Trending Topik

Cooling Water System PLTU 200 MW

Cooling Water System adalah sistem pendingin air pengisi untuk mendinginkan peralatan yang menggunakan heat exchanger untuk menukar panas dari aliran fluida panas (melewati peralatan) dengan fluida dingin (air laut). Air pada unit pembangkitan terbagi menjadi 2 sebagai berikut :

“Cooling water system is cooling system of filler water to cool equipment using heat exchanger to exchange temperature from hot fluid (passing equipment) with cold fluid (sea water). Water in the power plant unit is divided into 2 likes below :”
 
1. Air Pengisi
Berasal dari air laut yang telah mengalami treatment di WTP yaitu feed water (siklus tertutup) dan hasil kondensasi steam di condenser yaitu condensate water. Proses untuk pendinginan di condenser mempunyai urutan proses sebagai berikut :

“Come from sea water that has been occur treatment in the WTP with process feed water (close cysle that change to main steam) and condensation result from steam in the condenser (condenser water). Process to cool in the condenser has series process likes below :”
  • Air Laut 
  • Coarse Screen 
  • Bar Screen
 BACA JUGA : Feed Water System PLTU

Filter kedua air laut yang berbentuk susunan besi berjajar dan bertujuan untuk menyaring kotoran yang lolos dari coarse Screen.
  • Travelling Screen
Filter ketiga yang bisa berputar yang terdiri dari roller dan rantai. Jadi saringan berputar untuk menyaring sampah – sampah yang mungkin masih terikut dari bar screen.  

2. Air Penambah
Air untuk penambah level air pengisi di proses dengan siklus tertutup, idealnya jika ada air masuk dalam siklus tertutup tidak ada massa yang berkurang namun pada kenyataan ada air yang berkurang karena teruapkan, bocor atau bereaksi dengan materi lain dalam proses sehingga dibutuhkan air penambah seperti peralatan di cooling water stand pipe untuk penambah cooling water di CWHE dan hotwell untuk penambah level air condensate water yang akan diumpankan ke deaerator.

Beberapa peralatan yang ada di Cooling Water System adalah :

“Water to add water level in the process with close cycle, ideally if there is water input in close cycle will not occur massa loss but really there is water losses because evaporated, leakage, outflow with blowdown or it reaction with other material in the process so that required add water likes CWSP to add cooling water in CWHE and Hotwell to add water level condensate water that will be feeded into deaerator.”
  • Circulating Water Pump (CWP)
Pompa yang digunakan untuk memompa air laut dari travelling screen menuju ke tube condenser. Tube condenser yang terbuat dari titanium (aman untuk fluida air laut) dan yang terbuat dari kuningan (perlu penanganan khusus untuk melindungi logam), di inlet tube ini diinjeksikan ferrous sulphate untuk memberi lapisan (lumpur) pada tube sehingga memberi perlindungan tube pada reaksi korosif air laut.


“Pump that used to pump sea water from travelling screen to the tube condenser. Tube condenser in the power plant usually made from titanium (safe for sea water) and brass (require special handling to protect metal). In the inlet tube is injected ferrous sulphate to give layer in the tube so that give tube protection at corrosive reaction of sea water.”
  • Sea Water Boost Pump (SWBP)
Pompa untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari CWP untuk mendinginkan air siklus (air tawar untuk mendinginkan alat-alat) di cooling water heat exchanger (CWHE) karena pipa yang diambil ke CWHE berdiameter kecil. SWBP memompa air laut untuk mendinginkan air siklus  di cooling water heat exchanger (CWHE) menuju ke pembuangan discharge channel.

“Pump to add pressure sea water from CWP to cool cycle water (raw water to cool equipments) in the CWHE because pipe that taken into CWHE has small diameter. SWBP pumping sea water to cool cycle water in the CWHE to the discharge channel.”
  • Condenser
Berfungsi mengubah fase dari steam low pressure (LP) turbine menjadi cair (condensate water) dengan pengkontakkan fluida di shell and tube (shell diisi oleh steam low pressure (LP) turbine dan tube diisi oleh air laut yang dipompa CWP).

Terdiri dari beberapa alat seperti dibawah ini :
Condensor PLTU BL
  A. Didalam Kolom Condenser
  • Water Box (tempat penampungan air seperti mangkok sebelum masuk ke tube) 
  • Shell and Tube (shell berisi steam low pressure (LP) turbine dan tube berisi air laut dari CWP) 
  • Hot Well (Berfungsi menampung condensate water karena proses kondensasi hasil kontak antara steam dengan air laut) 
  • Butterfly Valve (valve penghubung antar condenser A dan condenser B sebagai alternatif jalan jika salah satu alat sedang maintenance) 
  • Backwash Valve (valve untuk pencucian jalur operasi condenser)
 BACA JUGA : Macam - Macam Penyaring (Screen / Filter)

 B. Diluar Kolom Condenser
  • Drain Condenser
Hasil dari penukaran panas di condenser adalah condensate water dan jika condensate water mempunyai conductivity tinggi (> 20 µs / cm) yang diketahui dari penunjukkan di condenser leak detector dan kemungkinan penyebabnya adalah kebocoran tube sehingga air laut mencemari condensate water. Untuk mengantisipasi condensate water ke aliran berikutnya maka dilakukan stop operation dan condensate water dibuang dengan membuka drain condenser.

“The result from heat exchage in the condenser is condensate water and if it’s has high conductivity (20 µs / cm) that known from display in the condenser leak detector and probably cause is tube leakage so that sea water contaminate condensate water. To anticipate condensate water to the next flow so it’s done stop operation and condensate water removed with open drain condenser.”
  • Injeksi Ferrous Sulphate
Diinjeksikan ferrous sulphate (FeSO4) di inlet tube condenser setelah selesai backwash (dilakukan 1x / hari). FeSO4 akan memberikan lapisan perlindungan di tube berupa lumpur/lapisan film sehingga air laut tidak akan bereaksi langsung dengan tube.
  • Tapproge System (Ball Cleaning)
Berupa bola karet khusus yang mempunyai diameter seukuran tube. Bola dimasukkan dalam kolom khusus kemudian dipompa melewati tube dan terikut aliran air dari pompa CWP dan berfungsi untuk membersihkan kotoran menempel di tube (kerang, biota laut, lumpur dsb).
Ball Tapproge PLTU GR
  • Condenser Leak Detector
Pendeteksi kebocoran condenser yang ditandai dengan tingginya pembacaan conductivity (> 20 µs / cm)
  • Cathodic Protection
Sistem perlindungan tube dari korosi air laut dengan mekanisme pemberian arus listrik DC pada batang logam cathodic terbuat dari timbal (Pb) di water box & tube. Cara kerjanya yaitu kutub (-) dihubungkan dengan logam yang akan dilindungi yaitu tube berbahan tembaga (Cu) sedangkan kutub (+) dihubungkan dengan anoda yaitu timbal (Pb) dan menurut deret volta Pb akan bereaksi lebih dahulu jika ada reaksi pengkorosian sehingga logam Cu aman dari pengkorosian dini.
  • Condensate Pump
Pompa yang digunakan untuk memompa condensate water menuju ke low pressure (LP) heater.
  • Cooling Water Stand Pipe (CWSP)
Berbentuk tabung panjang untuk penampungan air penambah di cooling water system. Air penambah berasal dari make up water dan disini juga dinjeksikan NaNO2 untuk menghambat perkembangan biota laut dan anti kerak di perpipaan.
  • Cooling Water Pump
Pompa untuk mensirkulasikan air siklus yang telah melewati peralatan panas untuk dialirkan ke CWHE. Beberapa peralatan panas yang membutuhkan pendinginan adalah :
  1. Main Oil Cooler 
  2. Generator H2 Cooler 
  3. Boiler Feed Water Pump (BFP) 
  4. Compressor
  5. Sampling Rack 
  6. Forced Draft (FD) Fan 
  7. Air Heater 
  8. Circulating Water Pump (CWP)
  • Cooling Water Heat Exchanger (CWHE)
Sebagai penukar panas yang terdiri dari shell (luar) yang berisi air setelah melewati sistem alat yang didinginkan (fluida panas) dan tube (dalam) dialirkan air laut (fluida dingin) yang dipompa dengan SWBP, sehingga terjadi kontak penukaran panas antara keduanya dan air keluar dari CWHE dalam keadaan dingin dan siap untuk siklus kembali ke alat yang membutuhkan pendinginan. Siklus terjadi terus menerus dan jika level air pengisi berkurang maka air penambah dari CWSP dibuka dan terikut aliran air siklus oleh pompa cooling water pump.

Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2015). Cooling Water System PLTU 200 MW, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2015). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi DISINI

Previous
« Prev Post