Trending Topik

Evaluasi Akhir Tahun 2021 untuk 3 Marketplace Indonesia Tokopedia-Shopee-Bukalapak

Pengalaman kami selama +/- 6 tahun berkecimpung di marketplace baik sebagai penjual maupun pembeli telah sedikit memberikan pengetahuan tentang kelebihan, kelemahan, kebijakan atau strategi antar marketplace dalam perang pasar. Kami urutkan beberapa evaluasi dari marketplace perkasa di Tahun 2021 ini sampai dengan yang terlemah.

TOKOPEDIA

  • Dalam hal memajukan UMKM dan pendistribusian tingkat laku barang (bagi-bagi kue buyer) oleh search engine, Tokopedia adalah yang paling bagus dari semuanya. Dari pengalaman setiap penjual pasti dikasih pembeli, dengan metode ketika produk di search oleh penjual belum tentu yang terlaris dan termurah adalah yang teratas, namun toko yang siap dan tidak overload dikasih pasar. Hal ini, kami rasakan sangat terbantu oleh kebijakan Tokopedia terkait hal ini, dan kami acungi jempol dalam memajukan UMKM di Indonesia. Kami yang baru awal membuka toko langsung dikasih buyer terus-menerus rutin oleh Tokopedia. Kami juga cerita di: Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Tokopedia
  • Sistem chat CS dengan adanya Robot Tanya sangat fast response pada rentang Januari-Oktober 2021 namun tidak di November 2021 ini, detail bisa dibaca di: Tokopedia Care November 2021 Kok Lelet Sekali bahkan Robot Tanya Tidak Berfungsi. Robot Tanya Tokopedia sudah mendapat gelar The Best CS Self-Service dan kami akui sangat cepat dan handal dari segi waktu dan penyelesaian masalah dibandingkan kompetitor
  • Tokopedia kami rasa seperti manajemen yang terkelola dengan baik tidak serampangan, jadi semua CS mengerti keluhan pelanggan dan cepat dalam memberikan feedback. Jadi kami simpulkan SDM Tokopedia masih teratas dari kompetitor, namun kami memprediksi untuk urusan jumlah SDM, Shopee masih memimpin
  • Tokopedia merger dengan Gojek membentuk GoTo sangat banyak membantu pelaku UMKM mendapatkan berkah rizki dari sini dan banyak cashback yang bisa diberikan dan bisa memanjakan customer
  • Dari segi pemberian cashback Tokopedia adalah yang paling mudah dipahami dan tidak harus klik diluar aplikasi namun ketika checkout kode cashback muncul dan bisa langsung dipilih customer. Tokopedia yang memberlakukan cashback tanpa harus deposit saldo e-wallet membuat banyak pelanggan senang dan menilai Tokopedia tingkat transparansi dan ambisi bersaing sehat di marketplace sangat baik. Hal ini juga mempermudah buyer generasi X dan Y (ekonomi menengah keatas)
  • Tokopedia nilai potongan penjual (fee penjualan barang) sangat kecil dibandingkan kompetitor dan ini sangat membantu UMKM terus tumbuh dengan pesat
  • Pasar Tokopedia lebih ke menengah ke atas, dimana pembeli yang cukup intelektual banyak belanja disini karena fitur-fiturnya lebih eye catching dibandingkan lainnya, tidak banyak embel-embel yang sulit dimengerti pengguna
  • Tingkat kecepatan akses aplikasi Tokopedia sangat stabil bahkan ketika Flash Sale bulanan (10.10; 11.11 dan 12.12) tidak sering hang, berbeda dengan kompetitornya misalnya Shopee sering hang berjam-jam
  • Penjualan pembayaran elektronik seperti pulsa, PLN, uang elektronik, pembayaran STNK atau kredit sangat terpercaya, cashback langsung bisa dipakai dan terus-menerus bahkan aplikasi sangat ringan. Pengalaman dalam 1 tahun belakangan belum ada komplain dari kami terkait hal ini. Belakangan cashback digandengkan dengan gopay coins dan masih mudah digunakan
  • Pemilihan ekspedisi di Tokopedia sangat transaparan, tidak membuat ekspedisi sendiri atau memonopoli serta membebaskan buyer memilih ekspedisi. Kami sangat hargai the best untuk urusan ini Tokopedia dibandingkan kompetitor, misalnya Shopee yang pernah ada kasus potensi monopoli ekspedisi lewat Shopee Standard Express yang kemudian ditiru Bukalapak lewat Bukasend
  • Kelemahan yang masih belum terselesaikan oleh Tokopedia adalah hubungi CS by telepon belum ada, chat di FB dan instagram tidak ada yang direspon dan masih mengandalkan Robot Tanya. Pengalaman kami sangat buruk terkait ini, dimana kompetitor memiliki sangat lengkap fitur tersebut dan customer lebih bisa percaya penuh terhadap kendala ketika transaksi. Kami mengira dalam hal ini, Tokopedia ingin meng-efisienkan fungsi orang yang minim dan mengandalkan AI untuk penyelesaian. Kami mendukung penuh untuk full digital ini, karena mau tidak mau kedepan akan beralih ke hal tersebut, namun harus dipersiapkan kematangan dengan tetap back-up manpower perlahan agar keluhan customer tetap terselesaikan secara memuaskan

SHOPEE
  • Gaet pasar yang masif dah didominasi oleh millenial anak muda, Shopee adalah rajanya dan perlahan merebut pasar Tokopedia yang loyal. Kami memprediksi bakar-bakar uang Shopee adalah yang paling ugal-ugalan dibandingkan kompetitor dan kami merasakan sendiri keuntungan pada setiap program-programnya, berikut ulasan yang pernah kami buat: Pertarungan Bisnis Marketplace dan Shopee Pemenangnya
  • Tingkat pelayanan CS sangat lengkap dibandingkan kompetitor, Tokopedia harus mengaku kalah untuk urusan ini. Pengalaman kami, untuk komplain sebagai pembeli platinum setiap chat langsung ditangani manusia bukan robot dalam hitungan detik sedangkan untuk penjual kami belum sampai ke status star seller sehingga harus menunggu antrian namun ini tidak apa-apa karena terlihat jelas antrian dan estimasi waktu bisa chat dengan CS. Pengalaman keluhan ke CS dalam 1 tahun belakangan masih tetap stabil, pertahankan Shopee
  • Urusan cashback dan free ongkir, Shopee adalah raja yang tak tertandingi, Tokopedia dan Bukalapak tidak ada apa-apanya namun sistem klaim-nya masih harus ada yang klik dahulu di luar aplikasi walaupun ada juga sebagian otomatis, hal ini masih banyak yang terlewat oleh customer Shopee ketika diskusi dengan kami dan kami banyak mengajari mereka. Untuk hal kemudahan diakses cashback & free ongkir, Tokopedia adalah the best dan Shopee harus berbenah menurut saya agar semua customer mudah mengakses fitur tersebut. Mungkin karena hal ini, Shopee didominasi menengah kebawah yang notabene millenial yang masih banyak meniti karir karena ketika ekonomi menengah keatas sudah tidak telaten untuk mengulik hal-hal seperti itu
  • Terkait pemilihan ekspedisi Shopee banyak berubah setiap bulannya dan banyak kami ulas di blog ini seperti: (i) pilihan ekspedisi awal-awal mirip Tokopedia dengan harga tiap ekspedisi berbeda-beda dan buyer bisa dengan leluasa memilih; (ii) kemudian berganti tidak bisa pilih ekspedisi dengan pilihan hanya 4 yaitu instan, reguler, hemat dan kargo. Dari sini kami mengamati ada potensi monopoli ekspedisi karena setiap checkout dan memilih reguler di beberapa toko pasti default-nya adalah Shopee Standard Express, berikut tulisan kami: Hati-Hati Terhadap Monopoli Shopee || Merampas Hak Konsumen Memilih Jenis Ekspedisi yang Diinginkan. Kami lakukan tulisan tersebut agar menjadi edukasi ke masyarakat luas dan pemerintah berperan dalam hal ini. Beberapa mahasiswa ada yang email kami untuk meminta data-data terkait tulisan saya tersebut dan kami kasihkan untuk riset mereka, ini kami tujukan agar persaingan sehat antar marketplace tetap berjalan dan pada akhirnya muncul investigasi dari Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa dibaca di link berikut. Sejak itu, Direketur Eksekutif Shopee mengklarifikasi perihal tersebut dan kami amati mulai taatlah Shopee tidak men-default lagi ekspedisi mereka yaitu Shopee Standard Express melainkan benar apa yang diklarifikasikan yaitu pembeli diarahkan ke ekspedisi yang sepi pelanggan; (iii) kali ini Shopee memberikan tambahan fitur/menu untuk "ubah kurir" yang diberi jangka waktu ganti sekitar 60 menit sebelum default. Kami amati lama memang taatlah teguran dari KPPU ini dilakuakn Shopee, namun semakin melangkah kesini kami amati kembali, ternyata Shopee masih ada nakal-nakalnya sedikit yaitu ketika Flash Sale jam 12.00-13.00 WIB dimana padat transaksi, menu ubah kurir sama si Shopee tidak diaktifkan namun selepas itu diaktifkan kembali. Bagi saya ini adalah trik cepat ambil untung dan mereka mengira banyak customer yang tidak sadar akan hal ini, namun tidak bagi kami karena kami sudah berkecimpung lama di dunia marketplace.
  • Kami pernah mendapat pengalaman pahit transaksi elektronik (top up tap cash) di Shopee, berikut kronologi ceritanya: Shopee Jangan Jadi Pengecut Mengulur-Ulur Waktu, Isi Uang Elektronik Tidak Masuk Namun Saldo Terpotong. Semenjak ada kejadian tersebut, Shopee sudah banyak menutup diri dengan membatasi cashback pembayaran digital dengan kuota terbatas setiap harinya dan saya sendiri belum pernah kebagian sejak menulis kronologi tersebut sampai hari ini. Kami hanya menebak-nebak apakah sistem membaca membatasi kami atau memang Shopee sedang mengembalikan bakar-bakar uangnya dahulu lewat promo terbatas
  • Kami sebagai penjual di Shopee sangat minim didatangi buyer dan ketika ada penjualan maka fee penjualan sangat besar dan mencekik, makanya ramai di media sosial seperti review di Youtube menyebut Shopee sebagai Kapitalis. Dalam hal ini, saya menilai Shopee tidak mendukung penuh UMKM Indonesia dan cenderung berpotensi bisa menjadi penjajah UMKM, seperti ulasan kami berikut: Hati-hati SHOPEE Bisa Menjadi Penjajah UMKM Lokal Indonesia. Fenomena adanya Mr Hu importir dari China lewat Shopee yang menjual harga sangat murah ke Indonesia, ini juga berpotensi membanjiri produk asing masuk dan perputaran transaksi dalam negeri menurun, berikut ulasan kami: Fenomena Importir Mr. HU di Shopee || Pengalaman Beli Online Import Luar Negeri
  • Search engine Shopee masih banyak mengarahkan yang termurah dan terlaris masuk kategori teratas pencarian dan tidak membagi kue ke seller lain yang masih pemula, sangat berbeda dengan Tokopedia. Walaupun begitu, belakangan kami mencoba search engine untuk mencari produk dan ternyata diarahkan ke toko yang kurang laris padahal sebelumnya saya melihat ada yang lebih laris dan murah. Mudah-mudahan search engine Shopee lebih pro ke UMKM dengan pemerataan pasar ke semua seller seperti kasus belakangan yang pernah saya alami tersebut. Hal ini selain juga memperbaiki ekonomi rakyat juga berorientasi pada kepuasan buyer, dimana pengiriman barang untuk toko yang laris dan murah pasti lama bahkan 2-3 hari baru diproses karena tentu toko tersebut setiap harinya mendapatkan order puluhan bahkan ratusan, hal ini akan berbeda pada toko yang sepi pembeli tentu bisa hari itu juga dikirim
BUKALAPAK
  • Raja marketplace termasuk perintis kejayaan jual-beli online di Indonesia yang bisa disandingkan dengan Toko Bagus (sekarang OLX) adalah Bukalapak, dahulu sangat familiar dan sudah menjadi brand kalau toko online ya menyebut "Bukalapak"
  • Kami beli apapun online juga di Bukalapak kala itu dibandingkan Tokopedia, karena fitur sangat mudah dimengerti dan seller melimpah mudah dibandingkan dengan harga terjangkau
  • Nasib tragis harus dialami pada periode kejayaan Tokopedia dan Shopee, mirip Nokia "kami tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi kami tidak tahu kenapa kami kalah". Dalam hal ini Bukalapak sangat jauh tertinggal dengan gencarnya free ongkir & cashback dengan iklan gila-gilaan serta para raja marketplace menggandeng e-wallet, namun apa yang dilakukan Bukalapak sangat telat, dimana pengalaman kami mereka memberi cashback hanya Rp500-1000, dan free ongkir Rp1000-3000 sangat jauh dibandingkan kompetitor yang bisa kasih full free ongkir. Perlahan seller banyak berpindah ke marketplace lain karena buyer jelas sudah tidak loyal lagi dan melirik ke sebelah. perihal ini kami ulas detail di: Dengarlah Bukalapak, Kamu Masih Bisa Bangkit Kembali !!!
  • Untuk urusan kelengkapan penjualan produk digital, Bukalapak masih yang menjadi teratas, dimana investasi seperti reksadana dan emas kami nilai Bukalapak sangat terpercaya dimana lainnya sangat minim pilihan (Tokopedia) bahkan tidak ada (Shopee)
  • Untuk inovasi kelengkapan pembayaran dan menggandeng program pemerintah, Bukalapak sampai saat ini masih yang the best
  • Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena banyak kelemahan yang akan kami sampaikan ini, namun ini kami tujukan untuk membangun bukan merusak reputasi
  • Sejak Bukalapak terus ditinggal buyer & seller, kami sebagai penjual yang dahulu setiap hari ada order, saat ini paling cuma 1 bulan ada 1-2x saja dan kami langsung fokus meriset potensi penjualan di marketplace lain dan benar ternyata Tokopedia sangat laris kemudian diikuti Shopee.
  • Moment mulai meredupnya Bukalapak adalah ketika mem-PHK banyak pegawainya, karena memang dahulu belum digital semua masih ditangani manual kemudian perubahan jaman cepat dan Bukalapak telat beradaptasi maka fixed cost mereka menjadi beban berat sehingga harus melakukan amputasi agar bisa survive
  • Sejak saat itu, Bukalapak gencar mencari uang lewat ajakan seller memakai fitur push & promoted push, kami-pun tergiur karena toko kami sangat sepi pembeli. Sudah ratusan ribu bahkan juta boncos tanpa mendapatkan omzet seimbang sehingga kami menilai search engine Bukalapak masih sangat kuno dibandingkan kompetitor saat itu Tokopedia karena pengalaman kami memakai jasa iklan di marketplace lain masih sangat imbang dengan omzet yang masuk
  • Notifikasi jualan paket iklan ke seller ini terus menerus bahkan menit dem menit masuk ke notifikasi seller, sampai kami tidak bisa membedakan mana yang chat buyer dan mana yang dari Bukalapak. Kami menganggap notifikasi itu sebagai spam karena bagi kami seller itu mengganggu sekali karena kami mengira ada buyer chat, keluhan kami tulis di: Pengalaman Jual Beli Online di Marketplace Bukalapak. Sejak tulisan itu, kami lihat ada yang berubah di fitur seller Bukalapak yaitu dibedakan antara notifikasi dar buyer dan Bukalapak. Kami hargai inovasi yang terus dilakukan Bukalapak agar terus bsia bersaing
  • Loading aplikasi Bukalapak sangat berat dan ini terjadi sudah bertahun-tahun tanpa ada pembenahan, sehingga menu notifikasi-pun yang tertera jarang yang update karena refresh saja membutuhkan waktu lama. Apakah ini mungkin karena aplikasi akun antara penjual & pembeli jadi satu mirip dengan Shopee sedangkan Tokopedia dibuat beda ataukan memang Bukalapak memilki bandwitch yang rendah karena terkendala anggaran. Kami harap bisa memperbaiki kualitas slow response aplikasi ini setidaknya mirip Shopee karena sistemnya hampir mirip
  • Pergantian manajemen pucuk tertinggi Bukalapak beralih dan kebijakan-kebijakan terbaru dilakukan, namun menurut saya itu salah seperti menghapus dari search engine produk yang tidak laku selama 6 bulan terakhir dan membatasi ubah kurir ke CS hanya 3x setiap hari. Kami rasa ini kurang tepat karena barang laku terjual adalah ketika ada buyer, sedangkan Bukalapak harusnya mencarikan buyer mirip Tokopedia yang bisa membagikan kue ke semua seller walaupun pendatang baru juga dikasih kue adil. Dalam hal ini, Bukalapak malah memojokkan seller yang notabene mesin pencari uang/pundi-pundi penghasilan mereka dan tidak berbenah terhadap search engine-nya dan seharusnya banyak belajar dari Tokopedia terkait hal ini
  • Kebijakan baru untuk mendatangkan buyer kembali seperti free ongkir yang full serta cashback mirip Tokopedia & Shopee diberlakukan namun saya rasa ini sudah telat karena buyer sudah loyal dengan tempat yang baru. Strategi lain dengan membuatkan banyak undian + donasi yang ini membuat banyak buyer millenial melirik kembali termasuk kami juga mencoba dengan harapan dapat undian surprise namun tidak juga kunjung dapat dan kami rasa tingkat transparansi pengundian masih dipertanyakan sehingga kami tinggalkan dan kami amati juga masih belum berhasil menggaet buyer balik kandang terbukti toko kami masih sangat sepi
  • Strategi akhir adalah membuat Bukalapak menjadi Tbk dengan mendaftarkan emiten di Bursa Efek Indonesia. Di jaman serba digital ini, masyarakat sudah teredukasi tanpa harus kuliah maupun seminar dan mengerti apakah perusahaan Tbk pasti perusahaannya untung, big kapital, pasar luas, tidak memiliki hutang dan jawaban dari semua itu adalah "TIDAK", seperti uraian detail berikut: Pentingkah Status "Tbk" Bagi Perusahaan. Dari uraian kami tersebut, perusahaan yang banyak hutang dan belum memiliki bentuk fisik saja diperbolehkan menjadi perusahaan Tbk, sehingga Bukalapak yang masuk bursa ini kami prediksi pasti akan digoreng beritanya dan benar saja banyak investor tersangkut di harga atas sedangkan penggoreng banyak mendapatkan cuan serta lari tidak kembali lagi. 
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Previous
« Prev Post