Trending Topik

Kontaminan/Cleanliness di Oli Pelumas (Oil Tribology/Lubricating Contaminant) dan Standard Nilainya

Kontaminan (contaminant) adalah salah satu parameter yang terbaca pada oil analysis. Kontaminan ini bisa berupa lumpur, jelaga, varnish dan pengotor organik/anorganik. Keberadaan kontaminan ini mengurangi kualitas oli pelumas sehingga harus dilakukan minimalisir agar peralatan rotating dan instrumentasi berjalan lancar. Terdapat 3 standard pembacaan kontaminan (contaminant) oli pelumas yaitu:

  1. ISO 4406:99, termasuk standard pembacaan kontaminan yang baru dengan menggunakan 3 kategori yaitu >4 µm, >6 µm, >14 µm (4/6/14) per 1 mL sampel oil 
  2. NAS 1638, termasuk standard pembacaan kontaminan yang cukup lama. Rentang nilai NAS dari 00 s/d 12. Untuk pembahasan ISO 4406 dan NAS detail di: Analisa Oil Tribology
  3. MIL-STD 1246C, termasuk standard pembacaan kontaminan yang cukup lama. Berikut levelnya untuk standar ini:
Terdapat 4 metode pengujian sampel oil untuk parameter kontaminan/contaminant:
  • Optical Microscopy (ISO 4407)
Teknik ini menggunakan mikroskop dengan cara menghitung manual sehingga termasuk teknik kuno, lambat dan kurang praktis namun masih tetap dipakai karena kehandalan yang tidak dipengaruhi beberapa keterbatasan dari teknologi modern.
  • Automatic Particle Counting using Laser Light (ISO 11500)
Menggunakan 2 metode yaitu: (i) White light instrument (partikel melewati kapiler zona deteksi dan membentuk bayangan pada photocell detector kemudian penurunan voltase yang diproduksi oleh photocell secara langsung sebanding dengan ukuran bayangan); (ii) Laser (ketika laser ditembakkan ke oil maka partikel akan bertabrakan dan bintik-bintik cahaya dipantulkan ke photocell, perubahan voltase yang melewati photocell secara langsung sebanding dengan ukuran bayangan).kelemahan metode ini adalah air bubbles dan water content akan terbaca sebagai  kontaminan sehingga harus dilakukan pre-treatment sampel menggunakan ultrasonic bath, vacuum degassing atau solvent extraction. Sebagai solusi dari kekurangan ISO 11500 tersebut maka metode ASTM D7647-10 sebagai solusi
  • Automatic Particle Counting using Dillution Technique to Elliminate Contribution the Water dan Interfering Soft Particles by Light Extinction (ASTM D7647-10)
Metode ini menyempurnakan adanya gangguan pembacaan karena kehadiran air dan eliminate soft patikel yang kurang berdampak failure pada peralatan.
  • Pore Blockage Particle Counting (BS 3406)
Ini adalah metode paling umum yang digunakan sebagai automatic particle count. Pada metode ini oil sampel dilewatkan mesh screen/pore size umumnya 10 mikron. Metode ini menggunakan 2 instrument yaitu: (i) first instrument (mengukur pengurangan flow yang melewati membrane dan akan ter-blocking ketika pressure konstan (perangkap pertama adalah partikel >10 mikron dan selanjutnya partikel lebih kecil); (ii) second instrument (mengkur kenaikan differential pressure yang melewati screen ketika flow rate dijaga konstan)
Terdapat 4 jenis contamination pada oil seperti berikut: [EPRI, 2001]
  1. Internal conatmination/wear
  2. External contamination
  3. Water contamination
  4. By-product from chemical breakdown of lubricant
Terdapat beberapa metode untuk minimalisir contamination sebagai berikut:
  1. Centrifuging
  2. Vacuum dehydration
  3. Filtration
Terdapat beberapa macam membrane filter dan tingkat keefektifannya seperti berikut: [EPRI, 2001]
Kutip Artikel ini (Citation):
Feriyanto, Y.E.(2022). Kontaminan/Cleanliness di Oli Pelumas (Oil Tribology/Lubricating Contaminant dan Standard Nilainya. www.caesarvery.com

Referensi:
[1] EPRI. (2002). Lube Oil Predictive Maintenance, Handling, and Quality Assurance Guideline
[2] EPRI. (2001).  Maintaining Lube Oil System Cleanliness in Motor Bearing Application. California

Previous
« Prev Post