Trending Topik

Tugas Cluster Analysis Menggunakan SPSS

Diposting oleh On Monday, February 20, 2017

1. Pendahuluan
Data yang diambil ini adalah data harga bahan bakar gas per kWH (Rp/kWh) untuk PLTGU pada Bulan Agustus 2016 yang meliputi 6 buah Gas Turbine (GT) yaitu GT 1.1; GT 1.2; GT 1.3; GT 2.1; GT 2.2; GT 2.3. Data dibawah ini tersaji dari hari ke - 1 sampai hari ke – 30 dan akan dikelompokkan pada hari ke berapa yang memiliki rata – rata kedekatan konsumsi bahan bakar dalam Rp/kWh sehingga bisa digunakan untuk memberi kesimpulan rata – rata hari dimana ke – 6 Gas Turbine memiliki biaya yang hampir sama dan terendah untuk menentukan pola operasi yang tepat agar target penghematan bisa tercapai. Dengan kata lain analisa ini digunakan untuk mennetukan pola operasi yang menghasilkan revenue paling optimal ditinjau dari biaya Rp/kWh - nya.

2. Deskripsi Data
- Tampilan di Data View menggunakan SPSS

                                        
               
-  Tampilan di Variable View

Data diatas adalah harga bahan bakar per kWh (Rp/KwH) dari PLTGU Bulan Agustus 2016 dari hari ke – 1 sampai hari ke – 30 dalam rata – rata yang didapatkan dari tim bahan bakar unit pembangkitan. Sebagai contoh pembacaan pada hari ke – 1 yaitu GT 1.1 sebesar 254.78 yang berarti Gas Turbine Unit 1.1 menghabiskan bahan bakar sebesar Rp 254.78 / kWh untuk menghasilkan daya per jam sebesar 1 kW.
3. Analisis Data
Hasil Output SPSS :
- Descriptive Statistic
 
 
Analisa diatas adalah untuk menstandarisasi data meskipun satuan antar variabel sudah sama namun untuk pembelajaran kami tampilkan. Data yang digunakan terdiri dari 30 observasi yang kemudian dilakukan analisis secara statistika deskriptif. Nilai minimum, maksimum, mean, standar deviation dan variance ditampilkan per variabel data.
Case Processing Summarya
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
30
100,0%
0
0,0%
30
100,0%
a.  Euclidean Distance used
Analisa dari tabel adalah jumlah data sebanyak 30 buah telah diproses tanpa ada data yang hilang. Karena tidak diketahui adanya pembagian kelompok yang khusus (unsupervised) maka digunakan hierarchial clustering.

Berdasarkan nilai yang dihasilkan dari tabel descriptive statistics didapatkan beberapa informasi yang dapat diketahui. Nilai rata-rata harga bahan bakar gas dari ke enam turbin. Nilai rata-rata yang dihasilkan dari keenam turbin memiliki nilai dalam selang 248 hingga 262 dengan nilai yang cukup bervariasi untuk tiap turbinnya. Berdasarkan nilai rata-rata harga bahan bakar dari tiap turbin diketahui nilai rata-ratanya memiliki perbedaan satu sama lain. Nilai rata-rata harga pada Turbin GT_1.2 memiliki nilai paling kecil sehingga dapat dikatakan bahwa Turbin tersebut merupakan turbin yang lebih baik dari yana glain karena membutuhkan biaya untuk bahan bakar yang lebih murah. Sedangkan rata-rata haraga bahan bakar paling mahal terdapat pada turbin GT_2.2 yang mencapai Rp 262/kWh. Harga bahan bakar terendah selama 30 hari berada pada turbin GT_2.1 yang membutuhkan Rp 216.60/kWh.
Untuk mengetahui apakah biaya tiap turbin berbeda dapat menggunakan ANOVA. Berikut merupakan hasil yang didapatkan.
Source         DF     SS   MS     F      P
Jenis_Turbin    5   3942  788  2.51  0.032
Error         174  54580  314
Total         179  58522
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa minimal satu turbin yang memiliki biaya yang berbeda dengan turbin lain. Hal itu dapat diliaht dari nilai p-value yang dihasilkan kurang dari alfa (0,05). Untuk melihat turbin yang berbeda dapat dilihat dalam tabel berikut.
Jenis_Turbin   N    Mean  Grouping
5             30  262.11  A
6             30  257.90  A B
4             30  252.48  A B
1             30  252.46  A B
3             30  250.28  A B
2             30  248.36    B
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa kelompok yang terbentuk sebanyak dua dimana nilai dari turbin ke 5 (GT_2.2) berbeda dengan turbin ke 2 (GT_1.2). hal tersebut diketahui karena turbin 2 dan 5 masuk kedalam kelompok yang berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari biaya bahan bakar yang mereka butuhkan berbeda satu sama lain.

Dalam kasus ini ingin dilakukan pengelompokkan hari yang memiliki tingkat kemiripan yang sama. Hal tersebut dilihat berdasarkan jarak Euclidian menggunakan metode hierarcial clustering. Clustering digunakan untuk mengelompokkan hari yang memiliki harga bahan bakar dari keenam turbin yang mirip. Jumlah cluster yang digunakan adalah 2,3,4 dimana dibagi dalam kelompok (Tinggi, Rendah), (Tinggi, Sedang, Rendah) dan (Tinggi, Cukup Tinggi, Sedang, Rendah).
Cluster Membership


Case
4 Clusters
3 Clusters
2 Clusters
1:Case 1
1
1
1
2:Case 2
1
1
1
3:Case 3
1
1
1
4:Case 4
1
1
1
5:Case 5
2
2
1
6:Case 6
2
2
1
7:Case 7
2
2
1
8:Case 8
1
1
1
9:Case 9
1
1
1
10:Case 10
1
1
1
11:Case 11
3
3
2
12:Case 12
3
3
2
13:Case 13
3
3
2
14:Case 14
3
3
2
15:Case 15
3
3
2
Case
4 Clusters
3 Clusters
2 Clusters
16:Case 16
4
3
2
17:Case 17
3
3
2
18:Case 18
3
3
2
19:Case 19
3
3
2
20:Case 20
2
2
1
21:Case 21
2
2
1
22:Case 22
1
1
1
23:Case 23
2
2
1
24:Case 24
1
1
1
25:Case 25
1
1
1
26:Case 26
1
1
1
27:Case 27
1
1
1
28:Case 28
2
2
1
29:Case 29
2
2
1
30:Case 30
1
1
1
Tabel diatas merupakan Cluster Membership yang menyatakan hasil pengelompokkannya berdasarkan jarak Euclidian-nya. Nilai yang terdapat dalam kolom merupakan hasil observasi atau hari ke-i tergolong dalam cluster berapa. Contohnya, pada case 1 (hari 1) tergolongkan dalam cluster 1, sedangkan case 5 (hari ke 5) tergolong dalam cluster dua dan seterusnya untuk semua cluster. Agar lebih mudah dalam visualisasi maka dapat dilihat dalam gambar berikut.
Gambar  diatas merupakan dendogram yang menyatakan observasi dalam kelompok-kelompok. Dendogram juga bisa dikatakan bentuk visual dari tabel cluster membership. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cluster yang terbentuk dapat melihat dari dendogram diatas. Seberapa besar pengaruh cluster dapat digunakan untuk memilih berapa jumlah pembagian cluster yang lebih cocok digunkan. Jadi dari ketiga pilihan jumlah cluster yang digunakan (2 cluster, 3 cluster dan 4 cluster) sebaiknya dipilih cluster yang memiliki jarak ketinggian paling jauh dari cluster tersebut ke cluster sebelumnya. Hal tersebut dapat digunakan garis bantu, garis merah menandakan jarak dari cluster 2 ke cluster 1, garis biru dari cluster 2 ke 3 dan oranye dari cluster 4 ke 3. Dapat dilihat bawha garis merah merupakan garis paling panjang diantara ketiga garis sehingga dapat dikatakan bahwa pembagian cluster 2 adalah yang paling signifikan. Sedangkan setelah pembagian dalam 4 cluster (5 cluster dst) tidak memberikan hasil yang cukup baik dikarenakan ketinggian dari jumlah cluster satu ke jumlah cluster sebelumnya, memiliki jarak yang pendek.

4. Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan
Berdasarkan analisa statistik di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
  • 30 hari kerja yang telah dianalisa bisa disimpulkan bahwa rata – rata biaya pemakaian sama per kWh dengan asumsi penggolongan beberapa cluster yaitu :
            4 Cluster
  Cluster 1 ada di Hari Ke – 1,2,3,4,8,9,10,22,24,25,26,27,30

  Cluster 2 ada di Hari Ke – 5,6,7,20,21,28,29

  Cluster 3 ada di Hari Ke – 11,12,13,14,15,17,18,19

  Cluster 4 ada di Hari Ke - 16
             3 Cluster
               Cluster 1 ada di Hari Ke – 1,2,3,4,8,9,10,22,24,25,26,27,30
               Cluster 2 ada di Hari Ke – 5,6,7,20,21,23,28,29
               Cluster 3 ada di Hari Ke – 11,12,13,14,15,16,17,18,19
             2 Cluster
               Cluster 1 ada di Hari Ke – 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

               Cluster 2 ada di Hari Ke – 11,12,13,14,15,16,17,18,19
  • Berdasarkan analisa cluster yang telah dilakukan, didapatkan cluster yang memiliki banyak anggota untuk ketiga penggolongan cluster yaitu Cluster 1 dengan persamaan antara ketiganya di Hari Ke - 1,2,3,4,8,9,10,22,24,25,26,27,30. Dari kelompok tersebut bisa untuk diterapkan di 6 buah Gas Turbine sesuai pola – pola standar operasi yang tepat pada hari – hari tersebut sehingga didapatkan konsumsi bahan bakar yang tepat dan hemat. 
  • Berdasarkan dendogram diketahui bahwa pembagian kluster terbaik hanya sampai 4 kluster. Hal tersebut disebabkan karena jarak antara jumlah kluster 5 ke jumlah kluster 4 dan seterusnya tidak memiliki jarak yang signifikan (jarak yang cukup panjang). 
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2017). Tugas & Materi Kuliah Magister Manajemen Teknologi. ITS-Surabaya

Manajemen Proyek

Diposting oleh On Tuesday, November 22, 2016

Didasarkan pada buku “Project Management : The Managerial Process by Gray and Larson” bahwa proses suatu manajemen projek secara garis besar dapat disimpulkansebagai berikut :

  1. DEFINING  ---> judul, deskripsi, estimate, metodologi, scope projek, tugas, spesifikasi
  2. PLANNING ---> Membuat Work Breakdowns Structure (WBS), Organizational Breakdowns Structure (OBS), schedule, jadwal, anggaran, SDM, resiko
  3. EXECUTING ---> membuat laporan kerja, manajemen jadwal, estimasi time & cost, manajemen kualitas, manajemen resiko, monitoring pekerjaan, inspeksi mutu, fabrikasi & konstruksi
  4. CLOSING ---> membuat dokumentasi ke customer, evaluasi, tanda tangan serah terima penyelesaian pekerjaa, demobilisasi pekerja & peralatan, start up
PROJECT adalah suatu rangkaian aktifitas unik yang saling terkait utk mencapai hasil tertentu & dikerjakan dalam periode waktu tertentu
Karakteristik umum dari projek adalah :
  • Objek yang dikerjakan jelas terlihat dan memiliki tujuan
  • Memiliki periode tertentu untuk dimulai dan diakhiri
  • Melibatkan multi disiplin ilmu
  • Produknya atau pelayanannya atau prosesnya unik (tidak pernah dikerjakan sebelumnya) misalnya mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak terselesaikan & membutuhkan kajian teknologi yang mendalam sebelumnya (misalnya membangun stasiun ruang angkasa di mars)
  • Memiliki waktu, biaya dan performa yang spesifik (on timing, on budget, on performance)
  • Pekerjaan non - routine
PROYEK berbeda dengan PROGRAM begitu pula dengan ROUTINE WORK dimana PROGRAM adalah kumpulan dari berbagai projek.
Example
Pembangkit A akan didirikan didaerah A dengan scope pekerjaan pembangunan equipment common, boiler, turbin generator dan sesudah pembangkit A jadi kemudian dioperasikan dan selama beroperasi sering terjadi problem sehingga tim mekanik harus sering memperbaiki peralatan.
Definisi :
PROGRAM : membangun pembangkit A
PROYEK : membangun equipment common, membangun boiler, membangun turbin generator
ROUTINE WORK : tim mekanik memperbaiki peralatan sebagai tim pemeliharaan
Urutan Integrated Manajemen Project adalah :

  • Strategic Alignment ---> penentuan strategi dari proyek apakah proyek akan dikembangkan oleh banyak tim, banyak SDM atau di sub kan, manajemen resiko (konflik, kebingungan dan waktu yang bisa menyebabkan customer tidak puas). Dalam strategic alignment dibutuhkan proses seleksi yang Sistematis, Terbuka, Konsisten dan Seimbang.
Poin – poin dari Strategic Management adalah :
- Apakah sesuatu yang akan kita putuskan dan implementasikan
- Apakah yang akan kita maksimalkan untuk menuju ke tujuan
- Bagaimana cara organisasi ini bisa menang kompetisi dengan kompetitor

Ada 2 dimensi umum  Strategic Management adalah :
- Merespon terhadap perubahan dari luar (misalnya kebutuhan pasar, persaingan dengan kompetitor, inovasi terbaru)
- Mengalokasikan SDM khusus untuk mengembangkan kompetisi khusus yang tidak dimiliki kompetitor (meriset produk unggulan, inovasi satu – satunya dan menjadi paten)

Ada 4 aktivitas dari Strategic Management adalah :
- Mereview dan mendefinisikan misi organisasi
- Mengeset tujuan jangka panjang (visi)
- Menganalisa dan memformulasikan strategi untuk mencapai tujuan
  • Portfolio Management ---> PORTFOLIO adalah sekumpulan produk / layanan / jasa yang dimiliki untuk ditawarkan / dijual. Portfolio terdiri dari dari strategic project yang telah diseleksi prosesnya secara seimbang menurut resiko ke perusahaan dan di setujui oleh manajemen perusahaan
Fungsi dari Portfolio Management adalah :
- Melihat keseluruhan proyek yang telah diseleksi di Strategic Alignment
- Memonitor jumlah SDM dan keahliannya
- Mendorong penggunaan BEST PRACTICES (cara terbaik yang sudah pernah dilakukan atau cara terbaru yang tidak mengulang cara lama yang terbukti kurang bagus)
- Menyeimbangkan proyek yang akan dilakukan memiliki resiko yang diijinkan oleh manajemen perusahaan
- Memperbaiki komunikasi ke semua stakeholder
- Menciptakan perspektif organisasi di luar harapan stakeholder (ke arah yang baik)
- Memperbaiki time manajement projek agar tidak over time
  • Project Manajement ---> dalam sebuah proyek dipimpin oleh Project Manager (PM) yang bertugas merencanakan dan membuat  strategi, menjadwalkan, menentukan eksekusi dan membuat proyek sesuai harapan customer. Ada 3 yang jadi fokus utama PM yaitu on Budget, On Schedule atau on performance  
Ada 2 Dimensi Manajemen Proyek yaitu :
1. TECHNICAL
  • Scope pekerjaan
  • Work Breakdown Schedule (WBS) ---> Gantt Chart, Flow Chart, Schedule
  • Alokasi SDM
  • Rincian Anggaran
  • Laporan pekerjaan
2. SOCIOCULTURAL
  • Leadership
  • Problem solving
  • Teamwork
  • Negoisasi
  • Politik
  • Harapan customer
Karakteristik dari tujuan adalah S.M.A.R.T yaitu
  • Specifik ---> target dan sasaran jelas
  • Measurable ---> dapat terukur indikator pencapaiannya
  • Assignable ---> dapat ditugaskan ke orang sbg penanggung jawab utk diselesaikan
  • Realistic  ---> pernyataaan realistis dgn SDM yang tersedia
  • Time Related ---> sasaran dapat dicapai oleh waktu
Pendekatan financial untuk mengevaluasi apakah proyek layak dikerjakan atau tidak ada 2 yaitu Payback Period & Rate of Return (ROR) dan Net Present Value (NPV)
  1. Payback Period & Rate of Return (ROR) ---> lamanya waktu pengembalian modal / investasi. Semakin kecil nilai berarti waktu penegembalian modal cepat namun kelemahan dari sistem ini adalah tidak memperhatikan nilai uang (inflasi) dari tahun ke tahun. Rate of Return (ROR) adalah laju pengembalian modal / investasi. Semakin besar laju maka semakin baik karena modal akan cepat kembalinya
  2. Net Present Value (NPV) --->  penghitungan nilai investasi yang memperhitungkan nilai kenaikan uang dari tahun ke tahun. NPV (+) maka investasi layak diteruskan dan jika NPV (-) maka investasi tidak layak.
PROJECT SCOPE adalah dokumen yang akan di publikasikan yang mendefinisikan semua proses projek tujuan akhirnya.
Project Scope harus :
  • To be Achieved
  • Specific
  • Tangible
  • Measurable
Ada 6 Project Scope Checklist yaitu :
  1. Project Objective (tujuan / sasaran projek) ---> menentukan tujuan proyek sesuai kebutuhan customer
  2. Deliverables (tugas / pembagian kerja)  ---> paket / dokumen hasil studi kelayakan yang berisi analisis berbagai aspek kelayakan seperti list of specification, list pekerjaan, tes dengan software coding,  technical manual untuk membuat prototyp, analisis pasar, analisis organisasi, anlisis biaya & dampak sosial - lingkungannya, schedule pengerjaan
  3. Milestone (tolak ukur waktu) ---> digunakan utk memberi tanda jadwal waktu sehingga monitoring dan kontrol proyek lebih terpantau. Milestone dibuat dengan berdasar pada Deliverable
  4. Technical Requirement ---> persyaratan teknis dari pekrjaan proyek yang menggambarkan hasil akhir
  5. Limit and Exclusion (batasan & pengecualian) ---> LIMIT contohnya menentukan batasan misal transportasi udara ke site dijalankan oleh pihak ketiga, maintenance & repair dilakukan 1 bulan sesudah final inspection. EXCLUSION contohnya software akan diinstalkan namun tidak termasuk training , data dikumpulkan oleh customer bukan contractor
  6. Review with Customer ---> berisi scope checklist yang direview dengan customer mengenai : apakah customer memperoleh hasil dari deliverable, apakah proyek dicapai on budget, on timing & on performance (scope), apakah pertanyaan di limit & exclusion terjawab 
Contoh breakdown deliverable :
Contoh Project Scope :
Sumber : Project Management : The Managerial Process by Gray and Larson