Trending Topik

Apakah Investasi itu Aman???

Diposting oleh On Monday, August 20, 2018

Seluruh aktivitas kehidupan manusia di muka bumi ini memiliki resiko namun kita bisa meminimalkan atau menghindari resiko dan tidak bisa menghilangkan resiko. Resiko investasi tentunya juga ada misalnya investasi properti resikonya seperti bencana alam, tidak laku dijual, penyusutan, pajak tinggi dll. Sedangkan investasi di pasar modal juga memiliki resiko seperti rugi, perusahaan bangkrut, ijin perusahaan dicabut, pajak tinggi, krisis moneter dll.

Pemilihan jenis investasi sebaiknya juga memperhatikan tingkat likuid tidaknya uang yang ditanamkan karena berpengaruh terhadap kecepatan uang cash di tangan saat dibutuhkan mendesak. Urutan investasi dari paling likuid adalah : tabungan, reksadana, saham dan deposito. Investasi sebaiknya dilakukan jika memiliki uang berlebih dengan artian kita sudah memiliki uang cash untuk kebutuhan hidup dan masih memiliki uang sisa sehingga itu yang sebaiknya digunakan untuk investasi.
Sumber : Dailysocial.id
Untuk kehidupan di masa mendatang, value uang akan terus semakin turun sehingga diperlukan perencanaan untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Berdasarkan konsep present value maka nilai uang di masa mendatang akan terdiskon sehingga bernilai lebih rendah dibandingkan sekarang. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti terjadi sehingga kita tidak mau aset yang terus kita kumpulkan hari ini ternyata di masa pensiun/tua kita tidak bisa untuk membeli sesuatu yang berharga.

Tentu kita ingat jaman saat kecil dulu uang Rp 1000 bisa untuk membeli BBM namun sekarang bernilai Rp 7000-Rp9000. Harga rumah dan tanah juga begitu, dengan luasan dan lokasi yang sama dari tahun ke tahun terjadi kenaikan 10-30%. Coba bayangkan, di masa mendatang berapa biaya kehidupan keluarga kita nanti. Apakah dengan hanya mengandalkan gaji active income saja atau memulai dari sekarang investasi mumpung belum telat. Perlu diingat, pilihlah investasi yang berlisensi OJK dan jangan abal-abal seperti money game, MLM, judi atau gambling lainnya.

Aman tidaknya suatu investasi, intrepretasi manusia berbeda-beda. Penulis lebih menyukai high risk high return sehingga tingkat aman/tidaknya suatu investasi adalah yang tertinggi. Bagi anda bisa menyesuaikan sesuai keadaan dan feeling anda tentang kondisi ekonomi di masa mendatang. Jika anda baru memulai silakan ambil low risk low return terlebih dahulu sambil mempelajari pola ekonomi untuk menemukan jenis investasi yang cocok untuk anda dan jika analisa anda  tentang ekonomi sudah bagus naikkan levelnya ke resiko yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengalaman penulis, investasi pertama yang dilakukan saat belum memiliki pengetahuan lebih tentang ekonomi adalah deposito dan asuransi untuk mengamankan 40% aset untuk biaya pendidikan anak, kesehatan keluaraga, properti dan kehidupan di masa tua, 10% lagi untuk beli emas logam mulia dengan mencicil di salah satu platform jual-beli emas untuk tujuan mengamankan aset di masa mendatang, 20% di reksadana dengan sistem diversifikasi jenis untuk tujuan mengembangkan aset dan 30% di saham lewat sekuritas untuk tujuan mengembangkan aset. Banyak resiko yang sudah dilalui oleh penulis, seperti return dibawah harga beli namun disamping itu juga terdapat return yang melebihi ekspektasi. Dengan adanya diversifikasi tersebut maka investasi saling melengkapi dan diharapkan mendapatkan capital gain.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Tipe Investasi Reksadana Apa yang Cocok untuk Anda???

Diposting oleh On Thursday, August 16, 2018

Reksadana adalah salah satu investasi cukup likuid yang masuk kategori moderate risk-moderate return.  Investasi ini diatas deposito namun dibawah saham untuk return. Sedangkan untuk tingkat likuiditas (cepat tidaknya modal dicairkan) diatas semuanya kecuali tabungan. Cara kerja reksadana adalah investor memberikan amanah ke manajer investasi untuk mengembangkan asset-nya. Bagaimana cara mengembangkannya?? yaitu dengan memperdagangkan uang di pasar modal yang terdiri dari 4 tipe yaitu :
  • Reksadana Pasar Uang
Penempatan investasi dengan jatuh tempo pendek (<1 tahun) seperti deposito, obligasi jangka pendek dan sertifikat Bank Indonesia. Tipe ini adalah low risk-low return sehingga cocok untuk tipe investor risk averse.
  • Reksadana Pendapatan Tetap
Penempatan investasi dengan jatuh tempo cukup panjang (>1 tahun) seperti obligasi jangka panjang. Tipe ini adalah moderate risk-moderate return sehingga cocok untuk tipe investor risk moderate. Disebut pendapatan tetap karena return yang diberikan adalah pasti sesuai jangka hutangnya.
  • Reksadana Campuran
Penempatan investasi di semua sektor tipe pasar modal seperti deposito, obligasi dan saham. Tipe ini adalah moderate risk-moderate return sehingga cocok untuk tipe investor risk moderate
  • Reksadana Saham
Penempatan investasi yang sebagian besar di pasar saham sehingga tipe ini adalah high risk-high return dan cocok untuk investor tipe risk preference.
Gambar 1. Proses Investasi Reksadana, sumber : www.caraberinvestasi.com
Reksadana bisa dibeli di berbagai layanan digital seperti digital market yang dapat diunduh via android seperti Bareksa, Indopremier, Bukalapak, Tokopedia, perbankan (BNI, Mandiri, CIMB dll). Unit reksadana bisa dibeli mulai dari Rp 1000 s/d tak terbatas sehingga siapapun bisa membelinya. Dalam berinvestasi jika dilihat dari grafik hari demi hari maka dari asset yang telah kita beli terdapat untung dan rugi, namun hal ini masih normal karena prinsip jika ada return maka ada risk.
Kelebihan reksadana adalah :
  1. Nominal keikutsertaan mulai dari kecil (Rp 1000) s/d besar (tak terbatas)
  2. Investasi cukup likuid
  3. Tidak memerlukan kajian ekonomi mendalam karena sudah difikirkan manajer investasi
  4. Proses beli dan jual mudah
  5. Pilihan investasi yang beragam
  6. Diversifikasi resiko jadi mengurangi kemungkinan kerugian yang terlalu besar
Kerugian reksadana adalah :
  • Return yang fluktuatif karena mengikuti kinerja manajer investasi dalam memperdagangkan uang
  • Pencairan membutuhkan waktu tidak seperti tabungan yang setiap saat
  • Jika usaha tempat investasi bangkrut maka uang kita juga akan berkurang
  • Ketergantungan terhadap prediksi manajer investasi
Prinsip utama yang harus dipegang investor adalah diversifikasi (pemerataan/penyebaran investasi) dengan tujuan pemerataan resiko. Mengapa harus diversifikasi?? karena di setiap kinerja suatu perusahaan tidak selalu mulus dan menghasilkan laba, sehingga jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebangkrutan maka uang yang kita investasikan masih aman karena masih ter-cover oleh investasi kita di perusahaan lain.
Berdasarkan uraian diatas, anda bisa memililih tipe reksadana apa yang cocok untuk anda berdasarkan tipe investor terhadap resiko yang ada. Penulis juga melakukan prinsip diversifikasi dalam investasi di reksadana dengan tujuan mengetahui sejauh mana tingkat return dari 4 tipe tersebut dan nanti akan dijadikan acuan untuk investasi yang lebih besar lagi untuk tabungan di masa mendatang.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Investasi Apa yang Cocok untuk Anda..????

Diposting oleh On Tuesday, August 07, 2018

Biaya hidup di masa mendatang bisa dilakukan forecasting menggunakan analisa trending ekonomi di tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan ekonomi seperti inflasi yang pasti terjadi dari tahun ke tahun menyebabkan asset value di masa kini akan berkurang nilainya (value) di masa mendatang. Sebagai manusia normal yang berfikir jauh ke depan, tentunya kita harus melakukan sesuatu agar asset yang kita miliki sekarang akan tetap value-nya di masa mendatang bahkan bisa bertambah.
Beberapa investasi dibawah ini mungkin cocok dipilih untuk mengamankan asset kita, dan berikut urutan investasi dimulai dari low return low risk seperti :
  • Tabungan
Uang tunai yang kita pegang hakikatnya value terus berkurang dari hari ke hari. sedangkan uang yang ada di tabungan di bank masih cukup aman dari tergerusnya value, mengapa?? karena uang yang ada di tabungan dari hari ke hari akan diberikan "interest (bunga)" sebagai imbal balik dari bank ke nasabah atas investasi uangnya. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh inflasi, namun interest tabungan jika dibandingkan dengan inflasi masih kalah jauh.
Gambar 1. Macam-Macam Tabungan di Perbankan, sumber : www.infoperbankan.com
Berdasarkan data dari https://www.bi.go.id/ untuk kenaikan inflasi tahun 2017-2018 maksimum adalah 3,88% sedangkan interest tabungan dari https://www.bca.co.id/ rata-rata hanya sebesar 0,6%. Betapa jauh antara tingkat inflasi dengan tingkat return yang kita dapatkan jika uang kita hanya ditabung di bank. Kelebihan yang kita dapatkan di investasi ini adalah resiko yang diterima kecil dan walaupun ekonomi hancur, nasabah tidak akan menanggung resiko dan tetap mendapatkan return sesuai perjanjian serta uang sangat likuid.
  • Deposito
Prinsipnya adalah mengendapkan uang sampai tempo yang dipersyaratkan oleh pihak bank. Investasi ini cocok untuk seseorang yang cukup uang untuk kebutuhan hidup dan mengamankan sebagian uangnya agar tidak tergerus inflasi yang terlalu besar. Investasi deposito tidak memerlukan kajian ilmu ekonomi sehingga semua orang bisa melakukan dengan mudah asal memiliki uang lebih. Tingkat return deposito menurut https://ekonomi.kompas.com rata-rata sebesar 4-6%. Nilai return ini jika mengacu ke tahun 2017-2018 masih aman namun berdasarkan sumber yang sama jika ditarik 10 tahun ke belakang sebesar 6%.
Gambar 2. Ilustrasi Deposito, sumber : www.zonkeu.com
Berdasarkan hal tersebut, berarti terdapat bank yang masih aman untuk menempatkan asset kita namun lebih banyak juga bank yang tidak mampu menerapkan persaingan return yang cukup kuat terhadap laju inflasi. Jadi untuk investasi ini, pintar-pintarlah memilih bank tujuan investasi anda. Sebagai contoh, penulis sudah menerapkan investasi deposito ini untuk ibu dan adik di bank BRI (return sebesar 5,2%) dan BNI (return sebesar 5,7%). Alasan pemilihan investasi adalah cukup aman untuk orang yang tidak memiliki keilmuan kuat di bidang ekonomi karena keluarga tersebut ada di desa yang minim akses internet. Kelebihan investasi ini adalah tingkat tergerus asset tidak terlalu besar bahkan masih bisa menyamai laju inflasi.
  • Emas Logam Mulia
Emas yang dimaksud disini berbeda dengan perhiasan, dimana perhiasan adalah emas yang sudah dalam bentuk campuran (alloy) dan dibuat oleh pengrajin. Sedangkan logam mulia adalah emas murni kadar 99,99% dalam bentuk batangan cetak ukuran 1gr, 2gr, 5gr, 10gr dst yang umumnya dikeluarkan oleh PT ANTAM (persero) Tbk.
Gambar 3. Macam-Macam Pecahan Emas Logam Mulia
Investasi emas tidak akan menambah kekayaan kita namun sebagai pengaman asset kita di masa mendatang, mengapa??? karena harga emas dalam jangka pendek (<1 tahun) jika diperjualbelikan nominal uang yang didapatkan dibawah harga belinya sedangkan jika untuk investasi jangka panjang akan menguntungkan karena emas akan terus mengikuti pasar dunia yang berarti mengikuti laju inflasi
Pembelian investasi ini sekarang bisa dimanapun baik digital maupun tradisional, baik tunai maupun kredit. banyak agen penjual emas ANTAM yang sangat mudah kita temui seperti Bank, Pos Indonesia, Bukalapak, Tokopedia, Pegadaian, Tamasia dll. Penulis sendiri juga menginvestasikan sebagian kecil asset disini.
  • Reksadana
Investasi ini sedikit membutuhkan keilmuan ekonomi untuk membaca pasar yang ada. Prinsipnya adalah kita menitipkan asset kepada seseorang yang mengetahui tentang ilmu investasi yang disebut manajer investasi untuk mengamankan asset kita. Manajer investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi OJK jadi jangan takut dianggap investasi bodong dna kelebihan lainnya adalah uang yang kita titipkan masih tersimpan di bank perantara yaitu Bank Kustodian.
Gambar 4. Ilustrasi Reksadana, sumber : www.tribunnews.com
Manajer investasi jika akan memutarkan asset kita harus melalui bank tersebut, jadi aman dari penggelapan uang kita. Kinerja manajer investasi selalu dilaporkan tiap periode tertentu kepada OJK sehingga mereka tidak bisa semena-mena terhadap asset yang diamanahkan. Tugas kita tentu juga ada yaitu bagaimana memilih manajer investasi yang tepat dan tipe reksadana yang cocok dengan karakter kita, mengapa??? karena terdapat 4 macam tipe reksadana yaitu :
  1. Reksadana Pasar Uang
  2. Reksadana Pendapatan Tetap
  3. Reksadana Campuran
  4. Reksadana Saham
Untuk lebih detail penjelasan tersebut, tunggu artikel ini selanjutnya. Terdapat 3 jenis investor yaitu risk preference, risk moderate dan risk averse. Termasuk tipe yang manakah anda??? karena investasi ini yang akan menentukan pemilihan tipe reksadana apa yang cocok untuk anda. Investasi ini memiliki return yang beragam mulai dari 0,02-100% tergantung tipe yang dipilih. Untuk membeli reksadana ini, bisa lewat sekuritas dan retail yang ada seperti perbankan, digital market, maupun digital shop lainnya. Penulis juga memainkan investasi di 4 tipe reksadana ini dengan alasan diversifikasi. Kelebihan investasi ini adalah kita bisa memainkan semua jenis investasi tanpa memerlukan kajian keilmuan ekonomi yang mendalam.
  • Obligasi dan Saham
Investasi ini bisa dibilang high risk high return walaupun masih dibawah forex. Obligasi adalah surat pernyataan hutang oleh penerbit hutang kepada pemberi hutang dan sesuai jangka waktu tertentu mendapat bungan (kupon) sedangkan saham adalah bukti kepemilikan asset usaha dan mendapatkan pembagian laba yang disebut dividen.
Gambar 5. Aktifitas Pasar Modal Saham, sumber : www.analisasaham.org
Dalam memainkan saham terdapat 2 istilah yaitu investasi dan trading, penjelasan detail akan diulas di artikel selanjutnya. Didalam investasi saham terdapat 2 laba yang mungkin bisa didapat yaitu capital gain (selisih harga jual dengan beli) dan dividen (sebagai imbal perusahaan terhadap modal yang telah kita setorkan). Kedua investasi ini harus melewati jasa sekuritas untuk aktifitas jual-beli dan membutuhkan keilmuan ekonomi mendalam untuk membaca arah pasar modal ini.
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh investor adalah analisis teknikal dan fundamental. Investasi ini yang sangat dianjurkan untuk investasi di masa mendatang karena return-nya yang sangat tinggi bahkan bisa 500%. Penulis juga memainkan investasi ini sebagai pengaman asset di masa mendatang dengan menabung saham sedikit demi sedikit.
  • Forex (Foreign Exchange)
Forex adalah pertukaran mata uang asing dan secara umum teknik yang dimainkan adalah trading dimana seorang investor membeli mata uang dan menjual kembali jika selisih harga cukup tinggi. Investasi ini adalah high risk high return dan membutuhkan ilmu ekonomi global untuk forecasting arah pasar modal. 
Gambar 6. Aktifitas Forex, sumber : www.greentradertax.com
Kebutuhan modal untuk trading disini adalah mulai dari Rp 10 juta dan penulis menyarankan menggunakan investasi ini jika sudah pernah bergelut di dunia saham bertahun-tahun.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com