Trending Topik

Hati-Hati Tik Tok dan Snack Video Sebagai Alat Intelijen

Diposting oleh On Friday, June 25, 2021

Akhir-akhir ini, media sosial dihebohkan dengan kedatangan Tik Tok yang langsung booming di Indonesia. Popularitasnya menyaingi pendahulu seperti Facebook, Twitter dan Instagram karena menyuguhkan budaya-budaya baru seperti joget dan menyanyi diiringi lagu-lagu yang populer. Jika dilihat lebih jauh lagi, Tik Tok berasal dari China yang sukses merebut pasar semua kalangan di Indonesia. Tidak berhenti disitu, China menghadirkan penantang baru yaitu Snack Video dengan iklan gencar di semua media sosial bahkan memberikan imbalan uang yang sangat besar untuk orang yang bisa mengajak referall install aplikasi. Salah satu pemilik aplikasi tersebut adalh Tencent Holding yang merupakan BUMN China di bidang telekomunikasi.

Perang di jaman modern sekarang tidak menggunakan "battle space ground" namun menggunakan strategi politik, ekonomi dan budaya. Namun jika dirunut secara overall maka China sudah menggunakan semua lini kekuatan tersebut untuk mendukung ambisinya menjadi negara adidaya dengan slogan "One Belt One Road (OBOR)" yang kemudian semakin kesini diganti agak smooth karena banyak ditentang negara Barat yaitu "Belt and Road Inisiative (BRI)". Dari segi politik, China menunjukkan taringnya dalam strategi Geopolitic yaitu meluaskan kekuasaan dan pangkalan militer di Laut China Selatan lewat pembuatan Pulau baru dan klaim sepihak wilayah perairan negara tetangga. Segi ekonomi, lewat Geoeconomic lewat produk tiruan dengan kualitas hampir sama dan murah misalnya perangkat elektronik, otomotif dan kebutuhan rumah tangga serta kehadiran Mr Hu yang fenomenal di Shopee yang bisa merusak pasar UMKM lokal. Segi budaya, lewat gencar-gencarnya menandingi aplikasi yang sudah populer seperti Whatsapp ditandingi dengan Wechat; twitter, instagram dan facebook dibenamkan oleh TikTok dan Snack Video.

Banyak masyarakat Indonesia gandrung terhadap 2 aplikasi ini dan mulai menggeser budaya yang ditonton seperti Kpop dan Drama Korea, Film Hollywood, Film Bollywood untuk melirik ke China. Konsep ini secara perlahan meracuni generasi penerus bangsa untuk berkiblat ke China dan menjadikan China sebagai panutan segalanya. Big data yang diambil dari perilaku masyarakat Indonesia lewat Tiktok dan Snack Video bisa dijadikan alat untuk menyiapkan strategi mempengaruhi secara tersirat untuk cinta terhadap China dan kecanduan barang produksi China. Rasa nasionalisme bangsa Indonesia secara perlahan bisa dibuat pudar karena tidak memberikan dampak yang berarti dan China hadir dengan segala upaya menjawab kebutuhan bangsa Indonesia. Hal seperti ini harus kita waspadai semuanya agar NKRI tetap berdiri kokoh dan kedaulatan Indonesia tetap utuh sampai generasi penerus mendatang.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Konsep Design Thinking (Emphatize-Define-Ideate-Prototype-Test)

Diposting oleh On Sunday, June 20, 2021

Design Thinking adalah sebuah konsep terarah dalam berfikir dan menghasilkan keputusan. Konsep design thinking meliputi: emphatize-define-ideate-prototype-test. Penjelasan singkat akan kami keep karena ini termasuk materi tertutup training dan berikut contoh pekerjaan yang pernah kami lakukan sendiri:

Tahapan design thinker yang dilakukan peneliti tersebut sebagai berikut:

  • Emphatize

Peneliti melakukan survey lapangan dan menemukan banyak masyarakat pinggiran menengah kebawah memiliki gejala sakit seperti pucat, layu, kurang bergairah

  • Define

Peneliti kemudian mencoba menemukan permasalahan yang ada dan setelah digali gejala yang mirip seperti itu adalah anemia yaitu kekurangan zat besi.

  • Ideate

Peneliti melakukan studi ilmiah dengan browse jurnal untuk mencari alternatif pengganti zat besi selain dari makanan dan ditemukan adalah besi dari leburan pasir silika. Di pasaran logam besi umumnya berbentuk kotak dan warna gelap

  • Prototype

Zat besi yang diperlukan tubuh bisa berasal dari logam besi sehingga mulailah penggunaan logam besi untuk menyelesaikan permasalahan anemia

  • Test

Peneliti mencoba menawarkan besi bentuk kotak warna gelap kepada masyarakat untuk menambahkan ketika dimasak, namun masyarakat takut akan korosi membahayakan kesehatan dan mengurangi rasa makanan sehingga logam besi yang dibagikan tadi tidak dipakai dan ditaruh sembarangan begitu saja.

Peneliti Kembali ke tahap prototype untuk menyusun ulang bentuk. Peneliti mencoba beberapa bentuk sampai puluhan dan tetap ditolak masyarakat.

Peneliti tidak kehabisa ide, dia mencoba mengamati perilaku masyarakat yang senang pada ikan bahkan disakralkan sehingga diakhir peneliti memutuskan untuk membentuk logam besi menjadi bentuk ikan

Peneliti Kembali ke tahap test, yaitu mencoba membagi ke masyarakat dan diterima

Bagaimana kita dapat meningkatkan kolaborasi di tempat kerja?

Tahap yang dilakukan pertama adalah emphatize yaitu kami harus seolah-olah menjadi customer

Penentuan segmen customer, sebagai berikut:

  1. Posisi kami di: bidang enjiniring
  2. Customer/user yang memakai output enjiniring diambil 2 yaitu: bidang O&M dan bidang niaga

Pemetaan hasil wawancara sebagai berikut:





Meningkatkan kolaborasi bidang kami (enjiniring) dengan user bidang O&M dan niaga

Tools berfikir kreatif yang kami lakukan untuk menggali ide menyelesaikan permasalahan bidang O&M adalah:

Combine

Beberapa pekerjaan ada yang saling beririsan dan saling terkait antara bidang O&M dan enjiniring, sehingga memerlukan evaluasi kembali seberapa besar workload setiap personil di masing-masing bidang. Setelah itu, mengevaluasi kembali alur transaksi data dan pekerjaan sehingga ketika terdapat penugasan maka akan diketahui estimasi waktu yang dibutuhkan. Pekerjaan enjiniring berkaitan dengan resiko teknik sehingga setiap personil harus mendapatkan sertifikasi keahlian untuk mendukung kepercayaan terhadap customer. Berikut ide-ide yang bisa kami sampaikan:

  • Masing-masing asman (O&M dan enjiniring) mendata keahlian dan sertifikasi bawahannya (I)
  • Setiap personil masing-masing bidang memberikan estimasi pekerjaan setiap tugas identik yang pernah dikerjakan (II)
  • Setiap personil masing-masing bidang menulis contact yang bisa cepat dihubungi bila terjadi tugas dan bisa dipertanggungjawabkan (III)
  • Masing-masing bidang bertukar data yang telah dikumpulkan (IV)
  • Manajer masing-masing bidang menjelaskan alur bisnis komunikasi, kontrak, pengalaman keluhan customer, pengalaman menyelesaikan pekerjaan, kendala selama mengerjakan dll ke semua personil O&M dan enjiniring supaya tahu lingkup masing-masing (V)
  • Setiap personil mengusulkan kebutuhan sertifikasi apa saja untuk mendukung tercapainya bisa bersaing dengan competitor (VI)

Re-arrange

Jalur komunikasi antara bidang O&M dengan enjiniring by office automation (OA) antara manager atau asman sehingga untuk penugasan ke bawahan tergantung pada cepatnya atasan membuka OA dan mendelegasikan. Kami mencoba mengurutkan proses dari paling belakang ke depan berdasarkan pengalaman kami sebagai user terbelakang yang mengerjakan tugas, berikut ide yang bisa kami sampaikan?

  • Selain OA, bidang O&M bisa langsung menggunakan media lain misalnya WA chat ke manager atau asman enjiniring atau ke personil langsung yang dituju (VII)
  • Sebaiknya sebelum mengirim OA, didiskusikan terlebih dahulu dengan user yang memiliki kompetensi tersebut sehingga sasaran personil, waktu estimasi dan proses yang dilakukan bisa lebih optimal (VIII)
  • Ketika bidang enjiniring membutuhkan data ketika mengerjakan setengah jalan sebaiknya bidang O&M juga cepat memberikan karena cepat tidaknya penyelesaian merupakan saling sinergi antara 2 bidang (IX)

Matriks Pemilihan Ide Terbaik untuk Bidang O&M

Scoring beberapa ide untuk bidang enjiniring ke bidang O&M yang berpengaruh terhadap aspek yang diberikan sebagai berikut:

Berdasarkan matriks prioritas dan scoring pembobotan tsb disimpulkan bahwa urutan ide dengan kriteria mudah dilakukan, penting dan memiliki pengaruh besar yang harus dilakukan enjiniring terhadap bidang O&M sebagai berikut:

  • Masing-masing bidang bertukar data yang telah dikumpulkan (IV)
  • Setiap personil masing-masing bidang menulis contact yang bisa cepat dihubungi bila terjadi tugas dan bisa dipertanggungjawabkan (III)
  • Selain OA, bidang O&M bisa langsung menggunakan media lain misalnya WA chat ke manager atau asman enjiniring atau ke personil langsung yang dituju (VII)

Tools berfikir kreatif yang kami lakukan untuk menggali ide menyelesaikan permasalahan bidang niaga adalah:

Adapt

Bidang niaga dalam ekspansi pasar memerlukan analisis yang kuat tentang persaingan pasar, strategi tender dan jalinan kuat dengan para customer. Personil niaga ini kebanyakan bukan orang teknik atau orang yang pernah bergelut ke bidang teknik, sehingga dalam proses pekerjaan banyak melibatkan bidang lain terutama adalah enjiniring. Seringkali niaga gagal dalam tender atau penugasan untuk beralih ke green energy karena beberapa hal, kami selaku enjiniring mencoba menggali ide-ide agar bisnis perusahaan bisa berkembang sebagai berikut:

  • Belajar dari competitor, ketika penawaran proyek maka CV yang diperlihatkan adalah keahlian personil yang diakui nasional maupun internasional sehingga enjiniring agar mampu bersaing sebagai sales technical support seperti tsb harus mendapatkan sertifikasi keahlian teknik (I)
  • Terbuka/membuka wawasan dengan fluktuatif harga pasar, enjiniring dan niaga harus mampu menganalisis dan forecasting tentang pasar dan jika diperlukan ada sertifikasi khusus dalam memperkirakan biaya per item pekerjaan (II)
  • Pasar global sudah mulai merambah ke green energy, sehingga sebelum melakukan penawaran menyiapkan terlebih dahulu core competency personil terutama enjiniring dengan mengikutkan training dan sertifikasi dengan tema green energy (III)

Modify

Pada umumnya, competitor dalam menawarkan pekerjaan ke customer terperinci mulai dari biaya personil, biaya alat dan uji, biaya bahan dan biaya enjiniring dan comisioning. Kelemahan niaga dan kami selaku enjiniring adalah untuk detail harga kurang bisa melakukan perincian, sehingga dengan adanya hal tersebut kami mencoba menggali ide-ide sebagai berikut:

  • Melakukan strategi modifikasi, dimana niaga harus menerapkan konsep biaya enjiniring free untuk proyek tahap awal sehingga ketika customer sudah puas maka akan dikaji ulang untuk detail pekerjaannya (IV)
  • Bidang enjiniring yang dahulu harus menunggu info pasar dari niaga, sekarang enjiniring juga harus bisa merangkap sebagai sales technical support dan mencari tahu perkembangan pasar global sehingga bisa menentukan kebutuhan teknis apa misalnya training dan sertifikasi green energy (V)
  • Enjiniring yang dahulu mengerjakan semua bidang yang ditugaskan, sekarang dibuat focus per sasaran utama misalnya divisi green energy, divisi sales technical support dan lain-lain (VI)

Matriks Pemilihan Ide Terbaik untuk Bidang Niaga


Scoring beberapa ide untuk bidang enjiniring ke bidang niaga yang berpengaruh terhadap aspek yang diberikan

Berdasarkan matriks prioritas dan scoring pembobotan disimpulkan bahwa urutan ide dengan kriteria mudah dilakukan, penting dan memiliki pengaruh besar yang harus dilakukan enjiniring terhadap bidang niaga sebagai berikut:

  • Belajar dari competitor, ketika penawaran proyek maka CV yang diperlihatkan adalah keahlian personil yang diakui nasional maupun internasional sehingga enjiniring agar mampu bersaing sebagai sales technical support seperti tsb harus mendapatkan sertifikasi keahlian teknik (I)
  • Melakukan strategi modifikasi, dimana niaga harus menerapkan konsep biaya enjiniring free untuk proyek tahap awal sehingga ketika customer sudah puas maka akan dikaji ulang untuk detail pekerjaannya (IV)
  • Terbuka/membuka wawasan dengan fluktuatif harga pasar, enjiniring dan niaga harus mampu menganalisis dan forecasting tentang pasar dan jika diperlukan ada sertifikasi khusus dalam memperkirakan biaya per item pekerjaan (II)






Test terhadap Bidang O&M

Daftar Asumsi:

  • Bidang O&M adalah asisten manajer (Asman) yang berkecimpung dengan keluhan customer
  • Asman O&M tiap hari melakukan monitoring operasi & pemeliharaan unit PLTU yang dikelola
  • Asman O&M adalah tempat yang dituju oleh teman-teman unit PLTU ketika ada permasalahan
  • Asman O&M tempat berkumpulnya semua data permasalahan
  • Asman O&M yang melakukan transaksi data ke bidang lain (technical support) seperti enjiniring untuk penyelesaian permasalahan
  • Asman O&M memiliki keluhan seperti banyaknya prosedur yang dijalani sehingga kurang lincah bergerak menyelesaikan masalah dan juga mengeluh terhadap kinerja enjiniring yang kurang on-time ketika ada keluhan dari customer

Daftar Pertanyaan ke Asman O&M sebagai pengumpul informasi dan Asman Enjiniring sebagai eksekutor:

  • Apakah jobdesk yang anda kerjakan sekarang sesuai KPI yang telah diberikan?
  • Apakah anda merasa workload harian di bidang O&M/enjiniring terlalu besar?
  • Seberapa sering keluhan pelanggan rata-rata per bulan?;  Seberapa sering penugasan masalah dari bidang O&M ke enjiniring rata-rata per bulan?,
  • Apakah SDM bawahan anda sudah mencukupi untuk mengerjakan semua tugas-tugas tersebut?
  • Apakah keluhan anda selanjutnya untuk mengatasi masalah dari customer?
  • Apakah anda mengeluhkan IK/SOP seperti yang tersaji dalam swim lane terlalu lambat untuk eksekusi?
  • Apakah menurut anda antar bidang masih melakukan komunikasi yang bersekat dan hierarchical (by OA dan antar atasan kemudian breakdown ke bawahan)?
  • Apakah ketika ada keluhan customer bidang anda sendiri yang terlibat tanpa ada pihak lain yang ikut pembahasan?

Melaksanakan Uji Coba:

Kami mengusulkan kalau IK/SOP komunikasi antar bidang tidak hanya by OA resmi melainkan ada grup bersama antar bidang yang terkait, misalnya untuk keluhan pelanggan adalah bidang O&M, enjiniring dan niaga. Sedangkan untuk masalah pemeliharaan yaitu bidang O&M, enjiniring dan proyek:

  • Grup bersama yang saling bertukar info tersebut seperti email grup, WA grup, aplikasi trelo dll sehingga semua bidang langsung tahu dengan segera Ketika ada masalah di bisnis perusahaan
  • Ketika masalah dan data sudah ada di O&M, alangkah baiknya mengkomunikasikan langsung terlebih dahulu ke end user enjiniring untuk menentukan deadline dan target lainnya sebelum di OA resmi sehingga lebih realistis hasil yang dipaparkan nanti ke customer
  • Pembahasan permasalahan diusulkan dilibatkan semua staff yang terlibat dan unit PLTU ikut juga, tidak hanya atasan saja yang ikut kemudian breakdown ke bawahan sehingga memungkinkan informasi putus atau penyampaian lebih lambat

Feedback Asman O&M dan Asman Enjiniring:

Analisis Feedback:

  • Batasan untuk tingkat kepuasan adalah 3.0 sehingga bisa dikatakan prototype yang telah kami paparkan kurang memuaskan dan masih membutuhkan penyempurnaan
  • Penilaian kurang ada pada 2 Asman O&M sehingga tingkat penyelesaian masalah masih dianggap kurang memuaskan sehingga perlu digali masukan apa yang seharusnya ada
  • Sedangkan Asman enjiniring sudah puas, sehingga dari end user setuju dengan prototype yang telah diberikan

Masukan Asman O&M adalah:

  • Perlu melibatkan divisi kinerja & resiko untuk merubah IK/SOP alur komunikasi sehingga tahu apakah sistem sudah pernah dipakai atau belum dahulunya. Divisi kinerja & resiko bertanggung jawab penuhg terhadap alur proses bisnis di perusahaan
  • Apakah dengan perubahan alur komunikasi tersebut menjamin sepenuhnya kepuasan customer karena masalah teknis tidak hanya cepat selesai namun juga keakuratan dan mampu dikerjakan
  • Ketika semua terlibat dalam penggalian masalah dan suatu saat terjadi audit bisa saja semua lepas tangan karena banyak pihak yang ikut ambil bagian

Langkah yang Harus Kami Lakukan:

  • Kembali ke tahap IDEATE, dengan menambahkan masukan dari Asman O&M dengan melibatkan divisi kinerja & resiko untuk konsultasi
  • Kami juga melakukan analisis internal di bidang enjiniring apakah selama ini pekerjaan yang diberikan telah akurat dan mampu dikerjakan (executable) sehingga rekomendasi yang diberikan tidak berlebihan dan realistis
  • Bilamana perlu ada keluhan internal, kami di enjiniring akan mengusulkan untuk dilakukan training dan sertifikasi sehingga mendapatkan ilmu dan pengakuan ketika melakukan pekerjaan
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2021). Konsep Design Thinking (Emphatize-Define-Ideate-Prototype-Test). www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
Feriyanto, Y.E. (2020). Training & Sertifikasi Design Thinking. Surabaya

Fenomena Importir Mr. HU di Shopee || Pengalaman Beli Online Import Luar Negeri

Diposting oleh On Tuesday, June 15, 2021

Akhir-akhir ini marak dan terkenal di berita Indonesia yaitu sosok Mr. Hu importir dari China di marketplace Shopee. Penulis sendiri sudah banyak transaksi dengan Mr. Hu ini di Shopee. Penulis mencoba belanja beberapa produk yang sulit ditemukan di Indonesia dan search di pengiriman dari Luar Negeri, disana dijumpai barang-barang yang sangat murah dari Rp10.000-Rp100.000 dengan ongkir yang hanya Rp12.000 dengan estimasi tiba 3-4 minggu. Anehnya ketika sampai pengirim adalah semuanya Mr. Hu, padahal penulis belanja di beberapa toko lebih dari 3 toko. Mr Hu ini pasti menggandeng ekspedisi lokal dengan JNE. Barang-barang yang dijual Mr. Hu ini ketika di-search di Indonesia harganya 500-900% lebih mahal sehingga penulis sendiri juga banyak beli barang dari Mr. Hu ini untuk dijual di marketplace Indonesia.

Fenomena Mr. Hu jika ditelaah lebih dalam bisa mematikan UMKM lokal Indonesia, karena yang harusnya pasar Indonesia dapat konsumen malah lari ke Luar Negeri. Banyak tokoh membahas Mr. Hu ini apa dan sasarannya apa, bisa dilihat di youtube channel "Bossman Mardigu" dibahas detail bahwa Mr. Hu ini adalah starategi mematikan ekonomi negara dengan menghancurkan UMKM, dimana harga yang dijual didalam negeri lebih mahal daripada di luar negeri, namun income yang didapatkan penjual tetap sama karena selisih kerugian dibayarkan pemerintah dengan teknik mencetak duit ala "Modern Monetary Theori (MMT)", dimana underlying pencetakannya adalah komoditas dagang yang produktif terlebih untuk mengembangkan proyek ekspansi pengaruh komunis di dunia.

BACA JUGA: Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Shopee

Pemrintah harusnya ketat menerapkan bea cukai yang mahal terhadap importir untuk melindungi UMKM Indonesia. Shopee sendiri sebenarnya adalah agent untuk monopoli perdagangan online di Indonesia lewat kaki tangannya di Singapura dengan pegang kendali penuh China. China memang sangat genjar mem-blow-up proyek mereka "One Belt One Road (OBOR)" untuk menghidupkan kembali jalur sutra. China sudah perkasa dalam hal ekonomi karena lini geoeconomic dan geopolitic mereka akan kendalikan semuanya. Mr. Hu ini salah satu dari geoeconomic strategi China untuk melumpuhkan ekonomi Indonesia sehingga perputaran uang di Indonesia lambat dan Indonesia harus berhutang untuk bisa menggairahkan ekonomi rakyat. China pasti memberikan hutang ke Indonesia dengan bunga yang ringan dan iming-iming bantuan teknologi dan investasi (misalnya jalan tol yang padahal ini adalah strategi geopolitic proyek OBOR, investasi tambang yang sebenarnya mengincar rare erath untuk energi masa depan atau mineral perangkat elektronik).

Penulis sendiri yang merasa sangat diuntungkan dengan adanya Mr. Hu ini karena sebagai penjual bisa mendapat margin yang sangat besar dan barang sangat laku di Indonesia karena kompetitor sangat jarang. Namun, karena jiwa nasionalisme dan baru mengerti dibahas di beberapa media "apa, siapa dan tujuannya apa Mr. Hu" maka sangat setuju jika pemerintah melakukan pengendalian terhadap platform Shopee dan tetap menjaga persaingan sehat antar marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia. Sampai tulisan ini dibuat, penulis yang sekitar 3 bulan lalu beli di Mr Hu pada kisaran harga Rp10.000 sekarang sudah naik menjadi Rp30.000 dan mudah-mudahan ini karena campur tangan pemerintah untuk memberikan perlindungan harga dan konsumen lokal dalam memberdayakan UMKM Indonesia. Tetap berjayalah Indonesiaku sampai esok kelak, aminnnnnn.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Pengalaman Jual-beli Online di Lazada

Diposting oleh On Tuesday, June 08, 2021

Melihat tutorial di youtube dan pengalaman jual-beli online di 3 marketplace yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Shopee, ternyata banyak youtuber yang mulai menjajaki Lazada. Penulis di Lazada dahulu hanya sebagai pembeli dan itupun karena barang di 3 marketplace tersebut sedang kosong sehingga harus terpaksa mengakses ke Lazada. Dari 4 marketplace yang bersaing di Indonesia yang menerapkan iklan landing page (ketika buka internet dan klik apa tiba-tiba tertuju ke aplikasi lain) adalah Lazada. Hal itu dialami sendiri oleh penulis, dimana sudah sangat sering download aplikasi, buka di play store dan baca berita tiba-tiba link landing page mengarah ke aplikasi Lazada.

Dari segi barang yang dijual, di Lazada terbilang cukup sedikit dan kurang bergairah transaksi di aplikasi ini. Para youtuber-pun juga mengingatkan hal itu, namun di setiap marketplace memiliki pembeli dengan karakteristik masing-masing yang senangnya hanya memakai aplikasi itu-itu saja (fanatik), sehingga potensi untuk jualan online masih menggiurkan. Penulis langsung membuka toko di Lazada dengan persyaratan yang cukup ringan dan setelah itu rentang 3 hari ditelepon CS Lazada (suara seperti robot) untuk melakukan dekorasi toko. Penulis mencari tahu cara dan tutorial tidak ketemu dan hanya mengganti profil serta melengkapi dokumen administrasi saja kemudian upload barang. Dari sini poin bahwa aplikasi tidak ramah bagi user sudah terlihat dan menyulitkan penjual untuk meramaikan produk.

Semakin melangkah jauh hari demi hari, dimana yang awal-awal diberi traffic 200-an orang/hari dan sekarang tidak ada sama sekali menandakan aturan Lazada sangat ketat bahkan ekspedisi pengirimannya-pun terbatas pada yang bermitra dan memiliki nama sendiri. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah Lazada masih sangat jauh dibilang marketplace apalagi bersaing dengan 3 kompetitor sejenisnya yang sangat perkasa. Lazada sudah mirip mall online menurut pendapat penulis karena penjual sangat dibatasi akses oleh aturan yang ketat dan penon-aktifan traffic tanpa penjelasan yang diketahui penjual.

Penulis menyimpulkan bahwa Lazada hanya ingin bermain tunggal karena memang kepanjangan tangan Ali Baba (mall online tersebesar di China) dan hati-hati Lazada bisa menjadi tempat memasukkan barang impor dan merusak pasar lokal UMKM Indonesia. Gencarnya iklan landing page, seperti ingin menyusupi menggaet pembeli dengan memaksa tanpa kelihatan kompetitor dan Lazada mengambil untung secara pelan lewat pembeli fanatik yang tidak tahu menahu tentang marketplace lain karena memang ke situs jual-beli online hasil dari perangkap landing page.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Mudahnya Crowd Funding di Era Digital IT Ini || Harap Hati-Hati Terhadap Kedok Investasi dan Mitra Bisnis

Diposting oleh On Saturday, June 05, 2021

Era digital IT ini secara keseluruhan berawal dari Tahun 2019-2020 terlebih ditandai dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa semua orang untuk melek teknologi dan mempelajari teknologi dalam membantu seluruh aktifitas kehidupannya. Di era digital IT ini, hampir 100% orang sudah memegang smartphone sehingga seluruh berita dan komunikasi bisa cepat sampai ke semua orang hanya dalam hitungan detik meliputi seluruh belahan dunia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat bisa membawa kabar gembira dan juga malapetaka ketika tidak diimbangi pribadi yang terkontrol karena setiap orang bisa menjadi wartawan dan narasumber bahkan bisa memiliki channel TV tersendiri lewat media sosial, streaming atau channel youtube.

Salah satu hal yang patut dipelajari adalah crowd funding (pengumpulan dana massal), bisa dilakukan lewat penggalangan dana musibah, sumbangan sukarela, investasi, mitra bisnis, pinjaman dana dll yang umumnya menggunakan komunikasi internet by website. Crowd funding ini ada yang resmi diawasi oleh OJK dan ada yang tidak resmi dilakukan oleh oknum-oknum berkedok yayasan sosial, koperasi dan perusahaan ter-afiliasi. Ketika informasi tersebut disebar ke banyak pihak via internet maka ketika masyarakat kurang jeli maka akan sulit membedakan mana yang resmi dan tidak sehingga posisi masyarakat disini harus jeli cross-check kebenaran dan legalitas dari informasi yang diterima dari internet.

BACA JUGA: Tujuan Perusahan Berebut Konsumen E-Money adalah Crowd Funding

Menurut penulis, crowd funding di era digital IT ini sangat mudah dilakukan karena setiap orang bisa memiliki website resmi yang meyakinkan, mudahnya mengurus ijin usaha dan mudahnya meng-edit dokumen dengan adanya software yang sangat canggih. Ketika ter-upload, penulis yakin tim cyber POLRI akan mengetahui sangat lambat karena tiap harinya pasti tumbuh berita atau konten ribuan bahkan jutaan dan itupun masih di wilayah Indonesia saja. Darimana bisa mengendalikan dengan cepat informasi investasi ilegal crowd funding tersebut terlebih ketika embel-embelnya adalah yayasan sosial, koperasi atau editan dokumen legalitas. Tentu masayarakat tidak akan melaporkan dengan cepat bahkan banyak yang tergiur dan sudah transfer uang. Ketika dirasa sudah cukup banyak yang terperangkap investasi maka pelaku akan cepat menutup website dan tim cyber POLRI terlambat menangani.

Berawal dari ilustrasi semacam itu, kita sebagai masyarakat yang mengikuti perkembangan awal era digital IT ini harus cepat beradaptasi dan tidak gagap teknologi. Harus sering berdiskusi dengan banyak orang ketika mendapatkan informasi atau cross-check dengan beberapa sumber berita terpercaya untuk compare. Karena di internet semua orang bisa menulis, memberikan pendapat, menjadi narasumber, dimana ke-validan-nya belum teruji. Semoga Indonesia bisa cepat menangkis fenomena-fenomena negatif di era digital IT ini dan masyarakat bisa dengan nyaman menikmati berita yang sesuangguhnya.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Cara Merekap dan Menggandakan Uang dari Hasil Pasif Income Receh

Diposting oleh On Thursday, June 03, 2021

Dari sharing beberapa artikel yang telah di-publish, sebagai generasi millineal yang mengalami masa-masa emas di Tahun Digital IT maka potensi mendapatkan pasif income receh yang mengandalkan teknologi IT bisa dan sangat mungkin dilakukan seperti online shop dan influencer (adsense or endorse). Penulis yang juga mencoba peruntungan di Tahun Digital IT ini selain bekerja sebagai pegawai kantor dengan active income juga mendapatkan receh pasif income. Agar penghasilan receh tersebut bisa menjadi suatu asset yang bisa terlihat maka penulis melakukan beberapa tindakan seperti:

  • Selalu mecatatkan transaksi setiap hari di aplikasi buku kas online (tersedia banyak di play store) untuk pengeluaran dan penghasilan sehingga cash-flow (+) dan (-) terlihat serta besaran profit Rp1.000 akan terlihat dan bisa menjadi semangat untuk terus inovatif dalam menggali receh-receh menggunakan teknologi IT
  • Merekap mingguan cash-flow dan rutin menabungkan ke reksadana pendapatan tetap (banyak sekali platform reksadana yang legal dan terdaftar OJK)


Dari perlakuan seperti itu, penulis bisa melihat manuver-manuver strategi yang telah dilakukan, dimana ketika cash-flow (-) terlihat karena ingin menggaet pasar dan bersaing dengan kompetitor. Hal ini tentu dengan pertimbangan yang matang demi dapat rating dan menaikkan citra toko online. Perrmainan subsidi profit antar barang satu dengan barang yang lain juga terlihat dan dengan satu target akumulasi harus cash-flow (+) di akhir minggu kemudian menabung full ke reksadana.
Menabung di reksadana yang dibuat bertahap sedikit demi sedikit juga memberikan keuntungan dalam hal fluktuatif harga sehingga bisa lebih meminimalisir resiko. Sejauh ini dengan penempatan di reksadana pendapatan tetap yang memang notabene adalah medium risk-medium return selalu menunjukkan hasil yang positif walaupun kenaikan pelannya.


Teknik seperti diatas diyakini bisa menggandakan profit kita semua, karena reksadana pendapatan tetap memberikan estimasi return yang jauh diatas inflasi yaitu pada kisaran 10-20%. Memang dalam memulai mencari celah-celah receh menggunakan teknologi IT jika ingin dibelikan sesuatu yang berharga masih jauh dari kata cukup, namun jika pikiran kita semua adalah membangun aset untuk jangka panjang >5 tahun maka pelan-pelan hasil dari receh akan kita nikmati esok kelak. Prinsip penulis bisnis/usaha jangan dijadikan pekerjaan kecuali background kita sudah mapan dalam segi finansial (ketika jatuh masih ada sesuatu yang bisa menyelamatkan) namun bisnis/usaha adalah sampingan pasif income dengan tetap aktif bekerja untuk mendapatkan active income (untuk jaga-jaga ketika terjadi keterpurukan masih ada yang dijagakan).

Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Melihat Gerak-Gerik Strategi Shopee Ambil Untung lewat Ekspedisi

Diposting oleh On Tuesday, May 25, 2021

Pengamatan penulis sebagai penjual dan pembeli online di semua marketplace mampu menganalisis setiap perubahan yang dilakukan oleh marketplace dan diperkirakan sebagai langkah strategi dengan tujuan tertentu. Shopee dalam kurun waktu Bulan Mei 2021, sudah 2x penulis mengamati Shopee telah melakukan strategi ambil untung lewat TIDAK LAGI BISA UBAH PILIHAN EKSPEDISI dan Shopee men-default ke ekspedisi Shopee Standard Express dan Anteraja. Kejadian ini dilakukan hanya 1 hari atau jam-jam khusus dimana traffic sedang padat yang tidak disadari oleh pembeli. Sebuah marketplace yang berperan layaknya pasar bebas antara penjual dan pembeli, maka tindakan seperti itu patut dikenai sanksi karena bertindak bukan sebagai marketplace/e-commerce melainkan mall online seolah manajemen hanya dilakukan sendiri. Sedangkan marketplace, manajemen ada di masing-masing penjual dan aplikasi sebagai pengelola saja dengan menyiapkan fitur-fitur bebas dipilih oleh pembeli.

BACA JUGA: Hati-Hati terhadap Monopoli Shopee || Merebut hak Konsumen

Mengapa penulis aksi Shopee ini sebagai langkah ambil untung?? karena kita sudah ketahui bersama ekspedisi yang sudah full load order dan sangat terkenal di mata publik seperti JNE, J&T dan menyusul Sicepat dengan reputasi yang sudah dirasakan langsung oleh penulis karena tepat waktu dengan harga kompetitif. Sedangkan pengalaman menggunakan Shopee standard ekpress dan Anteraja dirasakan kurang, karena bertindak paket reguler namun terkirim seperti paket hemat (waktu lama). Dengan alasan itulah, penulis beropini bahwa Shopee ambil untung lewat default ekspedisi yang tidak bisa diubah ketika pembeli sudah check-out. Karena 2 ekspedisi default tersebut sepi pemilih maka diarahkan kesana, dengan harga ekspedisi paket reguler semuanya sama maka Shopee mendapat selisih ongkir yang cukup lumayan dengan strategi yang telah dijalankan.

Penulis bisa memprediksi hal itu karena sebelum ada clustering ekspedisi ke instant, reguler, hemat dan trucking pada pengamatan ekspedisi reguler terdapat perbedaan ongkir dimana paling mahal JNT dan JNE sedangkan lainnya ada dibawahnya karena memang dari estimasi tiba lebih lama sedikit dibandingkan kedua raksasa ekspedisi tersebut. Dari situlah potensi ambil untung Shopee atas default ekspedisi reguler yang dibuat sama ongkirnya.

Menganalisis keadaan ini, penulis memprediksi Shopee akan bertindak besar sebagai mall online dengan mulai membatasi pergerakan marketplace. Pemerintah yang sudah melakukan langkah strategis dengan bertindak tegas adanya fenomena Mr Hu (importir China lewat Shopee). penulis menilai juga cukup bagus karena tindakan Mr Hu ini merusak UMKM lokal Indonesia dengan menjual barang ke Indonesia jauh dibawah harga pasar. Baca lengkapnya di: Fenomena Mr Hu Importir di Shopee. Pemerintah harus turun tangan terhadap potensi-potensi monopoli yang tidak sehat yang bisa memainkan harga tanpa terkontrol dan potensi memasukkan barang impor ke Indonesia sehingga UMKM tergencet. Shopee sendiri sebenarnya sudah mulai mengarah kesana, dimana penjual dibuat fee tiap penjualan tinggi sehingga harga mau tidak mau harus naik untuk mencapai margin diatas fee penjualan sedangkan disisi lain, dengan senyap ada penjual kamuflase atau mall online di dalam Shopee yang menjual harga dibawah pasar sehingga pembeli akan beralih kesana dan UMKM lokal akan gulung tikar. Tindakan semacam ini menurut pengamat geoeconomic & geopolitic merupakan neokolonialism dengan sebutan economic war yaitu menghancurkan negara lewat ekonomi dan jalannya lewat mematikan UMKM sebagai bottom pyramid. Baca detail di: Hati-Hati Shopee bisa Menjadi Penjajah UMKM Lokal di Indonesia. Penulis juga berharap semoga ada start-up marketplace lokal lagi yang bisa tumbuh pesat di Indonesia agar harga bisa tetap kompetitif dan bisa menyelamatkan Indonesia dari permainan global.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Pengalaman Memakai Ekspedisi JNE dan J&T

Diposting oleh On Monday, May 24, 2021

Sebagai penjual dan pembeli di 3 marketplace besar Indonesia yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Shopee, penulis sudah merasakan pengalaman pelayanan beberapa macam ekspedisi reguler yang bekerja sama dengan marketplace tersebut. Seperti menggunakan Pos Indonesia yang sudah dibahas di artikel: Pengalaman Memakai Ekspedisi Pos Kilat Khusus. Kali ini penulis akan mengulas pengalaman menggunakan JNE dan J&T berdasarkan pengalaman riil tidak dibuat-buat dan tidak ada unsur endorse. Harapan penulis dengan adanya tulisan ini bisa digunakan sebagai acuan kedua ekspedisi untuk terus berbenah dan capaian win-win solution terhadap pelaggan dan perusahaanya.

Pengalaman memakai JNE di awal-awal sebagai pembeli dan penjual di marketplace sudah terbiasa penulis lakukan karena hanya ekspedisi ini yang masih bisa input resi manual dan pengiriman yang tepat waktu sesuatu estimasi yang diberikan. JNE waktu itu (Tahun 2018-2019) adalah ekspedisi terbesar di Indonesia dan banyak mendatangkan kepercayaan dari publik. JNE terus melebarkan sayapnya dengan franchise yang menjamur dimana-mana dan memang cabangnya sudah sampai pelosok Indonesia. JNE datang memberikan solusi harga murah, tepat waktu dan pelayanan bagus kala itu sehingga Pos Indonesia harus terpaksa kehilangan pasarnya. 

Tahun 2020 kesini, penulis merasakan aksi bakar-bakar uang yang sangat besar dilakukan pesaing barunya yaitu J&T, lewat kemitraan dengan Shopee, Bukalapak dan Tokopedia kala itu mewajibkan pembeli yang ingin menikmati program gratis ongkir dan cashback harus menggunakan J&T dan jika tidak maka akan hangus programnya. Strategi tersebut penulis rasakan sangat lama >1 tahun dan memang banyak sekali pengguna yang tertarik untuk mencoba layanan J&T termasuk penulis sendiri. J&T awal-awal datang masih bisa menggunakan input resi manual dan otomatis, dimana ini strategi jitu kedua kalina yang sangat menguntungkan penjual besar yang ingin simpel dan meminimalisir kesalahan serta tidak harus print-out sedangkan JNE masih berkutat sistem lama yaitu manual. Walaupun nantinya, JNE juga menerapkan sistem sama namun sudah telat waktunya.

Pengalaman manis menggunakan JNE perlahan sirna di kedatangan J&T waktu kejayaannya yaitu Tahun 2020 keatas, dimana penulis sendiri sebagai pembeli yang berdomisili di Gresik menggunakan JNE YES (Yakin Esok Sampai) dari Surabaya yang seharusnya datang esok hari dan ternyata kedatangan 3 hari berikutnya. Padahal ini bukan event hari-hari besar atau hari libur. Tidak hanya disitu, penulis mencoba lagi menggunakan layanan JNE Reguler pembelian dari Surabaya ke Gresik dan ternyata membutuhkan waktu cukup lama yaitu 3 hari. Sedangkan sebagai penjual di marketplace sudah berkali-kali cukup dikecewakan dengan layanan JNE khususnya kearah Blitar lewat Malang dengan 2 kiriman waktu berbeda dan kasus yang sama yaitu paket kiriman sempat tertahan lama di Malang yang seharusnya datang 3 hari, ini sudah hari ke-5 juga belum sampai. Penulis sempat browsing dan memang di cabang Malang banyak yang mengalami keluhan serupa sampai masuk di berita www.detik.com. Disisi lain, sampai artikel ini ditulis (Tahun 2021), JNE masih memiliki kelebihan dibandingkan J&T yaitu untuk pengiriman ke pelosok Luar Jawa, JNE masih unggul dari segi biaya yang murah dan cabang yang tersebar luas bahkan J&T belum bisa bersaing dengan JNE dalam hal ini dan pengalaman penulis sebagai penjual ketika membandingkan langsung antara JNE dan J&T, biaya kirim J&T bisa 150% lebih mahal daripada JNE untuk pengiriman ke Luar Jawa.

Tahun 2020 keatas, penulis yang merasakan untung besar dari bakar-bakar uang J&T dan mulai melakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan didapatkan bahwa J&T hanya menerapkan layanan reguler saja dan terbukti untuk pengiriman di area Jawa sangat cepat bahkan penulis sendiri sebagai pembeli dan penjual merasakan pelayanan yang optimal ketika belanja dari Jakarta dikirim ke Surabaya hanya butuh waktu 2-3 hari saja dan sama dengan waktu kirim ketika pengalaman penulis beli dari Surabaya ke Blitar. Biaya layanan untuk area Jawa satu propinsi antara JNE dan J&T sama, namun Semester II 2020 J&T di Shopee pernah membuat keputusan biaya ongkir yang sangat kontroversial seolah ingin mengembalikan uang bakar-bakar uangnya dahulu. Pengalaman penulis, ketika mencoba membandingkan JNE biaya ongkir 8.000 dan J&T 15.000 namun J&T memiliki mitra dengan marketplace dengan menawarkan potongan ongkir 10.000-20.000, sehingga ketika dibandingkan  maka J&T ketemu 15.000-10.000=5.000. Lewat selisih inilah pasar JNE mulai tergerus J&T dan publik mulai percaya terhadap kinerjanya. Walaupun menerapkan potongan ongkir, disana ada aturan yang mewajibkan minimal pembelian 30.000 sehingga untuk pembelian dibawah itu, J&T dan Shopee akan memanen untung yang cukup besar dari fanatisme pembeli yang sudah cocok J&T dibandingkan JNE. Penulis pernah membandingkan biaya ongkir dari Jakarta ke Surabaya, dimana JNE 19.000 dan J&T 28.000 (sangat besar sekali selisihnya dan jika pembeli tidak jeli serta sudah fanatik maka J&T akan kembali dapat pemasukan atas aksi bakar-bakar uangnya dahulu).

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Bukalapak Sudah Mulai Kembali Bangkit

Diposting oleh On Wednesday, May 12, 2021

Triwulan I Tahun 2021, pengamatan penulis untuk optimasi Bukalapak agar bisa bersaing dengan marketplace lain cukup efektif. Terlihat dari traffic penjualan mulai meningkat dan chat pembeli juga mulai padat. Penulis juga melihat chat notifikasi sampah yang dahulu pernah dibahas di artikel: Bukalapak, Kamu Masih Bisa Bangkit Kembali!!. Kondisi sekarang sudah baik di-cluster berdasarkan pengirimnya yaitu promo bukalapak, info bukalapak, promo pelapak dan info pelapak. Hal tersebut membuat penulis senang karena merasa tidak di-prank lagi karena dahulu buka chat hanya berisi tawaran iklan push-up dan promoted push saja sampai penulis berfikir ini Bukalapak sudah kehabisan uang operasional apa iya, dimana cari-cari uang bukan optimasi aplikasi malah jualan iklan. Saran yang sudah diperbaiki lagi yaitu loading aplikasi sudah cepat tidak seperti dahulu yang hanya muter-muter dan tidak respon.

Berkat jualan di Bukalapak mulai laris, penulis mencoba membeli paket iklan promoted keyword dan sekarang sudah cukup efektif sistem untuk menggaet pembeli. Promo yang diberikan-pun juga mulai menarik dan bisa bersaing dengan marketplace lain. Namun, penulis masih melihat kelemahan yang belum dibenahi oleh Bukalapak, dimana produk yang dijual masih sangat sedikit dan banyak membuat pembeli kecewa serta lari ke marketplace lain. Ini tak lain karena kebijakan manajemen baru Bukalapak yang salah, dimana menon-aktifkan produk yang tidak laku dalam 6 bulan terakhir. Serta tidak kalah lagi yaitu mempersempit ruang para dropshipper sehingga perputaran barang di Bukalapak sangat minim. Untuk hal ini Bukalapak sebaiknya meniru Tokopedia seperti ulasan di artikel: Tokopedia Surganya Para Penjual.

Saran penulis untuk menggairahkan banyak pembeli di Bukalapak adalah dengan melonggarkan dropshipper dan reseller di aplikasi sehingga mendatangkan traffic pembeli yang banyak dan penjual didalamnya juga senang karena barang terus berputar. Sistem yang diambil adalah gratis ongkir dan cashback diperuntukkan bagi semua pembeli baik langsung maupun dropshipper, strategi inilah yang dipakai Shopee seperti di artikel: Shopee Surganya Para Pembeli. Tahukah Bukalapak, di hampir semua video tutorial di youtube yang membahas penjualan online, para youtuber tidak merekomendasikan Bukalapak sama sekali dan penulis sendiri juga setuju pendapat tersebut karena memang aturan yang sangat ketat dan traffic pembeli yang sangat rendah namun tidak mendatangkan manfaat besar bagi penjual di aplikasi tersebut untuk jualan online. 

PR selanjutnya manajemen baru usai sudah mengoptimasi cukup bagus dari segi kecepatan loading aplikasi, cluster notifikasi chat, optimasi iklan dan bergairahnya pembeli datang ke lapak adalah bagaimana agar produk membanjiri Bukalapak kembali. Menerapkan aturan untuk dropshipper yang menggunakan scrapper dan nama serta produk yang identik di blokir adalah benar, namun jika disamaratakan dengan yang hati-hati menerapkan Search Engine Optimization (SEO) maka siap-siaplah Bukalapak akan terpuruk dan kehilangan pembeli. Penulis akan terus menganalisa kinerja aplikasi Bukalapak dan tetap akan memberikan masukan positif agar aplikasi karya anak bangsa ini bisa bangkit kembali.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Pengalaman Memakai Ekspedisi POS KILAT KHUSUS

Diposting oleh On Thursday, May 06, 2021

Awal kedatangan Shopee, disinilah PT Pos Indonesia (persero) juga melakukan perombakan besar-besaran terhadap manajemen-nya karena POS sedang sakit dan masih mengandalkan pemasukan dari cara kuno yaitu menjual materai, transaksi uang pensiun, pengiriman uang dan pengantaran paket yang sangat mahal dan lama walaupun memiliki kelebihn yaitu bisa menjangkau wilayah seluruh Indonesia sampai terpencil-pun. DIRUT POS yang baru ketika sudah dilantik pernah menjadi pembicara di kantor penulis dan beliau men-sharing-kan open-mind terhadap generasi old jajarannya dimana harus mulai go digital dan mengikuti perkembangan jaman. Sudah harus menerapkan kecepatan, kepuasan, murah dan berkualitas karena diluar sudah ada kompetitor yang sudah memberikan kesemuanya itu.

Penulis mengamati di semua marketplace sudah mulai menambah POS untuk jenis ekspedisi-nya. Biaya ongkir-pun sangat jauh lebih murah dibandingkan kompetitor bahkan JNE, J&T dilibasnya tiada ampun dan harus bersiap berbagi konsumen dengan POS. Selisih yang hampir 30-50% inilah yang membuat POS melejit dan ini dianalisa penulis merupakan strategi manajemen baru untuk merebut pasar ekspedisi di Indonesia. Strategi ini sangat jitu dan banyak masyarakat yang tertarik menggunakan jasa ekspedisi POS dan penulis sendiri juga tertarik menggunakannya karena dari harga jauh lebih murah dan waktu estimasi sampai yang diberikan juga sama dengan ekspedisi reguler lainnya. Penulis mencoba 2x dengan ekspedisi POS di 2 marketplace berbeda untuk pengantaran paket di desa wilayah Blitar. Ongkir-nya sangat murah 30% dari reguler lain dan waktu estimasi yang diberikan juga sama dengan ekspedisi lain yaitu 2-3 hari. Ceritanya paket setelah kurang lebih 5 hari sejak pembelian tidak sampai dan dari tracking berhenti di Blitar Kota, padahal reguler lain umumnya 2-3 hari sampai karena kami sangat sering belanja online. Penulis khawatir dan menghubungi pihak marketplace untuk melakukan pelacakan dan juga konfirmasi ke penjual untuk membantu info ke POS. Marketplace mengarahkan penulis untuk menghubungi Costumer Service POS langsung sedangkan respon penjual tidak ada, sehingga penulis sendiri yang konfirmasi ke POS. Setelah konfirmasi, kami dihubungi via whatsapp betapa kagetnya bahwa paket telah dibawa oleh kargo lain dan sedang ada di Blitar Kota. Kargo tersebut menawarkan diambil langsung atau diantar dengan konsekuensi lama menunggu arah ke alamat yang sama. Jarak antara alamat penulis dan Blitar Kota sekitar 20 km sehingga penulis memilih diantarkan. Akhirnya sampailah paket di rumah penulis dalam waktu +/- 7 hari dari alamat penjual di Surabaya. Masih belum kapok juga, penulis masih percaya akan kinerja BUMN ini yaitu sekali lagi memakai jasa itu untuk pengiriman dari marketplace di Surabaya yang dikirim ke alamat di desa wilayah Blitar lagi alamat sama. Sekali lagi, ternyata mendapatkan kesimpulan bahwa POS tetap menggunakan join dengan kargo/wahana pengantaran lain untuk sampai ke alamat pembeli.

Berdasarkan pengalaman penulis tersebut bisa disimpulkan bahwa POS bisa murah dalam hal ongkir karena manajemen pengantaran hanya berpusat di level maksimum kecamatan saja sedangkan desa kemungkinan di sub-kan ke kargo/wahana pengantaran lain untuk menghemat biaya transportasi. Karena terdapat peralihan ekspedisi ini berpotensi waktu sampai ke alamat menjadi mundur dan bisa berpotensi terlambat dalam hal pelacakan karena beda bendera manajemen. Penulis cukup mengapresiasi langkah gebrakan manajemen baru POS ini namun masih kecewa dengan pelayanan dan janji estimasi sampai yang diberikan. Penulis berharap agar POS bisa memperbaharui sistem sehingga bisa bersaing layanan dengan swasta, karena jujur kami sebagai pembeli sebenarnya lebih yakin terhadap BUMN yaitu POS ketika pelayanannya sama-sama memuaskan. Semoga POS bisa berjaya seperti dahulu kala ketika masa-masa remaja penulis yang sangat suka berkirim surat via materai dan mengharapkan pak POS datang lagi kerumah membawa balasan isi surat (kenangan generasi Y yang sangat indah).

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Hati-Hati Banyak Investasi Bodong Berkeliaran di Tahun Digital IT ini

Diposting oleh On Sunday, April 25, 2021

Tahun digital IT ini, hampir 100% orang didunia memiliki smartphone sehingga bisa dimungkinkan setiap hari mengakses internet untuk melihat berita atau media sosial. Iklan juga marak dilakukan di internet (online) ketimbang offline (TV, koran, majalah dll) sehingga seorang yang kurang jeli dan kritis terhadap informasi akan mudah termakan hoaks  Seperti kita lihat sekarang ini, banyak sekali platform investasi yang dijual seperti forex, kerjasama mitra seperti yang baru-baru ini sedang bermasalah adalah bisnis sarang lebah madu klanceng. Iklan yang masif dan menggandeng tokoh serta artis membuat masyarakat terhipnotis untuk mengikutinya, padahal semuanya adalah investasi bodong dan hanya berjualan.

Investasi tidak ada yang namanya instan dan semuanya membutuhkan proses namun di iklan-iklan ditawarkan return yang sangat menggiurkan seperti return 30%/tahun bahkan 30%/bulan. WOW sekali bukan misalnya investasi ini benar-benar real. Sebagai contoh saja deposito return 4.5-5%, reksadana 6-20%, obligasi 8-11% dan saham yang sangat fluktuatif. Ketika ada iming-iming return yang sangat jauh dari semua investasi tersebut tentu sangat menggiurkan dan ingin bergabung. 

Cerita riil di desa tempat kampung masa kecil penulis berada, terdapat investasi money game dengan return 30%/bulan dan banyak masyarakat yang ikutan investasi sampai menjual sawah dan sapi-nya. Tidak tamggung-tanggung keikutsertaan masyarakat ini yaitu 200-300 jutaan. Sistem bagi hasil adalah per bulan mendapat profit dengan uang pokok tetap, sehingga per bulan investor mendapatkan terus dana segar sampai mereka berani mencicil mobil dan bulan berikutnya ternyata sales agent menghilang dan investor jelas-jelas raib uang mereka. Bahkan ada pemilik bengkel yang sukses harus gulung tikar dan pindah keluar jawa untuk mengadu nasib.

Tahun 2021 ini yang lagi booming di berita yaitu investasi stup (kotak) rumah lebah klanceng. Dimana mitra harus membeli kotak lebah yang disegel dan iming-iming per 3 bulan mendapatkan 30% profit dari pokok. Sangat menggiurkan bukan?? namun yang aneh disini adalah kotak lebah disegel dan jika dibuka maka garansi dibeli kembali hangus. Selain itu, cukup mustahil madu klanceng bisa dihasilkan secepat itu. Mencurigakan lagi, darimana uang si pengepul ketika harus memberikan return terus-menerus sedangkan madu saja sangat sedikit dihasilkan, apa tidak bisnis bodong "crowd funding", dimana ujung-ujungnya pemberitaan bahwa uang investor 90M dibawa lari oleh kepala koperasi.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Hutang Apakah Selalu Berkonotasi Negatif || Contoh Hutang Indonesia yang Ribuan Trilyunan

Diposting oleh On Friday, April 23, 2021

Dalam ilmu ekonomi, cashflow dihitung berdasarkan pengeluaran dan pemasukan dan akan menjadi neraca positif ketika pemasukan > pengeluaran. Pemasukan sendiri bisa dikategorikan sebagai penjualan, piutang, royalti, hak cipta dll sedangkan pengeluaran bermacam-macam. Detail bisa dibaca di: Analisa Laporan Keuangan Laba-Rugi Perusahaan. Penulis yang pernah belajar manajemen ekonomi mendengar statement perusahaan yang tidak punya hutang berarti perusahaan/keuangan sedang sakit. Mengapa demikian?? karena ketika perusahaan tidak punya hutang berarti cashflow sedang tersendat yang bisa menandakan penjualan dan piutang tidak lancar. Ini disebabkan karena setiap penjualan ke pembeli akan terbayarkan dengan sistem termin periodik dan tidak serta-merta cash/tunai sehingga inilah yang menyebabkan perusahaan sehat pasti memiliki hutang berjalan karena adanya konsumsi dan pemasukan dalam proses berjalannya perusahaan.

Apakah jika tidak punya hutang pasti rugi?? tidak, hanya dibilang "sakit" yang dalam artian terdapat sesuatu yang kurang produktif misalnya penjualan turun, pembayaran termin mundur, konsumsi kecil, dan ketika memegang kas terlalu banyak akan menurunkan value-nya karena terkena inflasi. Apakah jika punya hutang selalu disebut keuangan sehat?? ada batas-batas wajar hutang disebut aman, ketika kewajiban uang yang harus dibayarkan < nilai produksi yang akan dihasilkan dalam jangka waktu pendek. Jangka waktu ini bisa bermacam-macam misal untuk perusahaan (<10 tahun), untuk pribadi (<5 tahun) dan untuk negara (30-50 tahun).

Bagaimanakah dengan hutang Indonesia ribuan trilyun?? pernah ada hitung-hitungan oleh para pakar bahwa setiap kepala warga Indonesia harus menanggung hutang sekian juta dan jika di-kurs-kan dengan produksi maka SDA alam Indonesia bisa terkeruk habis hanya untuk membayar hutang tersebut. Hutang Indonesia dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden semakin meningkat, serta prediksi pakar bisa terlunasi dalam jangka ratusan tahun. Jika dianalisa lebih dalam maka hutang Indonesia sudah terlalu besar dan tidak sehat untuk negara, karena hal ini untuk menjaga SDA Indonesia agar tidak dikeruk asing habis-habisan dengan dalih untuk membayar hutang.

Mengapa hutang Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden?? karena Indonesia masih dalam tahap berkembang ke maju dan setiap pendapatan masih digunakan untuk pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Banyak investor penghutang yang ingin masuk ke Indonesia karena pertimbangan Indonesia adalah salah satu konsumen terbesar di dunia. Negara-negara penghutang tersebut ingin dibayarkan dengan sumber daya mentah hasil alam Indonesia. Apakah pembayaran tersebut setimpal atau menguntungkan asing?? silakan cari jawaban di media dan youtube sangat banyak pembahasan tentang hal tersebut, misalnya saja PT Freeport yang dibayarkan hanya tembaga pada setiap tambang mentahnya padahal jika diekstrak terdapat emas, perak, mangan, nikel dll (ini gratis lari ke asing) belum lagi rare earth (tanah jarang) seperti uranium, plutonium, palladium dll yang sangat baik untuk energi dan komponen elektronik tidak diperhitungkan dalam perdagangan.

Mengapa dari masa ke presiden ke presiden, permasalahan hutang ini tidak tuntas?? ini karena sistem pemilu Indonesia yang hanya 5 tahun dan diperpanjang 10 tahun masa jabatan, dimana pejabat masih berfokus bagaimana cara menjabat kembali sedangkan grand plan pembangunan setiap ganti presiden akan terus berubah dan kecenderungan tidak mau meneruskan. Masa yang terbatas ini memang bagus untuk transparansi dan menghindarkan dari KKN dan kediktatoran namun untuk pembangunan Indonesia berkelanjutan harus diiringi grand plan lurus jauh kedepan siapapun yang menjabat sehingga target demi target bisa dicapai dan Indonesia bisa tuntas masalah ekonomi dan tidak terikat oleh kedaulatan asing.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

MLM yang Dijual Mimpi Bukan Produk || Quote Salah Satu Trainer Terkenal dan Pengalaman Pribadi

Diposting oleh On Thursday, April 15, 2021

MLM (Multi-Level Marketing) adalah strategi berjualan dengan sistem saling merekrut pelanggan dan mewajibkan anggotanya harus membeli produk dengan kisaran nominal tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dari sini sudah aneh kan?? menguntungkan si produsen karena supply chain produk akan terus mengalir karena dipaksa sedangkan anggotanya akan terbebani dengan kewajiban pembelian produk sehingga harus memutar otak untuk merekrut anggota lain untuk menjadi kaki dan aliran produknya bisa terjual ke kakinya.

Seiring berkembangnya teknologi, MLM tidak lagi mewajibkan pembelian namun mewajibkan memasarkan yang kurang lebih juga sama dapa target. Lagi-lagi ini merupakan strategi halus di marketing produsen untuk membuang produk yang mereka produksi ke pasaran. Melihat fenomena ini , kami mencoba melihat di youtube perbincangan antara Helmy Yahya dan Chandra Putra Negara yang mengatakan bahwa yang dijual MLM adalah mimpi bukan produk. Mereka meng-analogikan coca-cola berjualan, apakah banyak pembeli atau penjualnya. Tentu banyak pembeli kan dan berbeda dengan MLM banyak penjual sepi pembeli sehingga hanya mimpi-mimpi besarlah yang ingin mereka capai. Kami pribadi sangat setuju karena mengalaminya sendiri.

Ketika kami masih kuliah sering banget diajak teman-teman bertemu dengan alih-alih "mangan enak-ngombe legi", alih-alih "diajak bekerja menghasilkan uang", alih-alih diajak mengikui seminar gratis. dan semuanya adalah jebakan, kami mengalaminya sendiri. Ketika itu ada anggota MLM mengajak mangan enak-ngombe legi dengan tempat di salah satu lesehan di Kota Blitar. OK lah karena kami pikir tempatnya di lesehan pasti setidaknya diajak makan walaupun tidak punya uang maka kamipun berangkat. Tibalah kami bersama anggota MLM di lesehan yang dituju, melewati gubuk lesehan satu persatu (kami curiga kok tidak mampir malah jalan terus) dan ternyata tempat pertemuan ada di gedung belakang (Jancuk bener sistem penipuannya ini). Kemudian kami diminta registrasi untuk masuk dan mewajibkan 10 ribu per kepala untuk konsumsi snack dan minum (Jancuk lagi kami berfikiran mangan enak-ngombel legi gratis teryata malah harus membayar) dan didalamnya ada motivaor yang dalam ceritanya sudah mendapatkan BMW mewah setelah bergabung selaam 5 tahun (karena kami tidak bodoh dan berpendidikan tinggi maka berfikiran ini orang bayaran dan diminta menjual mimpi ke anggota MLM, orangnya keturunan chinese dan pastinya seorang sales dan marketing trainer). Disana audio dibuat semangat juang dan seminar motivasi untuk berjualan terus digalakkan dan diakhir sesi semua anggoa MLM yang berjas dan berdasi rapi bak big boss naik panggung untuk ditepuki dan dibacakan level MLM-nya (terlihat gagah, berwibawa dan tentunya dalam pikiran yang sudah terhipnotis mereka akan memiliki kekayaan instan pasif income). Sesi terakhir anggoa MLM melakukan FGD interview ke anggota yang dibawa, termasuk kami di-interview oleh angggota MLM level atas (istilahnya sedang di-prospek). Kami ditanyai detail tentang latar belakang dan pemahaman tentang seminar tadi. Kemudian dengan sedikit memaksa mau minta KTP untuk didaftarkan dan kami-pun menolak dengan halus mengatakan mau dipelajari terlebih dahulu baru kalau OK akan daftar dengan sendirinya. Jjancuk lagi kan, betapa jika itu oarang desa dan pendidikan rendah apa tidak otomatis terdafar dengan paksaan semacam itu. Kami berharap regulasi pemerintah harus ketat terhadap praktek bisnis mimpi MLM ini.

Pengalaman lainnya yaitu sudah sering kali kami dijebak untuk ditemukan dengan anggoa MLM, dengan dalih mau sharing pengalaman sukses, bisnis dan lagi-lagi Jancuk beneran anggoa MLM seperti ini tidak ada habis akal untuk mencari mangsa karena kami sendiri tahu dia sedang banyak menimbun barang dan belum terjual (karena ada kewajiban per bulan harus belanja minimal). Tidak kapok juga, kali ini dia membawakan buku "Cash Flow Kuadran" karya Robert Kyosaki yang menunjukkan 4 kuadran dimana posisi kita apakah harus berkerja keras menjadi karyawan dengan penghasilan active income apa menjadi pasif income sampai tua dan bisa diwariskan. Lagi-lagi yang dijual MLM adalah mimpi karena banyak yang jadi penjual dan minim pembeli padahal namanya berdagang sukses adalah banyak pembelinya.

Cerita ini tidak berhenti disitu, di lain hari kami dibawakan ensiklopedia yang berisi pendapat pakar dan dokter tentang khasiat produk mereka dan apakah kami tergiur ?? ceramahlah malah ke mereka kami ajari inilah strategi marketing kalau kalian ingin kaya ya harus berusaha dan kalian anggoa MLM inipun juga sedang berusaha, jadi kalau banyak yang berhasil akan menjadi rebutan padahal yang sukses hanya segelintir orang yaitu kaki bagian atas saja (agent yang sudah dibuat) dan kalian-kalian adalah kaki ang dikorbabkan unk mencari pasar dan tidak akan pernah mencapai target bahkan modal kalian akan habis karena harus membeli barang yang tidak kalian butuhkan.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Hati-Hati Terhadap Monopoli Shopee || Merampas Hak Konsumen Memilih Jenis Ekspedisi yang Diinginkan

Diposting oleh On Tuesday, April 06, 2021

Mulai awal April 2021, Shopee memberlakukan kebijakan ekspedisi pengiriman yang disembunyikan dan hanya tersedia paket reguler, hemat, same day, instant dan kargo. Kali ini pembeli tidak bisa memilih lagi jenis ekspedisi, dimana sebelumnya masih bisa diganti ketika check-out telah dilakukan. Sebagai konsumen cerdas, kita semua harus kritis terhadap kebijakan-kebijakan baru tersebut apakah menguntungkan kita atau Shopee. Kita ulas bersama potensi Shopee akan melakukan monopoli sepihak yang membuat UMKM di antara marketplace menjadi tidak sehat, sebagai berikut:

  • Kehadiran Shopee Pay yang masif dengan iklan dan masuk ke semua pembayaran di outlet dengan diskon gila-gilaan membuat semua orang install aplikasi ---> potensi monopoli sistem pembayaran
  • Shopee tidak hanya menerapkan diskon gila-gilaan di outlet offline kerjasama, namun di semua lini transaksi elektronik menerapkan diskon gila-gilaan seperti pulsa HP, listrik, tagihan bulanan dan tiket ---> potensi monopoli marketplace
  • Shopee memiliki nama ekspedisi sendiri yaitu Shopee Standard Expess, dimana kita tidak tahu harga yang bisa dibandingkan dengan ekspedisi di marketplace lain ---> potensi monopoli ongkos kirim
  • Shopee menerapkan tidak bisa memilih jenis ekspedisi dan penjual yang bisa memilih/random oleh sistem dan harga untuk semua ekspedisi di paket setara adalah sama misalnya reguler (J&T, JNE, Anteraja, Sicepat, Ninja Xpress, ID Express) padahal kita semua sudah tahu bahwa tidak semuanya memiliki target waktu sampai yang sama karena fasilitas pengantaran yang belum memadai dan masih join antara beberapa pihak. Berdasarkan hal ini bisa terlihat bahwa Shopee seolah sedang mencari dana pemasukan lewat selisih ongkir dimana konsumen tidak sadar telah diarahkan ke ekspedisi tertentu ---> potensi monopoli terhadap hak konsumen untuk memilih ekspedisi
Monopoli dalam marketplace membuat tidak sehat perdagangan online di Indonesia, karena tidak ada lagi balance perbandingan baik produk, harga, ongkir, fasilitas dll. Memang sebenarnya konsep bakar-bakar uang dan iklan yang masif adalah siapa yang kuat dia yang menang dan yang kalah akan tidur serta monopoli inilah tujuan akhirnya. Detail lengkap sudah dibahas di artikel: Mengapa Platform Digital Bakar-Bakar Uang??. Shopee akhir-akhir ini perlu diwaspadai dengan adanya perampasan hak memilih jeis ekspedisi konsumen, karena konsumen-lah yang tahu betul ekspedisi apa yang bisa sampai rumahnya, dimana rumahnya ada di desa, tidak bernomor dan hanya ada RT RW. Pengalaman penulis sendiri untuk paket yang dikirim ke Desa di Blitar selain J&T dan JNE sangat bingung dan lama sekali sampai ke rumah, itupun mereka harus telepon dan whatsapp dulu untuk minta share location (padahal alamat permanen sudah lengkap sesuai petunjuk yang tersimpan di marketplace). Berkaca dari itu, ketika konsumen dipaksa untuk memakai jasa pengiriman random maka tinggal tunggu saja potensi kecewa-nya nanti. Kecewa ini tidak hanya ke pembeli karena barang sampai lama dan penjual karena mendapat rating negatif karena pemilihan ekspedisi yang tidak sesuai keinginan dan sampai lama.
Disini penulis sebagai pengamat dan pengguna jual-beli di semua marketplace dan selalu memberikan edukasi dan wawasan dengan sebenarnya. Sebagai konsumen harap hati-hati terhadap monopoli Shopee ini, dilihat dari aktifitasnya sudah akan mengembalikan uang dari bakar-bakar mereka yang masif dahulu. Sebagai konsumen kita harus bijak bisa memilih antara 3 marketplace yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Shopee, dimana dengan adanya kebijakan perampasan hak memilih ekspedisi tersebut patutlah melirik ke pesaingnya yaitu Bukalapak dan Tokopedia yang masih sehat.

Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com

Shopee Bersiaplah Disalip Bukalapak || Kebijakan Sepihak yang Berpotensi Merugikan Pembeli

Diposting oleh On Thursday, April 01, 2021

Akhir-akhir ini, Shopee menerapkan sistem yang cukup blunder dengan membuat sistem pengiriman ekspedisi yang disembunyikan. Shopee menerapkan ada 4 tipe jenis pengiriman ekspedisi yaitu instan, reguler, hemat, instan, same day dan kargo. Jadi pembeli serasa dipaksa untuk memakai ekspedisi mitra Shopee dan disinilah celah bakar-bakar uang Shopee mulai panen, dimana dulu sangat suka membagi program gratis ongkir + cashback. Secara tidak sadar pembeli akan kecanduan ekspedisi yang bisa menerapkan gratis ongkir, namun setelah kami selidiki dan dibandingkan dengan marketplace lain ternyata biayanya sudah di mark-up 80-100%. Sehingga ketika program gratis ongkir + cashback sudah tidak ada maka pembeli akan menganggap biaya kirim yang ada di Shopee adalah normal dan sama dengan marketplace lain, padahal sangat-sangat mahal. Dari situ bisa dianalisa bahwa bakar-bakar uang diawal akan kembali dengan  tidak sadarnya pembeli memakai ekspedisi mitra yang dipakai Shopee.


BACA JUGA: Bukalapak Selanjutnya akan Menjadi Bisnis Apa??

Akhir-akhir ini, dengan penerapan pembeli tidak bisa memilih ekspedisi merupakan senjata Shopee untuk mengembalikan modal besar-besaran atas beberapa program menggaet konsumen di awal. Shopee sudah seperti monopoli semuanya dan ini tidak sehat lagi dalam dunia marketplace dan harus dilakukan kontrol. Ekspedisi yang disembunyikan dan harga yang tidak wajar tersirat Shopee sedang menggali uang dari pembeli. Selain itu, Shopee sedang bermain bisnis di lini ekspedisi ini, dengan harga yang tidak bisa dibandingkan dengan marketplace lain seperti Shopee Standard Express. Monopoli bisnis di semua lini dari hulu sampai hilir membuat pasar di marketplace tidak sehat lagi dan pembeli harap berhati-hati serta cerdik membandingkan biaya kirim karena secara alam bawah sadar dulu memang program menggaet pembeli Shopee sangat besar seperti Gratis Ongkir + Cashback yang sampai-sampai marketplace lain collabs ketinggalan jauh.

BACA JUGA: Dengarlah Bukalapak, Kamu Masih Bisa Bangkit Lagi!!

Melihat fenomena ini, kami mencoba membandingkan biaya ongkos kirim antara Shopee dengan Bukalapak dan Tokopedia, dimana untuk pengiriman reguler di Shopee 12.000, di Bukalapak dan Tokopedia hanya 8.000 dan ada lagi ongkir di Shopee 23.000 dan di Bukalapak serta Tokopedia hanya 12.000. Berawal dari pengalaman ini kita sebagai pembeli harap hati-hati terhadap strategi Shopee untuk mengembalikan modal atas bakar-bakar uangnya dulu.

BACA JUGA: Pengalaman Jual Beli Online di Marketplace Bukalapak

Berawal dari sini, penulis mencoba menganalisis karena sebagai pembeli dan penjual di era digital yang semuanya transparan dan sangat mudah diakses maka Bukalapak akan bisa bangkit kembali. Mengapa hal ini bisa?? kami melihat dari server Bukalapak sudah dibenahi yaitu tidak lelet lagi dan semua chat yang masuk ketika dibuka langsung fast loading. Sisi pilihan ekspedisi juga masih transparan beserta biaya kirim yang wajar sehingga pembeli tidak dipaksa untuk ikut monopoli dan ikut aturan sepihak. Sisi lainnya yang diperbaiki adalah gratis ongkir + cashback juga tidak tanggung-tanggung, dimana dulu program tersebut di Bukalapak hanya sebagai sampah yaitu Rp 100 dan maksimal Rp 1000. Namun masih terdapat kekurangan Bukalapak agar segera bisa bangkit adalah barang yang dijual sangat sedikit dan inipun juga karena program manajemen baru yang salah, dimana menon-aktifkan barang yang tidak laku selama 6 bulan terakhir. Seandainya barang dilepas bebas lagi di pasaran maka penulis yakin akan bergairah transaksi di Bukalapak, karena sebagai penulis barang yang tidak laku itu ya kami tetap menunggu ada pembeli, tidak serta merta barang sampah. Semoga dengan beberapa masukan ini Bukalapak bisa bangkit kembali dan ada persaingan sehat antar 3 marketlace yaitu Shopee, Bukalapak dan Tokopedia.

Referensi:

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com