Trending Topik

Peralatan Untuk Menganalisa Kandungan Kimia

Diposting oleh On Wednesday, December 12, 2012

Dibawah ini adalah berbagai peralatan yang digunakan untuk menganalisa kandungan kimia di suatu proses manufacturing.
  • SEM (Scanning Electron Microscope) : mikroskop elektron yang menggambarkan permukaan sampel melalui proses scan dengan menggunakan pancaran energi yang tinggi dari electron. Electro berinteraksi dengan atom yg menghasilkan sinyal dan memberikan informasi mengenai permukaan topografi sampel, komposisi dll
  • TEM (Transmission Electron Microscope) : untuk mengetahui analisis morfologi, komposisi spesimen, cacat benda dan struktur material terutama bentuk kristal penyusun material
  • XRD (X-Ray Difraction) : untuk pengukuran sampel kerak yang sudah dihaluskan, dengan prinsip menggunakan X-Ray sehingga didapatkan grafik hasil tembakan X-Ray tersebut karena setiap kandungan metal memiliki panjang gelombang sendiri - sendiri. Hasil pembacaan akan dicocokkan dengan database yang sudah dimiliki peralatan ini (jadi intinya mencocokkan mana hasil grafik yang mendekati)
  • DLS (Dynamic Light Scattering) : untuk penentuan ukuran partikel ukuran mikron
  • PCS (Photon Correlation Spectroscopy) : untuk  penentuan ukuran partikel ukuran sub mikron
  • AFM (Atomic Force Microscope) : untuk analisa morfologi material, memanipulasi dan mengetahui jenis atom pada permukaan material
  • STM (Scanning Tunneling Microscopy) : untuk mengamati struktur permukaan suatu material
  • XRF (X-Ray Fluoresence) : untuk menganalisis kandungan unsur kimia dalam logam campuran, prinsipnya sama dengan XRD. Penggunanan dengan cara ditembakkan seperti memegang pistol. Terdapat 2 alat XRF yaitu tanpa bacaan Carbon dan dengan bacaan Carbon
  • FTIR (Fourier Transform-Infra Red Spectroscopy) : untuk menganalisa komposisi kimia dari senyawa-senyawa organik dan analisa gugus fungsi
  • BET (Brunauer-Emmet-Teller) : untuk mengetahui luas permukaan dan distribusi pori
  • Thermography : peralatan yang memanfaatkan sinar infrared untuk mendeteksi panas dari peralatan / lingkungan. Prinsipnya adalah setiap yang menghasilkan panas akan memancarkan emisi gelombang dan emisi ini yang ditangkap lensa dengan membandingkan temperatur sekitar.
  • Tribology Oil Analysis (Minilab) : peralatan oil analysisi yang terdiri dari viscositymeter (pengukuran viscosity di suhu 40 dan 100 C), fluid scan (pengukuran free water, TAN dan oxidation) serta spectroskopi (pengukuran kandungan kimia berserta visual kontaminasi). Hasil dari analisa ini dipersembahkan dalam bentuk tri vektor yang meliputi contamination, wear dan chemistry
  • Flue Gas Analyzer :  peralatan yang digunakan untuk mengidentifikasi gas buang peralatan pembakaran seperti cerobong PLTU, knalpot kendaraan dan gas buang lainnya
  • DGA (Dissolved Gas Analyzer) : untuk pengukuran kandungan kimia gas terlarut dalam rendaman pelumas / fluida, umunya di trafo
  • Turbidity Meter : untuk mengetahui tingkat kekeruhan dari fluida yang berpengaruh pada umur membran (karena jika keruh maka kerja membran penyaring akan lebih berat). Kekeruhan adalah Total Suspended Solid (TSS) yaitu padatan yang tersuspensi yang masih bisa dipisahkan dengan pengendapan, satuannya adalah NTU (Nepelometry Turbidity Unit)
  • Conductivity Meter : digunakan untuk mengetahui kandungan ion terlarut di dalam larutan. Conductivity mengindikasikan daya hantar listrik yang berarti berapa banyak ion terlarut yang bisa menghantarkan listrik,satuannya adalah microMhos/cm 
  • Spectrofotometer : peralatan yang menggunakan kemampuan daya rambat gelombang dalam medium untuk mempresentasikan besaran kandungan kimia yang terdapat di larutan

Fakta Tentang Minyak Atsiri (Essential Oil)

Diposting oleh On Friday, December 07, 2012

Kata Kunci : Mintyak Atsiri, Essential Oil, Distilasi Uap-Air, Citronella, Yield, Rendemen
  • Penggunaan pemanasan dengan microwave dibanding heater utk mendapatkan rendemen yg sama yaitu microwave membutuhkan waktu 2 jam dan heater 6-7 jam
  • Teknik pengepresan hanya dilakukan utk biji dan kulit serta atsiri yg rusak bila terkena panas
  • Pelayuan dimaksudkan utk mengurangi kadar air dalam kelenjar bahan, shg proses ekstraksi lebih mudah dilakukan dan juga usaha untuk mengurangi ketebalan bahan sehingga proses difusi pelarut ke dalam kelenjar lebih mudah
  • Pencacahan dimaksudkan utk memperluas area pemanasan dan penguapan sehingga membantu pecahnya kelenjar yg ada atsirinya dan juga usaha untuk memperluas kontak pelarut dengan kelenjar sehingga memperluas area difusi 
  • Pada serai wangi % rendemen terbanyak ada pada bagian daun dibandingkan batang sedangkan % Citronella terbanyak pada batang daripada daun
  • Perhitungan yield dengan rendemen berbeda walau pengertiannya sama
  • Faktor yg mempengaruhi kualitas atsiri yg dihasilkan adalah jenis & kualitas bahan baku, proses pengambilan (ekstraksi) dan penyimpanan hasil
  • Pengambilan atsiri dari bunga (mawar, melati) menggunakan teknik "enfleurasi" yaitu melapisi lemak saat bunga selesai dipanen agar atsiri tdk menguap
  • Steam distillation baik digunakan utk atsiri yg mempunyai titik didih tinggi dan hydro distillation utk atsiri dg titik didih rendah
  • Serai wangi berbeda dengan serai dapur. Jika dilihat dari fisiknya maka serai wangi batangnya merah, daun lebar, bau seperti minyak tawon dan wangi sedangkan serai dapur batangnya putih - hijau, daun ramping, bau seperti lemon
  • Perlakuan bahan utk bunga atau bahan yg berdinding tipis tidak usah dilakukan pencacahan, sedangkan daun + batang dicacah dan utk biji + akar ditumbuk agar dinding sel pecah
  • Kandungan utama serai wangi "citronella" dg nama dagang "Java Citronella Oil" dan utk serai dapur "geraniol" dg nama dagang " East Indian Lemongrass Oil"
  • Massa minimum utk ekstraksi atsiri serai wangi adalah 200 gram
  • Penyimpanan atsiri harus baik karena biasanya mudah mengalami oksidasi dan resinifikasi dan sedikit karena penguapan. Sebaiknya disimpan di tempat yg bebas dari sirkulasi udara dan ditempatkan di tempat yg kering
  • Untuk serai wangi hindari penyimpanan di tempat terbuka dan ditumpuk karena atsiri akan berkurang
  • Untuk biji-bijian dan kayu-kayuan bisa disimpan lama karena cangkangnya bisa melindungi dari penguapan
  • Proses teruapnya atsiri adalah saat air mendidih ada sebagian dari komponen atsiri yg menguap larut dalam air yg terdapat pada kelenjar dan dengan proses osmosis, air + minyak tersebut menembus dinding yg sudah menggelembung dan hampir pecah karena terkena panas, karena terus menerus akhirnya minyak + air bisa menembus dinding terluar lapisan kelenjar. Karena sudah pecah atsiri akan ikut teruapkan oleh air yg melewatinya
  • Warna atsiri serai wangi kuning pucat - kuning kecoklatan dan serai dapur kuning kehijauan - jernih
  • Wadah penyimpanan atsiri diusahakan yg gelap karena jika bening / transparan akan berubah warna menjadi kecoklatan karena pengaruh luar (cahaya matahari mengenai wadah luar)
  • "Using microwave heating compared heater for same rendemen resulted that microwave average 2 hours and heater 6-7 hours
  • Pressing technique only used for seeds and skins also essential oil if heated will be damaged
  • Withered intended for reducing of water level in substances gland, so extraction process will easier done and also attemp to reduce thick of material so sopvent diffusion process to the galndular easier
  • Cutting of material intended to enlarge heating area and evaporation so help break of essential oil gland, and also attempt to enlarge contact of solvent with glandular so that enlarge diffusion area
  • At serai wangi major % rendemen is located in leaves compared stems and major % Citronella in leaves more than stems
  • Calculation of yield and rendemen is different although same meaning
  • The kind factor affect of production essential oil quality are kind and quality of raw material, extraction process and saving product
  • Extraction essential oil from flowers (rose and jasmine) using enfleurasi technique which give layer from fat when flower is harvested so not happen evaporation
  • Steam distillation good used for essential oil have high boiling point and hydro distillation for low boiling point
  • Serai wangi different with serai dapur. If we see from physical so serai wangi have characteristic color of stems is red, leaves is large, fragrance and serai dapur have characteristic color of stems is white - green, leaves is slim, odor like lemon
  • Treatment of material for flowers or material with thin wall not be done cut and for leaves + stems is cut, for seed and root is milled so damage cell wall Major contents of serai wangi is citronella and with market name Java Citronella Oil and for serai dapur, major contents is geraniol with market name Eas Indial Lemongrass Oil
  • Minimum mass for extraction of serai wangi is 200 gram
  • Saving essential oil must be good due to easy oxidation and resinification and little due to vaporation. Should be saved in free place from air circulation and must be placed with dry condition
  • For serai wangi avoid deposit material and saving in the outdoor due to reducing essential oilFor seeds or woods can be saved long time due to out skin can be protecting from vaporation
  • The process vaporated of essential oil is when water is boiling, partially of essential oil component that easy vaporate will be dissolved with water in glandular, with osmotic process, water + oil will penetrated wall distension and nearly damaged due to heating. Contimue process, finally water + oil can be penetrated outside wall in the glandular layer. Due to already damaged so essential oil will vaporated with passing water
  • Color of essential oil serai wangin is yellow doughy - yellow brown and serai dapur is yellow green - clear
  • Container saving essential oil is cultivated dark due to if transparant will color change to brown due to outside influnce (sunlight touch outside container)"

Tentang Microwave "Oven"

Diposting oleh On Friday, November 23, 2012

Pada postingan saya yg lalu, skripsi saya distilasi menggunakan pemanas microwave, disini akan dikorek alasan pemakainya dan dibandingkan dg pemanasan heater biasa.
Microwave (gelombang mikro) adalah salah satu gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi
2,45 GHz dengan panjang gelombang 1 mm - 1 m. Microwave adalah gelombang pendek yg sangat berguna dari dulu mulai pengembangan radar, rudal, televisi dll. Microwave yg ada disekitar kita terdapat dalam oven utk pemanas makanan dan ini disebut oven microwave.

"At my post ago, my final report about distillation using microwave heating, here will explain reason using it and compared than heater.
Microwave is one of electromagnetic waves have frequency 2,45 GHz with wavelength 1 mm - 1 m. Microwave is short waves very useful since ago such as development of radar, missiles, television etc. Microwave around like oven as heating food and this we call oven microwave."

Oven microwave terdiri dari beberapa komponen seperti :
  • Transformator / Trafo
Terdiri dari kumparan-kumparan yg berfungsi menaikkan energi listrik menjadi tegangan tinggi

"Consist of coils have function to raise electrical energy to high voltage"
  • Magnetron
Berfungsi mengubah energi listrik tegangan tinggi menjadi gelombang mikro. Gelombang dipancarkan oleh elektron dari katode dan anode yg mengelilingi katode menarik elektron. Elektron terus bergerak diantara magnet dan karena terus menerus berputar maka terjadilah medan magnet

"Function to convert high voltage-electrical energy to microwaves. Wave is emitted by electron from catode and anode around catode withdraw electron. Electron continue moving between magnetic and due to continue rotation so magnetic pole"
  • Waveguide
Berfungsi mengarahkan gelombang ke arah dalam, shg tepat pada makanan yg akan dipanaskan

"Function to direction wave to inside so precise at food will be heated"
  • Stirrer
Berfungsi memutar makanan yg akan dipanaskan, dilengkapi oleh piringan shg bisa berputar dan penyebaran panas lebih merata

"Function to rotate food will be heated, completed by disc so can be moved and distribution heat more prevalent"
  • Dinding logam
Berfungsi memperangkap gelombang, sbg penetralisir shg gelombang tidak bocor keluar

"Function trap wave as neutralizer so that wave not leakage outside"

Prinsip kerja microwave :
Microwave yg dipancarkan dari magnetron memancar melewati waveguide dan menuju ke makanan, makanan diputar stirrer shg pemanasan lebih merata. Microwave sangat canggih yaitu memantulkan gelombang yg mengenai gelas dan plastik shg gelombang hanya akan mengenai targetnya saja yaitu makanan. Pemanasan dg microwave terjadi pada seluruh bagian makanan dan beda dengan pemanasan dg kompor biasa, yg panas dimulai dari luar baru ke dalam, jadi saat bagian dalam mulai panas bagian luar sudah gosong. Prinsip pemanasan microwave adalah gelombang yg ditransmisikan diserap oleh molekul air yg ada dalam makanan, karena terkena energi molekul air akan bergerak acak shg terjadi tumbukan yg terus menerus, bergesekan dan terjadi panas. Jadi makanan akan matang seluruh bagian.

"The working principle of microwave :
Microwave is emitted from magnetron which emit through waveguide and radiating into food, food is rotated by stirrer so heating more prevalent. Microwave is very sophisticated with working reflected wave which touch glass and plastic so wave only will touch target like food. Heating using microwave occur all part of food and different with heating stove. Which heat initially from outside to inside, so when inside part enough hot, outside part already burnt. The principle of microwave is wave transmitted absorbed by content water molecular in food, due to attach molecular energy, water will random moving so happen collision continue, friction and occuring hot. So food will be cooked in all part."

Microwave

Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)

Diposting oleh On Tuesday, November 20, 2012


Kata Kunci : Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), Minyak Atsiri, Spektrum, Fraksi Kimia, Kuantitatif

Analisa ini menggunakan penggabungan 2 alat yaitu Gas Chromatography (GC) fungsi menganalisa struktur molekul senyawa dan memisahkan fraksi-fraksi kimia dalam senyawa. Mass Spectrometry (MS) fungsi utk menganalisa jumlah senyawa scr kuantitatif (mencari kandungan kimia dlm senyawa serta massa partikel dan konsentrasinya).
Gas Chromatography adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen penyusun senyawa.
Mass Spectrometry adalah teknik mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion dimana muatannya dapat diketahui dengan mengukur jari-jari orbit, sehingga didapatkan berat molekul.
"This analysis using fusion of 2 instruments such as GC that function to analize molecular structure of compound and separation chemical fraction in compound. MS that function to analize quantitative number compound (looking for chemical content in compound and particle mass also concentration).
GC is separation technique based on differences migration velocity of constituent component compound
MS is technique looking for mass ratio of the ion charge which that charge can be known with measuring radius of the orbit so that we get molecular weight."
Komponen-komponen penyusun GC-MS adalah
  • Carrier Gas Supply (gas pembawa), gas yang dipakai dapat berupa He, N2, H2, Ar. Gas yg dipakai disyaratkan inert agar tidak bereaksi dengan sampel
  • Injection System, sampel yg akan dianalisis di injeksikan dg jarum kecil melalui diafragma silicon / sekat / septum
  • Kolom, tempat pemisahan komponen dari sampel dan terdapat fase diam dan fase gerak. Terdapat 2 jenis yaitu packed column dan capilllary column
  • Detector, fungsi mendeteksi komponen yg keluar kolom dan merespon perubahan komposisi dari sampel
  • Recorder, fungsi merekam hasil dan mencetaknya pada sebuah grafik
  • Sumber Ion, komponen yg melewati ini akan diserang elektron karena utk melewati filter komponen harus bermuatan
  • Filter, fungsi menyaring ion-ion berdasarkan perbedaan massa dan meneruskan ke detektor
  • Oven, fungsi memanaskan kolom pada suhu tertentu shg mempermudah proses pemisahan
  • Control System, fungsi mengontrol tekanan dan laju fase gerak yg masuk ke kolom dan mengontrol suhu oven
"Components of GC-MS are :
  • Carrier Gas Supply, gas that used are  He, N2, H2, Ar. Gas is used required inert that no reaction with sample
  • Injection System, will be analyzed in the sample injected with small tube pass silicon diaphragm / seal
  • Column, place separation of the sample and there are stationary phase and mobile phase. There are 2 kinds are packed column and capillary column
  • Detector, function to detect of components out from column and response composition change of the sample
  • Recorder, function to record result and print to graph
  • Ion Source, component pass will attacked electron because to pass component filter must have charge
  • Filter, to filter ions based on mass differences and continue to the detector
  • Oven, to heating column at specific temperature so that ease separation process
  • Control System, function to control pressure and mobile phase to the column and control the oven temperature."
Cara kerja GC - MS adalah
  • Komponen yang telah dilarutkan dengan pelarut kemudian dinjekkan di injection system dan dibawa oleh carrier gas supply melewati kolom yg telah dipanaskan dulu di oven
  • Komponen tersebut dibaca di detector dan direkam dalam recorder, disini akan didapatkan pembacaan berupa peak area yg menunjukkan % area dari komponen yang di analisa. % Area didapatkan dari pembacaan grafik, grafik berupa peak pada rentang waktu tertentu menunjukkan kecepatan migrasi komponen dan setiap komponen punya rentang waktu tertentu. Waktu utk mencapai peak kemudian di cocokkan dengan literatur yg tersimpan dalam perangkat GC - MS dan pembacaanya adalah waktu utk mencapai peak masuk dalam rentang yang terdapat dalam literatur dan pembacaan tidak akurat tapi hanya sekadar menduga. Pembacaan % komposisi yg lebih akurat adalah GC karena menggunakan standar dari komponen yg telah diketahui komposisinya sehingga sampel yang dianalisa dicocokkan dengan standar dan akan diketahui kuantitasnya.
"The working of GC - MS are
  • Components is dissolved with solvent then injected at injection system and carried by carrier gas supply through column which preheated in the oven
  • Components is read in the detector and recorded in the recorder, here will be obtained peak area reading that perform % area component in the analysis. % Area is obtained from reading of graphic, graphic form at specific interval that indicate migration velocity of components and each components have specific interval time. Time to reach peak then matched with saving literature in GC - MS instrument and reading of time to reach peak at interval in the literature and reading GC - MS inaccurate but only guess. Accurate reading % composition is GC due to using component standard that known composition so that sample in the analysis can be matched with standard and will be known quantity."

GC - MS
Grafik GC - MS

Referensi : Laporan pribadi tugas akhir di teknik kimia

ARTIKEL TERKAIT : 

Cara Penentuan Kadar Air (Water Content)

Diposting oleh On Friday, November 09, 2012



Kata Kunci : Kadar Air, water Content, Microwave, Distilasi, Desikator

Penentuan kadar air bisa dilakukan dengan berbagai cara :
  • Pengeringan Cara Biasa Memakai Oven / Microwave
Caranya : sampel dipanaskan di oven / microwave beberapa lama menggunakan rentang suhu 100 - 102 C shg air teruapkan.
Perhitungan kadar air adalah sampel awal ditimbang (a), sesudah dipanaskan dan diperkirakan air sudah teruapkan ditimbang (b), maka kadar air = ((a - b) / a) x 100%
"Determination water content can be done with various methods : 
  • Normal drying using oven / microwave
Method : the sample is heated in oven / microwave several time use temperature range 100 - 102 C so water is evaporated. Calculation water content was first sample is weighed (a), after it is heated and it is estimated water already is evaporated and be weighed (b), so water content =  ((a - b ) / a) x 100% " 
  • Metode Distilasi
Caranya : sampel yg mengandung air ditambahkan larutan yg mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan massa jenis yg lebih rendah daripada air utk mempermudah pemisahan walau titik didih rendah dan massa jenis tinggi juga bisa dilakukan, tapi utk mempermudah pemisahan cara yg umum dipakai adalah itu, (contohnya toluene, xylene) kemudian dilakukan distilasi pada suhu 100 - 102 C shg air teruapkan dan diembunkan di kondensor, maka liquid akan tertampung pada corong pemisah dan dapat dipisahkan air dengan larutan yg ditambahkan tsb, dimana air akan berada di layer bawah karena massa jenis yg lebih besar. Lalu dilakukan penimbangan berat. 
Perhitungan kadar air adalah sampel awal sebelum ditambah larutan ditimbang (a) dan air distilat ditimbang (b), maka kadar air = (b / a) x 100%
  • Distillation method
Method is sample contain water added to solution have higher boiling point than water and lower density than water to easy separation, however low boiling point and high density also can be done, but to easy separation so commonly use is that (eg toluene, xylene) then distillation at temperature 100 - 102 C and water is evaporated then be condensed in condensor. Liquid is contained in separation funnel and can be separated water with that solution. Water will place in low layer due to large density. Then do the weighing. Calculation water content is weighing first sample before added solution (a) and distillate water is weighed (b) and water content =  ( b / a) x 100% " 
  • Pengeringan dengan Desikator
Caranya : sampel diletakkan di desikator. Desikator adalah alat yg tertutup terbuat dari kaca yg didalamnya ada bahan (desikan) yg bisa menyerap air dari udara. Macam desikan yg sering digunakan adalah :
> CaCl2, P2O5, ZnCl2, H2SO4, CaSO4, KOH, BaO, Al2O3, P2O5 dan silica gel.
Dari sekian banyak desikan yg sering digunakan adalah silica gel. Dimana prinsip pengeringan dan perhitungannya adalah mula-mula wadah sampel kosong di oven 100 - 105 oC (sekitar 3 jam) utk menghilangkan air kemudian didinginkan dlm desikator utk menghilangkan total air, dihitung beratnya (a). Kemudian sampel dimasukkan ke wadah tadi (b) lalu dimasukkan ke desikator utk beberapa waktu (sekitar 12 - 24 jam) lalu diambil dan sampel tadi ditimbang (c), maka kadar air = ((b - c) / (b - a)) x 100%. 
Desikan yg digunakan adalah silica gel dan indikasi bahwa silica gel menyerap air adalah perubahan warna dari mula-mula biru menjadi merah muda (tanda sudah menyerap air).
Silica gel dapat digunakan kembali dengan mengeringkan di oven / microwave pada suhu 100 - 105 oC. Indikator bahwa pengeringan optimum adalah perubahan warna dari merah muda menjadi biru (sekitar 3 - 6 hari), waktu ini sebenarnya bukan menjadi patokan tapi yg menjadi referensi adalah perubahan warna, jadi saat sudah berubah warna menjadi biru hentikan pemanasan karena banyak faktor yg mempengaruhi waktu seperti kandungan air dan volume silica gel.
  • Drying using Desiccator
Method : the sample is placed in the desiccator. Desiccator is close instrument, made from glass and inside there is drying agent (desiccant), have function absorb water from air. The kinds of desiccant commonly use are 
> CaCl2, P2O5, ZnCl2, H2SO4, CaSO4, KOH, BaO, Al2O3, P2O5 and silica gel
From many kinds desiccant often is used, there is silica gel. Drying and calculation principle is initially empty container is heated in oven / microwave 100 - 105 C (about 3 hours) to remove water then be cooled in desiccator to remove total water, calculated weight (a). Then sample is entered to that container (b) then entered to desiccator for several time (about 12 - 24 hours) and taken then sample is weighed (c), so water content = ((b - c) / (b - a)) x 100%
Desiccant used is silica gel, and indication silica gel absorb water is color change from blue to pink (sign containing water).
Silica gel can be reused with drying in oven / microwave at temperature 100 - 105 C. Optimum drying is color change from pink to blue (about 3 - 6 days), this time no reference but reference is colour change, so if occur blue colour change stop heating. Many factors affect heating time such as water content and volume of silica gel "
Silica Gel
Desikator
Referensi : Diolah dari berbagai sumber

ARTIKEL TERKAIT : 
1.  Tentang Microwave "Oven"
2.  Desain Kolom Pemisah Distilasi 
3. Macam - Macam Proses Pemisahan (Separation Process)

Macam - Macam Pengukuran pada Ekstraksi Minyak Atsiri

Diposting oleh On Friday, November 09, 2012


Kata Kunci : GC-MS, Minyak Atsiri, Ekstraksi, Yield, Rendemen, Indeks Bias, Refractometer, Beart Jenis, Picnometer, pH Meter

Dalam proses ekstraksi minyak atsiri pengalaman saya tugas akhir , terdapat berbagai macam pengukuran seperti :
  • Analisa Kandungan Kimia Atsiri dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
Analisa ini menggunakan penggabungan 2 alat yaitu Gas Chromatography (GC) fungsi menganalisa struktur molekul senyawa dan memisahkan fraksi-fraksi kimia dalam senyawa. Mass Spectrometry (MS) fungsi utk menganalisa jumlah senyawa scr kuantitatif (mencari kandungan kimia dlm senyawa serta massa partikel dan konsentrasinya). 
Gas Chromatography adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen penyusun senyawa.
Mass Spectrometry adalah teknik mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion dimana muatannya dapat diketahui dengan mengukur jari-jari orbit, sehingga didapatkan berat molekul.
Dari analisa ini nantinya akan didapatkan kandungan utama dalam minyak atsiri dan kadarnya dalam bahan. Sehingga bisa dibedakan kandungan antar variabel dan bisa memetakan mana yg bagus utk diproses.
"In essential oil process extraction at my experience in final project, there are several kind measuring such as :
  • Analysis of essential oil chemical content using GC-MS
This analyze using fusion 2 instruments such as GC have function analyze structure molecular compounds and separation chemical fraction in compounds. MS have function analyze number of compound quantitatively (looking for chemical content in compounds and particle mass - concentration). Gas Chromatography is separated technique based on differences migration velocity of former component
Mass Spectrometry is technique looking for mass ratio to ion charge which their charge can be known with measure of radius orbit so we get molecular weight"

GC - MS

  • Pengukuran Yield atau Rendemen dari Suatu Bahan
Yield dilakukan dengan cara biasa yaitu jika ada 2 variabel bahan kering dan basah, maka sampel awal bahan masing2 ditimbang misal berat awal sampel kering (a) dan sampel basah (b). Dilakukan proses ekstraksi dan distilasi utk mengambil atsiri nya, lalu minyak yg didapatkan ditimbang (c). Dari sini bisa diketahui bahwa :
Yield variabel sampel kering: : (c / a) x 100%
Yield variabel sampel basah  : (c / b) x 100%
Perbedaan dg rendemen bahwa yield "tdk menyatakan satuan per berat kering / basah"
Rendemen
dilakukan dengan cara misalnya 2 variabel sampel berupa bahan kering dan basah, mula-mula kedua sampel awal ditimbang saat basah dinyatakan (a1) dan (a2). Sampel (a1) dilakukan distilasi dan didapatkan distilat (c) dan sampel (a2) dikeringkan beberapa saat baru kemudian di distilasi dan didapatkan distilat (d). Perhitungannya adalah :
Rendemen variabel sampel kering : (d / a2) x 100% dengan satuan per berat basah
Rendemen variabel sampel basah : (c / a1) x 100% dengan satuan per berat basah yg seharusnya per berat kering, ini karena sampel ditimbang saat kondisi basah semua, walau akhirnya yg variabel berat kering di keringkan.
Satuan ini juga bisa dirubah dengan per berat kering, tetapi harus melakukan perbandingan antara massa bahan diantara variabel.
Pengukuran ini bertujuan utk mencari ke efisienan dari produk, apakah metode / variabel yg dipakai memberikan hasil yg bagus apa tidak. Karena semakin tinggi nilainya semakin bagus metode / variabel yg dipakai.
Perbedaan penggunaan keduanya adalah yield kecenderungan dipakai utk proses yg ada reaksi kimianya, jadi bahan awal saat diproses dan menjadi produk adalah tetap sama menurut mass balance. Sedangkan rendemen cenderung digunakan utk proses yg tidak ada reaksi kimianya, seperti pabrik gula dari tebu, ekstraksi minyak atsiri, bahan awal yang akan diambil terdapat di dalam sampel, maka utk menghitung kandungan adalah penghitungan saat basah atau kering.
Gimana sudah paham dengan ulasan sederhana ini??? kalau belum monggo ditanyakan.......
  • Measurement Yield and Rendemen of Substances
Yield is done general method, there are 2 variables such as dry and wet samples, so initial sample are weighed eg first weight of dry sample (a) and wet sample (b). Done extraction process and distillation to take essential oil then oil we get is weighed (c). From here has known that :
Yield with dry sample  :  (c / a) x 100%
Yield with wet sample :  (c / b) x 100%
Rendemen done eg 2 variables such as dry and wet samples, initially first sample is weighed like (a1) and (a2). Sample (a1) is done distillation and get distillate (c) and sample (a2) is dried several time then distillation and get distillate (d).
Calculation are :
Rendemen with dry sample : (d / a2) x 100% with unit per wet sample
Rendemen with wet sample : (c / a1) x 100% with unit per wet sample
This unit can be converted to per dry sample but must be done ratio between mass material with variables
This measuring to looking for efficient of product, what methods / variables is used good result or not.
Differences of both are yield that used to process chemical reaction, so initial material is processed and product still same by mass balance and rendemen is used to process no chemical reaction such as sugar cane industry and essential oil extraction, initial material will be taken there is sample, so to calculate content is calculation at wet or dry.
How already understand with simple summary??? if not, please asked....."
  • Pengukuran Indeks Bias dengan Refractometer
Caranya refractometer di kalibrasi dulu dengan ditetesi air lalu dilihat di lensa alat apakah sudah menunjukkan gelap terang yg jelas di antara garis yg memisahkannya, kalau sudah diambil sampel dengan pipet tetes dan dilakukan pembacaan refractometer dg pengubahan agar didapatkan garis gelap terang bener2 terpisahkan oleh garis penghubung.
Bertujuan utk mengetahui perbandingan kecepatan cahaya di udara dengan didalam bahan. Nilai semakin tinggi berarti semakin bagus kualitas minyaknya, karena terbebas dari air. Jika mengandung air indeks bias kecil karena sifat air yg mudah membiaskan cahaya yg datang.

Refractometer

  • Measurement refractive index using refractometer
Methods is callibration of refractometer with water and see in the lens of instrument whether showing sharp dark light between separator line, if already taken with pipette done read refractometer with changing so we get sharp dark light line separated between line.
Purpose to know ratio light velocity in air with inner material. Value higher mean better quality of oil due to free water. If contain water will small refractive index because water properties easy refraction incoming light."
  • Pengukuran Berat Jenis dengan Picnometer
Caranya : mula-mula picno kosong ditimbang (a) gram kemudian sampel yg jelas volumenya diukur dg gelas ukur (b) volume dan memasukkannya ke picno (c). Pengukurannya adalah ( c - a) / (b).
  • Measurement density using picnometer
Method is initially empty picno is weighed (a) gram and sharp volume of sample is measured with measuring glass (b) volume and enter to the picno (c). Measurement is  ( c - a) / (b)." 

Picnometer

  • Pengukuran Bilangan Asam dengan Titrasi
Caranya dengan titrasi menggunakan basa KOH. Langkahnya minyak ditimbang dan ditambahkan etanol 97%. Lalu dititrasi dengan KOH 0,1 N dengan menggunakan fenolftalein sbg indikator dan sampai terjadi perubahan warna merah muda. Perhitungannya :
Bilangan Asam : (V KOH x M KOH x BM minyak ) / (Bobot Minyak)
  • Measurement acid number using titration
Method is titration using KOH base. Step is weighed oil and added ethanol 97%. Then titration with KOH 0,1 N using fenolftalein as indicator and until  occur change color to pink. Calculation is
Acid number : (V KOH x M KOH x BM oil ) / (weight oil) "

Titrasi
  • Pengukuran pH Minyak dengan Kertas pH atau pH meter

Kertas pH

pH Meter
Referensi : Catatan kuliah di teknik kimia

ARTIKEL TERKAIT :