Trending Topik

Apa yang Diharapkan Masyarakat di Tahun Digital IT ini

Diposting oleh On Saturday, November 28, 2020

Tahun digital sungguh terasa dengan adanya pandemi COVID-19 ini, hampir semua kegiatan sebisa mungkin dilakukan secara virtual, digital dan remote. Tahun digital IT ini cukup membuat shock generasi X (1965-1980) terutama yang tinggal di pedesaan seperti Ibu penulis yang harus mengajari semua anak-anaknya yang masih sekolah lewat video conference dan juga menjadi guru private dadakan dengan adanya pembatasan kontak fisik di semua lini kegiatan.

Menurut pendapat penulis, tahun digital ini menjadi pondasi awal untuk menerapkan strategi yang lebih adaptif kedepan, menghilangkan sifat yang paling pintar dari yang lain, idenya paling bagus dari yang lain dan bisnisnya yakin akan survive dengan strategi sekarang. Yakinlah semua dinamika tersebut akan berubah dimana tahun digital ini lebih mengedepankan kerjasama, kreatifitas, fleksibilitas kebutuhan dan analisis Big Data.

BACA JUGA: Berikut Investasi yang Wajib Dijauhi Selama Pandemi COVID-19

Pemerintah memiliki peran vital di tahun digital ini, dimana semua manusia global bisa berkomunikasi, bertransaksi dan bertukar ilmu pikiran kapanpun, dimanapun oleh siapapun secara real-time, sehingga harapan masyarakat juga harus didengarkan oleh pembuat kebijakan di negeri ini. Menurut analisis penulis, harapan masyarakat adalah: (i) filterisasi pengaruh asing yang kuat seperti informasi, produk dan kebijakan; (ii) pendeteksian mudah informasi HOAX karena tidak bisa dipungkiri ada oknum yang memanfaatkan para buzzer untuk blow-up dan brain-wash masyarakat luas secara cepat; (iii) kebijakan pemerintah yang lebih pro UMKM dibandingkan industri makro karena ketika terjadi krisis maka ekonomi mikro-lah yang bakal membangkitkan keterpurukan negara; (iii) perang dagang seperti platform marketplace dan digital lain diawasi oleh pemerintah, jangan sampai ada kong-kalikong dibelakang itu yang sampai pada akhirnya skenario bersama sebenarnya telah dibuat dan terjadi pengendalian sistem yang merugikan konsumen; (iv) pemerintah lebih mengangkat brand-brand lokal untuk go international dan sedikit menutup kran impor ketika produksi lokal bisa dilakukan; dan (v) UMKM dilakukan penuh oleh masyarakat dengan kebijkaan pemerintah membuatkan sentra-sentra cluster produksi barang-jasa dan pemerintah yang menggabungkan mata rantai antar sentra cluster sehingga swasta tidak mengendalikan penuh seperti sistem kapitalis yang bisa terjadi monopoli.

Harapan masyarakat ini ditujukan untuk kemajuan ekonomi bangsa dengan kecintaan terhadap produk dalam negeri karena di tahun digital IT ini banyak negara sangat ingin Indonesia jadi sentra perdagangan dan berharap jadi konsumen saja. Terlebih digital IT ini, siapa yang dominan dan memiliki strategi kuat di dunia cyber maka informasi itulah yang akan melekat di otak para netizen.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Seberapa Efektifkah Bisnis Jual-Beli Online di Tahun 2020 Keatas

Diposting oleh On Thursday, November 19, 2020

Tahun 2020 ini menjadi babak baru dalam perubahan jaman karena semua orang di dunia dipaksa untuk kenal dengan internet dan memanfaatkan teknologi untuk membantu aktifitas keseharian mereka. Artikel sebelumnya sudah kami bahas terdapat 2 potensi bisnis di era digital IT yang lanjut ke industri 5.0 yaitu influencer dan jual-beli online, disini akan dibahas lebih lanjut potensi jual-beli online di tahun digital IT ini.

Pengalaman penulis yang sudah memiliki toko online di 3 marketplace berbeda yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Shopee pada awal Tahun 2020 terjadi lonjakan transaksi yang sangat drastis hampir 1000% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan terus berlanjut sampai sekarang. Berdasarkan hal tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 2020 merupakan awal yang baik dimulainya membangun toko online dan mempelajarinya sehingga kedepan siap untuk kompetisi di era digital IT.

BACA JUGA: Seberapa Efektifkah Bisnis Influencer di Tahun 2020 Keatas

Toko online menjadi favorit banyak kaum millineal karena dinilai lebih cepat dalam memberikan kebutuhan yang diinginkan dalam artian pasti ada dan tidak perlu jauh-jauh mendatangi toko fisik yang belum tentu ada barangnya. Harga yang diberikan juga transparan dan bisa dibandingkan dengan toko lain serta efisien karena marketplace sendiri juga berlomba-lomba memberikan diskon + gratis ongkir sehingga menambah kelebihan jual-beli online dibandingkan konvensional.

Pengalaman penulis sendiri, ketika membutuhkan sparepart kendaraan yang rusak, dimana sulit didapatkan dan tentu kalau ada di toko pasti mahal harganya karena barang yang jarang rusak namun ketika di browsing di 3 marketplace tersebut tersedia bermacam-macam kondisi (new atau second), varian (ori, KW atau grade ori) dan juga jauh dekat area seller dengan buyer. Adanya marketplace ini terlebih dengan sistem uang ditahan terlebih dahulu oleh pihak-3 yaitu marketplace sebelum barang sampai di tangan buyer dalam keadaan baik dan sesuai maka dari sini disimpulkan bahwa jual-beli online sangat aman dan hampir tidak ada celah untuk tindakan kecurangan.

Penggunaan smartphone yang merata di semua masyarakat serta tuntutan efisiensi yang tinggi dengan tingkat kebutuhan yang banyak maka masyarakat banyak memanfaatkan aktifitas jual-beli online karena dinilai telah banyak menghemat waktu dan uang. Melihat kondisi seperti itu, maka penulis beropini bahwa bisnis jual-beli online di Tahun 2020 keatas akan sangat berkembang pesat dan anjuran untuk semua orang agar mulai membangun asset sejak dini agar 5-10 tahun mendatang sudah punya senjata ketika digital IT sudah benar-benar dijalankan penuh.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Seberapa Efektifkah Bisnis Influencer di Tahun 2020 Keatas

Diposting oleh On Tuesday, November 10, 2020

Sangat terasa perubahan era di perbatasan Tahun 2020 ini, dimana digital IT hampir 100% digunakan karena adanya pemaksaan protocol pencegahan penyebaran COVID-19. Bisa kita ketahui bersama bahwa sekarang channel youtube sudah menyediakan hampir semua kebutuhan hiburan, pengetahuan, tips dan trik yang kita butuhkan. Penyajian kreatif oleh youtuber layaknya pemeran artis di TV dan setiap orang bisa menjadi artis dengan penyiaran live atau lewat suguhan drama, komedi dan ulasan bak siaran di acara di TV.

Selain itu, media sosial lain seperti instagram, facebook dan blogger juga menyuguhkan acara serupa yang lebih menarik dan hidup dibandingkan dahulu. Banyak para pengguna media sosial berlomba-lomba menyajikan isi yang semenarik mungkin untuk mengundang para viewers, yang mana ini nanti menjadi asset berharga mereka untuk melakukan aksi yang sebenarnya. Ketika para viewers banyak mampir ke channel mereka maka setiap acara/isi yang disiarkan akan dilihat dan masuk ke alam bawah sadar mereka dan inilah yang disebut dengan "Influencer".

BACA JUGA: Bisnis yang Cocok Menyambut Era Industri 5.0

Influencer bisa menjadi baik dan buruk sehingga dimasa sekarang ini, semua orang dituntut untuk crosscheck setiap informasi yang diterima karena banyak juga informasi HOAX yang belum jelas sumber beritanya namun sudah tersebar secara masif. Dibutuhkan individu yang kritis dan banyak keingintahuan untuk bisa survive di tahun digital IT ini.  Banyak produsen lebih memilih endorse ke channel-channel millineal karena lebih tepat sasaran dibandingkan dengan koran/tabloid yang sudah mulai ditinggalkan, media TV yang dinilai kurang menarik dan tidak sesuai ekspektasi. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan teknologi yang sangat pesat yaitu smartphone yang ada pada genggaman setiap orang. Semua media ada di genggaman sehingga bisa dengan mudah mendapatkan hal yang diinginkan dan lebih cepat.

Tantangan bisnis di tahun digital 2020 ketas adalah kecepatan, ketepatan, ketertarikan dan keunikan, dimana untuk artikel ini yang dibahas adalah potensi seorang influencer dimana kecepatan mereferensikan channel yang dilihat ringan diakses dengan loading cepat, ketepatan mereferensikan tema channel dengan produk yang diulas (misal blogger) harus sama atau kalau iklan di sosial media karena yang melihat para millineal maka produk juga harus sesuai dengan kebutuhan para millineal. Ketertarikan mereferensikan acara/siaran yang ditampilkan menarik para pengunjung dengan sajian konten terkini dan diperlukan oleh masyarakat luas sedangkan keunikan karena banyak orang bisa menjadi influencer dan memiliki channel sendiri maka untuk bisa bersaing dibutuhkan kreatifitas yang lebih agar unik sehingga produsen tertarik dan tepat menghabiskan biaya iklan mereka.

Menghidupkan dan membangun media sosial akan lebih baik dimulai dari sekarang untuk membangun asset di masa 5-10 tahun kedepan, dimana ketika semua sudah full digital IT dan Artificial Intelligence (AI) maka kita memiliki asset yang berharga dan siap menghadapi kompetisi jaman. Semua informasi ini berdasarkan pengalaman penulis berselancar di berbagai media dan mencoba menggeluti untuk beradaptasi dengan perubahan jaman yang semakin cepat.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Bukalapak

Diposting oleh On Sunday, October 11, 2020

Penulis mulai berubah gaya beli dari offline ke online mulai Tahun 2015 dengan alasan barang yang sulit dicari di toko fisik akan tetap ada di toko online dengan harga yang bisa dibandingkan secara langsung. Penulis melakukan instalasi platform seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada dan Bli-Bli.com, kemudian mencoba melakukan pencarian produk yang dicari dan disimpulkan bahwa dari semua platform tersebut yang eye catching dengan fitur yang mudah digunakan oleh user pemula adalah Bukalapak.

Tahun 2015-2018, Bukalapak adalah raja marketplace dengan iklan yang bisa kita temui dimana-mana dan panggilan akrab penjual adalah juragan tidak asing di telinga kita dan jika ingin bertanya produk yang terbawa sampai sekarang yaitu: "ready gan??" itu berasal dari platform Bukalapak ini. Bukalapak memberikan banyak produk bersaing yang cukup bagus sehingga buyer dibuat kebingungan memilih lapak seller yang mana. Diskon gratis ongkir kala itu belum banyak diberikan sehingga penulis sebagai buyer memilih produk dengan biaya ongkir paling minim dan produk sudah banyka dibeli oleh banyak orang lewat pemberian rating.

BACA JUGA: Dengarlah Bukalapak, Kamu Masih Bisa Bangkit Kembali!!!

Penulis menjadi seller mulai Tahun 2018 dan kala itu mempunyai 2 platform saja yaitu Bukalapak dan Tokopedia. Pada tahap penjualan pertama di toko online, Bukalapak memberikan feedback penjualan cukup bagus dari para buyer sebagai hasil teknik bakar uang yang telah dilakukan oleh penulis untuk mengangkat produk pada pencarian keatas. Dalam hal iklan, menurut penulis Bukalapak menang daripada Tokopedia, dimana Bukalapak memakai teknik Promoted Push dan Promoted Keyword yang tepat sasaran dan memberikan imbal hasil yang memuaskan. Teknik bakar uang yang telah dilakukan terbukti efektif dalam hal penjualan dan dalam waktu singkat status seller menjadi pedagang besar sedangkan teknik iklan di Tokopedia boncos tidak menghasilkan apa-apa. 

Selama menjadi seller, ketika 2 platform terdapat komplain maka Bukalapak memberikan pelayanan yang sangat buruk, tidak ada nomor kontak dan email/chatting yang dibalas lama sedangkan Tokopedia menang dalam hal ini. Walaupun memiliki kelemahan tersebut, sampai Tahun 2019 penjualan di Bukalapak memberikan hasil yang menggiurkan dibandingkan dengan Tokopedia.

Pada masa itu, boleh dibilang Bukalapak mencapai masa keemasan dan menjadi tujuan para buyer online, sampai akhirnya Bukalapak yang terlena dengan mahkota-nya tidak sadar bahwa kompetitor-nya sedang menyiapkan amunisi untuk menghancurkan dan sampailah tiba di jaman keemasan Tokopedia. Lebih jelasnya pengalaman di Tokopedia baca di "Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Tokopedia".

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Kejayaan Go-Pay dan OVO sudah Berakhir

Diposting oleh On Wednesday, October 07, 2020

Masih teringat ketika penulis mengalami masa-masa kejayaan 2 raksasa sistem pembayaran digital yaitu Go-Pay dan OVO yang terus-menerus bakar uang dengan memberikan diskon kepada konsumennya, dimana banner-nya ada disetiap outlet di Mall, Bandara, Apotek dan Toko. Penulis menceritakan pengalaman di Tahun 2017-Akhir 2019, dimana penulis kala itu sering mendapat tugas perjalanan dinas dari Aceh sampai Maluku sehingga cukup mengikuti perkembangan perang pembayaran digital antara 2 kubu tersebut.

Awal mula Go-Jek berdiri langsung mengenalkan sistem cashless yaitu Go-Pay dan memanjakan pengguna aplikasi Go-Jek untuk mendapatkan diskon ketika memakai Go-Pay dibandingkan uang tunai. Penulis karena sering pulang-pergi dari dan ke bandara terlebih ketika di kota tujuan tidak ada transportasi yang murah selain Go-Jek maka saldo Go-Pay pun selalu terisi dengan uang digital cukup banyak. Diskon yang diberikan lewat pembayaran Go-Pay sangat menggiurkan dan penulis tidak berpindah ke lain hati seperti Uber atau Grab karena Go-Jek memang memiliki kelebihan disana.

Ekspansi terus-menerus dilakukan Go-Jek sebagai upaya inovatif menjadi platform yang dibutuhkan masyarakat dan penulis ketika mengisi pulsa juga kecanduan menggunakan aplikasi Go-Jek karena adanya diskon yang menggiurkan. Tidak cukup sampai disitu, Go-Pay merambah ke toko-toko outlet di mall dan bandara dengan program diskonnya, lagi-lagi penulis dibuat tercengang dengan ulah bakar-bakar uang Go-Jek dan terbukti bisa memikat penulis serta kebanyakan masyarakat untuk memakai sistem pembayaran digital mereka.

BACA JUGA: Mengapa Platform Digital Bakar-Bakar Uang??

Disisi lain, terdapat penantang baru yang sudah cukup lama mengintai dan ingin mencuri strategi Go-Pay yaitu OVO yang menghadirkan segudang inovasi dan teknik bakar-bakar uang yang melebihi Go-Pay. Penulis sempat dibuat bimbang dan terus membandingkan besaran diskon di setiap banner yang terpampang di outlet-outlet, kali ini OVO menang bisa menggaet penulis untuk beralih ke sistem pembayaran digital karena diskon yang lebih besar daripada OVO serta jaringan kerjasama toko yang lebih banyak. Disisi lain cashback OVO dalam bentuk OVO Points sangat bermanfaat karena bisa langsung dibelanjakan tidak seperti Go-Pay yang lewat rolling games walaupun semakin kedepan sistem cashback Go-Pay lebih bagus berupa potongan langsung pembayaran. Karena besaran diskon OVO lebih besar dari Go-Pay maka OVO tetap menjadi primadona kala itu.

OVO terus-menerus iklan di media sosial, TV dan channel youtube sehingga semakin kuat dikenal masyarakat luas sehingga outlet di mall hampir full banner-nya OVO dan Go-Pay pelan-pelan tertidur. Di kala OVO berjaya dengan diskon gila-gilaan ini, muncul pendatang baru yaitu DANA yang teknik awalnya memberikan diskon selalu diatas OVO bahkan penulis sempat mau berpindah ke DANA, namun setelah di cek pada outlet-outlet lain ternyata kerjasama DANA tidak setenar dan seluas OVO maka penulis membatalkan perhatian pada DANA. DANA merupakan sistem pembayaran digital yang teknik marketing-nya naggung, karena berjaya tidak dan mati-pun tidak.

OVO mencapai puncak kejayaan, bahkan penulis juga melakukan pembayaran pulsa lewat OVO karena memberikan cashback berupa OVO Points yang cukup tinggi. Sampai akhirnya saldo OVO penulis banyak di OVO dan mengurangi di Go-Pay, akhir Tahun 2019, kejayaan OVO meredup dengan ditandainya kehabisan amunisi untuk bakar-bakar uang terbukti pemegang saham OVO yaitu LIPPO menjual sebagian besar saham mereka. Akhirnya terbukti runtuh dominansi OVO ini dan banner di outlet-outlet banyak yang tidak ada.

Apakah alasan para platform ingin menjadi dominan bahkan dengan teknik bakar-bakar uang?? akan penulis bahas di artikel selanjutnya. Sempat vakum di semester 1 Tahun 2020 untuk hingar-bingar bakar-bakar uang pembayaran digital ini dan terlebih lagi adanya pandemi COVID-19, namun sungguh mengejutkan di semester 2 Tahun 2020 datanglah si bayi baru lahir yang siap menggantikan kakaknya merebut mahkota yaitu Shopee Pay yang merambah ke sistem pembayaran digital di outlet mall dan toko franchise, seperti apa ulasan detai baca di "Shopee Pay Pendatang Baru Tanpa Saingan".

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Berikut Investasi yang Wajib Dijauhi Selama Pandemi COVID-19

Diposting oleh On Friday, October 02, 2020

Pandemi COVID-19 yang berlangsung cukup lama memasuki bulan ke-12 belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus bahkan vaksin-pun juga belum siap diproduksi massal untuk diujicobakan ke manusia. Diprediksi vaksin secara klinis hadir di akhir Tahun 2021. Menurut beberapa sumber terpercaya yang telah penulis dapatkan terkait investasi dan hasil analisis pengalaman selama investasi maka pada artikel ini dibahas detail investasi yang wajib dijauhi di masa pandemi ini.
Investasi secara umum dibedakan menjadi asset likuid dan non-likuid, dimana asset likuid artinya asset bisa diuangkan/dijual secara mudah (mudah dicairkan/ditukarkan/digunakan) sedangkan asset non-likuid artinya asset sulit untuk dicairkan, membutuhkan waktu untuk diuangkan. Berdasarkan penjelasan diatas, bisa ditarik contoh dari asset likuid adalah emas dan reksadana sedangkan asset non-likuid adalah rumah, tanah, obliglasi dan deposito. Dimanakah letak investasi saham BEI?? saham bisa terletak di kedua jenis tersebut, dimana ketika dikatakan likuid ketika investor adalah seorang trader high risk, sedangkan non-likuid ketika tipe low risk.
Di masa pandemi COVID-19 ini sebaiknya kita semua menahan untuk investasi di asset non-likuid karena ekonomi global sedang tidak menentu. Mungkin disekitar kita dijumpai rumah dan tanah dijual dengan harga murah, namun sebaiknya kita semua tidak tergiur terlebih dahulu karena memang pasar sedang loyo sehingga daya beli masyarakat juga menurun. Sebaiknya kita semua mengatur keuangan masing-masing agar bisa bertahan selama pandemi ini, karena didepan kita tidak tahu apakah terjadi krisis atau tempat kerja kita sedang minus penghasilan sehingga gelombang PHK dimana-mana. Perlu diketahui bahwa Indonesia di Tahun 2020 ini mengalami resesi ekonomi (PDB mengalami penurunan selama 2-3 kuartal berturut-turut), ditandai dengan aktifitas perdagangan menurun dan neraca dagang negatif.


Ekonomi global menurut beberapa sumber diperkirakan akan pulih dalam 5-10 tahun mendatang, sehingga di masa pandemi ini plan diri sendiri yang terbaiklah yang akan menyelamatkan ekonomi keluarga. Jangan sampe keluarga kita terkena imbas sampe kekurangan makan, sandang dan pendidikan. Pandemi ini membuat situasi ekonomi panas, banyak pencurian dimana-mana karena mereka disana masih kekurangan kebutuhan perut belum lagi ketika berkeluarga dan memiliki cicilan pasti pikiran masyarakat akan kacau dan menimbulkan gejolak sosial.
Ketika memiliki rejeki berlebih, mari kita bantu sesama karena sedekah akan menjadikan benteng keluarga kita dari musibah (kecelakaan, kerugian, kesialan, kekurangan, sakit) dan ini juga sudah penulis lakukan selama ini, terbukti semua apa yang Alloh janjikan itu.  Uang yang kita miliki terdapat rejeki orang yang dititipkan ke kita yang harus kita keluarkan, ketika tidak keluar maka akan keluar dengan sendirinya dan itu PASTI seperti keluar karena untuk berobat, kehilangan harta benda atau mengalami kerugian.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Bisnis yang Cocok Menyambut Era Industri 5.0

Diposting oleh On Monday, September 21, 2020

Industri 5.0 merupakan kelanjutan industri 4.0 (basis digital IT), sedangkan 5.0 adalah Artificial Intelligence (AI) dengan pemanfaatan Big Database, untuk lebih jelas baca "Pentingnya Big Data". Tidak bisa dipungkiri bahwa garis batas perubahan jaman itu adalah Tahun 2020 dikala ada pandemi COVID-19, dimana semua orang dipaksa untuk melek teknologi dalam membantu keseharian & pekerjaan mereka. Internet menjadi kendaraan utama untuk menjelajahi seluruh isi dunia sehingga banyak orang cukup tinggal dirumah namun bisa komunikasi global & menghasilkan sesuatu untuk penghidupannya.

Mari kita lihat, Cukup menjanjikan-kah profesi seorang youtuber, blogger, selebgram dan pengguna media sosial lain dalam hal endorse iklan??. Tentunya kita semua tahu, berapa adsense atau endorse yang mereka dapatkan ketika upload produk di platform-nya masing-masing, Sungguh menggiurkan bukan??. Semua itu adalah pekerjaan"Influencer", yaitu orang yang memberikan pengaruh kepada khalayak banyak untuk sesuatu yang mereka iklankan. Semua orang bisa menjadi influencer dan dengan polesan kreatifitas yang mengalahkan kecerdasan maka bisnis yang cocok di era industri 5.0 adalah yang berbasis digital IT/internet (influencer dan jual-beli online).

Kreatifitas dan kerjasama menjadikan ciri khas di era ini, dimana yang dahulu seorang yang pintar akan sukses tanpa orang lain maka untuk era sekarang telah berubah dimana kerjasama, saling berbagi dan kreatifitas menjadi tumpuan bisnis di era industri 5.0. Big data seperti arah pasar kemana, produk yang disukai apa, kemampuan finansial seperti apa, golongan peminat siapa saja dan corak produk yang disukai seperti apa dll, itu akan menjadi bagian dari senjata menghadapi bisnis di era industri 5.0. Semua itu tidak terlepas dari peran big data.

Akhir-akhir ini di Bulan Agustus 2020, kita tahu ada salah satu stasiun TV swasta menggugat perihal undang-undang penyiaran publik. Dimana, dulu yang memiliki wewenang penyiaran adalah TV namun sekarang setiap orang bisa melakukan siaran live dari tempatnya masing-masing. Banyak TV swasta harus kehilangan pendapatan mereka dari iklan karena adanya media sponsor yang menyerupai TV dan tentunya dengan biaya yang sangat murah serta lebih tepat sasaran. Tidak bisa dipungkiri banyak perusahaan lebih memilih iklan di platform terkini yang banyak diminati kaum milineal yaitu media sosial dan youtube untuk mengenalkan produk mereka karena rata-rata penonton TV dengan media sosial tertimpang jauh.

Era industri 5.0 ini memaksa semua orang beradaptasi, tidak kolot dan mengharuskan mengikuti perkembangan jaman, sehingga dibutuhkan kreatifitas untuk menangkap ide bisnis yang tepat. Penulis memberikan saran mulai menjajaki bisnis jual-beli online dan sudah diterapkan sendiri memang sangat pesat perkembangan transaksi di era ini. Semua bisa diiklankan dan dijual dengan harga yang transparan bisa dibandingkan antar produk satu dengan yang lain serta antar pedagang satu dengan yang lain. Dengan sistem tersebut secara otomatis para penjual berlomba-lomba untuk menggaet para konsumen lewat kreatifitas dan mutu produk yang ditawarkan. Penjelasan detail tentang prospek jual beli online di bahas di "Pertarungan Marketplace dan Shopee Pemenangnya"

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Mengapa Platform Digital Bakar-Bakar Uang??

Diposting oleh On Tuesday, September 08, 2020

Sangat nikmat oleh kita selama bertahun-tahun antara Tahun 2017-2020 ini diskon besar-besaran yang dilakukan para platform digital. Para raksasa milyuner terus-menerus melakukan subsidi harga tanpa membebankan ke penjual sedikitpun dan inilah yang disebut "Bakar-Bakar Uang". Ini adalah sebuah strategi yang cepat menggaet konsumen dan penulis sendiri juga telah merasakan manfaat yang cukup besar dari subsidi platform ini dengan urutan jaman kejayaan sebagai berikut: Bukalapak, Go-pay, Tokopedia, OVO, Shopee (Shopee pay).

Apa sih tujuan sebenarnya platform tersebut melakukan teknik bakar-bakar uang?? tidak lain adalah dominansi dengan ujung-ujungnya monopoli dan tidak kalah penting adalah database pengguna.  Database disini meliputi pola hidup, kecenderungan belanja, kesukaan produk, kemampuan finansial dll sehingga hal tersebut menjadi asset "Big Data". Seiring perkembangan jaman menuju industri 5.0 maka dengan sistem Artificial Intelligence (AI) akan diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat sebagai media  dan analisa marketingMengapa harus bakar-bakar uang?? karena dengan teknik bakar-bakar uang maka konsumen akan cepat tertarik untuk download dan install platform di smartphone mereka kemudian secara otomatis akan mempelajari isi platform. Setelah mengenal isinya maka diharapkan pengguna akan menggunakan platform tersebut untuk menjadikan gerbang semua pembayaran digital.

Kalau semua platform ingin menunjukkan dominansi maka seperti apa nanti sistem dominansinya?? dari sini nanti antar platform akan menunjukkan siapa yang amunisinya terkuat dialah yang akan memimpin dan platform lain akan mati suri. Seperti kasus Bukalapak vs Tokopedia vs Shopee yang akan dibahas di artikel selanjutnya, juga antara Go-Pay vs OVO vs Shopee Pay. Sekarang di semester 2 Tahun 2020 yang berjaya adalah Shopee Pay dengan platform Shopee karena terlihat bertaring ketika amunisi kompetitor sudah mulai habis.

BACA JUGA: Tujuan Perusahaan berebut Konsumen e-Money adalah Crowd Funding

Ketika sudah menjadi dominansi, langkah apa yang mereka ambil?? inilah yang harus kita pecahkan dan masih kita tebak-tebak. Berdasarkan hasil pencarian fakta penulis didapatkan data bahwa setelah menjadi dominansi maka mereka yang akan mengendalikan harga, sistem pembayaran dan arah pasar karena Big Data sudah didapatkan, pengguna yang banyak dan menu kebutuhan yang sudah terintegrasi antara AI + Big Data akan mengolah semua kebutuhan pengguna hanya pada satu platform sehingga membuat pengguna ter-hipnotis oleh kekuatan power full dari platform tersebut dan kecanduan.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Investasi Apa yang Cocok di Kala Pandemi COVID-19

Diposting oleh On Sunday, September 06, 2020

Adanya pandemi COVID-19 membuat portfolio investasi berantakan dan ini terjadi di seluruh belahan dunia. Bukti yang menguatkan ini adalah kenaikan harga emas logam mulia (LM) yang sangat drastis (dimana Tahun 2018 per gram harga Rp650.000-700.000 dan Tahun 2020 per gram menjadi Rp950.000-1.000.000). Hal tersebut membuktikan banyak para investor mengalihkan asset mereka ke instrument yang lebih aman. Mengapa mereka memilih EMAS??, silakan baca detail di: Wajib Menabung Emas Logam Mulia.

Penulis sendiri juga sudah mengamankan portfolio saham BEI setelah adanya kelesuan transaksi di bursa efek dan sementara mengalihkan ke instrument investasi reksadana tipe pendapatan tetap yang dinilai cukup aman. Baca detail "Jenis-Jenis Reksadana". Kondisi keterpurukan ekonomi ini terjadi secara global, terlebih perang dagang dan dominansi antara China vs Amerika Serikat juga belum reda. September 2020 ini, para investor juga akan memilih aman terlebih dahulu karena di belahan bumi Barat (AS) sedang ada Pemilu Presiden. Ketika Donald Trump diputuskan terpilih kembali atau tidak maka para investor akan menentukan penempatan asset-asset mereka.

Penulis sendiri tidak memilih investasi dalam bentuk emas LM di masa pandemi ini karena harganya yang dinilai tidak wajar dan diprediksi akan mengalami penurunan ketika ekonomi global sudah pulih. Penulis lebih memilih investasi likuid sampai benar-benar COVID-19 bisa mereda. Prediksi kedepan berdasarkan berita dan data yang didapatkan menunjukkan adanya pandemi ini memaksa semua penduduk dunia untuk menghindari "kontak fisik dan efisiensi", dalam artian sistem eokonomi khususnya pembayaran digital akan meningkat pesat bahkan akan tergantikan secara keseluruhan. Sedangkan efisiensi adalah yang dahulu setiap meeting, training atau pertemuan bisnis yang pasti dilakukan secara kontak fisik maka di Tahun 2020 keatas akan dilaksanakan dari jarak jauh selama bisa dilaksanakan menggunakan sistem video conference. Penulis sendiri yang merupakan pekerja kantoran sangat merasakan adanya perubahan efisiensi yang drastis dan seperti dikenalkan pada dunia baru bahwa teknologi bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi.

Masa pandemi ini membuat dunia internet seperti media utama untuk berkomunikasi dengan semua orang, bahkan jual-beli online juga sangat meningkat pesat. Selain itu, kalau kita perhatikan sama-sama yaitu platform pembayaran digital yang beredar di sekitar kita sungguh banyak sekali dan para perusahaan bersaing untyk merebut status dominansi dalam mengambil pasar dan hati para konsumen. Pemain marketplace baru-baru ini seperti Shopee mengeluarkan Shopee Pay juga gencar menjadikan pembayaran digital di market offline/outlet/toko dan online. Diskon yang diberikan pun tidak main-main dimana OVO, Go Pay dan DANA mulai terpuruk. Melihat kondisi perubahan jaman ini, kita tidak bisa memungkiri dan akan terus bergeser ke industri 5.0 yaitu Artificial Intelligence (AI), dimana big database menjadi bagian terpenting dari suatu bisnis. Penjelasan detail potensi bisnis yang cocok menyambut industri 5.0 akan dibahas di artikel "Bisnis Menyambut Industri 5.0"

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

WAJIB Menabung Emas Logam Mulia

Diposting oleh On Friday, September 13, 2019

Emas adalah salah satu logam mulia yang nilainya cukup tinggi diantara logam lainnya namun masih dibawah logam platina. Perdagangan yang sering ditemui di outlet-outlet dan terjangkau untuk masyarakat karena lebih familiar adalah emas atau perak. Indonesia menunjuk BUMN PT Aneka Tambang (persero) untuk mengawasi peredaran emas di pasaran dengan diberi wewenag memberikan label resmi "stempel ANTAM". Emas di pasaran terbagi menjadi 2 yaitu emas perhiasan dan emas logam mulia (LM). Emas perhiasan adalah emas yang sudah dibentuk menjadi barang fashion melalui pengrajin misalnya kalung, gelang, cincin dan anting sedangkan emas logam mulia (LM) adalah emas murni 99.99% yang dicetak berbentuk batangan dan diperdagangkan kemudian didistribusikan dengan stempel/packing resmi yang bersertifikat dari ANTAM maupun institusi swasta yang sudah berijin.
Sumber Gambar : www.lingkaran.net
Mengapa setiap orang wajib memiliki atau menabung emas untuk masa depan ??
Karena emas nilainya dari tahun ke tahun selalu naik mengikuti inflasi dunia. Emas walaupun disebut bukan sebagai alat investasi namun keberadaannya harus dipertimbangkan mengingat kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan ekonomi hanya dikendalikan dengan nominal uang dengan nilai yang tidak dijaminkan sepenuhnya ke emas oleh lembaga yang mengeluarkan mata uang. Penulis masih ingat ketika hidup di desa setiap orang yang memiliki kelebihan uang pasti dibelikan tanah atau emas perhiasan, sebenarnya cara tersebut cukup efektif karena kedua instrument tersebut akan naik nilainya dari tahun ke tahun. Setelah dipelajari lebih lanjut, mengapa orang desa banyak membeli emas perhiasan bukan logam mulia ?? karena kebanyakan dari mereka belum tahu sepenuhnya tentang logam mulia dan yang mereka tahu emas yang dipakai sebagai aksesoris dan sangat mudah diuangkan kembali ketika membutuhkan uang. Emas perhiasan memang dari tahun ke tahun juga akan naik mengikuti inflasi global namun harus diketahui bahwa di dalam pembuatan perhiasan terdapat ongkos pengrajin dan ketika dipakai juga ada penyusutan sehingga ketika emas perhiasan dijual maka akan berkurang cukup banyak nilainya bahkan jika dijual dalam kurun waktu <5 tahun bisa saja masih rugi. Hal tersebut berbeda jika investasi di emas LM, nilainya pasti naik dan tidak ada pengurangan harga sehingga murni harga emas dunia yang berlaku.

Apa hubungan antara emas logam mulia dengan asset yang dimiliki padahal tidak bisa disebut sebagai investasi ??
Ekonomi global misalnya sedang krisis sehingga semua harga naik karena permintaan > penawaran, nilai mata uang akan turun sehingga bagaimana dengan uang yang kita pegang saat itu untuk memenuhi barang yang sifatnya memang dibutuhkan untuk hidup keluarga kita. Jawabannya pasti tetap membeli walaupun barang yang didapatkan akan berkurang dengan nilai uang ketika belum terjadi krisis/inflasi. Berbeda ketika seseorang masih memiliki emas LM, maka emas tersebut akan bernilai naik seiiring terjadinya krisis/inflasi dan ketika dijualpun maka akan didapatkan uang yang cukup tinggi sehingga orang tersebut akan mendapatkan nominal mata uang yang cukup besar dan bisa digunakan untuk membeli barang yang terkena inflasi.
Emas LM merupakan penjaga asset kekayaan di masa depan sehingga ketika investasi harus dipertimbangkan portfolio-nya, sebisa mungkin 50% adalah emas LM, 30% saham dan 20% lainnya ditempatkan di instrument yang lebih likuid atau aman karena dijamin lembaga keuangan negara misalnya tabungan, deposito dan asuransi.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Asal Muasal Terjadinya Inflasi

Diposting oleh On Monday, August 19, 2019

Inflasi adalah penurunan nilai mata uang atau kenaikan harga yang terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Di Indonesia penentuan inflasi dilakukan evaluasi tiap 1 bulan sekali dan untuk menyimpulkan kondisi ekonomi Indonesia dikatakan berkembang dan baik jika bisa menekan inflasi <3% dan umumnya inflasi di Indonesia di luar krisis moneter adalah 3-6%. 
Sumber Gambar : www.bolasalju.com
Kehadiran inflasi ini sebenarnya tidak diinginkan namun semua negara tidak bisa menghindari inflasi yang asal-muasalnya adalah dari "BUNGA/RIBA". Mengapa bisa demikian??
Para kapitalis negara maju ingin menjadikan negara di dunia adalah papan catur tempat mereka bermain sehingga dibuatkan sistem dimana kekayaan yang dimiliki oleh negara tidak akan berguna jika digunakan untuk jangka panjang. Taktik yang mereka jalankan adalah "sistem bunga-berbunga" atau di Islam disebut "riba". Bunga yang terus-menerus meningkat seiring uang yang dipinjamkan para kapitalis maka harga barang akan mengikuti peningkatan itu, sehingga untuk mengimbangi penawaran dan permintaan maka nilai mata uang naik-turun. Jika harga barang terus-menerus meningkat karena penawaran > permintaan tanpa terkendali maka terjadilah inflasi yang menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini juga berimbas pada masyarakat atau negara jika memiliki mata uang namun tidak dibelanjakan maka akan menyusut terus-menerus seiring waktu.

Bagaimana hukum Islam menyikapi sistem ini dan dari jaman nabi sampai sekarang tidak berubah ??
Sistem yang disarankan di Alqur'an adalah sistem haram riba' dan penggunaan mata uang dinar-dirham (emas-perak). Dengan haram riba' maka tidak ada nilai dari barang yang berubah nominalnya namun yang ada hanya untung-rugi dimana dalam sistem jual-beli itu dihalalkan. Sedangkan penggunaan mata uang dinar-dirham tidak akan pernah menyusut nilainya sampai akhir jaman karena apa yang mereka pegang maka itulah kekayaan dan daya beli mereka. Di Islam, sistem perekonomian sudah sangat jelas diatur terperinci sebab dan akibatnya sehingga jika diterapkan di dunia ini maka tidak ada yang namanya kekacauan ekonomi karena tidak ada permainan nilai mata uang.
Sumber Gambar : www.wikipedia.org
Untuk menghindari penyusutan harta kekayaan maka masyarakat dihimbau untuk menabung juga emas dan perak sebagai asset penyelamat ketika mata uang atau ekonomi sedang dikacaukan oleh negara kapitalis. Indonesia juga diambang krisis moneter sewaktu-waktu karena cadangan emas Indonesia vs uang yang beredar tidak seimbang, dimana uang yang beredar hanya dijaminkan 30% saja sehingga ketika nilai uang tidak artinya dan masyarakat ingin tukar dengan emas maka barang tersebut tidak ada. Akibat yang bisa ditimbulkan adalah harta kekayaan yang dikumpulkan puluhan tahun oleh rakyat Indonesia tidak ada artinya jika terjadi krisis moneter.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Strategi Hit and Run Trading Saham

Diposting oleh On Tuesday, August 06, 2019

Strategi hit and run trading saham adalah strategi buy and sell dalam waktu sangat singkat. Strategi ini yang digunakan oleh para scalping trader
Sumber Gambar : www.youtube.com
Terdapat beberapa alasan para trader menggunakan strategi ini sebagai berikut :
  • Kondisi ekonomi regional maupun global sedang tidak kondusif, misalnya Tahun 2019 perang dagang AS-China, krisis Venezuela dan Turki, neraca perdangan sedang defisit, inflasi yang tidak terkendali sehingga menurunkan daya beli masyarakat
  • Kondisi politik regional sedang tegang, misalnya Tahun 2019 ketegangan Korut-Korsel, Pemilu antara 2 kubu yang ricuh
  • IHSG rata-rata sedang bergerak bearish selama hampir 1 bulan
  • Investor asing banyak yang menjual saham
  • Laporan tahunan emiten banyak yang mencatatkan kinerja negatif
Pada prinsipnya strategi hit and run digunakan para trader untuk menguji pasar dan tidak murni investasi karena resiko yang pasti lebih besar daripada potensi cuan-nya. Strategi ini untuk kegiatan para investor yang memang pekerjaannya mengandalkan dari trading saham sehingga mereka harus tetap mencari celah mendapatkan cuan walaupun saham dalam keadaan yang tidak stabil. Saham-saham yang sebagian besar tidak terpengaruh ketika terdapat isu-isu negatif diatas adalah saham gorengan lapis 3, dimana saham tersebut sangat fluktuatif, harga rendah (<500) dan mudah digerakkan oleh bandar. Para trader yang menggunakan strategi hit and run akan mengikuti saham dimana bandar sedang menggoreng dengan target cuan yang sangat rendah 0.5-2% saja.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Strategi Ketika Saham Oversold-Overbuy

Diposting oleh On Tuesday, July 23, 2019

Oversold artinya kelebihan aksi jual sedangkan overbuy artinya kelebihan aksi beli. Kelebihan disini diartikan "sudah jenuh/klimaks" sehingga hampir bisa dipastikan akan berubah harga sahamnya untuk berbalik arah dalam waktu dekat. Harga saham sangat dipengaruhi oleh sentimen internal maupun eksternal.  

Beberapa alasan yang menyebabkan sebuah saham oversold :
  • Fundamental perusahaan masih bagus dengan PBV yang masih kecil
  • Laporan keuangan perusahaan menunjukkan berita yang baik
  • Tidak ada sentimen negatif lagi terhadap emiten
  • Rumor buruk emiten tidak sampai terjadi dan hanya berita simpang siur
  • Emiten melakukan aksi korporasi yang membangun bisnis menjadi lebih besar lagi seperti ekspansi pasar, ekspansi industri dan akuisisi perusahaan


Strategi yang dilakukan ketika saham sudah oversold :
  • Wait and See sampai saham benar-benar akan berbalik arah positif (bullish)
  • Hit and Run dalam range yang pendek, misal untung 1-2 % saja dalam tempo jam-an trading 
  • Melakukan analisa fundamental terhadap kelayakan harga saham
Beberapa alasan yang menyebabkan sebuah saham overbuy :
  • PBV dinilai sudah sangat tinggi dibanding perusahaan sejenis
  • Laporan keuangan yang baru rilis menunjukkan berita yang negatif seperti rasio hutang yang tinggi, pendapatan turun dan Devidend Payout Ratio (DPR) rendah
  • Terdapat sentimen negatif di emiten, seperti saham utama mau dilepas, rencana likuidisasi dan rencana hutang untuk menutup arus kas
  • Emiten terindikasi melakukan kecurangan terhadap floating saham, dimana yang disarankan dijual di-public minimum 15% saham yang beredar tidak  dipenuhi sehingga harga saham yang tertera adalah hasil manipulasi aksi bandar untuk menarik investor bukan dari minat investor sendiri
  • Investor menilai produk emiten tidak baik untuk investasi jangka panjang karena rentan fluktuatif seperti rokok (rentan cukai tembakau dan kebijakan pembatasan pasar serta harga rokok), properti (rentan naiknya suku bunga dan pajak pemerintah), asuransi (rentan terhadap manipulasi dan kebocoran data public), pertambangan (rentan terhadap kebijakan ekspor pemerintah), perbankan (rentan terhadap data inflasi dan ekonomi global)

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Tipe-Tipe Trader Saham

Diposting oleh On Monday, July 15, 2019

Di bursa saham terdapat 2 tipe modal yang ditransaksikan oleh investor yaitu investasi dan trading, dimana pembagian tipe tersebut berdasarkan time frame perdagangan jual-beli sahamnya.
Sumber Gambar : www.portalinvestasi.com
Terdapat 4 tipe trader saham sebagai berikut:
 
1. Scalper Saham
Trading yang dilakukan dalam waktu sangat singkat yaitu menitan dan jam-jaman. Tipe ini cenderung menggunakan analisa volume perdagangan atau running trade yang besar sehingga saham yang sedang ramai digoreng/ditransaksikan akan disusupi oleh para scalper. Cuan yang ditarget para scalper sangat kecil yaitu 0.5-2% saja dan menggunakan sistem cut loss yang sangat pendek karena umumnya modal yang diperdagangkan adalah 100% sehingga para scalper akan terus jual-beli dengan strategi hit and run terus-menerus selama saham digoreng dan berpindah-pindah saham untuk mengurangi resiko tersangkut.

2. Day Trader
Trading yang dilakukan sistem satu harian, dimana trader akan membeli di waktu pembukaan dan menjual di hari yang sama baik untung maupun rugi. Trader yang menggunakan sistem ini umumnya adalah para manager investasi yang sedang mengelola keuangan para nasabahnya karena mereka dituntut untuk memberikan update data %return harian di laporan harian investasi. Analisa yang digunakan para day trader adalah teknikal harian dan mingguan dengan cuan yang tidak ditargetkan karena tujuan adalah tidak menimbun portfolio namun update perkembangan dana investor.

3. Swing Trader
Trading yang menggunakan strategi buy and hold yaitu membeli ketika harga sedang diskon dan menjual ketika sudah mencapai resistance/ekspektasi. Trader ini yang paling banyak tipenya di pasar modal termasuk penulis sendiri dengan ciri-ciri menahan saham sampai bulanan (<6 bulan) dengan terus mengamati berita pasar dan pergerakan grafik saham. Analisa yang digunakan adalah teknikal menggunakan eksponential moving average (EMA) mingguan, bulanan dan 3 bulanan. Trader ini akan memiliki portfolio yang beragam dan umumnya menggunakan sistem penjualan otomatis dengan setting cuan 3-5% atau lebih tinggi dari itu jika kesimpulan dari analisa teknikal menunjukkan positif bullish. Para swing trader akan diversifikasi saham mereka dengan merata dengan sistem cut loss yang lumayan panjang.

4. Position Trader
Trader ini bisa disebut juga sebagai investor karena time frame hold saham yang cukup lama yaitu diatas 6 bulanan bahkan tahunan. Analisa yang digunakan adalah fundamental dan murni digunakan untuk menabung dan mencari 2 cuan yaitu deviden tiap tahun dan capital gain ketika dijual. Saham-saham yang aktif disimpan oleh tipe ini adalah saham blue chip atau yang memiliki kapitalisasi pasar besar karena dengan pertimbangan keamanan modal yang diinvestasikan.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Trend Tahunan Pergerakan Harga Saham

Diposting oleh On Sunday, June 30, 2019

Harga saham sebenarnya memiliki pola yang hampir sama dari tahun ke tahun. Pola atau trend ini banyak dijadikan acuan para investor untuk menentukan arah investasi mereka. Jika dibahas bulanan maka terdapat beberapa kecenderungan pola harga saham, berikut ringkasannya :
Sumber Gambar : www.ellen-may.com
  • Januari 
Bulan ini masih layak sebagai waktu trading karena harga saham masih terpengaruh oleh window dressing (make up harga saham agar bagus di laporan keuangan dan umumnya dilakukan di akhir tahun sebagai laporan tahunan). Bulan ini harga saham bagus karena memasuki tahun baru banyak investor optimis dan kecenderungan membentuk pola positif.
  • Februari-Maret
Bulan ini masih bagus sebagai waktu trading dan beberapa perusahaan sudah mulai menerbitkan laporan keuangan tahunan bahkan sampai tebar deviden. Bulan ini banyak investor menggelontorkan dana investasi besar ketika sudah melihat laporan keuangan tahun sebelumnya dan umumnya mengincar pembagian deviden. Harga saham pada bulan ini bisa naik tinggi ketika pengumuman cum date deviden dan akan turun drastis ketika ex date deviden. Pada bulan ini, investor pemula wajib hati-hati terhadap pergerakan harga saham agar tidak tersangkut pada harga atas.
  • April
Bulan ini adalah awal trend menurun walaupun separuh awal bulan ini diwarnai pembagian deviden namun banyak investor sudah mulai melakukan penarikan uang untuk investasi di bidang lain. Harga saham bulan ini cukup lesu apalagi jika diiringi laporan keuangan Q1 (quarter/kuartal yaitu pembagian 1 tahun menjadi 4 periode yaitu 3 bulanan yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4) tentang pendapatan emiten yang turun dibanding tahun lalu maka harga saham bisa dipastikan turun. Pasar saham pada bulan ini ada trend naik tinggi dan turun drastis sebagai aksi jebakan bandar terhadap investor ritel.

BACA JUGA : Indikator Analisa Saham : Moving Average
 
  • Mei-September
Pada bulan ini, pasar saham sangat lesu dan cenderung sideways dengan volume perdagangan kecil. Sebagai investor jangka panjang cocok investasi pada bulan ini, karena banyak saham bagus sedang diskon besar-besaran dan pasti naik seiiring waktu karena harga saham sudah dinilai sangat murah oleh investor. Sedangkan untuk trader, bulan ini wajib dihindari atau jika memang masih melakukan aktifitas maka yang umum dilakukan adalah trading di saham lapis 3 (harga saham <500) atau menggunakan instrument investasi lain seperti obligasi.
  • Oktober-Desember
Pasar saham mulai bangkit dan terjadi optimisme yang tinggi pada bisnis perusahaan. Para bandar dan perusahaan berlomba-lomba melakukan window dressing agar laporan keuangan tahunan terlihat bagus di mata masyarakat. Para trader akan gencar melakukan transaksi pada bulan-bulan akhir ini dan harga saham cenderung positif naik dan sangat jarang anjlok terlalu dalam. Berbagai data sudah dimiliki oleh investor seperti laporan Q1, Q2 dan Q3 dengan melakukan analisa apakah terjadi trend naik atau turun terutama di segi pendapatan dan hutang. Jika laporan tersebut menunjukkan bagus maka investor akan investasi dalam jumlah besar di emiten tersebut.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Bagaimanakah Cara Mendapat Deviden Saham

Diposting oleh On Monday, June 17, 2019

Deviden adalah laba yang dibagikan perusahaan kepada investor. Deviden yang umum dibagikan di saham ada 2 yaitu deviden tunai (dibayarkan dalam bentuk uang) dan deviden saham (dibayarkan dalam bentuk lot saham). Sebuah perusahaan Tbk ketika akan membagikan deviden harus melewati rapat umum pemegang saham (RUPS) dimana dalam rapat akan diputuskan dana perusahaan digunakan sebagai apa baik kas dan labanya. Laba yang didapatkan selama 1 tahun bisa diputuskan ditahan atau dibagikan tergantung keputusan dalam RUPS apakah laba untuk pengembangan/ekspansi bisnis atau dibagikan kepada investor. Jika RUPS memutuskan dibagikan maka investor akan mendapatkan deviden
Berikut istilah-istilah yang penting ketika perusahaan akan membagikan deviden :
  • Price : besaran nominal deviden per lembar saham
  • Cum Date : tanggal penentuan investor yang berhak mendapatkan deviden
  • Ex Date : tanggal berakhirnya masa cum date (pencatatan penerima deviden)
  • Payment Date : tanggal pembayaran deviden ke investor
Penetapan deviden menjadikan angin segar sebuah harga saham karena investor tentu berbondong-bondong membeli ketika cum date agar tercatat sebagai penerima deviden. Perusahaan yang bagus akan terus menjaga ratio deviden untuk menjaga minat investor dan sebagai imbal balik atas dana yang telah disetor. Akibat yang umum terjadi ketika perusahaan akan membagikan saham adalah harga saham tiba-tiba melonjak tinggi ketika cum date dan akan menurun drastis ketika ex date. Laba yang dibagikan umumnya berkisar antara 25-80% dan perusahaan yang membagikan presentase laba yang besar tentu memiliki kapitalisasi modal yang sangat besar. Saham-saham yang royal membagikan deviden dengan nominal besar adalah ITMG, UNTR, GGRM, UNVR, HMSP.
  • Bagaimana penulis mensiasati agar mendapatkan deviden ??
Penulis mengumpulkan data waktu pembagian deviden saham tahun lalu dan kemungkinan berubah bulan sangat kecil. Setelah tahu waktunya maka penulis memilih saham LQ45 dengan alasan ketika harga saham volatile maka harga tidak jatuh terlalu dalam dan cepat bangkit. Alasan pemilihan saham tersebut karena fluktuatif harga saham pasti terjadi selama masa cum date sampai ex date. Ketika pembelian pun sudah berpikir matang jauh-jauh hari ketika harga saham sedang diskon/koreksi dan mengumpulkan dengan lot bertahap sampai terkumpul dalam jumlah besar.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Saham Sebagai Alat Investasi

Diposting oleh On Wednesday, June 05, 2019

Saham adalah salah satu jenis investasi yang cukup menggiurkan walaupun diluarsana banyak yang mengatakan bahwa saham bukan investasi. Penulis menyebutkan bahwa saham adalah investasi karena saham bisa berkembang dari sisi value dan bisa disebut asset. Sedangkan pengertian asset adalah sesuatu yang bisa berkembang walaupun pemilik tidak mendayagunakan. Saham adalah bukti kepemilikan investor terhadap perusahaan namun investor tidak serta merta bisa mengambil alih seluruh asset perusahaan. Mengapa demikian ?? karena di struktur keuangan perusahaan terdapat 2 modal yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pendiri perusahaan sedangkan modal pinjaman seperti bank, saham dan obligasi. Saham di perusahaan terbagi menjadi 2 yaitu saham prioritas/utama (preference stock) dan saham umum/publik (common stock). Pengelompokkan saham tersebut berdasarkan pengaruh besaran nominal modal yang diberikan ke perusahaan serta kewajiban perusahaan terhadap pengelolaan resiko modal usaha.
Sumber Gambar : www.majalahpajak.net
Bagaimanakah maksud dari pengelompokan saham tersebut ??
Preference stock umumnya menguasi >51% saham dan investor ini mendapatkan tempat istimewa di perusahaan seperti pengendali RUPS dan jikalau perusahaan bangkrut maka dana yang tersisa dari penjualan asset harus dibayarkan terlebih dahulu ke investor ini. Sedangkan common stock adalah saham public yang diperdagangkan di pasar modal, dimiliki oleh banyak investor yang tercatat di bursa efek dan tetap memiliki hak suara di RUPS. Jika perusahaan rugi dan harus menjual asset maka pengembalian dana investor dilakukan setelah kewajiban terhadap preferred stock dipenuhi terlebih dahulu.

Bagaimana strategi investor ritel menanggapi sistem pengelompokan seperti itu ??
Pemilihan saham dengan fundamental bagus wajib dilakukan, karena jangan sampai perusahaan tersebut rugi dan menjual asset. Ciri-ciri perusahaan yang bagus adalah barang tersebut dibutuhkan oleh banyak orang, tidak tergerus oleh kemajuan jaman dan sistem permodalan yang kuat. Dengan memilih perusahaan seperti itu untuk investasi, maka bisa dipastikan harga saham akan terus-menerus naik karena permintaan akan selalu lebih besar dari penawaran.
Mengapa beberapa orang masih menyebut saham bukan sebagai alat investasi ??
Karena disaham diawal pemilihan masih membutuhkan analisa yang cukup mendalam dan seiring waktu terdapat kenaikan dan penurunan value walaupun didalam penurunan dan kenaikan tersebut disertai data-data yang transparan. Orang yang menganggap saham bukan alat investasi adalah investor yang hanya menempatkan modalnya tanpa disertai alasan yang kuat (misal tidak memperhitungkan analisa fundamental maupun teknikal). Sedangkan bagi orang yang mengerti betul tentang saham maka cara pandang tersebut adalah kebalikannya.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Aktifitas yang Dilakukan Bandar Saham

Diposting oleh On Tuesday, May 07, 2019

Bandar adalah pengerak harga saham di pasar modal dan bandar selalu menyukai sistem cut loss yang dilakukan investor dan membenci strategi "hold". Mengapa demikian ?? karena aktifitas bandar adalah membuat naik dan turun harga saham dimana ketika saham diturunkan, bandar berharap banyak lot saham terlepas dari para investor dan mereka dengan segera meng-akumulasi saham dengan harga murah. Aktifitas tersebut tentunya dengan pertimbangan sangat matang, karena para bandar sudah tahu prospek ke depan dari emiten tersebut, sehingga sebelum meng-akumulasi saham mereka akan mencari celah untuk mendapatkan harga saham di harga murah.
Sumber Gambar : www.caesarvery.com

BACA JUGAStrategi Akumulasi Buy and Hold Saham
  
Seperti apa contoh aktifitas bandar di pasar saham ??
Kasus seperti emiten sudah mengumumkan penetapan besaran deviden yang akan dibagi per tanggal yang sudah ditetapkan. Bandar pasti tergiur dengan kebijakan emiten tersebut karena deviden cukup besar dan mereka akan segera meng-akumulasi saham. Langkah yang umum dilakukan adalah menjual dengan lot besar sehingga harga saham jatuh dan secara otomatis sistem cut loss para investor atau bandar lain bekerja, kemudian dengan segera setelah mencapai harga murah bandar tersebut melakukan akumulasi dalam jumlah sangat besar. Dengan aktifitas tersebut, seringkali kita melihat harga saham malah turun padahal akan dibagikan deviden atau berita positif aksi korporasi dan itulah memang itu adalah aktifitas yang dilakukan bandar.

Mengapa kalau tahu ada permainan bandar kita masih ingin investasi di pasar saham ??
Bandar disini bukan di analogikan negatif tetapi diartikan secara sebenarnya yaitu pengepul atau sekelompok investor yang terkoordinir. Walaupun begitu, ada ratusan bahkan ribuan bandar-bandar sebagai pemegang saham sehingga nyaris tidak mungkin satu bandar bisa mengendalikan semuanya apalagi BEI sebagai pengawas pasar modal selalu memberikan perlindungan kepada investor terhadap saham-saham yang berperilaku tidak semestinya.


Tujuan utama bandar di pasar saham adalah "cuan" dengan strategi trading, dan aktifitas bandar baik domestik maupun asing semua tercatat transparan di sistem trading online sehingga sistem judi yang disematkan di pasar saham bisa ditepis dengan keberadaan data dan sistem transparan yang ada. Dari aktifitas bandar, para investor ritel bisa memiliki data yang kuat untuk beli dan jual saham.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Proses Perkembangan Sistem Permodalan Dari Dulu Sampai Sekarang

Diposting oleh On Thursday, April 25, 2019

Saham yang diperdagangkan di pasar modal memiliki history yang cukup panjang, dimana evolusi tahap demi tahap berlangsung dalam waktu yang lama. Berikut dijelaskan detailnya :
  • Barter
Jaman dahulu setiap orang yang menginginkan benda harus menukar dengan benda lain kepada orang yang sama-sama membutuhkan di tempat yang telah disepakati. Jelas sistem seperti ini kurang efektif karena nilai benda dianggap sama antara satu dengan yang lain.
  • Membeli dengan Emas sebagai Alat Tukar
Setiap orang yang ingin membeli sesuatu harus mempunyai emas murni dalam transaksinya, sehingga setiap orang mulai memburu emas sebagai alat pembayaran. Dari sistem ini mulai ada penjual dan pembeli emas yang didalamnya terdapat transaksi/pertukaran barang komoditi. Pada masa ini, rawan sekali adanya pencurian emas, karena setiap orang harus membawa benda padatan emas setiap bepergian. Sistem ini sudah mulai berkembang cukup bagus dalam hal transaksi namun kurang dalam hal keamanan harta benda.
  • Surat Kepemilikan Emas Sebagai Alat Tukar
Pada masa selanjutnya untuk menghindari pencurian emas maka dibuatkan sistem pengepul dan penjaga emas seperti save deposit bank jaman sekarang. Setiap orang yang memiliki emas bisa menitipkan barang ke penjaga emas (bank kuno) dan mendapatkan surat kepemilikan. Surat tersebut bisa digunakan untuk jual-beli benda yang diinginkan di pasar dan bisa dipindah tangankan antara orang satu dengan yang lainnya. Pada masa itu sistem sudah berkembang lebih bagus lagi dan itulah awal mula sejarah terbentuknya uang sebagai alat tukar dan bank dibangun. Kelemahan sistem tersebut adalah nilai emas masih dirasa cukup tinggi jika digunakan untuk membeli benda yang dinilai cukup murah karena nominal emas tidak bisa dipecah ke pecahan kecil, sehingga masih kurang efektif jika digunakan untuk transaksi jual-beli.

BACA JUGA : Kemanakah Uang yang Ditabung Nasabah di Bank
  • Terbentuknya Uang dan Sistem Perbankan
Surat kepemilikan emas dikeluarkan oleh lembaga perbankan pemerintah yang bertindak sebagai pengatur regulasi perekonomian. Sistem pemecahan nominal surat kepemilikan menjadi tugas bank pemerintah sehingga orang yang memegang bisa menggunakan surat tersebut untuk transaksi jual-beli. Surat tersebut yang dinamakan uang dan bank pemerintah yang berkuasa adalah bank indonesia. Kelebihan pada masa itu adalah nominal kepemilikan harta benda sudah terpecah ke pecahan kecil namun juga masih memiliki kelemahan yaitu apakah bank yang mencetak uang benar-benar menukarkan nilai emas dengan nominal yang tertulis di mata uang, karena jika hanya sekadar mencetak uang tanpa ada emas yang disimpan maka nominal uang tidak akan menjadi nilai jika sewaktu-waktu terjadi permintaan pengembalian harta benda oleh pemilik.
  • Terbentuknya Surat Hutang dan Surat Kepemilikan Modal (Saham)
Orang yang memegang uang banyak tentu bisa memutar untuk investasi ke bisnis lain namun di sisi lain orang yang kekurangan uang juga bisa meminjam dari orang yang memiliki uang banyak. Dari sini maka timbul hutang-piutang dengan perjanjian kedua belah pihak. Dalam isi perjanjian tersebut, si peminjam uang dikenakan uang tambahan sebagai imbal hasil atas perputaran usaha dan muncul istilah bunga bank. Pemerintah selaku pengatur regulasi menjembatani agar sistem hutang-piutang dilakukan transparan antara kedua belah pihak sehingga mucul surat hutang (obligasi) dengan bunga atau return yang sudah disepakati diawal yang disebut dengan kupon. Pemilik modal akan mendapatkan surat hutang dan berhak mendapatkan kupon pada waktu yang sudah tertulis di perjanjian. Di sisi lain, bunga atau return yang didapatkan oleh pemilik modal tidak disepakati diawal, namun pemilik modal mendapat porsi istimewa yaitu memiliki persen kepemilikan perusahaan sehingga untung dan rugi bisnis perusahaan menjadi tanggung jawab bersama dan inilah awal proses perkembangan saham. Penawaran saham dilakukan di pasar modal dengan kebijakan penjualan dan pembelian ada ditangan masing-masing pemilik modal karena resiko sudah dijelaskan di awal dengan laporan keuangan dan bisnis perusahaan yang sudah dilaporkan secara transparan.

BACA JUGA : Apakah Obligasi itu ??

  • Terbentuknya Inflasi dan Penurunan Value Nominal Mata Uang
Karena permintaan dan penawaran terhadap modal terus menerus terjadi dimana setiap kegiatan tersebut terdapat selisih nominal uang (bunga, return, kupon, deviden) maka terjadi gejolak peningkatan atau penurunan modal tergantung jumlah permintaan dan penawaran. Aktivitas tersebut dipengaruhi oleh daya beli seseorang seperti lebih/tidaknya uang, banyak/sedikitnya konsumsi barang dll sehingga dengan adanya hal tersebut modal menjadi lesu atau bahkan bergairah. Jika lesu berarti perkonomian sedang mengalami inflasi sehingga berefek pada kurang lakunya nominal mata uang dan karena itu supaya meningkat maka value mata uang turun (nominal menjadi lebih banyak) untuk bisa digunakan untuk membli barang dengan harga yang sama.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Indikator Analisa Saham : Analisa Bandarmology (3 of 3)

Diposting oleh On Saturday, March 30, 2019

Analisa bandarmology saham adalah pengamatan terhadap apa yang telah dilakukan bandar dan untuk mengetahui detail istilah tersebut sudah dibahas di artikel berjudul : Sistem Bandarmology Saham. Indikator sahan satu ini cukup sering digunakan oleh para trader sebelum memutuskan membeli saham. Indikator ini sering digunakan para trader bukan investor karena dengan mengikuti gerakan bandar (follow the giant) maka potensi cuan besar yang konsisten bisa tercapai. Beberapa aplikasi trading online menyediakan fitur analisa bandarmology ini dan berikut screenshoot-nya.
Gambar 1. Bandarmology oleh Investor Lokal
BACA JUGA : Trend Pergerakan Harga Saham

Gambar 2. Bandarmology oleh Investor Asing
Berdasarkan gambar diatas bisa diketahui bahwa untuk saham CTRA pada periode tersebut investor lokal sedang buy dan sell namun akumulasi buy masih lebih besar dari akumulasi sell sehingga menimbulkan harga saham naik. Sedangkan investor asing bisa dilihat selama 1 minggu terakhir terus akumulasi saham CTRA sehingga bisa dipastikan harga saham pasti naik.


Dengan memakai analisa bandarmology ini, investor receh bisa mencapai cuan konsisten setiap harinya dan metode ini cukup efektif diterapkan. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, indikator ini jika digabungkan dengan indikator lain seperti MACD maka pergerakan harga saham bisa mudah ditebak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa komponen penggerak harga saham adalah buyer dan buyer akan tergiur dengan saham jika terdapat berita positif dari perusahaan. Jadi walaupun fundamental perusahaan bagus, kapitalisasi besar dan produk dikenal masyarakat luas jika saham tidak dibeli investor maka harga akan stagnan. Berdasarkan hal tersebut bisa disimpulkan bahwa penentu harga saham adalah buyer bukan perusahaan sehingga jika kita investasi maka yang perlu dilihat adalah volume investor memiliki saham tersebut dan analisa inilah yang disebut bandarmology.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com