Trending Topik

OHSAS (18001) dan ISO (14001 & 9001)

Diposting oleh On Thursday, December 13, 2012

Dalam dunia industri akhir-akhir ini faktor yg diutamakan adalah keamanan, keselamatan dan ramah lingkungan / kesehatan. Profit tinggi tdk menjadi prioritas utama tanpa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Banyak perusahaan berlomba-lomba utk menciptakan suasana kerja yg aman, karena sekarang sudah ada penilaian dan kategori industri shg mendapatkan predikat "zero accident". Jika industri mendapat predikat tsb maka di luar nilai saham perusahaan akan naik dan nama akan melambung naik.
"In industrial world, recently major factor are safety and environment friendly / healthy. High profit doesn't major priority without working safety. Many companies doing compete to make safety working condition, due to now already have evaluation and category of industries will get a title "zero accident". If industries get that title so outside value of stock is growing up and company name also following."

Pengetahuan tentang K3 ditetapkan dalam "OHSAS" (Occupational Health and Safety Assessment System) dan manajemen K3 mengacu pada 18001 : 2007, disini dijelaskan tentang manajemen keselamatan dan kesehatan kerja shg industri layak mendapat sertifikasi. Tujuan dari OHSAS adalah perlindungan terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak diinginkan yg timbul dari lingkungan kerja ataupun aktifitas pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja serta supaya tidak menimbulkan kerugian besar yg diakibatkan dari kecelakaan kerja yang bisa menjadi menjadikan citra buruk perusahaan.

"Knowledge about working safety is specified in "OHSAS" (Occupational Health and Safety Assessment System) and K3 management refer to 18001 : 2007, here is explained about management of working safety and healthy so industries deserve a get certification. The purpose of OHSAS is protection to workers from something  undesired which caused from working environmnet or job activities and have impact to healthy and safety workers and not reason large loss from working accident that can make bad image company."

OHSAS dijalankan oleh industri dengan mengacu pada beberapa standarisasi dan yg menjadi acuan adalah tidak bertentangan dengan "ISO" (The International Organization for Standardization). Tujuan dari ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar yang berlaku secara internasional. Industri yg mempunyai sertifikat ISO akan menghasilkan produk yg lebih dipercaya konsumen dan legal mutu lebih terjamin. Macam - macam ISO yang sering dibuat acuan adalah :
  • ISO 14001 : 2004 (Sistem Manajemen Lingkungan)
Adalah bagian dari seluruh sistem manajemen yang mencakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya utk mengembangkan, menerapkan, mencapai, meninjau dan memelihara kebijakan lingkungan.
Mengapa ISO 14001 : 2004 dibuat :
Adanya isu - isu lingkungan yg bermasalah seperti :
  1. Pemanasan global, gas rumah kaca di atmosfer menjebak radiasi infrared shg panas di bumi tdk bisa keluar dan bisa menyebabkan : bumi temperatur naik 1,5 C setiap 15 tahun, perubahan iklim yg tdk terjadwal, mencairnya es dari kutub selatan / utara shg menaikkan level ketinggian air laut, menimbulkan angin topan dan bencana kekeringan berkepanjangan
  2. Penipisan lapisan ozon, pengancam utama adalah CFC (Chloro Fluro Carbon) / Freon dan penggunaan ini biasanya ada pada : kulkas, bahan dorong penyembur gas, pembuatan busa, bahan pelarut utama. Masa hidup CFC berarti 1 molekul yg dibebaskan hari ini bisa ada 50 - 100 tahun dalam atmosfer dan dalam waktu 5 tahun CFC bergerak naik ke stratosfer (10 - 50 km) dan di ketinggian 20 - 25 km molekul CFC terurai setelah bereaksi dengan UV dan membebaskan atom Chlorin dan atom Chlorin ini yg memusnahkan ozon.
  3. Hujan asam, segala macam hujan dengan pH dibawah 5,6 dan disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil (SOx dan NOx). Prosesnya adalah bahan bakar fosil dan nitrogen bereaksi dg oksigen membentuk SOx atau NOx, zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dg air utk membentuk H2SO4 atau HNO3, kemudian jatuh bersama air hujan dan jika mengenai tanah akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem dan bangunan juga akan cepat rusak.
  4. Pengurangan sumber daya, penggunaan energi yg berlebihan, minyak bumi dan gas alam
  5. Perusakan dan penebangan hutan, banjir, erosi, kurangnya resapan air dan berkurangnya kemampuan merubah gas CO2 menjadi O2
  6. Pembuangan limbah
  • ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu)
"OHSAS is done by industries with references at some standardization and be reference is not against with "ISO" (The International Organization for Standardization). The purpose ISO is develop and promote apply of international standardization. Industry have certificate ISO will produce product more believe consumer than other and  legal quality is guaranteed.
The kind of ISO are : 
  • ISO 14001 : 2004 (Environmental Management System)
Part of all management system that cover organizational structur, planning activities, responsibilities, procedures, processes and resources to develop, implement, achieves, reviewes and keep environmental policy.
Why ISO 140001 : 2004 is crated :
  1. Global warming, effect of greenhouse in the atmosphere trap infrared radiation so that heat in the earth can't leave and can reason : temperature in the earth raise 1,5 C every 15 years, change of climate is unpredictable, melt of ice in the south pole / north pole so that raise level of sea water, generate storm and long dryness
  2. Deficiency of ozon layer, first threatening is CFC / Freon and usage usually at freezer, gas spray, foam making, solvent. Life time CFC is 1 molecule is released today can exist 50 - 100 years in the atmosphere and in 5 years moving up to the stratosfer (10 - 50 km) and in the highness 20 - 25 km CFC molecule is decomposed after reacted with UV and release Chlorin atomic and this is that destroy ozon.
  3. Acid rain, all kind of rain with pH below 5,6 and caused by burning of fosil fuel (SOx dan NOx). Process is fossil fuel and Nitrogen react with oxygen form SOx or NOx, this substances are diffuse to the atmosphere and react with water to make H2SO4 or HNO3, then falling down with rain water and if touch top soil will have effect imbalance ecosystem and building also damage
  4. Reducing of resource, usage excess energy, petroleum, natural gas
  5. Destuction and deforestation, flood, erotion, decrease water infiltration and decrease capability change CO2 to O2
  6. Waste disposal"
Selain itu juga menerapkan standarisasi yg ada di Indonesia "SNI" (Standar Nasional Indonesia) shg produk yg dihasilkan diterima oleh konsumen dengan tidak merugikan pihak siapapun. Berikut ada macam - macam standarisasi yg ada seperti :
  • SAE (Society of Automotive Engineers) mengeluarkan API (American Petroleum Institute), peraturan tentang kualitas dari oli mesin yg berlaku di Amerika
  • JASO (Japanese Automobile Standard Organization), standarisasi utk oli mesin di jepang
"Moreover, also apply standardization in Indonesia "SNI" (Standar Nasional Indonesia) so product is produced can be accepted by consumers with not prejudice anyone. Various kind of standardization are :
  • SAE (Society of Automotive Engineers) release API (American Petroleum Institute), regulation about quality engine oil in America
  •  JASO (Japanese Automobile Standard Organization), standardization for engine oil in Japan" 
Referensi : Materi training PT. Honda ltd dan referensi lain yg bahasanya disederhanakan

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Persyaratan dan Macam Cerobong Asap serta Simbol Kemasan Limbah B3 
2. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (MK3L) 
3. 4R Waste Management

Analisa Bilangan Kimia

Diposting oleh On Thursday, December 13, 2012


Kata Kunci : Minyak Atsiri, Bilangan Asam, Bilangan Penyabunan, Bilangan Ester, Bilangan Iod

Dalam penelitian tentang atsiri atau sejenisnya, banyak analisa bilangan yg dipakai untuk menentukan bagus / tidaknya kandungan atau kandungan senyawa lain yg mungkin tercampurkan.
Macam-macam bilangan itu antara lain :
"In the research about essential oil or like that, many number analyzation used to determine good or not content or other contents maybe mixed.
Various kind that number are :"
  • Bilangan Asam, jumlah miligram (mg) dari basa encer (KOH, NaOH) yg dibutuhkan utk menetralkan asam bebas dalam 1 gram minyak
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP. Asam bebas tsb dititrasi dg larutan standar KOH / NaOH 0,1 N. Warna merah pertama yg terbentuk merupakan titik akhir titrasi
Perhitungannya :

Bilangan asam digunakan utk menentukan banyaknya asam lemak bebas yg terbentuk dari hidrolisa lemak / minyak. Semakin tinggi bilangan asam maka semakin rendah kualitas minyaknya.
  • Acid Number, amount miligrams  from aqueous alkaline (KOH, NaOH) which required to neutralize free fatty acid in 1 gram oil
Procedure : amount x gram oil is entered in flask then added alcohol 96% and some drop of PP solution. Free fatty acid is titrated with standard solution  KOH / NaOH 0,1 N. The first red color formed  that is an endpoint.
Acid number used to determine amount of free fatty acid formed from fatty / oil hydrolysis. The higher acid number perform that lower quality of oil."
  • Bilangan Penyabunan, jumlah milligram (mg) basa yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram minyak / asam lemak hasil hidrolisis
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP, menetralkan asam bebas dg larutan basa (KOH, NaOH) 0,1 N. Kemudian menambahkan beberapa ml basa 0,5 N lalu merefluks pada kondensor tegak. Setelah mendidih menetesi indikator PP sampai warna merah lalu mendinginkan sebentar lalu menitrasi dg HCL 0,5 N sampai warna merah menghilang. 
  • Saponification Number, amount miligrams alkaline is required to saponification 1 gram oil / fatty acid result of hydrolysis
Procedure : amount of x gram oil is entered in flask, then added alcohol 96% and some drop PP solution, neutralize free fatty acid with alkaline solution (KOH, NaOH) 0,1 N. Then adding some ml alkaline 0,5 N then refluxing in stand condenser. After boiling, drop PP indicator until red color then cooling and titration with HCL 0,5 N until red color disappear"
  • Bilangan Ester, jumlah miligram (mg) hidroksida (KOH, NaOH) yg dibutuhkan utk menyabunkan ester yg terdapat dlm 1 gram minyak. Juga bisa dikatakan lain yaitu selisih antara bilangan penyabunan dengan bilangan ester
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP, menetralkan asam bebas dg larutan basa (KOH, NaOH) 0,1 N. Kemudian menambahkan beberapa ml basa 0,5 N lalu merefluks pada kondensor tegak. Setelah mendidih menetesi indikator PP sampai warna merah lalu mendinginkan sebentar lalu menitrasi dg HCL 0,5 N sampai warna merah menghilang.
Untuk menentukan jumlah basa yg digunakan, perlu dibuat blanko yg diperlakukan sama dg cara diatas tanpa menggunakan minyak. Selisih jumlah basa yg digunakan blanko dan sampel adalah jumlah ml basa yg dibutuhkan utk pembentukan ester

Perhitungannya :

Tujuan penentuan bilangan ester atau asam lemak terikat adalah untuk melihat asam lemak yang masih baik dan belum rusak (terhidrolisis)
  • Esteric Number, amount of miligram hydroxide (KOH, NaOH) is required to saponification esteric in 1 gram oil. Also can be called difference between saponification number with esteric number
Procedure : amount x gram oil is entered in flask then added alcohol 96% and some drop PP solution added, neutralize free fatty acid with alkaline solution (KOH, NaOH) 0,1 N. Then add some ml alkaline 0,5 N then refluxing in stand condenser. After boiling, drop PP indicator until red color then cooling and titration with HCL 0,5 N until red color disappear
To determine amount alkaline required, need made blanko is same treated with above method without using oil. Difference amount alkaline blanko required and sample is amount ml alkaline required to formation esteric
The purpose esteric number or free fatty acid is to know free fatty acid still gopd and not broken"
  • Bilangan Iod, jumlah miligram (mg) halogen (dinyatakan sebagai iodium) yang dapat diikat oleh 100 mg minyak / lemak
Prosedur :  sejumlah x gram minyak dimasukkan dalam erlenmeyer, melarutkan dengan khloroform, menambahkan larutan iodobromida dan diamkan beberapa saat kemudian menambahkan larutan KI 1 N dan mengencerkan dengan air. Menitrasi dengan Na2S2O3 0,1 N utk menetralisir iod bebas sampai berwarna kuning muda lalu menambahkan kanji, menitrasi lagi sampai larutan tepat tak berwarna kemudian menitrasi blanko

Perhitungannya : 

Tujuannya untuk menentukan berapa banyaknya ikatan rangkap dalam rantai hidrokarbon pada minyak  / lemak
  • Iod Number, amount miligram halogen (iodine) can be bundled by 100 mg oil / fatty acid
Procedure : amount x gram oil is entered in the erlenmeyer, dissolving with chloroform, adding iodobromida solution and silent anytime then adding solution KI 1 N and dilute with water. Titration with Na2S2O3 0,1 N to neutralize free iodine until young - yellow color then adding starch, titration until exact solution colorless then titration of blanko.
The purpose to determine how much bond in the hydrocarbon chain at the oil / fat"

Referensi : Catatan kuliah di teknik kimia 

ARTIKEL TERKAIT :
1. Macam - Macam Pengukuran pada Ekstraksi Minyak Atsiri 
2. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
3. Cara Penggunaan Refraktometer  

Peralatan Untuk Menganalisa Kandungan Kimia

Diposting oleh On Wednesday, December 12, 2012

Dibawah ini adalah berbagai peralatan yang digunakan untuk menganalisa kandungan kimia di suatu proses manufacturing.
  • SEM (Scanning Electron Microscope) : mikroskop elektron yang menggambarkan permukaan sampel melalui proses scan dengan menggunakan pancaran energi yang tinggi dari electron. Electro berinteraksi dengan atom yg menghasilkan sinyal dan memberikan informasi mengenai permukaan topografi sampel, komposisi dll
  • TEM (Transmission Electron Microscope) : untuk mengetahui analisis morfologi, komposisi spesimen, cacat benda dan struktur material terutama bentuk kristal penyusun material
  • XRD (X-Ray Difraction) : untuk pengukuran sampel kerak yang sudah dihaluskan, dengan prinsip menggunakan X-Ray sehingga didapatkan grafik hasil tembakan X-Ray tersebut karena setiap kandungan metal memiliki panjang gelombang sendiri - sendiri. Hasil pembacaan akan dicocokkan dengan database yang sudah dimiliki peralatan ini (jadi intinya mencocokkan mana hasil grafik yang mendekati)
  • DLS (Dynamic Light Scattering) : untuk penentuan ukuran partikel ukuran mikron
  • PCS (Photon Correlation Spectroscopy) : untuk  penentuan ukuran partikel ukuran sub mikron
  • AFM (Atomic Force Microscope) : untuk analisa morfologi material, memanipulasi dan mengetahui jenis atom pada permukaan material
  • STM (Scanning Tunneling Microscopy) : untuk mengamati struktur permukaan suatu material
  • XRF (X-Ray Fluoresence) : untuk menganalisis kandungan unsur kimia dalam logam campuran, prinsipnya sama dengan XRD. Penggunanan dengan cara ditembakkan seperti memegang pistol. Terdapat 2 alat XRF yaitu tanpa bacaan Carbon dan dengan bacaan Carbon
  • FTIR (Fourier Transform-Infra Red Spectroscopy) : untuk menganalisa komposisi kimia dari senyawa-senyawa organik dan analisa gugus fungsi
  • BET (Brunauer-Emmet-Teller) : untuk mengetahui luas permukaan dan distribusi pori
  • Thermography : peralatan yang memanfaatkan sinar infrared untuk mendeteksi panas dari peralatan / lingkungan. Prinsipnya adalah setiap yang menghasilkan panas akan memancarkan emisi gelombang dan emisi ini yang ditangkap lensa dengan membandingkan temperatur sekitar.
  • Tribology Oil Analysis (Minilab) : peralatan oil analysisi yang terdiri dari viscositymeter (pengukuran viscosity di suhu 40 dan 100 C), fluid scan (pengukuran free water, TAN dan oxidation) serta spectroskopi (pengukuran kandungan kimia berserta visual kontaminasi). Hasil dari analisa ini dipersembahkan dalam bentuk tri vektor yang meliputi contamination, wear dan chemistry
  • Flue Gas Analyzer :  peralatan yang digunakan untuk mengidentifikasi gas buang peralatan pembakaran seperti cerobong PLTU, knalpot kendaraan dan gas buang lainnya
  • DGA (Dissolved Gas Analyzer) : untuk pengukuran kandungan kimia gas terlarut dalam rendaman pelumas / fluida, umunya di trafo
  • Turbidity Meter : untuk mengetahui tingkat kekeruhan dari fluida yang berpengaruh pada umur membran (karena jika keruh maka kerja membran penyaring akan lebih berat). Kekeruhan adalah Total Suspended Solid (TSS) yaitu padatan yang tersuspensi yang masih bisa dipisahkan dengan pengendapan, satuannya adalah NTU (Nepelometry Turbidity Unit)
  • Conductivity Meter : digunakan untuk mengetahui kandungan ion terlarut di dalam larutan. Conductivity mengindikasikan daya hantar listrik yang berarti berapa banyak ion terlarut yang bisa menghantarkan listrik,satuannya adalah microMhos/cm 
  • Spectrofotometer : peralatan yang menggunakan kemampuan daya rambat gelombang dalam medium untuk mempresentasikan besaran kandungan kimia yang terdapat di larutan