Trending Topik

Perusahaan Sebaiknya Memakai Asuransi Eksternal (Non-BPJS) atau Swadaya Internal

Pada perusahaan umumnya ada yang menggunakan asuransi kesehatan berupa BPJS saja, ada yang ganda BPJS dan asuransi swasta, ada yang BPJS dan swadaya internal (reimburse) dengan maksimum plafon. BPJS disini ada terus di semua perusahaan karena pemerintah mewajibkan dan berdasarkan pengalaman penulis sendiri di kantor hampir tidak ada yang memakai karena sistemnya yang masih amburadul dan terus defisit kemudian lagi-lagi korban untuk menalangi malah anggota yang rutin membayar dengan kenaikan premi yang terus meningkat dan pelayanan yang sangat-sangat buruk. Baca detail pengalaman penulis untuk BPJS kesehatan di: Pengalaman Asuransi BPJS Kesehatan

Banyak perusahaan yang dahulu menerapkan swadaya internal beralih ke asuransi eksternal (non-BPJS) dengan beberapa pertimbangan seperti lebih hemat pengeluaran tahunan, potensi kecurangan data fiktif bisa terminimalisir, biaya coverage yang cukup besar dan masih banyak lagi lainnya. Pengalaman penulis sendiri ketika menggunakan kesehatan sistem swadaya internal sering menggunakan plafon untuk cek kesehatan gigi, minta asupan vitamin ketika tidak enak badan dan imunisasi anak. Hal ini berarti lebih cenderung ke preventif (pencegahan) daripada kuratif (pengobatan).

Pengalaman penulis ketika melakukan vaksinasi anak ke dokter spesialis anak, beliau bercerita sudah puluhan tahun dulu bekerja di PT Freeport dan perusahaan tersebut sebenarnya juga ingin mengubah dari swadaya internal ke asuransi eksternal (non-BPJS), namun karena Serikat Pekerja (SP) tidak setuju maka tetap diberlakukan sistem swadaya internal. Dokter tersebut mengatakan bahwa di kesehatan yang terpenting adalah preventif daripada kuratif, dimana asuransi hanya berguna ketika sakit (kuratif) dan untuk preventif pasti tidak bisa digunakan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis memandang perkataan dokter ada benarnya juga, dimana untuk perusahaan yang mengganggap SDM sebagai asset jangka panjang maka kesehatan karyawan akan dijaga dengan sistem preventif dan jika dibuat asuransi eksternal seolah-olah karyawan dibiarkan terhadap preventif kesehatannya dan hanya diobatkan ketika terjadi resiko sakit. Pandangan perusahaan terhadap hal ini wajib dikritisi terhadap Serikat Pekerja (SP) karena didalam bisnis perusahaan merupakan win-win solution antara semuanya pemilik saham-karyawan, sehingga kalau hanya mengejar untung tanpa memberikan jaminan masa depan karyawan maka bersiaplah untuk kemunduran loyalitas SDM.

Referensi:

[1] Penglaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Previous
« Prev Post