Trending Topik

Industrial Chemical Cleaning Tube Boiler Condenser

Korosi adalah hasil oksidasi metal dari beberapa agent oxidizing di lingkungan. Selama proses korosi, elektron mengalir melewati metal dan ion mengalir dari satu area ke area lain pada larutan yang disebut dengan proses elektrokimia. Proses oksidasi (korosi) besi oleh ion hydrogen sesuai reaksi:

2H+ + Fe ---> Fe2+ + H2

Banyka korosi terjadi pada besi disebabkan oleh kegagalan pembersihan dan pasifasi yang benar pada peralatan baru. (McCoy, 1984)

Alkali dan garam asam lemah digunakan untuk emulsify, saponify, oily untuk menetralkan residu asam dari chemical cleaning dan untuk membentuk pasifasi pada permukaan metal.

Sebagian besar korosi tipe fouling dan deposit terlarut oleh HCl yang bersifat asam kuat. Semua asam kuat cocok diterapkan dengan sebelumnya diberi inhibitor untuk meminimalisir serangan asam pada metal. HCl adalah chemical termurah untuk digunakan dalam chemical cleaning. HCl pada konsentrasi 5-10% efektif untuk melarutkan ferric oxide (Fe2O3), sesuai reaksi:

Fe2O3 + 6H+ ---> 2 Fe3+ + 3 H2O

Fe2O3 + Fe + 6H+ ---> 3Fe2+ + 3H2O

HCl cocok digunakan untuk cleaning carbon steel, low-chromium steel, cast iron, admiralty brass, bronze, cupro nickle dan monel. Laju korosi ketika chemical cleaning ergantung pada: (i) metal yang dicleaning; (ii) konsentrasi inhibitor; (iii) konsentrasi asam; (iv) lama paparan; (v) temperature; (vi) velocity larutan asam.


HCl tidak boleh digunakan pada stainless steel, titanium, zinc, alumunium dan galvanized iron. Hal ini karena ion chloride pada konsentrasi serendah 40 ppm saja bisa menyebabkan intergranular atau transgranular cracking. HCl juga bisa menyebabkan hydrogen embrittlement pada titanium

Agent penetral HCl adalah CaCO3, (Ca(OH)2, Na2CO3, NaOH

Asam sulfat (sulphuric acid) jarang sekali digunakan dalam chemical cleaning karena sifatnya pada pelarutan yang menghasilkan panas tinggi dan mudah mengiritasi kulit. Cara pencampurannya juga unik, dimana HCl dituangkan secara perlahan ke air dan tidak sebaliknya karena akan menghasilkan percikan panas yang tinggi. Konsentrasi H2SO4 yangdigunakan antara 5-15% pada temperatur yang tidak lebih dari 180 oF dan umumnya digunakan untuk cleaning stainless steel

Agent penetral H2SO4 adalah gypsum (CaSO4), lime/limestone (CaCO3) atau soda ash (Na2CO3 dan caustic soda (NaOH) yang terbaik.

Sulfamic acid/asam sulfamat (HSO3NH2) adalah bahan kimia asam yang cukup mahal dibandingkan lainnya namun memiliki kelebihan bisa digunakan oleh user yang kurang pengalaman dan di indoor tanpa membutuhkan keahlian kontraktor tersertifikasi. Ketika sulfamic acid digunakan untuk acid cleaning, itu tidak menyebabkan pitting. Bahkan ketika penerapannya dikombinasikan dengan NaCl (10% HSO3NH2, 5% NaCl) itu efektif untuk melarutkan ferric oxide (Fe2O3)

Pasifasi sulfamic acid cocok menggunakan sodium nitrit dan jika masih banyak residu acid di tube maka pasivasi kurang sempurna. Reaksi pasifasi seperti berikut:

HSO3NH2 + NO2- ---> N2 + H2O + SO42- + H+

Urutan tingkat korosifitas asam dari terendah ke tertinggi adalah citric-sulfamic-phosphoric-hydrochloric

Sesudah dilakukan chemical cleaning pada permukaan tube maka harus dilakukan pasifasi karena permukaan tube secara alamiah mebgalami oksidasi cepat dengan adanya udara atmosfer. Pasifasi sangat dibutuhkan pada iron (besi) dibandingkan chromiu, nickle, copper, brass, monel dan cupronickel karena material tersebut memiliki pasifasi alamiah sendiri ketika kontak dengan udara yang diberi nama oxide film. Permukaan material yang tertutup oleh oil, scale, deposit tidak dapat dilakukan pasifasi sehingga normalnya harus dilakukan water jetting sebelum pasifasi.



Sulfamic acid sangat mudah dilakukan penanganan, penyimpanan dan pencampuran tanpa membutuhkan keahlian khusus. Sulfamic acid cocok untuk material stainless steel. Sulfamic acid harga cukup mahal sehingga cook digunakan pada volume kecil. Penerapan konsentrasi antara 5-10% dengan waktu tinggal diijinkan antara 4-12 jam.

Berdasarkan Google Patent (2013) sebagai berikut:



Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2022). Industrial Chemical Cleaning Tube Boiler Condenserwww.caesarvery.com

Referensi:

[1] McCoy, J.W. (1984). Industrial Chemical Cleaning. Chemical Publishing-USA

[2] Google Patent-CN103361664A. (2013). Cleaning Method of Carbon Steel Pipeline and Cleaning Agents. China

Previous
« Prev Post