Trending Topik

Heat-Rate Improvement untuk Efisiensi PLTU Berdasarkan Standard EPRI

Diposting oleh On Friday, April 30, 2021

Pada perhitungan laporan efisiensi suatu pembangkit listrik sering ditemukan pada dokumen serah terima dari EPC ke owner yaitu "as-designed" dan "as-built". Terdapat perbedaan antara keduanya yaitu as-designed adalah proses flow berdasarkan hasil perhitungan software/asusmsi yang telah ditetapkan diawal, sedangkan as-built adalah kondisi riil yang terpasang dengan beberapa peralatan/part/valve ada yang diubah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, kualitas bahan bakar yang berbeda, air umpan dan air pendingin yang berbeda dll. Ketika perhitungan untuk laporan efisiensi maka baseline performa PLTU sekarang dibandingkan dengan hasil commisioning as-built. Perbedaan antara "as-designed" dan "as-built" terdapat pada beberapa hal sebagai berikut:

  • Extraction line pressure drop
  • Reheater pressure drop
  • Pengurangan performa desain turbine meliputi perubahan HP, IP dan LP
  • Pengurangan performa desain boiler meliputi superheat & reheat spray flow, excess air yang dibutuhkan dan efisiensi APH

Pada perhitungan efisiensi thermal PLTU overall terdapat ketentuan asumsi didalam EPRI sebagai berikut:
Ketika akan melakukan commisioning atau pembuatan baseline baru untuk perhitungan efisiensi PLTU, maka dibuatkan grafik load vs heat rate dan sesuai standard EPRI sebagai berikut:
Terdapat beberapa toleransi keakuratan yang disyaratkan di EPRI sebagai berikut:
Batasan toleransi tersebut didapatkan dari perbandingan alat ukur yang ter-kalibrasi, berikut range batasan yang disyaratkan EPRI:
  • Coal flow rate ≤ 1%
  • Uji laboratorium ± 1%
  • Pengukuran kelistrikan 0.1-0.5%
Untuk mengetahui asal kemungkinan heat-rate losses maka di EPRI sudah dibuatkan heat-rate logic tree, sehingga pengguna bisa langsung melakukan optimasi kemungkinan losses yang menyebabkannya, berikut kutipan tersebut:
Tipe-Tipe Heat-Rate Losses Secara OVERALL Seperti:
1. Boiler Losses, bisa disebabkan karena:
  • Penurunan efisiensi boiler
  • Kenaikan exit flue gas
  • Leakage air heater
  • Kelebihan excess air/kenaikan exit O2

2. Condensate/Feed Water Losses, bisa disebabkan karena:
  • Peningkatan terminal temperature difference (TTD)
  • Peningkatan drain cooler approach (DCA)
  • Penurunan kinerja boiler feed pump (BFP)

Terminal Temperature Difference (TTD) adalah mengukur seberapa dekat jarak temperature antara feedwater outlet dengan saturation temperature-nya
Drain Cooler Approach (DCA) adalah mengukur seberapa dekat jarak temperature antara heater drain temperature outlet dengan feedwater inlet 
3. Circulating Water Losses, bisa disebabkan karena:
  • Peningkatan condenser backpressure atau vacuum condenser rendah
4. Turbine Losses, bisa disebabkan karena:
  • Penurunan efisiensi pada HP, IP & LP steam
  • Penurunan steam flow
  • Penurunan generator output
Beberapa Penyebab Condenser Vacuum Low sebagai berikut:
  1. Kebocoran tube condenser, hal ini mengakibatkan steam lolos ke lingkungan ikut air pendingin sehingga vacuum menjadi rendah
  2. Beban condenser berlebih, disebabkan karena kapasitas BFP dan heater drain pump yang terlalu kecil
  3. Tube fouling, hal ini menyebabkan pertukaran panas menjadi tidak optimal sehingga condensate yang dihasilkan menurun
  4. Rendahnya flowrate CWP, menyebabkan transfer panas turun
  5. Peningkatan temperature inlet air pendingin, ini menyebabkan kemampuan pertukaran panas
Beberapa Penyebab Kenaikan Make-Up Water Consumption sebagai berikut:
  1. Kebocoran tube boiler, ini tentu akan membuang banyak feedwater (demineralized water) sehingga air siklus akan turun
  2. Excess venting deaerator, ini berisi steam dan feedwater sehingga ketika venting terlalu besar
  3. Excess blowdown
  4. Excess steam lost pada venting condenser
  5. Kebocoran valve
  6. Kebocoran seal pompa
Beberapa Penyebab Tingginya Dry-Gas Losses sebagai berikut:
  • Terlalu tinggi excess air, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  1. Penyumbatan pada air-preheater (APH), bisa terjadi pada hot-side (dalam) atau cold-side (luar) namun lebih banyak pada sisi luar karena moisture yang terbentuk sehingga mencapai titik dew-point-nya. Dampaknya adalah peningkatan exit flue gas temperature karena kurang maksimal terserap oleh udara yang disemburkan oleh fan
  2. Memastikan tipe soot-blowing yang cocok untuk APH, biasanya menggunakan 2 tipe yaitu: (i) dry superheated steam; (ii) compressed air (ini tidak sebagus penggunaan oleh steam)
  3. Korosi APH
  • Rendah penyerapan panas di boiler system, bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  1. Kebocoran di boiler dan ducting
  • Ketidak-akuratan O2 monitoring system
Beberapa Penyebab Tingginya Unburned Carbon Losses sebagai berikut:
  • Excess air yang kurang tepat
  • Mixing yang kurang pas antara udara dan fuel di furnace
  • Size coal yang tidak sesuai desain
  • Tingginya surface moisture pada batubara
Beberapa Penyebab Tingginya Throttle Pressure/Main Steam Valve (MSV) Turbine sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah membandingkan antara pressure di SH outlet drum dengan MSV
  • Tidak mengikuti set point yang telah ditetapkan, memverifikasi apakah MSV turbine tidak fully open
Beberapa Penyebab Rendahnya Throttle Temperature sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah membandingkan temperature antara SH outlet & throttle temperature
  • Throtlle pressure/MSV terlalu tinggi
  • Tingginya desuperheater flow, DSH berfungsi menurunkan temperature SH agar sesuai standar Siklus Rankine. Lebih detail baca: Cara Menurunkan Temperature Superheated Steam
  • Permukaan SH kotor, hal ini bisa disebabkan karena slagging dari sisi outside tube (diselesaikan dengan cara soot-blowing) atau deposit di inside tube (diselesaikan dengan chemical cleaning). Baca detail di: Proses Chemical Cleaning di Tube Boiler
  • Rendahnya excess air, hal ini menyebabkan pembakaran tidak sempurna terjadi sehingga kalor yang belum terbakar masih banyak sehingga kalor yang terserap oleh feedwater menjadi turun
  • Rendahnya set-point
Beberapa Penyebab Tingginya SH Spray Flow (Desuperheater-DSH) sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah menghitung flow dari steam temperature masuk dan yang meninggalkan desuperheater
  • Steam temperature set-point terlalu rendah
  • Excess air terlalu tinggi
  • Temperature feedwater terlalu rendah, ini bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
  1. HPH bypass, mengecek temperature sebelum & sesudah bypass. Melakukan close valve dan me-repair jika terjadi leakage
  2. Tingginya temperature difference (TD) HPH
  • Valve DSH bocor
Beberapa Penyebab Tingginya Auxiliary Power sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah mengukur per titik area menggunakan ampere meter, melakukan performance test beban maksimum, mengukur dengan alat PDMA dll
  • Rendahnya efisiensi fan
  • Tingginya excess air, ini memaksa fan bekerja extra sehingga overload dan konsumsi power juga meningkat
Beberapa Penyebab Tingginya Carbon Monoxide (Pembakaran Tidak Sempurna) sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah mengecek CO menggunakan portable flue gas analyzer pada beberapa titik di flue gas seperti inlet-outlet air heater
  • Rendahnya excess air, udara yag kurang menyebabkan oksigen berkurang sehingga untuk mencapai pembakaran sempurna belum bisa tercapai
  • Rendahnya distribusi udara di boiler furnace
  • Atomization dari fuel yang rendah (untuk bahan bakar gas cair)
Beberapa Penyebab Tingginya Unburned Carbon sebagai berikut:
  • Pembakaran yang tidak sempurna
  • Bubbling bahan bakar tidak sempurna di boiler furnace (pada CFB boiler)
  • Densitas coal yang terlalu besar
Beberapa Penyebab Tingginya Air Heater Leakage/Rendahnya Air Heater Effectiveness sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah mengecek pressure drop air heater
  • Korosi pada air heater, hal ini bisa berdampak pada bocornya air heater sehingga flue gas terikut aliran udara atmosfer
Beberapa Penyebab Rendahnya Condenser Cleanliness sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah membandingkan temperature hotwell dengan back-pressure, melakukan verifikasi temperature outlet cooling water dengan mengukur flow dibandingkan dengan kurva pompa
  • Macrofouling, ini berbentuk biota laut yang berukuran besar seperti kerang, tritip dll. Bisa diatasi dengan melakukan inspeksi inlet tube-sheet, membandingkan pressure antara aktual dengan tube bundle untuk mengecek pressure drop
  • Microfouling, ini berbentuk biota laut yang berukuran kecil (mikroorganism/bakteri/tumbuhan laut).  Bisa diatasi dengan melakukan evaluasi injeksi chlorine dan pembersihan tube (ball cleaning)
  • Kebocoran excess air

Beberapa Penyebab Tingginya HPH/LPH Terminal Temperature Difference (TTD) sebagai berikut:
  • Instrument error, hal yang paling utama diduga adalah alat ukur instrumentasi dan cara cepat yang bisa dilakukan adalah mengecek steam pressure di heater dengan turbine (standar turbine pressure ±3% lebih tinggi)
  • Tube fouling
  • Leakage tube
  • Venting yang kurang maksimal
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2021). Heat-Rate Improvement untuk Efisiensi PLTU Berdasarkan Standard EPRI, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
EPRI. (1998). Heat Rate Improvement Reference Manual

Ingin Konsultasi dengan Tim Website, Silakan Hubungi DISINI

[Bungah, JATIM] Panen Udang Vaname di Tambak Bandeng

Diposting oleh On Tuesday, April 27, 2021

Bungah, Gresik-Jawa Timur (Desember 2020). Teknik tumpang antara udang dan bandeng di tambak sudah banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir utara Jawa. Udang yang notabene berumur hanya 40 hari sedangkan bandeng 3 bulan, maka dengan teknik ini petani bisa memanen udang di tengah-tengah usahanya.Udang yang hidupnya banyak di pinggiran mudah untuk ditangkap dengan jaring untuk memanennya. Kali ini tim jejak eksplorasi berkesempatan melihat bagaimana petani menangkap udang.

Saksikan Moment Kami Melihat Petambak Menangkap Udang Vanami di Gresik, Jawa Timur Berikut:

Referensi:

[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Hati-Hati Banyak Investasi Bodong Berkeliaran di Tahun Digital IT ini

Diposting oleh On Sunday, April 25, 2021

Tahun digital IT ini, hampir 100% orang didunia memiliki smartphone sehingga bisa dimungkinkan setiap hari mengakses internet untuk melihat berita atau media sosial. Iklan juga marak dilakukan di internet (online) ketimbang offline (TV, koran, majalah dll) sehingga seorang yang kurang jeli dan kritis terhadap informasi akan mudah termakan hoaks  Seperti kita lihat sekarang ini, banyak sekali platform investasi yang dijual seperti forex, kerjasama mitra seperti yang baru-baru ini sedang bermasalah adalah bisnis sarang lebah madu klanceng. Iklan yang masif dan menggandeng tokoh serta artis membuat masyarakat terhipnotis untuk mengikutinya, padahal semuanya adalah investasi bodong dan hanya berjualan.

Investasi tidak ada yang namanya instan dan semuanya membutuhkan proses namun di iklan-iklan ditawarkan return yang sangat menggiurkan seperti return 30%/tahun bahkan 30%/bulan. WOW sekali bukan misalnya investasi ini benar-benar real. Sebagai contoh saja deposito return 4.5-5%, reksadana 6-20%, obligasi 8-11% dan saham yang sangat fluktuatif. Ketika ada iming-iming return yang sangat jauh dari semua investasi tersebut tentu sangat menggiurkan dan ingin bergabung. 

Cerita riil di desa tempat kampung masa kecil penulis berada, terdapat investasi money game dengan return 30%/bulan dan banyak masyarakat yang ikutan investasi sampai menjual sawah dan sapi-nya. Tidak tamggung-tanggung keikutsertaan masyarakat ini yaitu 200-300 jutaan. Sistem bagi hasil adalah per bulan mendapat profit dengan uang pokok tetap, sehingga per bulan investor mendapatkan terus dana segar sampai mereka berani mencicil mobil dan bulan berikutnya ternyata sales agent menghilang dan investor jelas-jelas raib uang mereka. Bahkan ada pemilik bengkel yang sukses harus gulung tikar dan pindah keluar jawa untuk mengadu nasib.

Tahun 2021 ini yang lagi booming di berita yaitu investasi stup (kotak) rumah lebah klanceng. Dimana mitra harus membeli kotak lebah yang disegel dan iming-iming per 3 bulan mendapatkan 30% profit dari pokok. Sangat menggiurkan bukan?? namun yang aneh disini adalah kotak lebah disegel dan jika dibuka maka garansi dibeli kembali hangus. Selain itu, cukup mustahil madu klanceng bisa dihasilkan secepat itu. Mencurigakan lagi, darimana uang si pengepul ketika harus memberikan return terus-menerus sedangkan madu saja sangat sedikit dihasilkan, apa tidak bisnis bodong "crowd funding", dimana ujung-ujungnya pemberitaan bahwa uang investor 90M dibawa lari oleh kepala koperasi.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

[Ponorogo, JATIM] Telaga Ngebel, Destinasi Tersembunyi Panorama Indah Wisata Keluarga

Diposting oleh On Saturday, April 24, 2021

Ponorogo, Jawa Timur (November 2020). Setelah dari Telaga Sarangan dan Air Terjun Ngadiloyo, tim jejak eksplorasi menuju ke Telaga Ngebel Ponorogo. Ukuran telaga ini lebih besar dibandingkan dengan Sarangan dan sedikit kurang terawat. View yang didapatkan juga indah ketika kita makan disini dan wisata ponorogo ini cocok juga untuk alternatif liburan keluarga. Sayang pas kita mencoba kesana, jalanan dan telaga kurang terawat dan masih banyak jalanan rusak serta tempat istirahat untuk berswa foto yang sudah rusak. Semoga kedepan Telaga Ngebel lebih bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat dan bisa menjadi pemasukan daerah.

Berikut Petualangan Kami di Telaga Ngebel, Ponorogo-Jawa Timur:


Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Hutang Apakah Selalu Berkonotasi Negatif || Contoh Hutang Indonesia yang Ribuan Trilyunan

Diposting oleh On Friday, April 23, 2021

Dalam ilmu ekonomi, cashflow dihitung berdasarkan pengeluaran dan pemasukan dan akan menjadi neraca positif ketika pemasukan > pengeluaran. Pemasukan sendiri bisa dikategorikan sebagai penjualan, piutang, royalti, hak cipta dll sedangkan pengeluaran bermacam-macam. Detail bisa dibaca di: Analisa Laporan Keuangan Laba-Rugi Perusahaan. Penulis yang pernah belajar manajemen ekonomi mendengar statement perusahaan yang tidak punya hutang berarti perusahaan/keuangan sedang sakit. Mengapa demikian?? karena ketika perusahaan tidak punya hutang berarti cashflow sedang tersendat yang bisa menandakan penjualan dan piutang tidak lancar. Ini disebabkan karena setiap penjualan ke pembeli akan terbayarkan dengan sistem termin periodik dan tidak serta-merta cash/tunai sehingga inilah yang menyebabkan perusahaan sehat pasti memiliki hutang berjalan karena adanya konsumsi dan pemasukan dalam proses berjalannya perusahaan.

Apakah jika tidak punya hutang pasti rugi?? tidak, hanya dibilang "sakit" yang dalam artian terdapat sesuatu yang kurang produktif misalnya penjualan turun, pembayaran termin mundur, konsumsi kecil, dan ketika memegang kas terlalu banyak akan menurunkan value-nya karena terkena inflasi. Apakah jika punya hutang selalu disebut keuangan sehat?? ada batas-batas wajar hutang disebut aman, ketika kewajiban uang yang harus dibayarkan < nilai produksi yang akan dihasilkan dalam jangka waktu pendek. Jangka waktu ini bisa bermacam-macam misal untuk perusahaan (<10 tahun), untuk pribadi (<5 tahun) dan untuk negara (30-50 tahun).

Bagaimanakah dengan hutang Indonesia ribuan trilyun?? pernah ada hitung-hitungan oleh para pakar bahwa setiap kepala warga Indonesia harus menanggung hutang sekian juta dan jika di-kurs-kan dengan produksi maka SDA alam Indonesia bisa terkeruk habis hanya untuk membayar hutang tersebut. Hutang Indonesia dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden semakin meningkat, serta prediksi pakar bisa terlunasi dalam jangka ratusan tahun. Jika dianalisa lebih dalam maka hutang Indonesia sudah terlalu besar dan tidak sehat untuk negara, karena hal ini untuk menjaga SDA Indonesia agar tidak dikeruk asing habis-habisan dengan dalih untuk membayar hutang.

Mengapa hutang Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden?? karena Indonesia masih dalam tahap berkembang ke maju dan setiap pendapatan masih digunakan untuk pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Banyak investor penghutang yang ingin masuk ke Indonesia karena pertimbangan Indonesia adalah salah satu konsumen terbesar di dunia. Negara-negara penghutang tersebut ingin dibayarkan dengan sumber daya mentah hasil alam Indonesia. Apakah pembayaran tersebut setimpal atau menguntungkan asing?? silakan cari jawaban di media dan youtube sangat banyak pembahasan tentang hal tersebut, misalnya saja PT Freeport yang dibayarkan hanya tembaga pada setiap tambang mentahnya padahal jika diekstrak terdapat emas, perak, mangan, nikel dll (ini gratis lari ke asing) belum lagi rare earth (tanah jarang) seperti uranium, plutonium, palladium dll yang sangat baik untuk energi dan komponen elektronik tidak diperhitungkan dalam perdagangan.

Mengapa dari masa ke presiden ke presiden, permasalahan hutang ini tidak tuntas?? ini karena sistem pemilu Indonesia yang hanya 5 tahun dan diperpanjang 10 tahun masa jabatan, dimana pejabat masih berfokus bagaimana cara menjabat kembali sedangkan grand plan pembangunan setiap ganti presiden akan terus berubah dan kecenderungan tidak mau meneruskan. Masa yang terbatas ini memang bagus untuk transparansi dan menghindarkan dari KKN dan kediktatoran namun untuk pembangunan Indonesia berkelanjutan harus diiringi grand plan lurus jauh kedepan siapapun yang menjabat sehingga target demi target bisa dicapai dan Indonesia bisa tuntas masalah ekonomi dan tidak terikat oleh kedaulatan asing.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

[Sekapuk, JATIM] Desa Viral Miliarder, Wisata Alam SETIGI || Desa Miskin Jadi No. 1 di Indonesia

Diposting oleh On Thursday, April 22, 2021

Sekapuk, Gresik-Jawa Timur (Desember 2020). Tim jejak eksplorasi mengunjungi desa viral miliarder di tangan kades gondrong. Kades yang bermobil dinas alphard dan perangkat-perangkat lain juga bermobil serta aset daerah berupa puluhan sepeda listrik ini terkenal sampai jagad Indonesia.

Semuanya itu dibeli dengan uang hasil pengembangan wisata alam SETIGI (SElo TIrto GIri) Ds Sekapuk Kab Gresik yang berupa pemanfaatan dan penataan kawasan bekas tambang kapur. Target pendapatan daerah sudah jauh dilalui dan dari untung pengembangan wisata desa maka dibelikanlah aset daerah untuk menunjukkan pamor yang mengganti status dulu yang ber-title desa miskin menjadi desa miliarder.

Tahun 2020, kades desa sekapuk mendapat penghargaan no. 1 se-Indonesia sebagai the best pengembangan wisata daerah. Semoga pencapaian ini terus bsia dipertahankan dan menginspirasi desa-desa lain.

Saksikan Penjelajahan Kami di SeTiGi, Sekapuk, Gresik-Jawa Timur Berikut:


Referensi:

[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Stoikometri pada Pembakaran Batubara (Excess Air dan Air Fuel Rasio) di Boiler Furnace PLTU

Diposting oleh On Tuesday, April 20, 2021

Pembakaran batubara (hydrocarbon kompleks) di boiler furnace diharapkan terjadi pembakaran sempurna menghasilkan karbondioksida (CO2yang bercirikan asap putih atau bening dan menghindarkan dari pembakaran tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida (CO) yang bercirikan asap hitam pekat. Ketika pembakaran batubara tidak sempurna berarti terdapat carbon yang tidak habis terbakar (unburned coal) sehingga efisiensi pembangkit menurun dan terjadi pemborosan energi bahan bakar. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena minimnya excess air (O2). Tujuan dari excess air pada pembakaran di boiler furnace adalah untuk pembakaran sempurna menghasilkan (CO2) dan menghindarkan pembakaran tidak sempurna (CO). Sesuai reaksi:

C + O ---> CO

C + 3/2 O2 ---> CO2

Kebutuhan O2 antara kedua reaksi tersebut berbeda, dimana kebutuhan yang lebih besar adalah untuk menghasilkan CO2 dan inilah tujuan excess air.

Secara teoritis berarti dalam pembakaran hydrocarbon (coal) harus melebihkan sedikit bahan bakar agar terjadi pembakaran sempurna dan harus melakukan perhitungan secara kimia perbandingan mol antar reaktan untuk menghasilkan produk yang dikenal dengan istilah stoikiometri. Enjiniring pembangkitan harus memiliki formula untuk mengetahui kebutuhan udara pembakaran ketika spesifikasi batubara yang masuk berbeda-beda. Disinilah peranan penting chemical engineer di PLTU. Seperti contoh CoA batubara berikut:



Berikut urutan cara menghitung excess air dan kebutuhan udara pembakaran di boiler furnace:

  1. Mendata dari CoA %berat unsur penyusun utama batubara yaitu: C, H, O, N dan S
  2. Mencari di tabel periodik berat atom (Ar/Mr) setiap unsur yaitu: C (12), H(1), O (16), N (14) dan S (32)
  3. Menghitung mol unsur=gr/mr dengan gr dibuat basis misalnya 100 gram atau 100 kg agar mudah menghitungnya,kemudian mengalikan dengan %berat masing-masing unsur
  4. Menghitung mol/mol C. ini dimaksudkan agar rumus molekul kimia batubara menjadi sederhana yaitu membagi semua mol dengan mol terbesar (untuk kasus ini C adalah mol terbesar)
  5. Membentuk rumus kimia batubara yaitu: CxHyOzNxS

  6. Mencari data komposisi udara dan ini sudah baku yaitu: 20.9% ~21% O2 dan 78% Nsehingga perbandingan O2 : N= 1 : 3.762
  7. Melanjutkan penyetaraan reaksi pembakaran sesuai stoikimoteri berikut: A CxHyOzNxSy (hydrocarbon) + B (O2 + 3.762 N2) udara ---> C CO2 + D H2O + E SO2 + F N2

  8. Kemudian menghitung rasio air/fuel
Berdasarkan perhitungan tersebut dengan basis massa per ton maka setiap 1 ton fuel (coal) maka membutuhkan 8.58 ton udara. Umumnya satuan flow udara pembakaran di PLTU adalah m3/h sehingga harus di-konversi ke ton/h, berikut detailnya:
  • Rumus n=mol=massa/mr dengan mr udara= 28.9 massa/mol
  • Densitas udara= 1.225 kg/m3
  • Satuan yang umum di udara pembakaran (PA + SA Fan) adalah m3/h, sehingga untuk konversi ke ton/h = m3/h x 1.225 kg/m=1.225 kg/h=0.001225 ton/h

Poin-Poin Pentingnya:
  • Setiap bahan bakar (hydrocarbon) PASTI terdiri dari unsur berdasarkan urutan komposisi prioritas C, H, O, N dan S 
  • Setiap pembakaran PASTI terdiri dari reaktan hydorcarbon + O2 atau karena di PLTU ini digunakan untuk menghitung kebutuhan udara pembakaran dalam massa maka reaksi pembakarannya adalah hydorcarbon + udara (O2 + N2) walaupun dalam pembakarannya nanti Ntidak bereaksi karena boiler furnace masih <1200 oC sehingga diakhir reaksi (produk) Nharus dimunculkan kembali
  • Pembakaran batubara PASTI menghasilkan produk gas berupa CO2, H2O, CO2 dan N2 (akibat tidak bereaksi kimia)

Berdasarkan handbook Frayne (2002) tersebut didapatkan informasi yaitu:
  • Excess air untuk bahan bakar batubara (coal) adalah 20-50%
  • Excess air untuk bahan bakar gas atau minyak adalah 5-20%
  • Setiap 10% excess air berdampak pada kehilangan 1% efisiensi boiler
Menurut Basu (2015) sebagai berikut:
Excess air untuk beberapa tipe boiler PLTU berbeda-beda sebagai berikut:
  • Stoker: 20-30%
  • Bubbling Fluidized Bed (BFB): 20-25%
  • Circulating Fluidized Bed (CFB): 15-20%
  • Pulverized: 15-30%
Proses pembakaran batubara di boiler PLTU mengikuti skema berikut: [Basu, 2015]
Berdasarkan grafik tersebut didapatkan informasi sebagai berikut:
  1. Pada temperatur 200 oC, batubara mengalami drying & heating
  2. Pada temperatur 300-800 oC, kandungan volatile batubara mulai terlepas
  3. Pada temperatur >800 oC, terjadi pembakaran sempurna batubara

Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2021). Stoikometri pada Pembakaran Batubara (Excess Air dan Air Fuel Rasio) di Boiler Furnace PLTU, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2020). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[2] Frayne, C. (2002). Boiler Water Treatment Principles and Practice. Vol. 1. New York-USA
[3] Basu, P. (2015). Circulating Fluidized Bed Boiler, Design Operation and Maintenance. Canada

Ingin Konsultasi dengan Tim Website, Silakan Hubungi DISINI

[Trawas, JATIM] Perjalanan Wisata ke Pegunungan, Villa dan Air Terjun

Diposting oleh On Tuesday, April 20, 2021

Trawas, Mojokerto-Jawa Timur (Maret 2021). Kali ini kami mencoba jalan-jalan dari Pacet menuju ke Trawas. Sepanjang perjalanan diselimuti kabut tipis dan hawa yang cukup dingin membuat liburan serasa rileks. Jalanan menuju Trawas disuguhkan pemandangan yang sangat indah seperti gunung, sawah dan villa-vila. Air mengalir dari atas gunung ke persawahan terlihat sepanjang jalanan. Tepat di kawasan hutan, banyak pedagang di tepian jurang dan kmi mampir untuk beli jagung bakar sambil minum jahe hangat. Pemandangan dari atas tempat kami makan dan minum sangat indah, anak-anak sangat senang diajak main dan bagi kami ini adalah salah satu spot bagus untuk melakukan touring atau liburan bersama keluarga.

Berikut Dokumentasi Perjalanan Kami ke Trawas, Mojokerto:

Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

[Sabang, PULAU WEH] Kilometer Nol (KM 0) Indonesia || Pulau Terujung Nusantara

Diposting oleh On Saturday, April 17, 2021

Sabang, Pulau Weh-Nangroe Aceh Darussalam (Desember 2018).Pada kesempatan kali ini

tim jejak eksplorasi bereksempatan mengunjungi pulau terujung barat-utara Indonesia yaitu Pulau Weh dengan kotanya Sabang. Perjalanan kali ini kami mulai dari dinas di Meulaboh dan selesainya kami sebelum pulang singgah di Banda Aceh.

Dari Banda Aceh menyeberang menggunakan kapal feri kira-kira 2 jam sampailah kami di Pulau Weh. Disana banyak alternatif sewa kendaraan mulai dari motor, becak motor dan mobil. Kami ada 5 orang sehingga sewa mobil + driver, selama perjalanan menuju ke KM O (kilometer nol) banyak wisatawan asing berkunjung juga kesini dan mereka asyik sewa becak motor dikendarai sendiri. Tidak sampai 1 jam kami sampai ke Tugu KM Nol Indonesia di Pulau Weh, pemandangan yang eksotis terlihat, dimana dibawah tugu langsung terlihat laut lepas sehingga bisa dipastikan kami berada di terujung Indonesia. Perjalanan kami lanjutkan untuk memutari Pulau Weh secara melingkar penuh dan tidak ampai 2 jam kamipun ternyata sudah mengitari-nya.

Saksikan Keseruan Kami Berkunjung ke Titik Nol KM Pulau Sabang, Kota Weh Aceh-NAD:


Referensi:

[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

MLM yang Dijual Mimpi Bukan Produk || Quote Salah Satu Trainer Terkenal dan Pengalaman Pribadi

Diposting oleh On Thursday, April 15, 2021

MLM (Multi-Level Marketing) adalah strategi berjualan dengan sistem saling merekrut pelanggan dan mewajibkan anggotanya harus membeli produk dengan kisaran nominal tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dari sini sudah aneh kan?? menguntungkan si produsen karena supply chain produk akan terus mengalir karena dipaksa sedangkan anggotanya akan terbebani dengan kewajiban pembelian produk sehingga harus memutar otak untuk merekrut anggota lain untuk menjadi kaki dan aliran produknya bisa terjual ke kakinya.

Seiring berkembangnya teknologi, MLM tidak lagi mewajibkan pembelian namun mewajibkan memasarkan yang kurang lebih juga sama dapa target. Lagi-lagi ini merupakan strategi halus di marketing produsen untuk membuang produk yang mereka produksi ke pasaran. Melihat fenomena ini , kami mencoba melihat di youtube perbincangan antara Helmy Yahya dan Chandra Putra Negara yang mengatakan bahwa yang dijual MLM adalah mimpi bukan produk. Mereka meng-analogikan coca-cola berjualan, apakah banyak pembeli atau penjualnya. Tentu banyak pembeli kan dan berbeda dengan MLM banyak penjual sepi pembeli sehingga hanya mimpi-mimpi besarlah yang ingin mereka capai. Kami pribadi sangat setuju karena mengalaminya sendiri.

Ketika kami masih kuliah sering banget diajak teman-teman bertemu dengan alih-alih "mangan enak-ngombe legi", alih-alih "diajak bekerja menghasilkan uang", alih-alih diajak mengikui seminar gratis. dan semuanya adalah jebakan, kami mengalaminya sendiri. Ketika itu ada anggota MLM mengajak mangan enak-ngombe legi dengan tempat di salah satu lesehan di Kota Blitar. OK lah karena kami pikir tempatnya di lesehan pasti setidaknya diajak makan walaupun tidak punya uang maka kamipun berangkat. Tibalah kami bersama anggota MLM di lesehan yang dituju, melewati gubuk lesehan satu persatu (kami curiga kok tidak mampir malah jalan terus) dan ternyata tempat pertemuan ada di gedung belakang (Jancuk bener sistem penipuannya ini). Kemudian kami diminta registrasi untuk masuk dan mewajibkan 10 ribu per kepala untuk konsumsi snack dan minum (Jancuk lagi kami berfikiran mangan enak-ngombel legi gratis teryata malah harus membayar) dan didalamnya ada motivaor yang dalam ceritanya sudah mendapatkan BMW mewah setelah bergabung selaam 5 tahun (karena kami tidak bodoh dan berpendidikan tinggi maka berfikiran ini orang bayaran dan diminta menjual mimpi ke anggota MLM, orangnya keturunan chinese dan pastinya seorang sales dan marketing trainer). Disana audio dibuat semangat juang dan seminar motivasi untuk berjualan terus digalakkan dan diakhir sesi semua anggoa MLM yang berjas dan berdasi rapi bak big boss naik panggung untuk ditepuki dan dibacakan level MLM-nya (terlihat gagah, berwibawa dan tentunya dalam pikiran yang sudah terhipnotis mereka akan memiliki kekayaan instan pasif income). Sesi terakhir anggoa MLM melakukan FGD interview ke anggota yang dibawa, termasuk kami di-interview oleh angggota MLM level atas (istilahnya sedang di-prospek). Kami ditanyai detail tentang latar belakang dan pemahaman tentang seminar tadi. Kemudian dengan sedikit memaksa mau minta KTP untuk didaftarkan dan kami-pun menolak dengan halus mengatakan mau dipelajari terlebih dahulu baru kalau OK akan daftar dengan sendirinya. Jjancuk lagi kan, betapa jika itu oarang desa dan pendidikan rendah apa tidak otomatis terdafar dengan paksaan semacam itu. Kami berharap regulasi pemerintah harus ketat terhadap praktek bisnis mimpi MLM ini.

Pengalaman lainnya yaitu sudah sering kali kami dijebak untuk ditemukan dengan anggoa MLM, dengan dalih mau sharing pengalaman sukses, bisnis dan lagi-lagi Jancuk beneran anggoa MLM seperti ini tidak ada habis akal untuk mencari mangsa karena kami sendiri tahu dia sedang banyak menimbun barang dan belum terjual (karena ada kewajiban per bulan harus belanja minimal). Tidak kapok juga, kali ini dia membawakan buku "Cash Flow Kuadran" karya Robert Kyosaki yang menunjukkan 4 kuadran dimana posisi kita apakah harus berkerja keras menjadi karyawan dengan penghasilan active income apa menjadi pasif income sampai tua dan bisa diwariskan. Lagi-lagi yang dijual MLM adalah mimpi karena banyak yang jadi penjual dan minim pembeli padahal namanya berdagang sukses adalah banyak pembelinya.

Cerita ini tidak berhenti disitu, di lain hari kami dibawakan ensiklopedia yang berisi pendapat pakar dan dokter tentang khasiat produk mereka dan apakah kami tergiur ?? ceramahlah malah ke mereka kami ajari inilah strategi marketing kalau kalian ingin kaya ya harus berusaha dan kalian anggoa MLM inipun juga sedang berusaha, jadi kalau banyak yang berhasil akan menjadi rebutan padahal yang sukses hanya segelintir orang yaitu kaki bagian atas saja (agent yang sudah dibuat) dan kalian-kalian adalah kaki ang dikorbabkan unk mencari pasar dan tidak akan pernah mencapai target bahkan modal kalian akan habis karena harus membeli barang yang tidak kalian butuhkan.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

[Magetan, JATIM] Telaga Sarangan, Wisata Villa & Kabut Dingin di Kaki Gunung Lawu

Diposting oleh On Tuesday, April 13, 2021

Magetan, Jawa Timur (Oktober 2020). Tim jejak eksplorasi touring menuju ke Telaga Sarangan selama 2 hari untuk ekplorasi daerah wisata Magetan. Disini menginap di villa tepat didepan telaga yang mana disuguhi kabut tepat pukul 17.00 WIB. Kabut turun ke telaga sampai jarak pandang hanya beberapa meter saja. Telaga ini cocok untuk wisata keluarag karena ada perahu boot yang bisa disewa dan juga keliling naik kuda. Untuk wisata keluarag di Telaga Sarangan sangat indah dan jika kita keluar juga masih disuguhkan keindahan berupa perkebunan strawberry yang kita bisa memetik sendiri dan juga menikmati disana.

Tonton Keseruan Kami Main di Telaga Sarangan, Jawa Timur:


Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Catatan Lengkap Pembakaran Batubara (Coal Combustion) Based Experience di Workshop CFB Boiler

Diposting oleh On Saturday, April 10, 2021

Perkembangan teknologi boiler semakin maju dengan meminimalisir kelemahan untuk mencapai efisiensi dan reliability, berikut skema urutannya:


  • Stoker Boiler
Awal mula bahan bakar (batubara) dengan size cukup besar dipanggang pada rantai berjalan (travelling grate). Pergerakan grate lambat sehingga di-estimasi batubara masuk dan sampai ujung sudah menjadi ash. Dari bawah disemburkan udara (PA Fan) yang berfungsi sebagai cooling grate agar coal tidak menempel (slagging). Teknologi ini disebut stoker boiler dan memiliki efisiensi yang cukup rendah karena kemungkinan coal tidak habis terbakar sampai ujung grate.
  • Bubbling Fluidized Bed (BFB) Boiler
Kelemahan stoker yang tidak habis terbakar disempurnakan kembali dengan membuat bubbling sehingga residence time pembakaran membuat coal terbakar lebih sempurna dan unburned carbon (UBC) terminimalisir. BFB ini cukup menambah udara pembakaran (PA Fan) sehingga coal seolah ter-fluidisasi dalam suatu kolom (furnace). Kelemahannya adalah mudah sekali terjadi penyumbatan pada bottom furnace ketika coal tidak benar-benar bubbling dalam furnace.
  • Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler
Kelemahan BFB disempurnakan kembali menjadi CFB, dimana pada prinsipnya melakukan circulating bed material (coal + sand) sehingga potensi untuk bubbling secara keseluruhan menjadi lebih sempurna dan terhindar dari penyumbatan bottom ash. Fluidisasi pada CFB dibantu dengan udara bakar (PA Fan + SA Fan), kelemahan yang mungkin ada pada CFB adalah potensi abrasi dan erosi. Apakah terdapat perbedaan keduanya?? IYA, abrasi adalah penipisan pada material logam (tube boiler) sedangkan erosi pada non-logam (refractory). Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut seperti: pengecekan thickness boiler, inspeksi refractory, analisa ash (bottom + fly), adjust damper PA + SA Fan, adjust size coal, dan pemilihan properties pasir bed material.
  • Pulverized Coal (PC) Boiler
Kelemahan CFB diminimalisir kembali dengan adanya teknologi PC boiler yaitu coal dihaluskan sehingga luas permukaan pembakaran menjadi besar dan diharapkan batubara langsung terbakar habis sekali lewatan umpan. Potensi abrasi dan erosi bisa diminimalisir karena size coal kecil dan tidak membutuhkan pasir namun untuk dampak ke lingkungan cukup besar karena ash solid + gas langsung terbuang sehingga membutuhkan treatment khusus yang cukup mahal seperti adanya Flue Gas Desulfurization (FGD). Selain itu, PC boiler ini membutuhkan auxiliary power yang cukup tinggi karena adanya pulverizer dan peralatan bantu lainnya sehingga secara ekonomis layak untuk PLTU kepasitas besar.
Melihat beberapa kelebihan dan kelemahan tersebut, maka yang secara ekonomi layak digunakan adalah CFB boiler dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan pengoptimalan operasi untuk meminimalisir kelemahannya. Terbukti juga banyak pembangkit di Indonesia adalah tipe CFB.
Berdasarkan Basu (2015) sebagai berikut:
Proses Terbakarnya Batubara di Boiler PLTU Mengikuti Skema Berikut: [Basu, 2015]
Berdasarkan grafik tersebut didapatkan informasi sebagai berikut:
  1. Pada temperatur 200 oC, batubara mengalami drying & heating
  2. Pada temperatur 300-800 oC, kandungan volatile batubara mulai terlepas
  3. Pada temperatur >800 oC, terjadi pembakaran sempurna batubara
Prinsip Heat-Transfer pada Boiler PLTU:
  1. Radiasi, coal terbakar dan panas radiasi mengenai tube boiler
  2. Konduksi, tube boiler yang menyerap panas akan merata pada seluruh bagian metal
  3. Konveksi, panas pada metal kemudian terserap oleh feedwater pada inner tube dan merata sepanjang tube (feedwater-saturated-superheated)
Pembagian Zona Heat-Transfer pada Boiler PLTU:
  1. Combustion Zone, area pembakaran batubara di floor furnace dengan temperatur antara 1100-1200 oC
  2. Radiation Zone, area diatas combustion zone yang bercirikan bubbling bed material sudah tidak ada dengan temperatur antara 800-900 oC
  3. Convection Zone, area dimana fase steam (saturated & superheated) berada dengan temperatur sekitar 650 oC
Berdasarkan Basu (2015) di Boiler CFB dijaga pada range 800-900 oC dengan alasan sebagai berikut:
  1. Pada temperatur tersebut sebagian besar fuel ash tidak mengalami fusi
  2. Pengikatan sulphur efektif di kisaran 850 oC
  3. Alkali metal dari coal tidak teruapkan pada kisaran temperatur tersebut
  4. Pada temperatur tersebut, nitrogen tidak membentuk NOx
Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan di Boiler:
  • Boiler PLTU hanya didesain pada 1 tipe coal saja sehingga ketika properties yang masuk berbeda maka akan ada dampak pada operasionalnya sehingga unit PLTU diharapkan memiliki tabel khusus untuk planning operasi ketika ada properties feeding coal maka akan didapatkan beban yang diijinkan untuk dioperasikan
  • Istilah low rank, medium/moderate & high rank coal hanya istilah di marketing penyediaan batu bara saja sedangkan istilah dalam operasional PLTU adalah over-spec atau under-spec coal yang didasarkan pada desain boiler oleh manufacture
  • Berdasarkan prinsip gas ideal, PV=nRT sehingga tekanan (P) berbanding lurus dengan temperatur (T) dan ketika di boiler over-heat maka harus digali adalah penyebab over-pressure. Hal ini bisa disebabkan karena pengaruh PA Fan dan SA Fan sehingga membutuhkan combustion tuning. Hal ini bisa disebabkan juga karena adanya penyumbatan pada air nozzle cap oleh agglomerasi atau adanya fouling di tube boiler
  • Agglomeration pada boiler furnace lebih disebabkan karena berlebihnya feeding coal sedangkan melting karena properties coal itu sendiri yang banyak mengandung Na dan K sehingga menyebabkan titik leleh bed material menjadi turun.
BACA JUGA: Karakteristik Pasir (Bed Sand Material) dan Agglomeration pada Boiler CFB
  • Langkah yang umum dilakukan ketika steam overheating adalah mengaktifkan desuperheater (DSH) menggunakan demineralized water untuk menjaga temperatur steam pada standar Main Steam Temperature (MST). Sedangkan bagian luar yaitu tube boiler tidak terkendali dan tetap overheating sehingga potensi kebocoran mudah terjadi. Hal inilah yang seharusnya menjadi concern juga mengapa tube CFB boiler mudah terjadi leak. Selain itu, jika penggunaan DSH terlalu besar maka MST akan turun dan Main Steam Flow (MSF) turun sehingga langkah umum yang dilakukan operator adalah feeding kembali coal sehingga akan terus menambah temperatur tube boiler sehingga bisa overheating
  • Umpan coal boiler selalu fluktuatif properties-nya dan tergantung juga salah satunya dari jenis penambangannya yaitu: (i) open/ground mining, bertipe lignite cenderung besar kandungan Ca dan Si karena termasuk batubara permukaan yang bersifat lengket, tidak mudah pecah seperti tanah liat; (ii) close/under ground mining, cenderung dominan kandungan S yang bersifat korosif dan CH4 (metana) yang bersifat explosion, termasuk bituminuous & sub-bituminuous yang bersifat brittle mudah pecah. Stock batubara ini bukan ranah O&M pembangkitan melainkan owner sehingga sebagai O&M harus bisa menjelaskan dampak ketika coal properties yang diberikan under-spec dari desain boiler
  • Pembakaran di boiler hanya untuk yang reaksi bersifat eksothermis seperti C menjadi CO2, H menjadi H2O dan S menjadi SO2

Sedangkan N tidak terbakar karena untuk membentuk NOmembutuhkan panas yang sangat tinggi kisaran 1200-1300 oC (sesuai grafik yang diarsir diatas) dan sifat reaksinya adalah endothermis.  NOini di CFB boiler jarang bisa tercapai karena furnace temperature yang hanya berkisar antara 800-900 oC bahkan ketika sampai di convection zone turun sampai 650 oC. Sedangkan Ohanya sebagai pe-reduksi saja unsur yang terkandung pada coal
  • Coal tidak terbakar sempurna atau efisiensi termal rendah salah satunya adalah tingginya moisture content. Rekomendasi yang umum dilakukan adalah drying coal atau menimbun coal di ruang beratap (coal dome), namun perlu diketahui bahwa moisture content ada 2 yaitu: (i) surface content, terletak pada permukaan coal saja; (ii) inherent content, terletak didalam coal
  • CFB boiler cukup efektif dalam pengikatan kandungan SO2 karena didesain ada injector limestone/kapur (CaCO3) namun kebanyakan CFB boiler di Indonesia tidak mengaktifkan injeksi tersebut karena coal yang dipakai mengandung kadar S (sulfur content) yang rendah.
  • Reaksi pembentukan yang terjadi pada pembakaran coal sebagai berikut: S + O2 --> SO2 bersifat eksothermis dan reaksi penguraian kapur sebagai berikut: CaCO3 ---> CaO + CO2 bersifat eksothermis. Ketika CaO berikatan dengan SO2 maka terbentuk gypsum (CaSO4) fase solid yang bisa terbuang lewat bottom ash. Berdasarkan hal tersebut, maka limestone berfungsi ganda selain untuk pengikat gas B3 juga sebagai penyerap panas sehingga boiler furnace tidak overheating
  • Exit flue gas temperature yang dianjurkan adalah 123 oC, karena jika dibawah temperature point tersebut akan terjadi dew-point corrosion yaitu pengkorosian pada ujung Air Pre-Heater (APH) sedangkan untuk diatasnya akan menyumbang kenaikan heat-loss pembakaran. Setiap kenaikan 4 oC akan meningkatkan heat-loss sebesar 5%. Ketika exit flue gas temperature tinggi maka radiasi yang ditransfer ke tube boiler berkurang sehingga mengurangi kalor serap di furnace boiler. Baca detail analisis reaksi di: Shell and Tube APH: Material, Korosi dan Karakteristiknya
  • Potensi abrasi tinggi banyak terjadi di welded tube boiler (level boiler bawah yang mengerucut) sehingga direkomendasikan untuk menambah refractory sampai ketemu diatas level tersebut, dimana tidak ditemukan lagi welded joint tube yang bersentuhan langsung dengan bubbling bed material
  • Urutan batubara terbakar adalah initial heating (pyrolisis/devolatilization/demineralization) yang melepas surface moisture kemudian pelan-pelan coal hancur dan melepas mineral kemudian terbakar terbentuk arang dan abu. 
  • Beberapa Cara Mencegah Agglomeration:
  1. Penambahan aditif kimia
  2. Pre-treatment bahan bakar sebelum masuk boiler
  3. Pemilihan alternatif lain bed material
  4. Blending & mixing coal dengan biomass (co-firing), blending adalah mencampur dengan umpan yang berbeda misalnya coal + cangkang sawit/bahan organik sedangkan mixing adalah pencampuran antara bahan yang bisa menyebabkan hasil berbeda bisa karena reaksi kimia dll, seperti fuel + udara
  • Terdapat kemungkinan kesalahan yang umum terjadi di lapangan ketika pengambilan sampling uji unburned carbon (UBC), umumnya sampel diambil begitu saja dari bottom ash tanpa melakukan seleksi padahal di bottom ash terdapat 2 carbon yaitu:
  1. Unburned coal, karakteristiknya adalah jika dipegang masih keras dan menggumpal
  2. Unburned carbon ash, karakteristiknya adalah lembut karena memang sudah jadi abu
Saran sebaiknya sampel diambil dengan memilah bagian yang terlihat halus namun masih mengandung butir-butir halus. Kesalahan pengambilan sampel ini bisa berakibat nilai UBC sangat tinggi (karena memang unburned coal masih besar nilai C-nya) dan data laboratorium yang dihasilkan kurang valid jika digunakan untuk analisa pembakaran. Letak sampling yang ideal adalah: (i) unburned carbon ash di bottom ash floor furnace; (ii) unburned coal di drain sealpot cyclone
  • Standar baku rasio PA Fan : SA Fan adalah 60 : 40, namun itu untuk properties batubara desain, jika terdapat perbedaan spesifikasi maka hasil combustion tuning-lah yang dipakai
  • Menganalisis kapasitas PA Fan + SA Fan apakah lebih besar (>) atau lebih kecil (<) dengan ID Fan sangat diperlukan untuk menentukan potensi flow fluida apakah over-pressure atau under-pressure
  • Salah satu indikasi overheating boiler adalah bubbling bed material tidak sempurna karena coal size terlalu besar sehingga cenderung berada di floor furnace dan bisa menyebabkan melting % agglomeration.  
  • Agglomeration index lebih disebabkan karena coal yang dipakai adalah low rank (lignite) bersifat lengket seperti tanah liat (clay) sehingga ketika bercampur dengan pasir maka akan terjadi ikatan yang menyebabkan densitas bed material naik sehingga mengganggu bubbling dan jatuh ke floor furnace terbentuklah aglomerasi
  • Overheating juga bisa disebabkan karena pembakaran tidak sempurna karena minimnya excess air (O2). Tujuan dari excess air pada pembakaran di boiler furnace adalah untuk pembakaran sempurna menghasilkan (CO2) dan menghindarkan pembakaran tidak sempurna (CO). Sesuai reaksi:

C + O ---> CO

C + 3/2 O2 ---> CO2

Kebutuhan O2 antara kedua reaksi tersebut berbeda, dimana kebutuhan yang lebih besar adalah untuk menghasilkan CO2 dan inilah tujuan excess air. Mengapa jika menghasilkan CO tidak diinginkan di boiler furnace?? karena dari pembakaran tidak sempurna melanjutkan reaksi menuju sempurna sesuai reaksi: CO+ 1/2 O2 ---> CO2 menghasilkan panas (eksothermis) yang bisa menambah temperatur ruang bakar di zona radiasi (level 2 pada pembagian 3 level boiler yaitu: level 1-combustion, level 2-radiasi, level 3-konveksi) sehingga menyebabkan overheating. Cara mencari excess air dan kebutuhan udara pembakaran sebagai berikut:

  1. Mengetahui komposisi coal dari CoA
  2. Menghitung stoikiometri rasio
  3. Mengetahui total coal flow
  4. Menghitung stoikiometri air flow = stoikiometri rasio x total coal flow
  5. Menghitung excess air = [oksigen terbaca di furnace / (20.9-oksigen terbaca di furnace)] x 100%
  6. Total air flow = [100%+ excess air] x stoikiometri air flow

  • Parameter operasi utama di boiler adalah velocity dan residence time, dimana velocity CFB boiler berkisar ± 6 m/s dan residence time berkisar 1-2 s di radiation zone. Velocity & residence time dihitung hanya antara combustion zone (level 1) sampai radiation zone (level 2), sehingga apabila masih terdapat panas berlebih di convection zone (level 3) maka itu adalah heat-loss karena fase sudah superheated yang tidak memerlukan panas lagi
  • Fluidisasi di CFB boiler ada 2 yaitu: (i) furnace boiler karena adanya PA/SA Fan; (ii) seal pot cyclone karena adanya return fan/seal fan/HP blower
  • Standar asumsi persentase ash di boiler adalah bottom ash : fly ash = 80 : 20
  • Ketika kandungan alkali di CoA bahan bakar >9% maka bisa dipastikan terdapat potensi agglomeration yang besar
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2021). Catatan Lengkap Pembakaran Batubara (Coal Combustion) Based Experience di Workshop CFB Boiler, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2021). Workshop CFB Boiler. Surabaya
[2] Basu, P. (2015). Circulating Fluidized Bed Boiler, Design Operation and Maintenance. Canada

Ingin Konsultasi dengan Tim Website, Silakan Hubungi DISINI

[Bolok, NTT] Goa Kristal Kupang, Air di Kedalaman Gua Sebening Kristal || Indonesia Kaya

Diposting oleh On Wednesday, April 07, 2021

Bolok, Nusa Tenggara Timur (November 2020). Goa Kristal adalah sebutan untuk gua di Bolok, Kupang-NTT karena warna air didalam gua sebening kristal dan warna-warni berkilauan. Kalau matahari agak condong dan bisa menembus sampai ke dasar gua maka akan terlihat stalaktit dan stalagmit yang kemudian tetesan air mirip kristal memantul ke air dasar gua.

Sungguh amazing sekali perjalanan menjelajah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan Indonesia memang kaya, memang indah karena keanekaragamannya.

Saksikan Petualangan Kami Ke Gua Kristal, Kupang-NTT Berikut:

Referensi:
[1] Youtube Channel "Jejak Eksplorasi Official"

Hati-Hati Terhadap Monopoli Shopee || Merampas Hak Konsumen Memilih Jenis Ekspedisi yang Diinginkan

Diposting oleh On Tuesday, April 06, 2021

Mulai awal April 2021, Shopee memberlakukan kebijakan ekspedisi pengiriman yang disembunyikan dan hanya tersedia paket reguler, hemat, same day, instant dan kargo. Kali ini pembeli tidak bisa memilih lagi jenis ekspedisi, dimana sebelumnya masih bisa diganti ketika check-out telah dilakukan. Sebagai konsumen cerdas, kita semua harus kritis terhadap kebijakan-kebijakan baru tersebut apakah menguntungkan kita atau Shopee. Kita ulas bersama potensi Shopee akan melakukan monopoli sepihak yang membuat UMKM di antara marketplace menjadi tidak sehat, sebagai berikut:

  • Kehadiran Shopee Pay yang masif dengan iklan dan masuk ke semua pembayaran di outlet dengan diskon gila-gilaan membuat semua orang install aplikasi ---> potensi monopoli sistem pembayaran
  • Shopee tidak hanya menerapkan diskon gila-gilaan di outlet offline kerjasama, namun di semua lini transaksi elektronik menerapkan diskon gila-gilaan seperti pulsa HP, listrik, tagihan bulanan dan tiket ---> potensi monopoli marketplace
  • Shopee memiliki nama ekspedisi sendiri yaitu Shopee Standard Expess, dimana kita tidak tahu harga yang bisa dibandingkan dengan ekspedisi di marketplace lain ---> potensi monopoli ongkos kirim
  • Shopee menerapkan tidak bisa memilih jenis ekspedisi dan penjual yang bisa memilih/random oleh sistem dan harga untuk semua ekspedisi di paket setara adalah sama misalnya reguler (J&T, JNE, Anteraja, Sicepat, Ninja Xpress, ID Express) padahal kita semua sudah tahu bahwa tidak semuanya memiliki target waktu sampai yang sama karena fasilitas pengantaran yang belum memadai dan masih join antara beberapa pihak. Berdasarkan hal ini bisa terlihat bahwa Shopee seolah sedang mencari dana pemasukan lewat selisih ongkir dimana konsumen tidak sadar telah diarahkan ke ekspedisi tertentu ---> potensi monopoli terhadap hak konsumen untuk memilih ekspedisi
Monopoli dalam marketplace membuat tidak sehat perdagangan online di Indonesia, karena tidak ada lagi balance perbandingan baik produk, harga, ongkir, fasilitas dll. Memang sebenarnya konsep bakar-bakar uang dan iklan yang masif adalah siapa yang kuat dia yang menang dan yang kalah akan tidur serta monopoli inilah tujuan akhirnya. Detail lengkap sudah dibahas di artikel: Mengapa Platform Digital Bakar-Bakar Uang??. Shopee akhir-akhir ini perlu diwaspadai dengan adanya perampasan hak memilih jeis ekspedisi konsumen, karena konsumen-lah yang tahu betul ekspedisi apa yang bisa sampai rumahnya, dimana rumahnya ada di desa, tidak bernomor dan hanya ada RT RW. Pengalaman penulis sendiri untuk paket yang dikirim ke Desa di Blitar selain J&T dan JNE sangat bingung dan lama sekali sampai ke rumah, itupun mereka harus telepon dan whatsapp dulu untuk minta share location (padahal alamat permanen sudah lengkap sesuai petunjuk yang tersimpan di marketplace). Berkaca dari itu, ketika konsumen dipaksa untuk memakai jasa pengiriman random maka tinggal tunggu saja potensi kecewa-nya nanti. Kecewa ini tidak hanya ke pembeli karena barang sampai lama dan penjual karena mendapat rating negatif karena pemilihan ekspedisi yang tidak sesuai keinginan dan sampai lama.
Disini penulis sebagai pengamat dan pengguna jual-beli di semua marketplace dan selalu memberikan edukasi dan wawasan dengan sebenarnya. Sebagai konsumen harap hati-hati terhadap monopoli Shopee ini, dilihat dari aktifitasnya sudah akan mengembalikan uang dari bakar-bakar mereka yang masif dahulu. Sebagai konsumen kita harus bijak bisa memilih antara 3 marketplace yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Shopee, dimana dengan adanya kebijakan perampasan hak memilih ekspedisi tersebut patutlah melirik ke pesaingnya yaitu Bukalapak dan Tokopedia yang masih sehat.

Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com