Trending Topik

Bahan yang Mengandung Antioksidan Alami

Diposting oleh On Friday, November 07, 2014

Bahan Antioksidan adalah bahan yang bisa untuk mencegah atau memperlambat terjadinya oksidasi dengan cara donor elektron / reduktor kuat (penerapan pada makanan)
Bahan Antioksidan adalah bahan yang bisa melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen dengan sistem menstabilkan rantai elektron senyawa (penerapan pada pengobatan tubuh)
Radikal Bebas adalah rantai senyawa yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan selalu reaktif dalam mencari pasangan elektron utk menuju kestabilan

Sebagai contoh :
  1. Teh yang dibiarkan terbuka akan fermentasi karena mengalami oksidasi, 
  2. Makanan yang mengandung lemak jika dibiarkan lama kontak dengan udara menjadi tengik
  3. Sel kanker akan terus mengalami pertumbuhan tak terkendali dengan merusak sel manusia sehingga membutuhkan antioksidan utk menstabilkan selnya
Bahan alami yang mengandung ANTIOKSIDAN adalah :

1. Kulit Batang Cempedak (Artocarpus integer)
  • Mengandung senyawa flavonoid (artoindonesianidin) dengan riset penggunaan < 4 µm / mL dapat membubuh sel kanker menjadi separuhnya, syarat keampuhan adalah < 10 Âµm / mL (Penelitian Prof. Sjamsul Arifin Achmad dari Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung)
Sumber gambar : http://gatyaonline.com
2. Daun Katuk (Sauropus androgynus)
  • Mengandung senyawa flavonoid sebesar 831,70 mg / 100 g
Sumber gambar : http://dietwanita.blogspot.com
3. Daun Kenikir (Cosmos caudatus)
  • Mengandung senyawa flavonoid sebesar 420,85 mg / 100 g dan senyawa fenol 1225,88 mg / 100 g
Sumber gambar : http://khasiat-manfaat-tanamanobat.blogspot.com
4. Daun Beluntas (Pluchea indica)
  • Mengandung senyawa fenol sebesar 1030,03 mg / 100 g
Sumber gambar : http://antoys.blogspot.com
5. Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
  • Mengandung senyawa fenol sebesar 669,30 mg / 100 g
Sumber gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Mangkokan
BACA JUGA : Pemutihan Gula Kelapa Merah BS / Reject / Rekondisi

6. Tanaman Krokot (Portulaca oleracea)
  • Mengandung senyawa flavonoid sebesar 4,05 mg / 100 g 
Sumber gambar : http://www.khasiatherba.com
7. Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana)
  • Mengandung senyawa Xanthone (mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin), Alfa Mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on), Tanin, Antosianin (Penelitian Dr. Indah Yuliasih Fakultas Teknologi IPB Bogor)
  • Cara mengolah adalah pertama memilah kulit manggis & bijinya, membuang kulit luarnya yang keras kemudian campur dengan ethanol : air (1:2) dab blender, endapkan 24 jam kemudian pisahkan antara ekstrak dan ampas. Bisa ditambah madu dan rasa buah kemudian dipanaskan suhu 90 - 95 oC selama 10 menit utk menguapkan ethanol
Sumber gambar : http://www.miminherbal.com
8. Daun Sirsak (Annona muricata)
  • Mengandung senyawa Annonaceous acetogenins
Sumber gambar : http://manfaatdaunsirsak.com
9. Daun Teh (Camellia sinensis)
  • Mengandung senyawa flavonoid (katekin, epikatekin, kuersetin, epigalokatekin, epikatekin galat dan epigalokatekin galat), polifenol, tanin
Sumber gambar : http://whizztrip.com
10. Buah Anggur Merah (Vitis vinifera)
  • Mengandung senyawa fenolik (p-koumarat, sinnamat, kaffeat, ferulat, asam vanilat), polifenol (asam kaftarat, ester asam kafeat dengan asam tartarat, katekin flavon 3-ol dan antosianin)
Sumber gambar : http://peluangusaha-oke.com
11. Jahe (Zingiber officinale)
  • Mengandung senyawa gingerol, shogaol dan gingeron
Sumber gambar : http://jahemerah.org
12. Buah Blueberry, Strawberry, Blackberry
  • Mengandung senyawa fenolik (asam benzoat hidroksilasi dan asam sinamat) serta flavonoid (antosianin, pro-antosianin, flavonol dan katekin)
Blueberry (http://lang8088.blogspot.com)
Strawberry (http://id.wikipedia.org/wiki/Stroberi_kebun)
Blackberry (http://acemilki.blogspot.com)
13. Buah Jeruk (Citrus sinensis)
  • Mengandung senyawa polifenol (asam hidroksinamat, termasuk p-koumarat dan asam ferulat, limonoid dan naringin)
Sumber gambar : http://www.produknaturalnusantara.com
14. Biji Kedelai (Glycine max)
  • Mengandung senyawa isoflavon (daidzein, glisitein, genistein dan 6,7,4-trihidroksi isoflavon)
Sumber gambar : http://distantph.kalselprov.go.id
15. Biji Jagung (Zea mays)
  • Mengandung senyawa lutein
Sumber gambar : http://obatpertanian.com
 BACA JUGA : Proses Pengolahan Minyak Goreng Kelapa / Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)

16. Batang, Daun dan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)
  • Mengandung senyawa flavonoid
Sumber gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu
17. Ginseng (Panax schinsen)
  • Mengandung senyawa saponin glikosida (steroid glikosida)
Sumber gambar : http://www.lpkkorindo.com
18. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)
  • Mengandung senyawa triterpenoid, tanin, dan sterois glikosida
Sumber gambar : http://penjagagunung.wordpress.com
19. Daun Tapak Kuda (Ipomea pescaprae)
  • Mengandung senyawa kuinon, kumarin, dan furanokumarin
Sumber gambar : http://ahmadsyakir-geografi.blogspot.com
20. Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum)
  • Mengandung senyawa eugenol ± 80 % dari hasil distilat minyak cengkeh
  • Eugenol dapat dikonversi menjadi o-hidroksi asetofenon, benzaldehid dan turunan asam benzoat. Ketiga jenis bahan kimia ini bisa untuk sentesis flavonoid dengan zat antara vanilin yang berasal dari buah vanili
Sumber gambar : http://commons.wikimedia.org
21. Minyak Gondopura
  • Mengandung senyawa metil salisilat ± 80 - 90 %
  • Metil salisilat langsung bisa digunakan utk bahan dasar sintesis flavonoid
  • Hasil laboratorium menunjukkan bahwa 10 gram metil salisilat menghasilkan 5,4 gram flavon
Sumber gambar : http://obatherbalalternatif.info
22. Buah Vanili (Vanilla planifolia)
  • Mengandung senyawa vanilin (turunan benzaldehid) sehingga bisa langsung digunakan ytk sisntesis flavonoid
Sumber gambar : http://cybex.deptan.go.id
23. Kunyit, Temulawak, Temuireng, Lengkuas
  • Mengandung senyawa kurkumin
  • Kurkumin dapat didegradasi menjadi feruloil metana dan asam ferulat, dari kedua senyawa ini dapat diturunkan senyawa benzaldehid utk bahan dasar sentesis flavonoid
Kunyit (http://udahpas.blogspot.com)
24. Lignin (Kayu / Jerami)
  • Hasil degradasi lignin dapat menghasilkan vanilin dan turunan asam benzoat, kedua senyawa ini dapat menurunkan senyawa benzaldehid utk sintesis flavonoid

Referensi :
[1] Lee TW, Johnken RM, Allison RR, Brien KF, Dobs LJ. 2005. Radioprotective potential of gingseng.“Mutagenesis” 4:273-243
[2] http://jai-cempedak.blogspot.com/ 
[3] http://www.sehatpangkalkaya.com/jenis-lalapan-yang-mengandung-antioksidan-alami/ 
[4] http://www.xamthoneindonesia.com/2010/09/kulit-buah-manggis-sebagai-super.html 
[5] Agustiningrum D. 2004. Isolasi dan uji aktivitas antioksidan senyawa bioaktif dari daun “Ipomoea pescaprea”[Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
[6] http://ahliherbal.com/jurnal/penelitian-ilmiah-kulit-manggis-293.html 
[7] http://manfaatkulitmanggis.bloginformasiteraktual.com/
[8] Iwalokum BA, Usen UA, Otunba AA, Olukoya DK. 2007. Comparative phytochemical evaluation, antimicrobial and antioxidant properties of “Pleurotus ostreatus.“African Biotechno” 6:1732-1739 
[9] http://www.deherba.com/kandungan-kulit-buah-manggis.html 
[10] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19017/4/Chapter%20II.pdf 
[11] Matsjeh, Sabirin. 2004. Sintesis Flavonoid : Potensi Metabolit Sekunder Aromatik dari SDA nabati Indonesia. Yogyakarta : Fakultas MIPA UGM 
[12] http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32540&val=2315&title 
[13] http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidan 
[14] Quezada M, Asencio M, Valle JM, Aguilera JM. 2004. AAntioxidant activity of crude extract, alkaloid fraction, and flavonoid faction from Boldo Peumus boldus Molina) Leaves.“Food Sci” 69: C371-C376   

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Zat Additive Makanan 
2. Sukrosa dan Strukturnya 
3. Peralatan Untuk Menganalisa Kandungan Kimia 

Proses Pengolahan Minyak Goreng Kelapa / Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)

Diposting oleh On Thursday, November 06, 2014

Flashback dulu, pada zaman saya kecil dulu, nenek saya dikampung selalu membuat minyak goreng sendiri dari kelapa. Kelapa dikuliti (jawa = DISUMBAT) kemudian DICUKIL sehingga yang ada hanya dagingnya kemudian dijemur sampai benar - benar kering (disebut KOPRA), kemudian diparut dan diremas seperti membuat santan sehingga menghasilkan minyak dan ampas (disebut BLONDO). Waktu zaman saya kecil, rambutku selalu diminyaki sama nenek dari minyak tersebut yang ditambah dengan daun mangkokan. Daun mangkokan diiris tipis - tipis kemudian dikeringkan sesudah itu dicampur dengan minyak kelapa tadi untuk minyak rambut yang harum baunya.

"Years ago, since I was still child, my grandmother in the village always made alone frying oil from coconut. Coconut was opened then broke so that knew fruit meat then dried until perfect dry, then scraped and squeezed like peoples made milk coconut so that produce oil and residue. When I was still child, my hair always gave hair oil from that coconut oil by my grandmother which added with "mangkokan leaves". This leaves was thin sliced then dried and after that mixed with coconut oil for hair oil that smell fragrant."
Disumbat
Sumber gambar : http://pertanian.merdeka.com
Dicukil
Sumber gambar: http://www.antarafoto.com
Kopra
Sumber gambar : http://www.radioaustralia.net.au
Blondo
Sumber gambar : http://ricki-subagja.blogspot.com
Daun Mangkokan
Sumber gambar : http://egafarm.blogspot.com
BACA JUGA : Proses Pengolahan Batu Kapur / Gamping

Untuk minyak goreng dari kelapa sawit, ada 9 proses tahapan yaitu :
  • Sterilization
Adalah pemanasan menggunakan Sterilizer berupa uap panas yang bertujuan agar biji sawit lepas dari tandan, mematikan bakteri dan enzim lipolitik (tujuan agar kadar asam lemak bebasnya lebih stabil) serta mengurangi kadar air biji sawit

"Is the heating using sterilizer like hot vapor which have purposes such as palm seeds separated from bunches, killing bacteria and lipolytic enzymes (purpose to stabilize free fatty acid content) and reduce water content of palm seeds."
  • Sorting / Thressing
Adalah pemilahan tandan dan biji oleh alat Thresser, biji dipisahkan dari tandannya untuk diproses ke tahap berikutnya. Cara kerjanya adalah membanting tandan dari atas dan bawah shg biji rontok dari tandannya

"Is the sorting between bunches and seeds by thresser, seeds is separated from bunches to processed to the next step. The working principle is throw bunches from up to down so that seed fall out from stem."
  • Digesting & Pressing
Adalah proses penghancuran biji buah agar pecah dan dilakukan pengepresan sehingga didapatkan minyak mentah (Crude Palm Oil / CPO). Ada 2 jenis minyak mentah yaitu didapatkan dari biji sawit (Palm Kernel Oil) dan daging buah / sepet (Palm Fruit Oil). CPO berwarna merah orange karena mengandung beta karoten (pro-vitamin A)

"Is the process destruction of fruit seed so break and done pressing so that obtained crude palm oil. There are 2 kinds of crude palm oil such as from palm seeds (palm kernel oil) and fruit meat (palm fruit oil). Crude palm oil has red orange color because it is contain beta carotene (pro-vitamin A)."
Sumber gambar : http://www.oil-press-machine.com
  • Purification
Adalah proses pembersihan CPO dari pengotor padatan seperti serabut, lumpur, pasir, air dll sehingga yang masuk ke pengolahan selanjutnya adalah Purified CPO. Kandungan kimia CPO adalah ± 95 % Trigliserida dan sisanya Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid / FFA), Carotenoid (vitamin A), Phospolipid (Getah), Tocopherols (Vitamin E) dll

"Is the cleaning process CPO from solid impurities such as palm fibers, mud, sand, water etc so that enter the next processing is purified CPO. Chemical contents is ± 95 % tryglyseride and residue likes free fatty acid, carotenoid (vitamin A), phospholipid (gum), tocopherols (vitamin E) etc."
  • Degumming
Adalah penghilangan getah / lendir yang masih terikut CPO

"Is the removing of gum / mucus that entrained CPO."
  • Netralisasi
Adalah proses menghilangkan asam lemak bebas (Free fatty Acid / FFA) karena dapat menimbulkan bau dan tengik. Cara yang biasa dipakai adalah reaksi penyabunan (Saponifikasi) dengan Soda Caustic (NaOH) sebagai berikut :
R--COOH (FFA) + NaOH (Soda Caustic)---> R--COONa + H2O
Sabun yang dihasilkan dipisahkan dengan cara sedimentasi

"Is the process removing free fatty acid because it can cause bad smell and rancid. The commmon method used is saponification with caustic soda. Soap produced separated with sedimentation."
  • Bleaching
Adalah pemucatan / penghilangan warna dari minyak sehingga didapatkan warna minyak yang kuning jernih. Pemakaian yang umum adalah adsorben dari activated carbon dan bleaching earth

"Is the bleaching / decoloration from palm oil so that obtained clear yellow palm oil. The common use is adsorbent from activated carbon and bleaching earth."
  • Deodorizing
Adalah tahap penghilangan bau tidak enak dari minyak yaitu dengan cara pemberian uap pada tekanan atmosfer atau keadaan vakum.

"Is step removing bad smell from palm oil with the principle give steam in atmosferic pressure or vacuum condition."
  • Refining
Adalah proses pemisahan minyak, fraksi yang berbentuk padatan disebut Stearin (Asam Stearat) dan yang berbetuk cair disebut Olein (Asam Oleat / Omega 9). Sering kita menemui minyak goreng 2x penyaringan, ini maksudnya adalah penyaringan antara fraksi padatan dan cairan, padatan dipisahkan sehingga yang tertinggal hanya cairnya saja dan hasil 2x penyaringan ini tidak menggumpal walaupun disimpan di freezer. Fraksi padatan hasil pemisahan (Stearin) dikemas dalam bentuk margarin.

"Is the process separation palm oil, solid fraction is stearin (stearic acid) and liquid fraction is olein (oleic acid / omega 9). Often we meet frying oil 2x filtration, this means filtration between solid and liquid, solid is separated so that only liquid fraction and the result 2x filtration does not agglomerate although stored in the freezer. Solid fraction the result separation packaged in the form of margarine."
Sumber gambar : http://www.icdx.co.id
Sumber gambar : http://dinisa17.wordpress.com
Sumber gambar : http://www.mongabay.co.id

Referensi :
[1] http://www.golco.co.id/resource/#jenisMG
[2] http://americanpalmoil.com/publications/process%20of%20PO%20&%20PKO.pdf
[3] http://www.oilmachineworld.com/5th-crude-palm-oil-project.html
[4] http://www.fao.org/docrep/005/y4355e/y4355e06.html

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Proses Pembuatan Gula Tebu Kristal
2. Pra Desain Pabrik Sodium Trypolyphospate (STPP)
3. Macam - Macam Alat Pemecah (Crusher / Mill)

Proses Pengolahan Batu Kapur / Gamping

Diposting oleh On Tuesday, November 04, 2014

  • Batu Kapur / Limestone (CaCO3) adalah kapur / gamping hasil penambangan dari pegunungan, berbentuk batu bongkahan atau batu serbuk
  • Kapur Tohor / Quicklime (CaO) adalah kapur aktif yang sering kita temui di pasaran yang digunakan utk bahan tambahan semen bangunan, disebut kapur aktif karena sangat reaktif jika terkena air (higroskopis), dan reaksi berlangsung eksotermis, Proses pembuatan adalah batu kapur (CaCO3) dibakar pada suhu ± 900 - 1500 oC
CaCO3---> CaO + CO2 ∆H = 44 kCal
  • Sebelum digunakan utk campuran semen bangunan, kapur tohor (CaO) direaksikan dengan air dulu membentuk Kapur Padam / Hydrated Lime Ca(OH)dan bentuk kapur akhir inilah yang biasanya digunakan dalam segala aplikasi. Proses reaksi adalah :
CaO + H2O ---> Ca(OH)+ Panas ∆Hr = -63,7 kJ/mol

  • "Limestone is the lime as result of quarry from mountains, form as rock stone or powder stone
  • Quicklime is active lime that often know in the market used for building cement additives, called active lime because it is very reactive when contacted with water (hygroscopic) and the reaction is exothermic. The manufacturing process is limestone burned at range temperature 900 - 1500 oC
  • Before used for mixture building cement, quicklime is reacted with water form hydrated lime and final form that usually used in all applications. The process of the reaction is :"
Proses Pengolahan Kapur Tohor adalah sebagai berikut :
Batuan kapur (CaCO3) hasil penambangan dari pegunungan dimasukkan dalam tungku pembakaran pada suhu ± 900 - 1500 oC sehingga akan terurai menjadi kapur tohor (CaO) dan gas karbon dioksida (CO2). Berbagai tungku pembakaran yang digunakan adalah :

"The process treatment of quicklime are as follows :
Lime stone the result quarry from mountains entered into burner at range temperature ± 900 - 1500 oC so that decomposed to quicklime and carbon dioxide gas. The kind of burner used are :"

      1Tungku Sederhana dari Tanah Liat yang Ditinggikan (Tanur Batch)

Sumber gambar: http://dwikusumadpu.wordpress.com
Sumber gambar: http://muslich.blogdrive.com
Batuan kapur ditata dari atas sampai memenuhi tungku ± 20 ton dengan ketinggian ± 7 m dan dari bawah dibakar ± 3 hari dengan suhu ± 900 - 1500 oC. Kapur hasil pembakaran kemudian disiram dengan air saat kondisi panas sehingga berbentuk serbuk dan jika ingin bongkahan maka cukup didiamkan saja sesudah selesai pembakaran.

"Lime stone is arranged from top until fulfill burner ± 20 tons with height ± 7 m and from ground burned ± 3 days with range temperatures ± 900 - 1500 oC. Lime the result burning then watered while hot condition so that changed powder and if wanted chunk so locked up after finished burning."

             2. Proses Semi Kontinyu (Shaft Kiln)

Sumber gambar : heruagungsaputra.files.wordpress.com
Terbagi menjadi 3 zona yaitu
  • Zona Pemanasan Awal / PreHeating (± 900 - 1000 oC)
Disini feed (batu kapur) mengalami pemanasan awal yang menghilangkan kadar air yang mungkin terikut dan mengeringkan awal feed sebelum ke tahap selanjutnya. Panas awal berasal dari burner yang mengalir counter current antara feed dan panas dari burner

"Here feed (limestone) take preheating to remove water content maybe shipped and initial drying of feed before to the next step. Initial hot come from burner that counter current flow between feed and hot gas from burner."
  • Zona Kalsinasi / Calcination (± 1400 - 1500 oC)
Pada zona ini feed mengalami pemanasan yang lebih tinggi dibanding zona pre heating sehingga feed berubah fase berbentuk cair

"This zone feed take heating higher than preheating zone so that feed changed phase into liquid."
  • Zona Pendinginan / Cooling (± 150 - 200 oC)
Tahap ini feed mengalami penurunan suhu sehingga berubah fase menjadi serbuk / bongkahan dan siap digunakan sebagai kapur tohor (CaO)

"This step feed take decrease temperature so that change phase into powder / chunk and ready used as quicklime."
      
     3Proses Kontinyu (Rotary Kiln)
Sumber gbr : heruagungsaputra.files.wordpress.com

Sumber gbr : http://www.cementkilns.co.uk/kiln_design.html

Terbagi menjadi 4 zona diurutkan mulai dari feed masuk yaitu :
  • Zona Kalsinasi / Calcination (± 900 - 1000 oC)
Disini kapur mengalami pemanasan awal, karena burner dengan feed mengalir secara couter current. Kapur berubah menjadi lelehan

"Here lime take preheating, because burner and feed counter current flow so lime turn into molten."
  • Zona Transisi / Transition  (± 1200 - 1300 oC)
Pemanasan lanjutan yang suhunya lebih tinggi dari zona kalsinasi, disini feed sudah mulai berbentuk cair

"Advance heating that temperature higher than calcination zone, here have started a liquid feed."
  • Zona Pembakaran / Burning (±  1400 - 1500 oC)
Pemanasan yang lebih tinggi dibandingkan zona transisi, disini feed benar - benar terjadi perubahan fase menjadi cair

"Heating higher than transition zone, here feed happen changing phase into liquid."
  • Zona Pendinginan / Cooling (± 150 - 200 oC)
Tahap ini adalah pada bagian keluaran rotary kiln, feed yang keluar langsung diperlakukan pendinginan dan biasanya yang dipakai adalah rotary cooler. Tahap ini feed berubah fase lagi menjadi padatan (serbuk / bongkahan) tergantung perlakuan akhir.

"This step is part of output rotary kiln which treated cooling and usually used is rotary cooler. This step, feed change phase again into solid (powder / chunk) depending on the final treatment."

Referensi :
[1] http://www.metso.com/miningandconstruction
[2] http://www.lime.org/documents
[3] http://www.roadbondsoil.com/wp-content/uploads/downloads/2011/04/aida.pdf

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Macam - Macam Alat Pengering (Dryer)
2. Proses Pembuatan Semen (Cement Manufacturing)
3. Proses Pembuatan Urea (CO(NH2)2)

Proses Pembuatan S*dium B*sulph*te

Diposting oleh On Thursday, October 23, 2014

Inilah hasil desain project saya pengalaman di lapangan. Tahukah anda banyak kegunaan dari produk ini dalam aplikasi di industri kertas, tambang emas, laundry, sabun, detergen, dan industri makanan. Prosesnya seperti dibawah ini :

"This is the result experience of my project design in the field. Do you know, many function of this product such as paper industries, gold mining, laundry, soap and detergent also food industries. Process like below :"

Penjelasan Proses Flow Diagram A :
Bahan baku berupa Soda Ash (Na2CO3) dan Soda Caustic (NaOH) disiapkan untuk buffer liquid liquid pH tinggi. Soda Ash (Na2CO3) berupa padatan dimasukkan ke Hopper dan dengan Screw Conveyor dimasukkan ke Mixing Tank. Di Mixing Tank soda ash dilarutkan dengan air dan hasilnya ditampung di Buffer Liquid Tank yang sebelumnya dilewatkan Filter utk memisahkan padatan pengotor. Bersamaan dengan itu, soda caustic (NaOH) dipompakan ke Buffer Liquid Tank dan disini kedua larutan bertemu utk membentuk pH tinggi sebagai penetral proses selanjutnya.

"Explanation Process Flow Diagram A :
Both raw material such as soda ash and caustic soda are prepared for high pH buffer liquid. Soda ash that form solid is entered into hopper and with screw conveyor entered into mixing tank. In the mixing tank soda ash is dissolved with water and the product put in the buffer liquid tank that previously passed filter for separate solid impurities.Simultaneously, caustic soda is pumped into buffer liquid tank and here both solution mix to produce high pH as neutralizer to the next process."



Penjelasan Proses Flow Diagram B :
Buffer liquid digunakan utk spray (menangkap gas SO2) membentuk S*dium B*sulph*te sesuai reaksi :
NaOH + SO---> NaHSO3
Na2COH2O + 2 SO2---> 2 NaHSO3 + CO2
Kemudian larutan hasil tangkapan tertampung di Reaktor dan dipompakan kembali ke atas sebagai spray lagi sampai didapat pH 4,5 baru keluar sebagai produk S*dium B*sulph*te. Buffer liquid hanya berperan sebagai penyedia bahan baku awal pembentukan produk, jika sudah operasi berjalan maka proses akan close system sampai didapatkan produk sesuai spec yaitu pH 4,5. Sesudah produk jadi maka di drain ke tangki penampung produk dan Tangki T-B1 adalah hasil drain reaktor terakhir yang bisa dipastikan di reaktor ini gas SO2 sangat minim oleh karena itu kondisi pH 4,5 sulit didapat dan Tangki T-B1 utk pemerata ke reaktor lain agar produk lebih bisa dimatangkan lagi. Jika produk dari reaktor sudah di drain maka Buffer Liquid akan berjalan kembali utk memenuhi stok bahan baku.

"Explanation Process Flow Diagram B :
Buffer liquid used to spray (catch SO2) to form S*dium B*sulph*te according to reaction :
Then solution the result of catched stored in the reactor and pumped back into upper as spray until resulted out pH 4,5 as S*dium B*sulph*te product. Buffer liquid only  have function as supplier initial raw material manufacturing product, if the process run normally will close system process until resulted spec desired pH 4,5. After product is mature so drained into storage tank product and tank T-B1 is result drain the last reactor which in this reactor SO2 gas is very minim, therefore condition pH 4,5 is very difficult desired and tank T-B1 to distribute into another reactor so product can be matured more. If product from reactor is drained so buffer liquid will running nomally to fulfill raw material stock."

Penjelasan Proses Flow Diagram C :
Produk dari proses B ditampung di Tangki Penampung, disinilah dilakukan cek kualitas meliputi kadar SO2, pH dan SO42-. Jika belum memenuhi spec yang di inginkan maka dilakukan adjustment dengan menambahkan S*dium M*tabis*lphite yang dilarutkan dengan air di Mixing Tank. Hasil dari adjustment kemudian dipompakan ke Tangki Penampung yang sebelumnya dilewatkan di Filter dan terakhir ditampung sebagai produk akhir di Tangki Penampungan Produk siap kirim.

"Explanation Process Flow Diagram C :
Product from B process is stored in the storage tank, here quality check such as SOconcentration, pH dan SO42-. If not yet according to desired spec so will done adjustment with adding S*dium M*tabis*lphite that dissolved with water in the mixing tank. The result from adjustment then pumped into storage tank that previously passed in the filter and finis stored as final product in the product storage tank ready delivery"

Referensi : pengalaman kerja di industri terkait

Sulphur Burner

Diposting oleh On Wednesday, October 22, 2014

Pemanfaatan belerang / Sulfur di dunia industri lumayan besar seperti produksi Asam Sulfat, Sodium Metabisulphite, Sodium Sulphite dll. Pembakaran belerang akan menghasilkan 2 komponen gas yaitu gas SO2 dan SO3 yang pemanfaatan lumayan besar. Untuk mendapatkan gas tersebut, maka diperlukan peralatan pembakaran yang desain disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut pengalaman saya di lapangan ada 2 bentuk tipe pembakaran belerang yaitu pembakaran belerang padat dan belerang cair. Penjelasannya adalah :

"Utilization sulphur in industrial is enough large likes sulphuric acid, sodium metabisulphite. sodium sulphite etc. Burning of sulphur will produces 2 components gas likes SO2 dan SOgas. To get it, so be required equipment burner that design followed to necessary. As my experience in the line, there are 2 types of sulphur burner such as burning solid sulphur and liquid sulphur. The explanation are :"
  • Pembakaran Belerang Padat (Burning Solid Sulphur)
Keuntungan :
  1. Tidak memerlukan peralatan tambahan dalam pre treatment belerang
  2. Biaya murah karena hanya ada tungku saja
  3. Mudah pembersihan karena kotoran hanya abu dan impurities belerang yang tidak terbakar
  4. Desain sederhana
"Advantages :
  1. No require additional equipment in the sulphur pre treatment
  2. Low cost due to only stove drum
  3. Easy cleaning because impurities only ash and sulphur impurities unburned
  4. Simple design"
Kerugian :
  1. Kurang efisien karena kemungkinan belerang tidak terbakar semua
"Disadvantages :
  1. Less efficient because sulphur unburned all"
  • Pembakaran Belerang Cair
Keuntungan :
  1. Lebih efisien dalam menghasilkan kadar gas yang tinggi
"Advantages :
  1. More efficient produce high gas content"
Kerugian :
  1. Memerlukan pre treatment belerang seperti Melter Sulphur
  2. Sprayer Jet bisa buntu jika belerang banyak impurities
  3. Biaya alat mahal
  4. Sulit dalam pembersihan
  5. Desain rumit
"Disadvantages :
  1. Require sulphur pre treatment like melter sulphur
  2. Can clogged spray jet if sulphur many contain impurities
  3. Expensive equipment
  4. Difficult cleaning
  5. Crucial design"
Ini desain saya mengenai pembakaran belerang cair yang menyempurnakan pembakaran belerang padat sesuai pengalaman saya di lapangan.

"This is my design about burning liquid sulphur that perfect burning solid sulphur as my experience in the line."



Aplikasi di lapangan seperti ini :
Tahap pre treatment belerang (Molten Sulphur) adalah pelelehan belerang padat menggunakan panas dari Coil Steam di Melter Sulphur. Aneka bentuk coil yang ditanamkan pada melter seperti dibawah :



Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2014). Sulphur Burner, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2014). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Macam - Macam Alat Pengering (Dryer)
2. Tentang Microwave "Oven"
3. Proses Pembuatan S*dium M*tabisulphite