Trending Topik

Strategi Ketika Saham Oversold-Overbuy

Diposting oleh On Tuesday, July 23, 2019

Oversold artinya kelebihan aksi jual sedangkan overbuy artinya kelebihan aksi beli. Kelebihan disini diartikan "sudah jenuh/klimaks" sehingga hampir bisa dipastikan akan berubah harga sahamnya untuk berbalik arah dalam waktu dekat. Harga saham sangat dipengaruhi oleh sentimen internal maupun eksternal.  

Beberapa alasan yang menyebabkan sebuah saham oversold :
  • Fundamental perusahaan masih bagus dengan PBV yang masih kecil
  • Laporan keuangan perusahaan menunjukkan berita yang baik
  • Tidak ada sentimen negatif lagi terhadap emiten
  • Rumor buruk emiten tidak sampai terjadi dan hanya berita simpang siur
  • Emiten melakukan aksi korporasi yang membangun bisnis menjadi lebih besar lagi seperti ekspansi pasar, ekspansi industri dan akuisisi perusahaan


Strategi yang dilakukan ketika saham sudah oversold :
  • Wait and See sampai saham benar-benar akan berbalik arah positif (bullish)
  • Hit and Run dalam range yang pendek, misal untung 1-2 % saja dalam tempo jam-an trading 
  • Melakukan analisa fundamental terhadap kelayakan harga saham
Beberapa alasan yang menyebabkan sebuah saham overbuy :
  • PBV dinilai sudah sangat tinggi dibanding perusahaan sejenis
  • Laporan keuangan yang baru rilis menunjukkan berita yang negatif seperti rasio hutang yang tinggi, pendapatan turun dan Devidend Payout Ratio (DPR) rendah
  • Terdapat sentimen negatif di emiten, seperti saham utama mau dilepas, rencana likuidisasi dan rencana hutang untuk menutup arus kas
  • Emiten terindikasi melakukan kecurangan terhadap floating saham, dimana yang disarankan dijual di-public minimum 15% saham yang beredar tidak  dipenuhi sehingga harga saham yang tertera adalah hasil manipulasi aksi bandar untuk menarik investor bukan dari minat investor sendiri
  • Investor menilai produk emiten tidak baik untuk investasi jangka panjang karena rentan fluktuatif seperti rokok (rentan cukai tembakau dan kebijakan pembatasan pasar serta harga rokok), properti (rentan naiknya suku bunga dan pajak pemerintah), asuransi (rentan terhadap manipulasi dan kebocoran data public), pertambangan (rentan terhadap kebijakan ekspor pemerintah), perbankan (rentan terhadap data inflasi dan ekonomi global)

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Tipe-Tipe Trader Saham

Diposting oleh On Monday, July 15, 2019

Di bursa saham terdapat 2 tipe modal yang ditransaksikan oleh investor yaitu investasi dan trading, dimana pembagian tipe tersebut berdasarkan time frame perdagangan jual-beli sahamnya.
Sumber Gambar : www.portalinvestasi.com
Terdapat 4 tipe trader saham sebagai berikut:
 
1. Scalper Saham
Trading yang dilakukan dalam waktu sangat singkat yaitu menitan dan jam-jaman. Tipe ini cenderung menggunakan analisa volume perdagangan atau running trade yang besar sehingga saham yang sedang ramai digoreng/ditransaksikan akan disusupi oleh para scalper. Cuan yang ditarget para scalper sangat kecil yaitu 0.5-2% saja dan menggunakan sistem cut loss yang sangat pendek karena umumnya modal yang diperdagangkan adalah 100% sehingga para scalper akan terus jual-beli dengan strategi hit and run terus-menerus selama saham digoreng dan berpindah-pindah saham untuk mengurangi resiko tersangkut.

2. Day Trader
Trading yang dilakukan sistem satu harian, dimana trader akan membeli di waktu pembukaan dan menjual di hari yang sama baik untung maupun rugi. Trader yang menggunakan sistem ini umumnya adalah para manager investasi yang sedang mengelola keuangan para nasabahnya karena mereka dituntut untuk memberikan update data %return harian di laporan harian investasi. Analisa yang digunakan para day trader adalah teknikal harian dan mingguan dengan cuan yang tidak ditargetkan karena tujuan adalah tidak menimbun portfolio namun update perkembangan dana investor.

3. Swing Trader
Trading yang menggunakan strategi buy and hold yaitu membeli ketika harga sedang diskon dan menjual ketika sudah mencapai resistance/ekspektasi. Trader ini yang paling banyak tipenya di pasar modal termasuk penulis sendiri dengan ciri-ciri menahan saham sampai bulanan (<6 bulan) dengan terus mengamati berita pasar dan pergerakan grafik saham. Analisa yang digunakan adalah teknikal menggunakan eksponential moving average (EMA) mingguan, bulanan dan 3 bulanan. Trader ini akan memiliki portfolio yang beragam dan umumnya menggunakan sistem penjualan otomatis dengan setting cuan 3-5% atau lebih tinggi dari itu jika kesimpulan dari analisa teknikal menunjukkan positif bullish. Para swing trader akan diversifikasi saham mereka dengan merata dengan sistem cut loss yang lumayan panjang.

4. Position Trader
Trader ini bisa disebut juga sebagai investor karena time frame hold saham yang cukup lama yaitu diatas 6 bulanan bahkan tahunan. Analisa yang digunakan adalah fundamental dan murni digunakan untuk menabung dan mencari 2 cuan yaitu deviden tiap tahun dan capital gain ketika dijual. Saham-saham yang aktif disimpan oleh tipe ini adalah saham blue chip atau yang memiliki kapitalisasi pasar besar karena dengan pertimbangan keamanan modal yang diinvestasikan.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Trend Tahunan Pergerakan Harga Saham

Diposting oleh On Sunday, June 30, 2019

Harga saham sebenarnya memiliki pola yang hampir sama dari tahun ke tahun. Pola atau trend ini banyak dijadikan acuan para investor untuk menentukan arah investasi mereka. Jika dibahas bulanan maka terdapat beberapa kecenderungan pola harga saham, berikut ringkasannya :
Sumber Gambar : www.ellen-may.com
  • Januari 
Bulan ini masih layak sebagai waktu trading karena harga saham masih terpengaruh oleh window dressing (make up harga saham agar bagus di laporan keuangan dan umumnya dilakukan di akhir tahun sebagai laporan tahunan). Bulan ini harga saham bagus karena memasuki tahun baru banyak investor optimis dan kecenderungan membentuk pola positif.
  • Februari-Maret
Bulan ini masih bagus sebagai waktu trading dan beberapa perusahaan sudah mulai menerbitkan laporan keuangan tahunan bahkan sampai tebar deviden. Bulan ini banyak investor menggelontorkan dana investasi besar ketika sudah melihat laporan keuangan tahun sebelumnya dan umumnya mengincar pembagian deviden. Harga saham pada bulan ini bisa naik tinggi ketika pengumuman cum date deviden dan akan turun drastis ketika ex date deviden. Pada bulan ini, investor pemula wajib hati-hati terhadap pergerakan harga saham agar tidak tersangkut pada harga atas.
  • April
Bulan ini adalah awal trend menurun walaupun separuh awal bulan ini diwarnai pembagian deviden namun banyak investor sudah mulai melakukan penarikan uang untuk investasi di bidang lain. Harga saham bulan ini cukup lesu apalagi jika diiringi laporan keuangan Q1 (quarter/kuartal yaitu pembagian 1 tahun menjadi 4 periode yaitu 3 bulanan yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4) tentang pendapatan emiten yang turun dibanding tahun lalu maka harga saham bisa dipastikan turun. Pasar saham pada bulan ini ada trend naik tinggi dan turun drastis sebagai aksi jebakan bandar terhadap investor ritel.

BACA JUGA : Indikator Analisa Saham : Moving Average
 
  • Mei-September
Pada bulan ini, pasar saham sangat lesu dan cenderung sideways dengan volume perdagangan kecil. Sebagai investor jangka panjang cocok investasi pada bulan ini, karena banyak saham bagus sedang diskon besar-besaran dan pasti naik seiiring waktu karena harga saham sudah dinilai sangat murah oleh investor. Sedangkan untuk trader, bulan ini wajib dihindari atau jika memang masih melakukan aktifitas maka yang umum dilakukan adalah trading di saham lapis 3 (harga saham <500) atau menggunakan instrument investasi lain seperti obligasi.
  • Oktober-Desember
Pasar saham mulai bangkit dan terjadi optimisme yang tinggi pada bisnis perusahaan. Para bandar dan perusahaan berlomba-lomba melakukan window dressing agar laporan keuangan tahunan terlihat bagus di mata masyarakat. Para trader akan gencar melakukan transaksi pada bulan-bulan akhir ini dan harga saham cenderung positif naik dan sangat jarang anjlok terlalu dalam. Berbagai data sudah dimiliki oleh investor seperti laporan Q1, Q2 dan Q3 dengan melakukan analisa apakah terjadi trend naik atau turun terutama di segi pendapatan dan hutang. Jika laporan tersebut menunjukkan bagus maka investor akan investasi dalam jumlah besar di emiten tersebut.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Bagaimanakah Cara Mendapat Deviden Saham

Diposting oleh On Monday, June 17, 2019

Deviden adalah laba yang dibagikan perusahaan kepada investor. Deviden yang umum dibagikan di saham ada 2 yaitu deviden tunai (dibayarkan dalam bentuk uang) dan deviden saham (dibayarkan dalam bentuk lot saham). Sebuah perusahaan Tbk ketika akan membagikan deviden harus melewati rapat umum pemegang saham (RUPS) dimana dalam rapat akan diputuskan dana perusahaan digunakan sebagai apa baik kas dan labanya. Laba yang didapatkan selama 1 tahun bisa diputuskan ditahan atau dibagikan tergantung keputusan dalam RUPS apakah laba untuk pengembangan/ekspansi bisnis atau dibagikan kepada investor. Jika RUPS memutuskan dibagikan maka investor akan mendapatkan deviden
Berikut istilah-istilah yang penting ketika perusahaan akan membagikan deviden :
  • Price : besaran nominal deviden per lembar saham
  • Cum Date : tanggal penentuan investor yang berhak mendapatkan deviden
  • Ex Date : tanggal berakhirnya masa cum date (pencatatan penerima deviden)
  • Payment Date : tanggal pembayaran deviden ke investor
Penetapan deviden menjadikan angin segar sebuah harga saham karena investor tentu berbondong-bondong membeli ketika cum date agar tercatat sebagai penerima deviden. Perusahaan yang bagus akan terus menjaga ratio deviden untuk menjaga minat investor dan sebagai imbal balik atas dana yang telah disetor. Akibat yang umum terjadi ketika perusahaan akan membagikan saham adalah harga saham tiba-tiba melonjak tinggi ketika cum date dan akan menurun drastis ketika ex date. Laba yang dibagikan umumnya berkisar antara 25-80% dan perusahaan yang membagikan presentase laba yang besar tentu memiliki kapitalisasi modal yang sangat besar. Saham-saham yang royal membagikan deviden dengan nominal besar adalah ITMG, UNTR, GGRM, UNVR, HMSP.
  • Bagaimana penulis mensiasati agar mendapatkan deviden ??
Penulis mengumpulkan data waktu pembagian deviden saham tahun lalu dan kemungkinan berubah bulan sangat kecil. Setelah tahu waktunya maka penulis memilih saham LQ45 dengan alasan ketika harga saham volatile maka harga tidak jatuh terlalu dalam dan cepat bangkit. Alasan pemilihan saham tersebut karena fluktuatif harga saham pasti terjadi selama masa cum date sampai ex date. Ketika pembelian pun sudah berpikir matang jauh-jauh hari ketika harga saham sedang diskon/koreksi dan mengumpulkan dengan lot bertahap sampai terkumpul dalam jumlah besar.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Saham Sebagai Alat Investasi

Diposting oleh On Wednesday, June 05, 2019

Saham adalah salah satu jenis investasi yang cukup menggiurkan walaupun diluarsana banyak yang mengatakan bahwa saham bukan investasi. Penulis menyebutkan bahwa saham adalah investasi karena saham bisa berkembang dari sisi value dan bisa disebut asset. Sedangkan pengertian asset adalah sesuatu yang bisa berkembang walaupun pemilik tidak mendayagunakan. Saham adalah bukti kepemilikan investor terhadap perusahaan namun investor tidak serta merta bisa mengambil alih seluruh asset perusahaan. Mengapa demikian ?? karena di struktur keuangan perusahaan terdapat 2 modal yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pendiri perusahaan sedangkan modal pinjaman seperti bank, saham dan obligasi. Saham di perusahaan terbagi menjadi 2 yaitu saham prioritas/utama (preference stock) dan saham umum/publik (common stock). Pengelompokkan saham tersebut berdasarkan pengaruh besaran nominal modal yang diberikan ke perusahaan serta kewajiban perusahaan terhadap pengelolaan resiko modal usaha.
Sumber Gambar : www.majalahpajak.net
Bagaimanakah maksud dari pengelompokan saham tersebut ??
Preference stock umumnya menguasi >51% saham dan investor ini mendapatkan tempat istimewa di perusahaan seperti pengendali RUPS dan jikalau perusahaan bangkrut maka dana yang tersisa dari penjualan asset harus dibayarkan terlebih dahulu ke investor ini. Sedangkan common stock adalah saham public yang diperdagangkan di pasar modal, dimiliki oleh banyak investor yang tercatat di bursa efek dan tetap memiliki hak suara di RUPS. Jika perusahaan rugi dan harus menjual asset maka pengembalian dana investor dilakukan setelah kewajiban terhadap preferred stock dipenuhi terlebih dahulu.

Bagaimana strategi investor ritel menanggapi sistem pengelompokan seperti itu ??
Pemilihan saham dengan fundamental bagus wajib dilakukan, karena jangan sampai perusahaan tersebut rugi dan menjual asset. Ciri-ciri perusahaan yang bagus adalah barang tersebut dibutuhkan oleh banyak orang, tidak tergerus oleh kemajuan jaman dan sistem permodalan yang kuat. Dengan memilih perusahaan seperti itu untuk investasi, maka bisa dipastikan harga saham akan terus-menerus naik karena permintaan akan selalu lebih besar dari penawaran.
Mengapa beberapa orang masih menyebut saham bukan sebagai alat investasi ??
Karena disaham diawal pemilihan masih membutuhkan analisa yang cukup mendalam dan seiring waktu terdapat kenaikan dan penurunan value walaupun didalam penurunan dan kenaikan tersebut disertai data-data yang transparan. Orang yang menganggap saham bukan alat investasi adalah investor yang hanya menempatkan modalnya tanpa disertai alasan yang kuat (misal tidak memperhitungkan analisa fundamental maupun teknikal). Sedangkan bagi orang yang mengerti betul tentang saham maka cara pandang tersebut adalah kebalikannya.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Aktifitas yang Dilakukan Bandar Saham

Diposting oleh On Tuesday, May 07, 2019

Bandar adalah pengerak harga saham di pasar modal dan bandar selalu menyukai sistem cut loss yang dilakukan investor dan membenci strategi "hold". Mengapa demikian ?? karena aktifitas bandar adalah membuat naik dan turun harga saham dimana ketika saham diturunkan, bandar berharap banyak lot saham terlepas dari para investor dan mereka dengan segera meng-akumulasi saham dengan harga murah. Aktifitas tersebut tentunya dengan pertimbangan sangat matang, karena para bandar sudah tahu prospek ke depan dari emiten tersebut, sehingga sebelum meng-akumulasi saham mereka akan mencari celah untuk mendapatkan harga saham di harga murah.
Sumber Gambar : www.caesarvery.com

BACA JUGAStrategi Akumulasi Buy and Hold Saham
  
Seperti apa contoh aktifitas bandar di pasar saham ??
Kasus seperti emiten sudah mengumumkan penetapan besaran deviden yang akan dibagi per tanggal yang sudah ditetapkan. Bandar pasti tergiur dengan kebijakan emiten tersebut karena deviden cukup besar dan mereka akan segera meng-akumulasi saham. Langkah yang umum dilakukan adalah menjual dengan lot besar sehingga harga saham jatuh dan secara otomatis sistem cut loss para investor atau bandar lain bekerja, kemudian dengan segera setelah mencapai harga murah bandar tersebut melakukan akumulasi dalam jumlah sangat besar. Dengan aktifitas tersebut, seringkali kita melihat harga saham malah turun padahal akan dibagikan deviden atau berita positif aksi korporasi dan itulah memang itu adalah aktifitas yang dilakukan bandar.

Mengapa kalau tahu ada permainan bandar kita masih ingin investasi di pasar saham ??
Bandar disini bukan di analogikan negatif tetapi diartikan secara sebenarnya yaitu pengepul atau sekelompok investor yang terkoordinir. Walaupun begitu, ada ratusan bahkan ribuan bandar-bandar sebagai pemegang saham sehingga nyaris tidak mungkin satu bandar bisa mengendalikan semuanya apalagi BEI sebagai pengawas pasar modal selalu memberikan perlindungan kepada investor terhadap saham-saham yang berperilaku tidak semestinya.


Tujuan utama bandar di pasar saham adalah "cuan" dengan strategi trading, dan aktifitas bandar baik domestik maupun asing semua tercatat transparan di sistem trading online sehingga sistem judi yang disematkan di pasar saham bisa ditepis dengan keberadaan data dan sistem transparan yang ada. Dari aktifitas bandar, para investor ritel bisa memiliki data yang kuat untuk beli dan jual saham.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Proses Perkembangan Sistem Permodalan Dari Dulu Sampai Sekarang

Diposting oleh On Thursday, April 25, 2019

Saham yang diperdagangkan di pasar modal memiliki history yang cukup panjang, dimana evolusi tahap demi tahap berlangsung dalam waktu yang lama. Berikut dijelaskan detailnya :
  • Barter
Jaman dahulu setiap orang yang menginginkan benda harus menukar dengan benda lain kepada orang yang sama-sama membutuhkan di tempat yang telah disepakati. Jelas sistem seperti ini kurang efektif karena nilai benda dianggap sama antara satu dengan yang lain.
  • Membeli dengan Emas sebagai Alat Tukar
Setiap orang yang ingin membeli sesuatu harus mempunyai emas murni dalam transaksinya, sehingga setiap orang mulai memburu emas sebagai alat pembayaran. Dari sistem ini mulai ada penjual dan pembeli emas yang didalamnya terdapat transaksi/pertukaran barang komoditi. Pada masa ini, rawan sekali adanya pencurian emas, karena setiap orang harus membawa benda padatan emas setiap bepergian. Sistem ini sudah mulai berkembang cukup bagus dalam hal transaksi namun kurang dalam hal keamanan harta benda.
  • Surat Kepemilikan Emas Sebagai Alat Tukar
Pada masa selanjutnya untuk menghindari pencurian emas maka dibuatkan sistem pengepul dan penjaga emas seperti save deposit bank jaman sekarang. Setiap orang yang memiliki emas bisa menitipkan barang ke penjaga emas (bank kuno) dan mendapatkan surat kepemilikan. Surat tersebut bisa digunakan untuk jual-beli benda yang diinginkan di pasar dan bisa dipindah tangankan antara orang satu dengan yang lainnya. Pada masa itu sistem sudah berkembang lebih bagus lagi dan itulah awal mula sejarah terbentuknya uang sebagai alat tukar dan bank dibangun. Kelemahan sistem tersebut adalah nilai emas masih dirasa cukup tinggi jika digunakan untuk membeli benda yang dinilai cukup murah karena nominal emas tidak bisa dipecah ke pecahan kecil, sehingga masih kurang efektif jika digunakan untuk transaksi jual-beli.

BACA JUGA : Kemanakah Uang yang Ditabung Nasabah di Bank
  • Terbentuknya Uang dan Sistem Perbankan
Surat kepemilikan emas dikeluarkan oleh lembaga perbankan pemerintah yang bertindak sebagai pengatur regulasi perekonomian. Sistem pemecahan nominal surat kepemilikan menjadi tugas bank pemerintah sehingga orang yang memegang bisa menggunakan surat tersebut untuk transaksi jual-beli. Surat tersebut yang dinamakan uang dan bank pemerintah yang berkuasa adalah bank indonesia. Kelebihan pada masa itu adalah nominal kepemilikan harta benda sudah terpecah ke pecahan kecil namun juga masih memiliki kelemahan yaitu apakah bank yang mencetak uang benar-benar menukarkan nilai emas dengan nominal yang tertulis di mata uang, karena jika hanya sekadar mencetak uang tanpa ada emas yang disimpan maka nominal uang tidak akan menjadi nilai jika sewaktu-waktu terjadi permintaan pengembalian harta benda oleh pemilik.
  • Terbentuknya Surat Hutang dan Surat Kepemilikan Modal (Saham)
Orang yang memegang uang banyak tentu bisa memutar untuk investasi ke bisnis lain namun di sisi lain orang yang kekurangan uang juga bisa meminjam dari orang yang memiliki uang banyak. Dari sini maka timbul hutang-piutang dengan perjanjian kedua belah pihak. Dalam isi perjanjian tersebut, si peminjam uang dikenakan uang tambahan sebagai imbal hasil atas perputaran usaha dan muncul istilah bunga bank. Pemerintah selaku pengatur regulasi menjembatani agar sistem hutang-piutang dilakukan transparan antara kedua belah pihak sehingga mucul surat hutang (obligasi) dengan bunga atau return yang sudah disepakati diawal yang disebut dengan kupon. Pemilik modal akan mendapatkan surat hutang dan berhak mendapatkan kupon pada waktu yang sudah tertulis di perjanjian. Di sisi lain, bunga atau return yang didapatkan oleh pemilik modal tidak disepakati diawal, namun pemilik modal mendapat porsi istimewa yaitu memiliki persen kepemilikan perusahaan sehingga untung dan rugi bisnis perusahaan menjadi tanggung jawab bersama dan inilah awal proses perkembangan saham. Penawaran saham dilakukan di pasar modal dengan kebijakan penjualan dan pembelian ada ditangan masing-masing pemilik modal karena resiko sudah dijelaskan di awal dengan laporan keuangan dan bisnis perusahaan yang sudah dilaporkan secara transparan.

BACA JUGA : Apakah Obligasi itu ??

  • Terbentuknya Inflasi dan Penurunan Value Nominal Mata Uang
Karena permintaan dan penawaran terhadap modal terus menerus terjadi dimana setiap kegiatan tersebut terdapat selisih nominal uang (bunga, return, kupon, deviden) maka terjadi gejolak peningkatan atau penurunan modal tergantung jumlah permintaan dan penawaran. Aktivitas tersebut dipengaruhi oleh daya beli seseorang seperti lebih/tidaknya uang, banyak/sedikitnya konsumsi barang dll sehingga dengan adanya hal tersebut modal menjadi lesu atau bahkan bergairah. Jika lesu berarti perkonomian sedang mengalami inflasi sehingga berefek pada kurang lakunya nominal mata uang dan karena itu supaya meningkat maka value mata uang turun (nominal menjadi lebih banyak) untuk bisa digunakan untuk membli barang dengan harga yang sama.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com