Tahapan Start-Stop Boiler PLTU
On Saturday, March 20, 2021
Terdapat beberapa tahapan sebelum start-stop boiler PLTU seperti berikut:
1. Sebelum Start
- Memastikan seluruh pekerjaan maintenance sudah selesai dilakukan
- Pengecekan seluruh fungsi alat telah bekerja normal
- Pengoperasian sistem pendingin (cooling water)
- Pengoperasian udara bertekanan (compressed air)
- Memastikan ketersediaan demin water untuk make-up boiler
- Memastikan sand feeding system dan coal fuel system
- Pengecekan control & safety interlock system telah bekerja normal
- Fungsi untuk mengecek kebuntuan grid nozzle
- Menguji setiap beban berbeda pada PA Fan
- Membandingkan antara data yang didapatkan dengan desain dan seharusnya tidak boleh >10% data desain
- Melakukan close semua drain valve
- Melakukan open semua air vent di steam drum & superheated
- Membuka start-up vent valve 10-15%
- Menaikkan pelan-pelan feed water/boiler water ke steam drum sampai level 1/3 dari sight glass
- Start ID Fan
- Start HP Blower
- Start SA Fan
- Start PA Fan
- Burner dinyalakan setelah memenuhi persyaratan seperti: [i] interlock boiler sudah OK, [ii] oil turbine pressure > minimum, [iii] control air pressure > minimum, dan [iv] atomizing air pressure > minimum
- Burner akan mati jika bed temperature sudah mencapai >850 C, karena untuk CFB boiler akan diteruskan panasnya oleh bed sand (pasir)
- Menaikkan temperatur boiler perlahan untuk menghindari efek thermal stress pada part, refractory & steam drum
- Kenaikan temperatur yang diijinkan adalah 60-80 oC/hr
- Mengontrol flue gas temperatur <470 oC sampai steam flow > 10% MCR (Maximum Continuous Rating)
- Close vent valve steam drum & superheat (SH) ketika P >2 bar
- Meneruskan firing rate mengikuti kurva start-up rekomendasi dari pabrikan
- Mengoperasikan desuperheater (DSH) ketika steam temperatur >30 oC dari design point
- Secara perlahan close start-up & drain valve ketika steam flow >10% MCR
- Start feed sand (pasir) ketika bed temperature > 150 oC
- Menghindari firing rate >30% dari desain ketika bed pressure < 20 mbar yang bisa berdampak pada overheating refractory & nozzle
- Continyu feed bed/feed solid material sampai mencapai 30 mbar
3.9 Feed Solid Fuel
- Memasukkan solid fuel ketika bed temperature >600 oC
- Menambah feed solid setiap 1.5 menit (90 detik)
- Memasukkan lime stone (jika ada akses) dan membuka jalur ash removal
- Secara perlahan mengurangi burner firing rate ketika solid fuel perlahan dinaikkan
- Menghentikan burner satu per satu dan mengobservasi kenaikan bed temperature
- Memindah operasi ke mode auto agar otomatis alarm ketika ada gangguan/ketidaknormalan
- Melanjutkan kenaikan temperature & pressure mengikuti kurva rekomendasi pabrikan sampai mencapai design point
- Drain bottom ash ketika bed pressure >45-55 mbar
- Pelan-pelan menutup start-up valve
- Memonitor seluruh parameter dan memastikan sesuai standar
4. Shutdown Boiler
4.1 NORMAL Shutdown
- Menurunkan boiler load sampai 50% MCR
- Memonitor O2 dan bed temperature
- Kontinyu menurunkan boiler load mengikuti kurva standar shutdown dari pabrikan
- Menjaga SH steam >20 oC dari saturation temperature
- Start burner ketika bed temperature < 50 oC
- Mengosongkan solid fuel (coal bunker) & lime stone (jika ada) ketika bed material temperature >650 oC
- Mengurangi burner firing rate mengikuti kurva yang direkomendasikan pabrikan
- Menjaga drum level pada mode manual
- Menghentikan umpan bahan bakar
- Menjaga drum level mendekati upper limit
- Meneruskan fluidizing sampai bed temperature mencapai 300 oC
- Pelan-pelan close inlet damper PA Fan & SA Fan sehingga ID Fan dapat mengontrol furnace pressure dalam mode otomatis
- Stop all fan sesudah semua damper close
- Stop HP Blower 30 detik setelah ID Fan dimatikan
- Stop chemical injection ketika BFP stop
- Kontinyu mengoperasikan ash removal system sampai kosong
- Open vent valve pada steam drum & superheated ketika drum pressure mencapai 1.5-2 bar
- Open manhole disekeliling furnace ketika bed temperature <300 oC
- Boiler dapat didiamkan dalam keadaan hot stand by sekitar 8 jam
- Hot condition adalah bed temperature masih >650 oC kemudian diikuti prosedur cold start-up
- Boiler load dikendalikan sampai ke minimum operasi
- Stop fuel feeding
- Menunggu peningkatan kadar O2 sampai 2x dari operasi normal
- Stop udara pembakaran untuk meminimalisir heat loss
- Purge boiler ketika bed temperature <600 oC
- Start burner ketika bed temperature <500 oC
- Memonitor kenaikan bed temperature
- Jika bed temperature tidak naik sesudah menambahkan coal feeding maka dilakukan penghentian feeding dan start purging (terindikasi ada blocking pada sensor atau didalam furnace)