkan uang dan dikembalikan dalam jumlah uang yang berlebih maka kelebihan itu dinamakan "riba". Sukuk mencoba memperbaiki akad yang terjadi didalam proses tersebut, dimana penerbit obligasi seolah menjual aset (barang berwujud) dengan nominal tertentu dan sudah tertulis sedangkan pembeli obligasi mendapatkan aset berwujud tersebut namun pada waktu jatuh tempo yang sudah disepakati si penerbit obligasi membeli kembali aset-nya. Cara ini menurut sebagian muslim juga diperdebatkan, karena akad jual beli "saling suka sama suka" dihilangkan karena ada keterikatan perjanjian di awal yaitu wajib diserahkan jika dibeli kembali.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Tergantung adalah Jawaban untuk Semua Tipe Investasi

Diposting oleh On Thursday, September 20, 2018

Terdapat berbagai macam bentuk investasi mulai yang fisik (tangible) maupun non-fisik (intangible). Investasi fisik adalah bentuk simpanan aset yang berwujud benda seperti emas, properti, uang asing dll. Sedangkan investasi non-fisik adalah sekuritas (saham, reksadana, deposito, obligasi, forex dll).
Sumber Gambar : www.idntimes.com
Investasi fisik apakah menguntungkan ??
Jawabannya adalah "tergantung" dalam artian jika bentuknya emas dan uang asing maka sangat likuid namun jika properti seperti rumah, tanah, apartemen dll kurang likuid.

Apakah investasi fisik bentuk properti menguntungkan ??
Jawabannya adalah "tergantung" maksudnya tergantung letak, kekuatan ekonomi pembeli dan minat pasar. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk memberikan profit margin dan belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk bertemu pembeli, terdapatnya pajak jual-beli yang cukup tinggi. Investasi ini cocok untuk high return-low risk jangka panjang

Investasi non-fisik apakah menguntungkan ??
Jawabannya adalah "tergantung" karena didalam investasi non-fisik terdapat beberapa risk yang harus dihadapi dan return yang akan diterima atas investasinya.

Apakah investasi non-fisik bentuk sekuritas menguntungkan ??
Jawabannya adalah "tergantung" karena banyak sekuritas high risk - high return, sehingga jika investor bermodal nekad saja tanpa dibekali ilmu ekonomi yang cukup maka akan terjebak di risk yang tinggi dan tidak mendapatkan return sesuai harapan

Terus investasi apakah yang cocok untuk masa depan ??
Jawabannya adalah "tergantung" yang artinya anda termasuk tipe apa, apakah investor jangka panjang/jangka pendek, penyuka resiko/tidak, punya cukup banyak uang/tidak, punya waktu cukup/tidak, punya kejelian analisa keuangan perusahaan/tidak dll

Termasuk di kriteria mana saya ??
Jawabannya adalah "tergantung" jika anda adalah investor jangka panjang dan tidak penyuka resiko maka anda cocok di properti fisik, emas, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Jika anda investor jangka panjang namun penyuka resiko maka anda cocok untuk online saham blue chip. Jika anda investor jangka pendek dan tidak penyuka resiko maka anda cocok di tabungan, deposito, reksadana pendapatan tetap dan campuran. Jika anda investor jangka pendek dan penyuka resiko maka anda cocok di online saham lapis 2 (second liner) untuk di-trading-kan cocok untuk anda. Jika anda punya cukup uang namun tidak punya kejelian analisa keuangan maka investasi di reksadana saham dan saham by broker cocok untuk anda. Jika anda punya cukup uang, penyuka resiko dan memiliki bekal kelilmuan analisa keuangan perusahaan maka saham online trading (OLT) cocok untuk anda

Kalau jawaban semuanya adalah "tergantung" maka apakah investasi itu sama dengan judi ??
Jawabannya adalah "tergantung" dengan artian seorang yang ingin investasi tanpa berbekal ilmu ekonomi yang cukup maka anda sedang berjudi namun jika anda berbekal ilmu yang cukup maka anda adalah seorang investor. Berdasarkan hal tersebut maka investasi dan judi sangat jauh berbeda dalam artian investasi memerlukan analisa keilmuan untuk memberikan modal suatu perusahaan sedangkan judi tidak terdapat analisa apapun dan murni mengadu nasib. Beberapa ulama terkenal seperti Abdul Somad dan Khalid Basalamah menyimpulkan investasi boleh dan dianjurkan Rosulullah dengan syarat transaksi jual-beli dengan keuntungan harus dalam bentuk barang tidak boleh uang (termasuk riba') dan di sekuritas "saham" menjadi barang yang diperdagangkan, barang yang diperdagangkan adalah halal, diproses dengan benar dan tidak memberikan mudhlorot (seperti perusahaan bir, bank, rokok diharamkan untuk di-investasikan menurut para ulama'), perusahaan tempat investasi memang benar-benar ada dan menjanjikan imbal hasil karena menurut beberapa ulama Rosululloh pun juga mengajarkan umat untuk investasi di sebuah usaha.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Bagaimana Memulai Investasi Saham

Diposting oleh On Tuesday, September 11, 2018

Saham adalah jenis investasi di pasar modal yang diperdagangkan melalui sekuritas yang diawasi oleh OJK dan terdaftar di BEI. Investasi saham merupakan jenis investasi high risk-high return sehingga membutuhkan persiapan lebih untuk menanamkan modal disini mulai keilmuan ekonomi fundamental, teknikal, kemampuan membaca trending pergerakan saham dan kondisi pasar yang terjadi.

Langkah awal memulai investasi saham adalah anda harus datang ke perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI, daftar perusahaan sekuritas. Pendaftaran bisa lewat online atau datang langsung ke tempat perusahaan sekuritas tersebut dan anda akan diminta mengisi sejumlah formulir disertai fotokopi KTP, NPWP dan buku tabungan. Kalau anda lewat online, maka anda nanti akan ditelepon oleh pihak terkait untuk segera melengkapi form berkas tersebut dan mengirimkan ke alamat kantor perusahaan sekuritas yang sudah dilengkapi dengan tanda tangan bermaterai.

Setelah berkas diterima oleh perusahaan sekuritas dan pada rentang waktu yang telah ditetapkan maka anda akan mendapatkan akses masuk ke aplikasi jual-beli saham by email atau copy-an cetak. Setelah mendapatkan akses tersebut, silakan anda transfer ke rekening saham anda dan uang yang anda transfer tersebut akan masuk ke rekening sekuritas anda. Kemudian anda bisa melakukan perdagangan saham dengan membeli via online di jam perdagangan aktif pukul 09.00 s/d 16.00 dengan menggunakan uang anda yang terdapat di akun sekuritas.

Pembelian saham dilakukan dengan sistem "lot", dimana 1 lot = 100 lembar. Harga saham yang diperdagangkan mulai dari Rp50 s/d fluktuatif (sampai saat artikel ini ditulis max Rp80.000 per lot). Saham yang ada di bursa saham bervariasi mulai dari perusahaan besar sampai kecil. Harga saham ini terjadi karena adanya faktor bid (permintaan beli) dan offer (penawaran jual) oleh para investor. Anda harus cermat dalam memilih saham tempat investasi karena banyak trending harga jebakan disana, apa artinya yaitu sekilas terlihat perusahaan besar, sering dibicarakan, produknya sering kita temui sehari-hari dan trending saham selama ini cenderung naik, tapi ternyata saat sudah dibeli maka harga saham terus turun dan tidak bisa bangkit kembali (rebound). Hal ini sangatlah wajar di pasar saham karena penentu semuanya adalah pasar, tidak bisa ditebak dan hanya bisa disiasati.

Banyak investor yang tersangkut di harga atas ketika memulai saham karena kurangnya pengetahuan lebih tentang analisis pasar modal. Dalam berinvestasi terdapat 2 hal penting yaitu trading (jual-beli) atau investasi (menabung). Trading saham berarti membeli saat harga murah dan menjual seketika saat harga naik, sesuatu yang diharapkan adalah selisih harga jual dengan harga beli dan inilah yang disebut capital gain. Jika sistem investasi maka anda bisa mendapatkan keduanya baik dividen dan capital gain. Fluktuasi di pasar modal Indonesia terbentuk karena faktor bid dan offer untuk saham yang beredar dan terdaftar di BEI saja. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah kondisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, situasi politik, keuangan dan keamanan negara dll.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Istilah-Istilah di Dunia Investasi Pasar Modal

Diposting oleh On Friday, August 31, 2018

  • Saham (stock) : bukti kepemilikan investor terhadap usaha tempat investasi
  • Dividen : laba yang berhak diterima investor atas penanaman modal di saham
  • Capital Gain : laba yang diterima karena perbedaan selisih harga beli dengan harga jual
  • Broker/Pialang : perusahaan yang mempunyai akses untuk jual-beli di pasar modal/sekuritas
  • Bandar Saham : sekumpulan investor atau broker yang memiliki tujuan sama yaitu ingin menaikkan atau menurunkan harga saham
  • Emiten : perusahaan yang tercatat di BEI dan berstatus "go-public"
  • Investor : pemilik modal yang membeli saham untuk jangka panjang
  • Trader : pemilik modal yang membeli saham untuk jangka pendek dengan teknik jual-beli (trading) untuk mengharapkan "capital gain"
  • Cut/Stop Loss : menjual saham untuk mengurangi kerugian yang terlalu besar
  • Buy on Weakness : pembelian saham ketika terjadi pelemahan/penurunan harga
  • Wait and See : menunggu dan melihat untuk memonitor pergerakan harga saham sampai di titik dimana analisa teknikal menganjurkan untuk buy
  • Average Down : membeli terus-menerus saham ketika harga sedang turun untuk menurunkan harga portfolio saham yang sudah diakumulasi
  • Bottom Fishing/Buy Low-Sell High : membeli saham ketika murah dan menjualnya ketika sudah tinggi untuk mendapatkan profit berupa capital gain
  • Buy and Hold : membeli saham dan menahannya sampai menunggu momentum yang tepat untuk menjual 
  • Buy Back : membeli kembali saham yang beredar dan ini dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga harga saham atau memperbaiki lapran keuangan perusahaan
  • Hold (menahan) : membiarkan saham yang sudah dimiliki tidak dijual walaupun mengalami kerugian yang terus-menerus. Teknik ini digunakan untuk menekan kerugian karena masih mengharapkan jangka panjang harga saham akan meningkat lagi, selain itu juga untuk menunggu deviden
  • Bearish (melemah) : harga saham sedang trend turun
  • Bullish (menguat) : harga saham sedang trend naik
  • Sideways : harga saham cenderung stagnan dengan kenaikan dan penurunan yang seimbang 
  • Breakout : fase dimana titik resistance bisa ditembus
  • Stock Split : pemecahan harga saham menjadi volume lebih banyak agar harga tidak terlalu tinggi dan bisa dijangkau oleh banyak investor
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) : rata-rata harga saham yang terdafar di BEI
  • Indeks LQ45 (Liquid 45) : kumpulan 45 saham di BEI yang menjadi penggerak utama IHSG karena memiliki kriteria yang bagus untuk investasi seperti keuangan sehat, rutin membagi laba, fundamental perusahaan bagus dan profit
  • Saham Blue Chip : saham yang dimiliki oleh perusahaan ternama, pendapatan stabil bahkan meningkat dan aset yang sangat besar (big capital market)
  • Saham Gorengan : saham yang nilainya <Rp1000 yang biasanya tingkat volatilitas-nya tinggi, saham ini harganya mudah naik tinggi karena banyak permintaan dan mudah turun drastis karena penawaran yang berlebih. Istilah gorengan karena saat volatilitas tersebut, bandar besar akan mempermainkan harga karena saking murahnya sehingga mudah sekali untuk diborong dan dinamakan proses menggoreng
  • Saham Lapis : pengelompokan saham berdasarkan tingkat pengaruhnya di IHSG, value yang dipasarkan dan volume transaksional. Saham lapis 1 = blue chip, lapis 2 = value menengah dan lapis 3 = jarang peminat dan sering digoreng bandar
  • Initial Public Offering (IPO) : penawaran saham perdana go-public
  • Level Resistance (atap) : titik dimana harga saham paling tinggi pada periode tertentu
  • Level Support (lantai) : titik dimana harga saham paling rendah pada periode tertentu
  • Akumulasi : mengumpulkan saham dalam jumlah besar (istilah sering dipakai pada aktifitas bandar)
  • Distribusi : menjual saham dalam jumlah besar (istilah sering dipakai pada aktifitas bandar)
  • Overvalue : harga saham yang bernilai diatas harga riil kondisi perusahaan dan umumnya perhitungan menggunakan parameter PBV
  • Undervalue : harga saham yang bernilai dibawah harga riil kondisi perusahaan dan umumnya perhitungan menggunakan parameter PBV
  • Volatile : kondisi pergerakan harga saham yang cepat naik dan cepat turun serta sulit mencapai kestabilan. Umumnya pada saham lapis 2 dan 3
  • Yield : total keuntungan yang didapatkan investor baik dari dividen atau capital gain dengan perhitungannya adalah membagi antara laba yang didapat dengan modal yang ditanamkan
  • Cuan (untung) : istilah dalam Bahasa Cina yang sering digunakan para trader untuk mengungkapkan keuntungan atas transaksi saham
  • Rebound (bangkit kembali) : kekuatan suatu saham yangharganya telah jatuh untuk bangkit lagi pada posisi harga yang diminati investor
  • Koreksi : istilah yang sering digunakan untuk menandai harga saham akan berubah arah, misal dari bullish ke bearish atau sebaliknya
  • Obligasi (bond/sukuk) : surat pernyataan hutang oleh penerbit terhadap investor
  • Kupon (coupon) : laba yang berhak diterima investor dalam tempo yang ditentukan karena memberikan hutang untuk obligasi
  • Candlestick Chart : bentuk grafik seperti lilin yang menunjukkan bisa menggambarkan titik support, resistance, trend bullish ataupun trend bearish
  • Line Chart : bentuk grafik berupa garis yang hanya menunjukkan harga terakhir saja pada periode tertentu
  • Reksadana : jenis pasar modal dimana dana investor dikelola oleh pihak kedua yaitu manajer investasi
  • Bid : permintaan pasar
  • Offer : penawaran pasar
  • Likuid : modal mudah untuk dicairkan
  • Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek dengan aset lancar lancar
  • Likuidasi : pembubaran perusahaan dengan penjualan aset
  • Leverage : hutang yang digunakan untuk membeli aset
  • Jangka pendek (short-term) : tempo <1 tahun
  • Jangka panjang (long-term) : tempo >1 tahun
  • Aset lancar (current asset) : aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu pendek (<1 tahun), seperti : uang kas, piutang (account receivable/account payable), inventory, surat berharga jangka pendek (marketable securities)
  • Aset tidak lancar (fixed/non-current asset) : aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang (>1 tahun), seperti : gedung, alat produksi, surat berharga jangka panjang
2 Teknik Analisa Harga Saham :

  1. Analisa Fundamental : teknik berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan meliputi profit/loss, ROI, ROE, EPS, DER, PBV, PER dll
  2. Analisa Teknis : teknik berdasarkan analisa pergerakan harga saham (trending) berdasarkan beberapa macam indikator dan yang terkenal sering dipakai adalah moving average dan price chart
2 Tipe Saham :
  1. Preferred Stock (Saham Utama) : saham yang memiliki dominan suatu perusahaan. Jika terdapat laba ataupun likuidasi maka saham ini yang wajib diutamakan. Dengan alasan inilah mengapa banyak perusahaan Tbk atau BUMN mengambil jatah 51%.
  2. Common Stock (Saham Umum/Publik) : saham yang diperdagangkan di bursa saham. Mendapatkan laba jika kewajiban terhadap preferred stock terpenuhi
EQUITY = ASSET - LIABILITIES
  • Equity (modal) : jumlah modal bersih yang dimiliki perusahaan
  • Asset (aktiva) : modal yang dimiliki perusahaan yang bisa memberikan manfaat usaha
  • Liabilities (kewajiban/hutang) : kewajiban/hutang yang harus dibayar oleh perusahaan
  • Shareholder : pemilik saham di perusahaan (investor), haknya memilih papan direksi
  • Stakeholder : orang yang memiliki kepentingan di perusahaan, seperti : karyawan, komisaris
  • Return on Equity (ROE) = net profit/shareholde equity yaitu tingkat efektifitas perusahaan dalam mengelola equity (modal dari pemegang saham) untuk mendapatkan laba bersih selama periode tertentu. ROE dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan
  • Return on Asset (ROA) = net profit/total asset yaitu tingkat efektifitas perusahaan dalam mengelola seluruh asset untuk mendapatkan laba bersih. ROA menunjukkan seberapa efeisien perusahaan mengkonversi asset menjadi profit
  • Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR) = (Pendapatan sesudah Bunga + Pajak)/total aset yaitu tingkat efektifitas menajemen dalam mengelola investasi
Macam-Macam Penyusutan :
  1. Depresiasi : penyusutan aset berwujud namun bisa diperbaharui, seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan
  2. Amortisasi : penyusutan aset yang tidak berwujud, seeprti : goodwill, patent, copyright, trademark
  3. Deplesi : penyusutan untuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, seperti : kayu, hasil tambang
  • Goodwill : laba (intangible) yang didapatkan di masa mendatang karena pembelian sekarang melebihi harga pasar
  • Risk : resiko yang harus ditanggung akibat investasi
  • Return : tingkat pengembalian modal yang diterima akibat investasi
  • Diversifikasi : pemerataan/penyebaran/keberagaman investasi pada berbagai tipe pasar modal
  • Present Value (PV) : nilai uang yang ditarik ke masa sekarang, dengan teknik nilai yang akan datang di diskon (discounting), rumusnya adalah : PV = FV x 1/[(1+r)^n]
  • Discounting/Discount Factor : faktor pengali yang menjadikan nilai yang akan datang bernilai lebih kecil untuk masa sekarang, rumusnya adalah : 1/[(1+r)^n] dengan r : discount rate dan n : tahun ke-
  • Future Value (FV) : nilai uang yang ditarik ke masa depan, dengan teknik nilai sekarang di compound dengan nilai tertentu, rumusnya adalah : FV = PV x (1+r)^n
  • Compound Factor : faktor pengali yang menjadikan nilai sekarang menjadi besar jika digunakan di masa mendatang, rumusnya adalah : (1+r)^n
Macam-Macam Laporan Keuangan Perusahaan :
  1. Income Statement (Laporan Laba-Rugi) : berisi hal-hal tentang pendapatan dan beban yang harus dibayarkan sehingga menghasilkan profit/loss
  2. Balance Sheet (Neraca Keuangan/Saldo) : berisi hal-hal tentang aset, hutang dan sistem pemodalan perusahaan yang digambarkan seperti neraca kiri (aset) dan kanan (kewajiban)
  3. Cash Flow (Aliran Kas Uang) : berisi hal-hal tentang arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Investasi Properti Fisik Menguntungkan ??

Diposting oleh On Friday, August 31, 2018

Investasi dalam bentuk properti fisik seperti tanah, rumah dan apartemen cukup menjanjikan karena dalam jangka panjang pasti akan naik. Pergerakan harga investasi tersebut karena adanya inflasi dari tahun ke tahun dan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Pengalaman sendiri penulis, harga rumah yang dibeli beberapa tahun lalu dan jika ingin dijual setelah 3 tahun kenaikan rata-rata mencapai 36% untuk tipe perumahan dalam kota yang mudah sekali untuk diperjual-belikan. Sedangkan untuk kawasan pinggiran mungkin tidak akan sebesar itu potensi kenaikannya. Penulis juga beli sawah di daerah Blitar, itupun dekat dengan jalan besar dan saluran irigasi, potensi sesudah 1 tahun ada tawaran untuk membeli dengan kenaikan sebesar 13%. Jadi berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan bahwa properti fisik cukup menjanjikan untuk investasi dengan tingkat resiko yang paling minim karena semua orang bisa menjual dengan keuntungan selisih harga beli dengan harga jual.
Sumber Gambar : blog.worknplay.com
Terus apakah semua sektor properti fisik seperti tanah, apartemen dan rumah selalu menjanjikan ??
Jawabannya "IYA" dengan beberapa persyaratan seperti letak yang strategis, daya beli masyarakat meningkat, sektor tidak sedang bermasalah dan tentunya tidak ada resiko kepemilikan karena cukup didiamkan tanpa maintenance akan naik value-nya.

Kalau investasi properti tersebut menjanjikan, mengapa banyak investor tidak terlalu banyak berminat investasi di bidang tersebut ??
Jawabannya karena "tingkat likuid-nya yang sangat rendah", apakah itu ?? yaitu tingkat pengembalian uang dalam bentuk kas yang cukup lama karena harus menunggu pembeli, proses yang cukup panjang jika dibentukkan ke kredit bank, pengurusan pajak jual-beli yang memotong  potensi keuntungan dan pengurusan akta baik jual-beli, kepemilikan, administrasi daerah dll yang juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Potensi keuntungan apa yang bisa diperoleh dengan investasi tersebut ??
Beberapa potensi keuntungan yang bisa didapatkan adalah uang yang diinvestasikan sangat aman dari penurunan value, bisa diwariskan dengan sangat mudah hanya dengan bukti kepemilikan/wasiat, kenaikan yang pasti tanpa memerlukan ilmu ekonomi untuk analisa pasar, dibutuhkan semua orang sebagai kebutuhan primer, jumlah penduduk yang terus meningkat dan pasti membutuhkan tempat tinggal, aman jika dilanda bencana besar seperti krisis moneter, bencana alam, kerusuhan dan perang (dalam artian investasi tetap berwujud, bisa diurus kembali dan kepemilikan tetap melekat sampai kapanpun)

Apakah seseorang wajib memiliki investasi properti fisik tersebut ??
Jawabannya "IYA" karena lahan untuk hidup dari tahun ke tahun akan berkurang karena akan dikuasai individu yang memiliki banyak uang dan kekuasaan. Jadi dengan memiliki investasi tersebut maka setidaknya kita masih bisa layak hidup di tanah kelahiran sendiri begitu juga dengan anak-cucu kita nanti. Dengan memiliki salah satu investasi tersebut, kita sudah bisa disebut individu ber-aset sepanjang masa tanpa resiko sedikitpun. Berdasarkan pengalaman penulis, saat masih aktif bekerja utamakan dahulu rumah dan tanah kemudian jika sudah terbebas dari hutang untuk kepemilikan tersebut maka beralih ke investasi yang high return mengingat masa produktif manusia hanya 30-35 tahun saja.

Investasi apa yang harus saya tanamkan sesudah investasi di sektor properti fisik ??
Seperti yang sudah dipaparkan di artikel sebelumnya, masih banyak lagi investasi diluar sana yang cukup menjanjikan dan yang dibahas disini adalah investasi yang lagi genjar-genjarnya dikampanyekan oleh pemerintah yaitu "yuk nabung saham".

Mengapa pemerintah mengkampanyekan slogan "yuk nabung saham" ??
Karena saham adalah salah satu investasi yang menjanjikan high return dan cukup likuid untuk tabungan jangka panjang. Pemerintah berasumsi, warga Indonesia sangat sedikit minat investasi di pasar modal sehingga sangat disayangkan jika keuntungan perusahaan yang beroperasi di Indonesia hanya dinikmati oleh investor asing. Pergerakan inflasi dan kenaikan derajat ekonomi ditentukan oleh faktor supply dan demand, dimana jika yang berperan di ekonomi Indonesia adalah asing maka tentunya ekonomi negara disetir dari luar dan berbeda jika peran besar ada di rakyat sendiri maka kitalah yang menentukan perekonomian negara.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com